NovelToon NovelToon
Menjadi Guru Di Dunia Lain

Menjadi Guru Di Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Akademi Sihir / Penyeberangan Dunia Lain / Elf
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ned_Kelly

Arthur seorang guru honorer di sekolah negeri yang memiliki gaji pas-pasan dengan jam mengajar yang tidak karuan banyaknya mengalami kecelakaan pada saat ia hendak pulang ke indekosnya. Saat mengira kehidupannya yang menyedihkan berakhir menyedihkan pula, ternyata ia hidup kembali di sebuah dunia yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.

Tetapi uniknya, Arthur kembali menjadi seorang guru di dunia ini, dan Arthur berasa sangat bersemangat untuk merubah takdirnya di dunia sekarang ini agar berbeda dari dunia yang sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ned_Kelly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30: Hari-hari Berikutnya

Tanpa terasa, sudah lebih dari tiga bulan aku menjalani hidup sebagai seorang guru di Akademi Bridestones. Padahal, sebelumnya aku hanyalah seorang guru honorer biasa—dengan gaji pas-pasan dan beban kerja yang kadang membuatku ingin menyerah. Dunia lamaku terasa begitu jauh sekarang, karena di sini, di dunia yang benar-benar berbeda, aku kembali menjadi seorang guru. Bedanya, kali ini aku mengajar sihir. Sihir—sesuatu yang di duniaku dulu hanya ada di cerita fiksi. Dan di luar semua itu, banyak hal gila yang harus kuhadapi. Tapi, anehnya, aku mulai terbiasa.

Sempat ada masa ketika aku merasa kehilangan arah. Idealisme yang dulu kugenggam erat sebagai seorang guru memudar seiring waktu—tergerus oleh kenyataan hidup yang tak selalu indah. Namun, perlahan tapi pasti, sesuatu dalam diriku mulai bangkit kembali. Semangat mengajar yang pernah hilang, kini muncul lagi. Aku ingin mendidik dengan sepenuh hati, seperti yang dulu selalu kuimpikan. Bukan hanya sekadar mengajarkan sihir, tetapi aku ingin murid-muridku tumbuh menjadi orang-orang yang kuat, yang mampu menghadapi apa pun yang menanti mereka di luar sana.

Murid-muridku di Akademi Bridestones—mereka bukan sekadar anak-anak yang kuajari cara merapal mantra atau memanggil familiar. Mereka adalah orang-orang yang akan kuberikan segalanya. Aku ingin mereka menjadi versi terbaik dari diri mereka. Aku ingin mereka siap saat waktunya tiba untuk memasuki dunia yang sesungguhnya. Dunia yang lebih keras, lebih liar, tapi juga penuh kesempatan. Dan aku… aku akan selalu ada di sini, mendampingi mereka sampai mereka siap melebarkan sayap.

Aku memandangi enam wajah yang sedang serius mempelajari sihir dan jurus baru. Mereka tampak sangat fokus, terutama setelah aku merangkumkan pengetahuan dari Perpustakaan Dunia malam tadi—sebuah kemampuan yang kuperoleh sejak aku bereinkarnasi ke dunia ini. Aura kekuatan magis dan energi yang terpancar dari mereka membentuk suasana yang hidup di ruang kelas ini.

Charlotte dan Jade, dalam beberapa waktu terakhir, tampaknya selalu terlibat dalam persaingan sengit. Mereka berdua seperti ingin menunjukkan sesuatu kepadaku, hingga aku bisa merasakan ketegangan antara mereka. Persaingan ini hampir terasa seperti api yang menyala, dengan intensitas yang semakin meningkat setiap harinya. Untungnya, di tengah-tengah ketegangan itu, ada Celestine, gadis bisu yang selalu berhasil mencuri perhatian. Kehadirannya yang menggemaskan dan tak berdosa seperti memberikan keseimbangan antara Charlotte dan Jade. Siapa yang bisa membenci Celestine? Dengan keanggunan dan pesonanya, ditambah dengan kemampuan penyembuhannya yang luar biasa, ia memiliki daya tarik yang membuatnya dicintai semua orang, dan penggemarnya semakin bertambah setiap hari.

Sementara itu, di sisi lain ruangan, trio Masamune, Johan, dan Elyrde sibuk membahas teknik-teknik bela diri mereka. Johan dan Masamune sering terlibat dalam diskusi panas tentang senjata mana yang lebih efektif—Katana atau Tombak. Diskusi mereka penuh semangat, kadang diselingi dengan demonstrasi gerakan yang memukau. Elyrde, yang dulunya dikenal pendiam, kini tampak lebih terbuka. Sebagai elf perempuan yang ahli dalam panah dan belati, kehadirannya telah membawa suasana baru ke dalam kelompok mereka. Meski awalnya Elyrde sulit beradaptasi, kini dia lebih percaya diri dan tidak lagi menutup diri. Ia mampu mengekspresikan perasaannya dengan lebih jelas, dan hubungan persahabatan antara mereka semakin kuat. Perbedaan ras tidak lagi menjadi penghalang bagi Elyrde untuk berteman dengan yang lain. Suasana persahabatan mereka kini terasa hangat dan penuh rasa saling menghargai.

