cerita ini bermula dengan pertemuan antara pemeran utama wanita dan pria yang bertemu di bangku sekolah menengah pertama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 11
Tiba-tiba ia melihat Aidan yang datang ke cafe itu bersama seorang gadis dan betapa terkejutnya gadis itu adalah Aisya Dan seketika itu Syafira langsung memalingkan wajahnya ke arah dokter arya dengan penuh tanda tanya.
"Kamu kenapa ?.... Sepertinya lagi bingung dan panik secara bersamaan..." Ucap dokter arya
"Tidak apa-apa...." Ucap syafira
Aidan yang melihat sekeliling cafe pun tak sengaja melihat syafira di pojokan dan menghampirinya sedangkan Aisya ke resepsionis untuk memesan makan
"Syafira dan dokter arya ..." Ucap Aidan
"Iya ..... " Ucap dokter arya melihat ke arah aidan sedangkan syafira hanya diam saja
"Boleh saya gabung di sini ?..... Sepertinya ada dua kursi kosong..." Ucap Aidan
"Iya silahkan" ucap dokter arya bergeser ke kursi dekat syafira dan mengosongkan dua kursi yang saling berdampingan
Aidanpun duduk dan tak lupa ia mengirim pesan ke Aisya bahwa dia ada dimana.
Beberapa menit berlalu....
Aisya yang sudah di beritahu Aidan pun langsung ke sana dan betapa terkejutnya di situ ada Syafira
"Hai...." Ucap Aisya yang canggung
"Sini duduk " ucap syafira yang berusaha tak canggung
"Emm dokter arya.... Syafira... Kenalin ini Aisya...." Ucap arya memperkenalkan Aisya
"Perkenalkan saya Aisya tunangan Aidan " ucap Aisya menjabat tangan dokter arya dan syafira
"Oh iya Aidan kenalin ini syafira teman smp aku dulu sebelum dia pindah..... Iyakan syafira " ucap Aisya sembari memegang tangan Aidan
"Dia dokter pribadi saya sekarang ..... Oh dia pernah sekolah di sekolah kita.... Kalau gitu syafira kenalin yah saya ketos di sekolah kamu dulu...." Ucap Aidan
"Oh iya...." Ucap syafira yang merasa di bohongi namun, pura-pura tak terjadi apa-apa
"Eh arya kita kan mau pergi kencan kan sekarang..." Ucap Syafira sembari menginjak kaki dokter arya seraya mengode
"Oh iya ayok.... Kalau gitu kita pamit dulu yah...." Ucap dokter arya
"Iya silahkan..." Ucap Aisya
Di lain sisi Aidan seperti cemburu mengetahui Syafira yang ingin pergi berkencan dengan dokter Arya dan di sisi lain syafira nampak menahan sesuatu sembari tersenyum ke arah Aidan dan Aisya
"Kenapa senyum Syafira seperti tak Asing ..... Ternyata dia cantik juga ketika tersenyum" ucap Aidan dalam hatinya dan tiba-tiba kepalanya agak sakit sembari terlintas di ingatanya senyum yang sama seperti syafira
"Aidan kenapa!!..." Ucap Aisya
"Ngak apa-apa cuman sakit kepala " uca Aidan
Beberapa menit berlalu...
"Syafira memangnya kita mau pergi kencan.... Kenapa saya baru tau!!...." Ucap dokter arya kebingungan sembari menyetir mobil
"Maaf yah dokter Arya.... Saya hanya tidak ingin menggangu mereka berdua..." Ucap Syafira yang nampak sedih
Dokter arya yang melihat raut wajah syafira seketika itu berhenti di depan supermarket dan keluar dari mobil
Beberapa menit berlalu....
