NovelToon NovelToon
AKU JATUH CINTA KEPADA CEO KU

AKU JATUH CINTA KEPADA CEO KU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lim Kyung rin

He Ma Li, seorang wanita muda yang penuh semangat, baru saja diterima sebagai karyawan di sebuah perusahaan besar. Berbekal mimpi besar dan tekad kuat, Ma Li berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya yang penuh tekanan. Namun, ada satu sosok yang selalu menguji ketenangannya—CEO Zhang Xiang Li, seorang pria keras kepala dan penuh aturan. Dikenal sebagai pemimpin yang ambisius dan tegas, Xiang Li menjalankan perusahaannya dengan tangan besi, tidak memberi ruang untuk kesalahan.

Awalnya, Ma Li menganggap Xiang Li hanya sebagai bos yang sulit didekati. Namun, semakin lama bekerja di dekatnya, Ma Li mulai melihat sisi lain dari pria tersebut. Di balik sikap dingin dan tatapan tajamnya, Xiang Li memiliki cerita hidup yang sulit, yang perlahan membuat Ma Li semakin tertarik.

Tanpa disadari, perasaan cinta mulai tumbuh di hati Ma Li. Namun, cinta ini bukanlah sesuatu yang mudah. Bagi Xiang Li, cinta dan pekerjaan tidak pernah bisa bercampur, dan dia bersikeras menahan perasaannya agar tetap profesional. Mampukah Ma Li menembus dinding yang dibangun oleh Xiang Li? Apakah cinta Ma Li cukup kuat untuk membuat CEO keras kepala ini membuka hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lim Kyung rin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 30

Pada tanggal 28 Juni 2028, keluarga Zhang berkumpul merayakan ulang tahun bersama dengan penuh kebahagiaan. Di hari yang istimewa ini, Zhang Xiang Li kini berusia 35 tahun, sementara istrinya, He Ma Li, berusia 33 tahun. Mereka ditemani oleh dua buah hati mereka, Zhang Tian Qi yang kini berusia 12 tahun dan Zhang Yue yang masih berusia 5 tahun.

Perayaan ulang tahun tersebut diadakan dengan sederhana namun meriah. Tian Qi membantu menyiapkan dekorasi dan memilih kue ulang tahun bersama adik kecilnya, Zhang Yue, yang sangat antusias dan tak sabar menunggu momen meniup lilin bersama. Keluarga ini menikmati makan malam spesial dengan makanan kesukaan mereka, dan masing-masing anggota keluarga saling memberi ucapan serta doa hangat.

Di tengah tawa dan kebersamaan, mereka merasakan betapa berartinya momen-momen seperti ini, merayakan cinta dan kebahagiaan sebagai sebuah keluarga. Perayaan ulang tahun ini menjadi kenangan indah yang akan selalu diingat oleh keluarga Zhang.

Pagi hari berikutnya, suasana di rumah Zhang masih dipenuhi dengan kehangatan dari perayaan ulang tahun kemarin malam. He Ma Li bangun lebih pagi, menyiapkan sarapan untuk keluarga mereka. Dia memasak makanan favorit mereka, seperti bubur ayam dan roti panggang dengan selai kacang, sembari mendengarkan tawa Zhang Yue yang berlari-lari di sekitar rumah.

Zhang Xiang Li, yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya, memutuskan untuk mengambil cuti satu hari untuk menikmati waktu bersama keluarga. Dia duduk di meja makan sambil berbicara dengan Tian Qi tentang sekolah dan berbagai rencana masa depan.

"Bagaimana dengan rencana liburan keluarga, Ayah?" tanya Tian Qi sambil menyendok bubur ke mangkuknya.

Zhang Xiang Li tersenyum dan menjawab, "Mungkin kita bisa merencanakan sesuatu yang spesial tahun depan. Bagaimana kalau kita pergi ke tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya? Mungkin ke luar negeri?"

Tian Qi yang sudah cukup bersemangat dengan ide itu, mengangguk, "Aku ingin pergi ke Jepang! Bisa lihat tempat-tempat yang ada di anime-anime favoritku."

Zhang Yue, yang mendengar percakapan mereka, ikut menimpali, "Aku mau ke taman bermain! Banyak mainan!"

Semua tertawa mendengar komentar lucu dari Zhang Yue. He Ma Li yang sedang menuangkan teh ke cangkirnya menambahkan, "Tentu, kita akan coba untuk memenuhi permintaan kalian. Yang penting, kita bisa bersama sebagai keluarga."

