S2 Selir Modern
Nessa yang berniat mencari hiburan, justru bertemu dengan seorang pria.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku? Aku sudah menolong mu, pergilah!"
"Nona, izinkan aku untuk mengabdi padamu. Aku bisa bela diri ataupun menjadi pelayan mu nona!"
Bagaimanakah kisah cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan apa ini?
Shera menggeser setiap slide foto di ponselnya. Memastikan penglihatannya, jari nya memperbesar foto itu, sebenarnya... Tidak perlu juga diperbesar, foto itu sudah menjelaskan bahwa putrinya memang berfoto bersama seorang pria.
Ilustrasi
"Siapa dia?"
"Kau lihat apa sayang!" Erlan tiba-tiba muncul dibelakang Shera sambil mengecup bahu mulus itu. Shera hanya menggunakan dress tidur dengan tali spaghetti, terlebih... Keduanya baru saja selesai bertempur di ranjang.
"Ini... Aku melihat foto Nessa."
"Mana! Sini aku mau lihat juga!" Erlan menarik ponsel Shera dan melihat setiap slide foto putrinya.
Shera tidak bisa berbuat banyak, karena ponselnya sudah berada di tangan suaminya. Dia hanya berharap, tidak ada drama yang di ciptakan oleh suaminya setelah melihat itu.
"Kau sudah lihat semuanya kan sayang?"
"Iya, aku sudah melihat nya. Putri kita tampak cantik dengan hanfu kan?"
"Ya, bahkan sangat cantik." Shera merasa bingung dengan reaksi suaminya.
"Sudah lihat semuanya?" Tanya Shera.
"Sudah sayang."
"Yang di jembatan juga?" Tanya Shera kembali.
"Iya, sudah... Ini... lihat!" Jelas Erlan sambil menggeser foto-foto itu.
"Mungkin yang ini ya...Aku pikir sudah selesai. Sebentar..." Jantung Shera berdetak cepat, jika sampai suaminya melihat foto berikutnya, bisa menimbulkan masalah nanti.
"Hp mu mati sayang. Baterai nya habis." Layar ponsel Shera menjadi gelap dan itu membuat Shera lega.
"Kau lupa mengisi daya nya ya."
"Itu karena mu. Kau baru melepaskan ku sekarang." Erlan terkekeh melihat reaksi istrinya.
"Mau bagaimana lagi.... Kau sangat..." Jari Shera menempel di bibir suaminya membuat Erlan menghentikan kata-katanya dan tersenyum manis.
"Hentikan! Sudah, aku mau mandi."
"Kita mandi bersama dan ya.. nanti kita cetak foto princess yang paling bagus." Shera mengalungkan tangannya di leher suaminya, meninggalkan ponsel yang sedang mengisi daya dengan foto yang tidak sempat terlihat.
'Aku akan menanyakan pada Nessa, siapa pria itu? Apakah sekedar turis atau tidak.'
***************
"Ini Nona, aku sudah memesan makanan untuk Nona. Bebek Peking dengan beberapa kue manis."
"Xie-xie Gege." Balas Nessa membuat Zain mengerutkan keningnya.
"Nona?"
"Kau senang mendengar kata itu kan? Bagaimana rasanya?"
"Aku hanya membantu nya Nona. Ponselnya...."
"Iya-iya, aku tau. Berawal dari ponsel, lalu ucapan terimakasih dan...."
"Kembali ke suami dan putrinya." Sela Zain membuat Nessa menatap wajah Zain.
"Kau bilang apa?"
"Iya Nona, aku hanya membantu nya. Mengambilkan ponsel milik suaminya, karena suaminya menunggu di parkiran bersama putri mereka."
"Kenapa tidak bilang! Dasar!" Zain mengulum senyum melihat respon Nessa, dia merasa Nessa secara tidak sadar cemburu akan itu.
"Kenapa kau tersenyum! Ambilkan aku minuman refill lagi." Ucap Nessa, Zain mengangguk tak lupa dengan senyuman yang tidak luntur dari wajah nya.
"Kenapa aku merasa senang setelah mendengar nya. Apa tadi aku cem.....tidak! Tidak! Itu tidak mungkin.... Aku tidak mungkin jatuh cinta pada nya kan?"
Pikiran Nessa berkelana pada waktu ia kecil. Dia dan keluarganya pergi ke sebuah pesta kolega bisnis Daddy nya. Saat itu, mata Nessa teralihkan pada tatapan mommy nya yang ternyata menuju pada sang Daddy yang tengah diganggu oleh seekor ulat bulu.
"Mommy, kenapa wanita itu terus-menerus mendekat pada Daddy?" Ucap Nessa sambil menunjuk ke arah sana.
"Itu namanya ulat bulu sayang. Dia itu gatal, dan mencoba memberikan rasa gatalnya pada Daddy mu. Mau membantu mommy sayang?" Nessa kecil langsung mengangguk.
"Iya mommy, aku tidak mau Daddy jadi gatal." Ucapan putrinya membuat Shera tersenyum lebar.
"Bagus, ayo ke sana." Nessa langsung melangkah cepat menuju Daddy nya.
"Daddy!" Panggilan Nessa membuat Erlan menoleh pada putrinya dan menangkap putrinya yang berlarian ke pelukannya.
"Mana mommy sayang?" Tanya Erlan sambil mengecup pipi putrinya.
"Disana, mommy tampak kesal." Erlan tertawa mendengarnya.
"Itu namanya cemburu sayang."
"Cemburu? Perasaan apa itu?" Ulang Nessa yang belum mengerti.
"sebuah perasaan.... Ketika dirimu besar nanti dan jatuh cinta. Maka akan timbul rasa tidak ingin pria mu didekati oleh orang lain. Sama seperti mainan mu yang diambil oleh orang lain."
"Nessa tidak suka."
"Benar! Itu putriku!"
***********
"Jatuh cinta?" Ulang Nessa sambil melihat Zain yang membelakangi dirinya mengantri pengisian minuman.
"Apa aku jatuh cinta pada nya?"
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🙏
bukan maksa tapi mohon /Chuckle/
ayo Zain semangat, mereka bukan keturunan matre tapi berprinsip jadi sentuh hati keluarganya dengan kesungguhan dan keteguhan hati mu
daku padamu Thor /Drool/
nuwun thor upnya