"Ambil ini ..." Ucap dokter arya memasuki mobil sembari menyodorkan es krim ke arah syafira
"Terimah kasih ...." Ucap syafira mengambil es krim itu
"Kalau kamu banyak pikiran tidak usah masuk hari ini.... Nanti saya akan meminta izin sehari untuk kamu karna tidak mungkin kamu bekerja dengan kobdisi pikiran yang kacau.... Nanti bukanya kamu suntik bius pasien malah di suntik mati kan bahaya.." ucap dokter arya sembari menyetir kembali
"Tidak usah ... Saya bisa kok masuk hari ini.... Tenang saja dok itu tidak akan terjadi...." Ucap syafira berusaha terlihat baik- baik saja
"Baik lah kalau begitu" ucap dokter Arya
Beberapa jam berlalu di ruangan Syafira...
"Apa dia akhir-akhir ini mendekatiku hanya untuk mengerjaiku karna perlakuanku sewaktu itu.... Jahat..... Wanita bodoh.... Bisa-bisanya kamu merindukan pria brengsek yang sudah menjadi kekasih sahabatmu..." Ucap syafira di dalam hatinya yang sangat kecewa
"Syafira sadarlah dia itu tunangan Aisya.... Seharusnya kamu menjaga jarak dengan Aidan ...... " Ucap syafira menampar wajahnya
Kejadian tadi membuat syafira tak dapat membendu g kekecewaannya, apalagi dia merasa di bodohi beberapa hari terakhir ini.
📞"Kring kring"
📞" Halo pa , ada apa?" Ucap syafira
📞" Bagaimana kabar kamu disana?"
📞" Baik pa.."
📞"Kenapa papa rasa anak satu-satunya papa lagi dalam kondisi hati yang tidak baik" ucap papa syafira yang sepertinya tau suasana hati anaknya lewat suaranya di telpon
📞"Tidak apa-apa pa" ucap syafira berusaha menyangkal
📞"Yah sudah kalau begitu ... Oh iya papa baru kirim kan kamu uang , ngak banyak sih nak cuman 200 jt saja..." Ucap papa syafira
📞"Oh iya pa.... Apa itu tidak terlalu banyak pah... Apalagi kan papa tau aku udah hasilin duit sendiri..." Ucap syafira
📞" Tidak kok nak... Lagian kalau bukan kamu yang papa kirimi siapa lagi... Anak papa kan cuman kamu.." ucap papa syafira
📞"Iya deh pa...."
📞"Oh iya nak .... Kamu kapan nikahnya papa sama bunda kamu pengen banget punya cucu ... Lagian kasian tuh nak bagas udah nungguin kamu loh" ucap papa syafira
📞"Udah dulu yah pa ada pasien..." Ucap syafira memetikan telpon
"Kebiasaan anak itu... Kalau di suruh nikah pasti gini ... Huffttt" ucap papa syafira menghela napas panjang
"Sudah lah pa.... Jangan di paksa lagian kan dia udah gede ...." Ucap bunda syafira menepuk pundak suaminya
"Tapikan ma usianya sudah 24 tahun .... Tahun depan dia sudah masuk 25 tahun...." Ucap papa syafira
"Papa kita dulu nikah pas umur bunda 27 tahun loh..." Ucap bunda syafira tertawa tipis
"Kamu terlalu memanjakannya ...." Ucap papa syafira
"Seperti kamu tidak memanjakannya"
Di sisi lain syafira yang hanya memikirkan Aidan seketika itu mendapat telpon dari direktur rumah sakit
📞"Kring kring"
📞"Syafira dokumen yang asisten saya titip ke kamu mana... Tolong bawa keruangan saya sekarang..." Ucap direktur rumah sakit sembari mematikan telpon
"Aduh syafira bisa-bisanya kamu lupa.." ucapnya sembari memukul dahinya
Beberapa menit berlalu...
"Tok tok..." Suara pintu di ketok
"Masuk..." Ucap direktur rumah sakit
"Baik pak.. " ucap syafira memasuki ruangan
"Oh iya taruh dokumennya di meja saya ..." Ucap direktur rumah sakit yang sedang duduk di sofa ruanganya
"Baik pak.... " Ucap syafira meletakkan dokumen itu
"Oh iya pak... Boleh saya meminta waktu sebentar!!!..." Ucap syafira
"Iya silahkan duduk.."
