NovelToon NovelToon
Menikahi Wanita Tangguh

Menikahi Wanita Tangguh

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Tamat / Perjodohan / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Model / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Terpaksa.. demi memenuhi keinginan kakek nya, Devan Kanigara Elajar, menikahi seorang model yang penuh dengan skandal dan kontroversial. Pernikahan itu berlangsung di atas kesepakatan dan azas saling menguntungkan saja, tanpa melibatkan perasaan ataupun keinginan lebih.

Dalam perjalanan nya, kehidupan pernikahan mereka di warnai berbagai permasalahan hidup yang tidak mudah, sehingga membawa keduanya pada kedekatan serta rasa yang saling bergantung satu sama lain.. Mereka berdua ternyata memiliki
banyak kecocokan. Baik dalam segi sifat maupun karakter yang sama-sama keras di luar namun embut di dalam.

Bagaimanakah Devan dan Sherin melalui setiap masalah dengan kebersamaan dan kekompakan, Yuuk kita simak saja kisah selengkapnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Hancur

***

Duarr..!!

Bagai tersambar petir di siang bolong, wajah

Sherin langsung saja memucat. Jelas terlihat

kalau dia sangat terkejut dengan kabar ini.

"A-apa tunangan, Brian dan Stella.? Apa aku

tidak salah dengar.?"

Sherin berucap gemetar sambil kemudian

berdiri, membagi tatapan tajam pada semua

orang yang ada di tempat itu.

"Sherin..! Jaga sopan santun mu.! Kita sedang

berhadapan dengan keluarga terhormat.!"

Tuan Hendrik membentak setengah emosi.

Sementara Nyonya Kinar hanya bisa terdiam,

menatap dan memegang tangan Sherin dengan

sorot mata penuh dilema.

"Ohh, jadi ini maksud kalian menyuruhku

datang ke tempat ini.? Agar aku melihat dan mendengar sendiri semua rencana besar ini.?"

Sherin seolah tidak mendengarkan bentakan

ayah tirinya itu, dia meraih tas nya. Kemudian

menatap tajam ke arah Brian dan Stella.

"Tuan Brian O'Neil Mcknight..apa kau sudah merencanakan semua ini.? Jadi kau sudah

tidak menganggap keberadaan ku.?"

Sherin bertanya dengan tatapan yang berubah

sinis. Brian tampak berdiri, keduanya kini saling menatap kuat. Ada sedikit keraguan di mata

pria itu, tapi dia mencoba menyamarkannya.

"Sherin..aku merasa, hubungan kita selama ini

tidak lah sehat. Kau selalu membuatku kecewa.

Kau berkhianat di belakangku dengan semua

kasus dan skandal mu.!"

"Apa.?? Ya Tuhan..Aku tidak percaya kalau kau

sendiri yang mengatakan semua ini Brian.!"

"Itu kenyataannya Sherin. Maaf, aku rasa kau

bukanlah wanita yang tepat untuk jadi menantu

di keluarga Mcknight.! Nama baikmu sudah

sangat tercemar.!"

Wajah Sherin kini memucat, dia mundur dua

langkah. Tubuh nya hampir saja limbung saat

mendengar perkataan Brian barusan. Tatapan

matanya yang tajam kini semakin menghujam

wajah pria yang selama 4 tahun ini selalu setia mengisi seluruh ruang di dalam hatinya itu.

"Brian..aku benar-benar tidak menyangka,

kau tega mengatakan semua ini padaku.!"

"Sudahlah Sherin, kita akan membicarakan

semua masalah ini besok di kantor."

"Setidaknya, kalau kau merasa jadi pria sejati,

sebelum memutuskan semua ini, perjelas dulu

hubungan kita Tuan Brian yang terhormat..!!"

Tegas Sherin dengan wajah yang terlihat mulai

memerah menahan serbuan berbagai rasa yang

memenuhi dadanya. Air mata kini sudah mulai

mendesak ingin keluar. Tapi sekuat tenaga dia

mencoba menahannya.

"Woww..putri sambung mu sungguh tidak punya

attitude Tuan Hendrik.! Saya jadi percaya pada

isu yang beredar, kalau dia memperoleh semua

popularitas nya dengan jalan yang tidak benar.!

Untung saja putraku segera tersadar kalau dia

bukan pilihan yang tepat.!"

Lagi-lagi, jantung Sherin seakan di robek dan di

toreh benda tajam mendengar ucapan Nyonya

Laila yang jelas-jelas menghina dirinya. Sherin

memejamkan matanya rapat menahan desakan

air mata yang seolah protes ingin terjun keluar.