Setelah sarapan, keluarga Zhang memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di luar rumah. Mereka pergi ke taman kota, tempat yang sering mereka kunjungi untuk berjalan-jalan santai. Zhang Yue berlarian mengejar burung, sementara Tian Qi dan Zhang Xiang Li memainkan bola basket bersama, seperti kebiasaan mereka.

He Ma Li menikmati udara pagi sambil duduk di bangku taman, memandang keluarganya yang sedang bersenang-senang. Kadang-kadang, dia tertawa melihat Zhang Yue yang mencoba mengejar bola yang lebih besar dari tubuhnya.

"Bagaimana rasanya memiliki anak yang sudah mulai dewasa?" tanya Zhang Xiang Li, duduk di samping istrinya.

He Ma Li tersenyum penuh kasih. "Aku merasa bangga. Meskipun mereka masih kecil, mereka sudah menunjukkan begitu banyak hal hebat. Aku percaya, suatu saat nanti mereka akan tumbuh menjadi orang yang lebih baik."

Zhang Xiang Li merangkul bahu istrinya, "Aku juga. Kita harus terus memberi dukungan kepada mereka."

Hari itu berlanjut dengan kebersamaan yang sederhana namun bermakna. Mereka pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan, siap untuk menghadapi hari-hari berikutnya dengan penuh cinta dan rasa syukur.

Suatu pagi, saat keluarga Zhang tengah bersiap-siap untuk melanjutkan rutinitas mereka, He Ma Li mendengar suara gemericik halus dari halaman depan rumah. Dia membuka pintu dan melihat kucing kesayangan mereka, Luna, yang tengah mengedarkan pandangannya ke arah sekeliling, seolah membawa sesuatu yang penting.

Ketika He Ma Li mendekat, dia terkejut melihat Luna menggiring seekor anak kucing kecil yang lucu dan tampak baru lahir ke halaman rumah mereka. "Luna, apa yang kamu bawa?" tanya He Ma Li dengan suara lembut, sambil melihat anak kucing yang tampak masih gemetaran.

Zhang Xiang Li yang mendengar suara istrinya keluar untuk melihat kejadian tersebut. Begitu melihat anak kucing yang dibawa oleh Luna, dia tersenyum. "Sepertinya Luna ingin memperkenalkan anggota baru keluarga kita," kata Zhang Xiang Li sambil memerhatikan anak kucing yang menggemaskan.

Anak kucing tersebut memiliki bulu cokelat lembut dengan mata yang masih sedikit tertutup. Luna, sebagai induk, tampaknya sangat melindungi anak kucing tersebut dan dengan penuh kasih sayang mengendus tubuh kecilnya.

"Apakah kita akan memeliharanya?" tanya Tian Qi, yang datang menghampiri setelah mendengar keributan tersebut. Matanya bersinar melihat anak kucing lucu itu. "Dia bisa jadi teman bermain Yue!"

Zhang Yue, yang juga datang dengan lari kecil, langsung berteriak, "Kucing! Kucing kecil!" Tanpa ragu, ia berjongkok dan mencoba mendekati anak kucing itu, yang kini perlahan-lahan mulai bergerak.

He Ma Li tersenyum. "Kalau begitu, kita harus memberi tempat yang nyaman untuk anak kucing ini. Luna pasti ingin anaknya merasa aman di sini."

Mereka pun mulai menyiapkan sudut khusus di rumah, dengan tempat tidur kucing yang hangat dan beberapa mainan lucu untuk anak kucing itu. Luna tampaknya merasa puas dan dengan hati-hati mengarahkan anak kucingnya ke tempat baru yang telah mereka siapkan. Keluarga Zhang memberikan perhatian penuh pada kedua kucing ini, menjaga agar mereka merasa aman dan nyaman.

"Jika kita merawatnya dengan baik, anak kucing ini akan jadi bagian dari keluarga kita," kata Zhang Xiang Li sambil menyentuh kepala Luna dengan lembut. "Tapi kita juga harus ingat untuk memberi perhatian pada mereka berdua."

Hari itu menjadi momen yang tak terlupakan bagi keluarga Zhang, di mana mereka menerima anggota baru yang lucu dan membawa kebahagiaan lebih lagi. Zhang Yue tak sabar untuk bermain dengan kucing kecil itu, sementara Tian Qi dan Zhang Xiang Li bertugas merawat dan menjaga kesejahteraan mereka. Luna tampaknya sangat senang bisa membawa anak kucingnya ke rumah yang penuh cinta ini, dan keluarga Zhang semakin erat dengan kehadiran dua kucing yang menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Tahun-tahun berlalu, dan kehidupan keluarga Zhang semakin dipenuhi dengan kebahagiaan yang sederhana namun penuh makna. Luna dan Milo tumbuh menjadi dua kucing yang sehat dan penuh kasih, selalu menemani Zhang Yue dan Tian Qi dalam setiap langkah mereka. Rumah mereka semakin terasa hangat dengan tawa, kebersamaan, dan cinta yang tak terhitung jumlahnya.