Syafirapun duduk setelah duduk iya pun mengatakan maksudnya
"Begini pak.. saya ingin memutuskan kontrak saya sebagai dokter pribadi pak Aidan bastoro ...." Ucap syafira ragu-ragu
"Kenapa mendadak sekali.. kamu tahu kan pak Aidan bastoro itu vip di rumah sakit kita..... Dan kalau kamu mau memutuskan kontrak kamu harus membayar denda 100 jt dan satu hal lagi selama masa pengunduran kamu .... Kamu harus tertap menjadi dokter pribadi sampai dokter pribadi lain di tunjuk .... Artinya kamu harus menadi dokter pribadinya selama 1 atau 2 bulan .."
"Maaf pak... Kalau untuk dendanya nanti saya transfer ... Baik pak saya siap..." Ucap syafira
"Yah sudahlah kalau itu mau kamu ... Nanti saya suruh asisten saya membawakan kamu pembatalan kontrak sepihaknya "
"Baik pak ... Kalau begitu saya undur diri..." Ucap syafira
"Baik " ucap direktur rumah sakit sembari syafira meninggalkan ruangan
"Hanya 1 atau 2 bulan lagi syafira kamu melihat muka bajingan itu " ucapnya sembari menghela napas panjang
Beberapa jam berlalu...
Aidan yang mendapatkan pemberitahuan dari asistennya bahwa syafira memutus kontrak denganya merasa tidak adil dan langsung menelpon syafira namun, syafira sepertinya sudah memblok kontak Aidan
"Masih ada rapat lagi?.. kalau tidak antar saya kerumah sakit..." Ucap Aidan ke asistennya
"Tidak pak..." Ucap asistennya
Aidanpun pergi kerumah sakit . Namun sesampainya di sana ia tak menemukan syafira dimananpun . Karna ia yang membutuhkan penjelasan syafira memutuskan untuk menunggu syafira di ruangan syafira.
Beberapa jam berlalu menunjukkan pukul 7 malam yang berarti Aidan sudah menunggu syafira 3 jam sampai ia ketiduran di ruangan itu
Beberapa menit berlalu syafirapun keluar dari ruangan operasi dan bergegas keruanganya untuk istirahat dan betapa terkejutnya ia melihat aidan yang sedang tidur di ruanganya. Namun karna rasa kesalnya ia tidak menegur atau membangunkan Aidan dan ia langsung kembali bekerja di depan komputernya
Setengah jampun berlalu dan Aidanpun terbangun dari tidurnya . Syafira yang melihat itu langsung berkata
"Kalau kau sudah terbangun... Silahkan tinggalkan ruangan saya karna ini bukan kamarmu..." Ucap syafira dengan ketus sembari melihat kembali layar komputernya
"Maaff... Kamu dari mana saja ... " Ucap Aidan yang baru terbangun
"Suster ..." Ucap syafira dengan keras
"Iya dok" ucap suster yang langsung masuk keruangan syafira
"Tolong kamu antarkan dia ke luar " ucap syafira tanpa memalingkan pandanganya dari layar komputer
"Baik dok... Pak silahkan saya antar keluar..." Ucap suster tersebut
"Keluar duluan saja ... Masih ada yang ingin saya bicarakan dengan dokter syafira.." ucap Aidan menyuruh suster tersebut keluar
"Suster... Kamu dengarkan apa yang saya bilang bawa dia keluar atau saya yang keluar..." Ucap syafira dengan tegas
"Baik suster antar saya keluar..." Ucap Aidan yang mengalah
"Silahkan pak..." Ucap suster tersebut ke aidan
"Oh iya suster..... Saya tidak ingin hal ini terulang lagi dan ingat jangan ada yang masuk keruangan saya selain dokter rumah sakit dan pasien ..." Ucap syafira dengan tegas
"Baik dok" ucap suster yang ketakutan melihat ketegasan syafira
Aidan yang di usir pun tidak menyerah dan menunggu syafira di depan ruanganya sampai dia pulang
📞"Halo pak saya hari ini tidak akan pulang jadi tolong antarkan mobil saya kerumah sakit saja... Dan katakan ke dokter arya saya tidak pulang bersama dia hari ini" ucap syafira mematikan telpon
📞"Baik bu"