"Maaf Nyonya Besar Mcknight.. Saya mungkin

tidak berattitude..Tapi sebagai seseorang dengan

kehormatan yang sangat tinggi, saya sarankan

sebaiknya anda menjaga lisan dan ucapan anda

terlebih dahulu agar tidak menyakiti orang lain."

"Hei.. lancang kamu ya.! Sampai kapanpun aku

tidak akan sudi menerima calon menantu yang

tidak bisa menjaga diri dan kehormatannya.!"

Sentak Nyonya Laila dengan wajah memerah

menahan emosi. Tuan Adam segera menarik

tangan istrinya itu dan menenangkannya.

"Tante, aku mohon tenanglah..Tante tidak boleh terbawa emosi. Tante adalah wanita yang sangat terhormat. Saya atas nama Kak Sherin mohon

maaf karena telah bersikap lancang."

Stella berucap lembut dengan raut wajah yang

terlihat sangat sedih dan menyesal. Nyonya Laila tampak berubah tenang, dia memaksakan diri tersenyum ke arah Stella .

"Sungguh.. kalian berdua bagai langit dan bumi.

Kau begitu lembut dan sopan Stella sayang.."

Ucapnya kemudian sambil melirik sinis ke arah

Sherin yang lagi-lagi hanya bisa menarik nafas

berat. Adiknya itu benar-benar ratu drama. Dia mencoba untuk menekan dirinya agar tetap kuat

dan meredam emosi sekaligus menahan rasa

sakit yang kini mencabik jiwanya.

"Baiklah Brian, kalau ini pilihanmu, aku tidak

akan pernah menghalangi. Silahkan, teruskan.!"

Akhirnya Sherin berucap tegas sambil kembali

menegakkan tubuhnya. Untuk sesaat dia tampak

membagi pandangan pada semua orang yang

terlihat membisu, menatap diam ke arahnya.

Setelah itu dia membalikan badan, mengambil

langkah seribu, kemudian berlalu pergi keluar

dari tempat itu.

"Sherin.. tunggu ! kamu mau kemana.?"

Nyonya Kinar bangkit, tapi di cegah oleh Tuan

Hendrik. Begitupun dengan Brian, dia terlihat

bergerak ingin menyusul Sherin, namun Stella

segera mencegah dengan menarik tangannya

dan memeluknya dari belakang.

"Sudahlah sayang.. urusan kita lebih penting.

Nanti saja kita urus masalah Kak Sherin."

Lirih Stella sambil mengelus bahu Brian penuh

dengan kelembutan dan kehangatan membuat

Brian terpaksa duduk kembali dengan tampang

wajah yang tidak terbaca.

Sherin melangkah cepat keluar dari restauran itu

tanpa memperhatikan lagi lingkungan sekitarnya.

Dan tanpa sengaja dia bertubrukan cukup keras dengan seseorang begitu mencapai pintu depan. Karena dalam posisi tidak siap, tubuhnya tampak terhuyung ke belakang, untung saja sosok yang di tabraknya sigap. Dia segera menangkap pinggang ramping Sherin, dan kini posisi mereka mirip

adegan dalam film romantis.

Untuk sesaat mata mereka saling berbenturan

tatap. Seakan terhipnotis, keduanya tidak bisa melepaskan pandangan itu begitu saja. Sayang

sekali wajah pria itu tertutup masker. Jadi, yang terlihat kini hanya mata elang nya saja. Mata

yang memiliki tatapan setajam ujung pedang

hingga mampu merontokkan iman seorang

wanita dalam sekali pandang saja.

"Maaf Tuan..saya sedang terburu-buru. Sekali

lagi maafkan kecerobohan saya."

Akhirnya Sherin yang tersadar duluan. Dengan

gerakan cepat dan ringkas dia menegakkan

badannya. Setelah itu menundukkan kepalanya

sedikit di hadapan sosok tinggi itu. Kemudian

tanpa basa-basi lagi, dia kembali berjalan keluar

dari area restauran meninggalkan sosok tinggi

itu yang kini menatap lurus ke arah kepergian

Sherin. Ada sorot aneh yang tergambar jelas

dari tatapan matanya.

"Tuan Muda, anda tidak apa-apa.?"

Tanya seseorang yang baru saja datang menyusul

pria tinggi itu setelah selesai memarkir mobilnya.

Pria tinggi gagah itu tampak mengibaskan jas nya,

lalu memakai kembali kacamata hitam nya tanpa

melepas masker yang menutupi wajahnya.

"Aku tidak apa-apa.! Kita masuk sekarang. Apa

kau sudah memastikan kalau Mom sudah ada

di tempat ini.? Aku tidak ingin membuang waktu "

Sahut pria itu dengan suara baritonnya sambil

melangkah tenang masuk ke dalam restauran

itu dengan aura kehadiran yang sangat kuat.