Zhang Yue kini sudah berusia 10 tahun, tumbuh menjadi anak yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Setiap kali dia kembali dari sekolah, dia selalu berlari ke arah Luna dan Milo, menyapa mereka dengan senyum lebar. Bahkan Tian Qi yang lebih dewasa, meskipun sibuk dengan pelajaran dan teman-temannya, selalu meluangkan waktu untuk bermain bersama adiknya dan kedua kucing peliharaan mereka.

Zhang Xiang Li dan He Ma Li merasa sangat bangga melihat anak-anak mereka tumbuh dengan nilai-nilai kasih sayang dan kepedulian. Mereka sering mengingatkan Tian Qi dan Zhang Yue tentang pentingnya saling menghormati dan mendukung satu sama lain, dan itu tercermin dalam hubungan yang erat di keluarga mereka.

Pada hari ulang tahun pernikahan mereka yang ke-15, Zhang Xiang Li dan He Ma Li merayakan dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga. Mereka menyewa ruang makan di restoran favorit mereka, di mana mereka menikmati makan malam yang lezat dan berbagi cerita tentang masa depan mereka. "Aku merasa sangat beruntung memiliki kalian semua," kata Zhang Xiang Li, dengan mata yang penuh kebahagiaan, sambil menatap istri dan anak-anaknya.

"Semua ini adalah berkat dari kasih sayang yang kita bagi," jawab He Ma Li dengan lembut, menyentuh tangan suaminya. "Kita telah berjalan jauh bersama, dan aku yakin perjalanan kita akan terus penuh kebahagiaan."

Zhang Yue yang duduk di samping ibunya, tersenyum dengan tulus. "Aku harap kita selalu bisa bersama seperti ini. Aku sangat bahagia punya keluarga yang baik."

Tian Qi juga menambahkan, "Keluarga kita selalu membuatku merasa aman dan diterima. Aku akan selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk kalian."

Di penghujung malam, mereka pulang ke rumah, di mana Luna dan Milo sudah menunggu dengan sabar. Keluarga Zhang berkumpul di ruang tamu, duduk bersama sambil mendengarkan cerita dari Tian Qi dan Zhang Yue tentang hari-hari mereka. Luna tidur di pangkuan He Ma Li, sementara Milo duduk di kaki Zhang Xiang Li, menambah kehangatan suasana.

Ketika malam semakin larut, Zhang Xiang Li dan He Ma Li duduk berdampingan, menyandarkan kepala mereka satu sama lain. Mereka merasa puas dengan perjalanan hidup yang mereka lalui, penuh dengan tantangan namun juga banyak kebahagiaan. Di sekeliling mereka ada keluarga yang saling mendukung, anak-anak yang tumbuh dengan penuh kasih sayang, dan dua kucing yang mengingatkan mereka akan pentingnya cinta yang sederhana.

"Ini adalah kebahagiaan sejati," bisik He Ma Li dengan penuh rasa syukur. "Dengan keluarga seperti ini, aku merasa hidup kita sudah lengkap."

Zhang Xiang Li mengangguk, "Kita telah menciptakan sesuatu yang indah bersama. Aku berjanji akan terus menjaga kebahagiaan ini, selamanya."

Dan dengan itu, cerita keluarga Zhang berakhir dengan kebahagiaan yang tak tergoyahkan. Mereka tahu bahwa apapun yang akan datang di masa depan, mereka akan selalu bersama—menjalani hidup dengan cinta, kasih sayang, dan kebersamaan yang tak ternilai harganya.

1
yanah~
mampir kak 🤗
Alika Nasywa: thank you udah mampir ya
total 1 replies
Rini Rudiyanto
semangat thor /Good/
Alika Nasywa: Terima kasih tante atas komentar nya😍
total 1 replies
Wenchetri
lanjut Thor,,, 💓
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
Wenchetri
Lanjut Thor
Alika Nasywa: baik, terimakasih telah mampir di novel ku untuk selanjutnya di tunggu aja ya hehe😁😘
total 1 replies
Laysa Candikia
Aku Mampir, semangatt Ci/Angry/
Laysa Candikia: Sama-sama, Ci
Alika Nasywa: xie xie ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!