Tentu, berikut adalah skenario yang lebih rinci dengan tambahan saat Charlotte mencoba menggunakan sihir baru dari rangkuman:

Aku duduk di sudut ruangan, menyaksikan Charlotte dengan penuh perhatian. Dia tengah meneliti rangkuman sihir yang ku berikan malam tadi, dan aku bisa merasakan semangatnya untuk mencoba teknik baru yang ada di dalamnya.

Charlotte, yang biasanya terlihat tenang, kali ini tampak sangat bersemangat. “Guru, aku sudah mempelajari teknik baru dari rangkuman ini. Aku ingin mencobanya sekarang.”

Aku tersenyum, merasakan kebanggaan terhadap tekadnya. “Baiklah, Charlotte. Ingatlah untuk tetap fokus dan jangan ragu untuk meminta bantuan jika diperlukan. Sihir ini memerlukan ketelitian dan konsentrasi.”

Dia mengangguk dan segera mempersiapkan dirinya. Dengan hati-hati, Charlotte mengeluarkan tongkatnya dan berdiri tegak. Dia membaca kembali mantra dari rangkuman yang telah ku berikan dan memulai prosesnya dengan penuh perhatian.

Aku bisa melihat ketegangan di wajahnya saat dia mulai melakukan gerakan tangan yang diperlukan untuk teknik tersebut. Charlotte memfokuskan energinya dan mulai mengucapkan mantra dengan suara jelas. “Dengan kekuatan es, kutuklah langit dan bumi!”

Dalam beberapa detik, aku melihat energi magis mulai terkumpul di ujung tongkatnya. Cahaya biru pucat mulai menyelimuti area di sekelilingnya, menunjukkan bahwa sihir tersebut mulai aktif. Namun, sepertinya Charlotte sedikit kesulitan untuk mengendalikan intensitas sihirnya, dan kilatan cahaya itu tampak tidak stabil.

Jade, yang sedang berlatih di dekatnya, menghentikan aktivitasnya dan melihat dengan penuh rasa ingin tahu. “Itu sihir yang baru dari guru, ya? Aku ingin tahu seberapa baik Charlotte bisa melakukannya.”

Masamune dan Johan yang sebelumnya sibuk dengan latihan bela diri mereka, juga menoleh dan memperhatikan. Mereka tampak tertarik dengan proses yang sedang berlangsung.

Charlotte terus berusaha, wajahnya menunjukkan konsentrasi yang mendalam. “Ayo, Ayo berhasil lah,” gumamnya pada diri sendiri, berusaha keras untuk menstabilkan sihirnya.

Elyrde, yang biasanya pendiam, memberikan dukungan dengan senyum lembut. “Charlotte, kamu bisa melakukannya. Fokuskan energi magismu dan jaga kestabilan.”

Aku memandang dengan seksama, memberikan saran ringan. “Charlotte, cobalah untuk memusatkan energi di titik tengah. Jaga gerakan tanganmu agar tetap lembut dan stabil.”

Charlotte mengangguk, mencoba mengikuti arahanku. Dia menyesuaikan gerakannya dan mulai mengatur ulang energinya. Dengan sedikit penyesuaian, cahaya biru itu mulai stabil dan intensitasnya meningkat, membentuk pola sihir yang cantik dan teratur.

Akhirnya, Charlotte berhasil menyelesaikan tekniknya. Sebuah kilatan cahaya biru yang indah muncul di depannya, menggambarkan keberhasilan penggunaan sihir tersebut. Charlotte terlihat sangat puas, meskipun dia berusaha keras untuk tidak menunjukkan betapa senangnya dia.

“Hmph, hanya butuh sedikit latihan. Tidak ada yang istimewa,” ucapnya dengan nada defensif, berusaha untuk menyembunyikan rasa bangganya.

Celestine mendekat dengan senyum ceria, memandang hasil usaha Charlotte dengan kagum. Dia meraih tangan Charlotte dengan lembut dan mengusap punggungnya dengan penuh perhatian. Aku melihat Charlotte tampak sedikit terkejut, namun jelas sekali dia merasa senang dengan dukungan Celestine.

“Selamat, Charlotte. Kamu melakukan pekerjaan yang sangat baik,” kataku sambil tersenyum. “Teruslah berlatih, dan teknik ini akan semakin sempurna.”

Charlotte akhirnya tidak bisa menahan senyumnya lagi. “Terima kasih, guru. Aku akan terus berlatih.”