"Sudah Tuan muda, Nyonya Besar sudah ada di

dalam. Hanya saja Tuan besar tidak bisa datang, karena Tuan sepuh sedang kurang sehat."

"Besok pagi aku akan mengunjungi nya."

Kembali sahut si pria tinggi. Tiba di dalam, dia

di sambut oleh manager restauran yang datang

dengan tergopoh-gopoh.

"Tuan Muda, selamat datang di restauran kami.

Sebuah kehormatan anda sudi berkunjung ke sini. Mari, saya akan mengantar anda ke ruangan."

Sambut manager restauran dengan sikap yang

sangat hormat dan segan. Pria itu tampak datar

saja, dia kembali berjalan tenang menuju ruangan sesuai dengan petunjuk dari sang manager.

Tiba di dalam ruangan khusus, pria itu tampak

terdiam sesaat. Dia melihat, di sana sudah ada seorang wanita setengah baya dengan tampilan

super elegan. Dan ada seorang gadis cantik

berkulit putih, berambut panjang yang sedang

duduk anggun tumpang kaki, memperlihatkan

betis indahnya yang sedikit terbuka di balik

gaun mewahnya.

"Ohh Devan putraku, selamat datang sayang."

Sambut sang wanita elegan sambil merangkul

erat pria muda itu yang kini membuka masker

penutup wajahnya. Dan mata indah gadis cantik

tadi tampak terkesima begitu melihat bagaimana

rupa asli dari pria muda itu. Dia seakan hilang

kendali diri begitu melihatnya.

Mata elang si pria muda langsung jatuh pada

sosok cantik yang kini berdiri menyambutnya

dengan senyum menawan nan menggoda dan

tatapan yang terlihat begitu mendamba.

"Apalagi yang Mom lakukan.?"

Tanya pria itu atau Devan dengan suara yang

sangat berat sambil mengangkat tangannya

saat melihat gadis tadi kini mendekat padanya.

Sontak saja gadis itu langsung membeku di

tempat dengan raut wajah yang terlihat kecewa.

"Devan sayang duduklah dulu, kita bicarakan

ini baik-baik. Kenalkan, dia adalah Miss Vania,

putri rekan bisnis Mom dari Singapur.."

"Mom, bukankah aku sudah menegaskan, soal

jodoh biar aku sendiri yang menentukan.!"

"Mom tahu sayang, tapi sekarang, kamu sudah

tidak muda lagi. Umurmu saat ini sudah sangat

pantas untuk berumah tangga."

"Mom, jangan pernah melakukan apapun lagi.!

Atau aku tidak akan menikah sama sekali.!"

"What.? Devan..yang Mom lakukan selama ini..

semuanya demi kebaikanmu ke depan sayang.

Mom hanya ingin kamu mendapatkan wanita

terbaik yang menjadi pendamping mu.."

"Cukup sampai disini saja Mom. Aku tidak akan

pernah memberi toleransi lagi.!"

Tegas Devan dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat dingin penuh rasa tidak suka atas apa

yang di lakukan oleh ibunya itu. Wajah Nyonya

elegan itu tampak sangat kecewa. Semuanya

ternyata sia-sia saja. Sudah berpuluh-puluh

wanita ia bawa ke hadapan putra nya ini dengan harapan akan ada satu diantaranya yang terpilih

untuk menjadi calon pendamping hidupnya.

Namun hasilnya nihil, putranya itu seolah tidak

tertarik sama sekali pada semua gadis mumpuni

yang telah di sodorkannya. Padahal para gadis

itu bukanlah gadis-gadis sembarangan.

"Dev sayang, Mom mohon..untuk yang terakhir

kali..Cobalah untuk menghabiskan waktu satu

jam saja dengan Vania. Dia sudah jauh-jauh

datang ke sini loh. Kasihan dia sayang."

Nyonya elegan itu meraih tangan Devan dengan

raut wajah penuh permohonan. Tapi ekspresi

wajah Devan malah semakin terlihat dingin.

"I'm so sorry Mom..Aku tidak punya waktu untuk mengurusi masalah seperti ini. Maaf Nona Vania,

kau harus kecewa. And.. for you Mom, don't do

that again.!"

"Devan, wait.. Devaan..!"

Nyonya elegan tadi berteriak memanggil Devan

yang berlalu acuh keluar dari ruangan yang

sudah membuatnya merasa pengap itu.

"Apa yang Mom inginkan sebenarnya. Ini gila.!

Aku lelah menghadapi semua perbuatannya.!"

Geram Devan sambil kembali memakai masker

dan kacamatanya. Sang asisten tampak berjalan

di belakangnya, mengikuti langkah Tuan nya

yang sedang terbakar emosi.

Sementara itu, Sherin saat ini berjalan menyusuri

trotoar jalan yang hanya di terangi lampu-lampu

temaram dan berhias gegapnya pohon cemara

serta hembusan angin malam yang menembus

kulit tubuhnya. Saat ini dia hanya berbalut setelan berbahan tipis tanpa jaket. Dia berjalan dengan

menundukkan kepala, mencoba menahan segala

rasa sakit dan kecewa yang kini mematahkan

hati dan jiwanya. Namun dia tidak menangis.

"Brian.. Aku benar-benar tidak menyangka kalau

kamu akan melakukan semua ini padaku. Aku

kira selama ini hatimu tulus menyayangiku. Tapi ternyata, kau sama saja dengan laki-laki lain.!"

Sherin bergumam sambil menendang apa saja

yang ada di depannya untuk meluapkan segala

rasa sakit yang kini menghancurkan jiwanya

hingga tanpa sadar menimbulkan bunyi benturan keras memecah keheningan. Tak jarang ada bunyi

klakson yang terdengar ketika ada kendaraan

yang lewat dan terkena lemparan barang yang

di tendangnya. Namun ada juga yang mencoba

menawarkan tumpangan.

Dia benar-benar tidak menduga, kalau malam ini

akan menjadi malam kehancuran bagi hubungan

nya dengan Brian yang sudah di bina nya selama

4 tahun ini. Selama ini hubungan nya dengan

Brian memang tidak seperti kebanyakan

pasangan lain, karena dirinya terlalu sibuk di

dunia modeling.

Namun, Brian tahu pasti, semua kegilaannya

pada dunia kerja semata-mata dia lakukan untuk

kemajuan perusahaan dan nama besar Starlight

Management.. hingga bisa seperti sekarang ini.

Selama ini dia sudah mengorbankan seluruh

masa mudanya, tanpa kesenangan, tanpa hura-

hura, tanpa memory indah sebagai remaja hanya

demi membangun nama besar agensi model

milik Brian di kancah dunia. Tapi.. sekarang,

rasanya semua pengorbanannya itu percuma

saja, semua sia-sia saja bagi dirinya.

"Hallo Nona cantik.. kenapa malam-malam

begini sendirian saja.? Bagaimana kalau kami menemani mu.?"

Sherin terperanjat dan seketika menghentikan langkahnya saat mendengar ada suara serak di depannya. Dia mengangkat wajah, dan melihat

ada 4 sosok pria jalanan dengan penampilan

yang sangat kacau serta mulut berbau alkohol

yang kini sedang berdiri setengah sempoyongan mengurung dirinya.

"Ikutlah dengan kami Nona cantik. Kita akan

bersenang-senang malam ini. Kita bisa saling

memberi kehangatan.."

Kembali salah seorang dari 4 pria jalanan itu

berucap dengan seringai kecil di bibirnya yang

tiada henti menenggak minuman dari botol

yang di pegang nya..

***

Bersambung...

1
zena
nama ku itu thor😅
Dewi Shandra
😆😆😆😆
✨rielz✨
baca lagi..🤩
Nunnamin_shaqi
Bisa dibayangkan 😭🥰🥰
anninayah karim karim
devan kerjaan nya ikutin Sherin 😂😂
Amang Firmansyah
love u 2 othor kesayangankuuu...ditunggu karya2 berikutnya
Dewi Shandra
baca lagi setelah khatam berpuluh-puluh kali 😂
Amang Firmansyah
Lumayan
Tri Arrum
Luar biasa
Rohayani Faisal
udh baca ke 3x nya...ngga bosen bosen

d tunggu karya selanjutnya author kesayanganku😍😍😍
Irma herfiana
kak kapan up lagi hampir 4thn ini nunggu
Rohayani Faisal
kaka ...ditunggu karyamu selanjutnya
Hetty Marawemay
Pamela jahat bangat
Annsyi
Kak, hadirlah dengan karya barumuuu..... Kutunggu ceritamu selanjutnya.....

ceritamu luat biasa semuaaaaa 🥹🥹🥹👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
Muh Asrul
Author aku tunggu karya barumu.
Muh Asrul
entah sudah berapa kali membaca novel ini, author kemana engkau berada aku menunggu karya barumu suda 4 tahun tidak ad kabar
PJ92
Kecantikan sherin kyanya melebihi maharaya sma mayra deh
PJ92
Cusss thor bikin novel kisah little queen
Nurhawathy
/Good/
Fisca vis vis
baguuusss bngeettt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!