Di tengah kegembiraan melihat murid-muridku berlatih dengan antusias, suasana mendadak berubah ketika pintu kelas terbuka dan aku dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang tidak asing. Sosok itu adalah Lewis, pengawal pribadi keluarga Pennyroyal. Pria bertubuh tegap dengan aura tenang namun penuh kewaspadaan. Lewis adalah orang yang dulu menemani Charlotte saat pendaftaran masuk ke Akademi Bridestones. Walau dia selalu bersikap ramah, aku jelas tahu bahwa Lewis bukanlah orang biasa. Dari sorot matanya dan cara ia bergerak, aku bisa merasakan bahwa pekerjaan sebenarnya tak jauh dari urusan yang berbahaya — mungkin melibatkan pembunuhan dan konspirasi. Sepertinya, di balik senyumnya yang sopan, ada sisi gelap yang hanya sedikit orang tahu.

Aku bahkan belum sempat menyapa Lewis ketika pandanganku teralihkan oleh sosok lain yang melangkah masuk ke dalam kelas. Pria itu tinggi, tampan, dan memiliki aura yang sangat mengintimidasi. Rambutnya merah menyala, seperti api yang tak bisa dipadamkan, dan perawakannya begitu kekar, membuatnya tampak seperti seorang atlet binaraga yang penuh otot. Dadanya yang bidang dan tubuhnya yang terlatih membuat sosok itu terlihat gagah, tipe pria yang bisa membuat banyak perempuan terpesona hanya dengan melihatnya sekali.

Sosok itu adalah Leonardo Pennyroyal, ayah Charlotte. Aku pernah bertemu dengannya saat kunjungan ke rumah Charlotte dulu, dan kesan yang ia tinggalkan saat itu masih terasa jelas hingga kini. Ada kekuatan dan otoritas dalam setiap gerakan dan kata-katanya.

Wajah Charlotte berubah seketika, sorot matanya penuh kejutan dan rasa ingin tahu saat melihat kedatangan ayahnya dan Lewis. “Ayah? Lewis? Mengapa kalian di sini?” suaranya terdengar ragu-ragu namun juga penuh antusiasme. Tanpa pikir panjang, Charlotte buru-buru mendekat ke ayahnya, tampak jelas bahwa dia ingin berada di dekatnya, seperti seorang anak yang mendambakan kasih sayang dari orang tuanya.

Leonardo tersenyum lembut, sebuah ekspresi yang jarang terlihat pada pria sebesar dan setegar dirinya. Ia meletakkan tangannya di kepala Charlotte, mengelus rambutnya dengan lembut. “Charlotte, aku hanya ingin melihat bagaimana perkembanganmu di akademi,” jawabnya dengan suara rendah namun penuh wibawa.

Sementara itu, Lewis berdiri beberapa langkah di belakang, tetap tenang seperti biasa, matanya yang tajam mengamati sekeliling ruangan dengan kewaspadaan yang sulit disembunyikan. Meskipun dia tidak menunjukkan emosi apa pun, kehadirannya saja sudah cukup membuat suasana kelas terasa sedikit lebih tegang.

Aku memperhatikan interaksi itu dengan diam, merasa ada sesuatu yang besar sedang berlangsung di balik kedatangan mereka berdua. Ini bukan hanya kunjungan biasa seorang ayah kepada putrinya. Ada sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang mungkin akan segera terungkap.

1
~YUD~
lajrooot!!
Ned: entar dulu ye kasih Ned nafas dulu wkwkwk...
total 1 replies
Ned
Parah nich, dari pagi tadi update eh kelarnya sore
~YUD~
di festival lunaris ini Arthur bakal ikut main apa cuma jadi guru pengawas doang?
Ned: Jadi pengawas doang, tapi....ada tapi nya hehe/CoolGuy/.... tungguin apa yang bakalan terjadi di sana
total 1 replies
~YUD~
nanti Arthur sama Brandon bakal duel gak author?
Ned: Ya tunggu aja tanggal mainnya
total 1 replies
Gamers-exe
kirain masamune date 👍🗿
~YUD~
nanti Charlotte sama Arthur bakal saling cinta gak author?
Ned: Yakin gak ada yang mau sama Celestine nih /CoolGuy/
「Hikotoki」: betul sekali, jadi meski charlotte umur 16 masih available buat dinikahi
total 8 replies
Erwinsyah
mau nabung dulu Thor🤭
Ned: Monggo silakan, jangan lupa vote dan rate bintang 5 nya kakak
total 1 replies
~YUD~
apa tuh yang segera terungkap?
Ned: apa tuh kira-kira hehehe
total 1 replies
R AN L
penasaran sekali reaksi murinya lihat kekuatan asli guru ny
Ned: tar ada kok, tunggu aja tanggal main nya heheh
total 1 replies
Ned
Update diusahakan tiap hari, setidaknya akan ada 1 BAB tiap hari...kalo Ned bisa rajin up mungkin 2-3 BAB...

Minggu Ned libur
R AN L
di tunggu up ny
Ned: kalo gak berhalangan tiap hari update, Ned usahakan ada 1 chapter update lah minimal sehari....Minggu kayaknya libur...doain aja Ned bisa nulis terus
Ned: kalo gak berhalangan tiap hari update, Ned usahakan ada 1 chapter update lah minimal sehari....Minggu kayaknya libur...doain aja Ned bisa nulis terus
total 4 replies
R AN L
Luar biasa
vashikva
semangatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!