NovelToon NovelToon
CINTA DAN AMARAH

CINTA DAN AMARAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aghie Yasnaullina Musthofia

Saat istri tidak ingin memiliki bayi, saat itulah kekecewaan suami datang, ditambah lagi istrinya selingkuh dengan sahabatnya sendiri, sampai akhirnya mereka bercerai, dan pria itu menjadi sosok yang dingin dan tidak mau lagi menyapa orang didekatnya.
Reyner itulah namanya, namun semenjak bertemu dengan perempuan bernama Syava hidupnya lebih berwarna, namun Reyner todak mau mengakui hal itu.

Apa yang terjadi selanjutnya pada mereka?
saksikan kisahnya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aghie Yasnaullina Musthofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 Gara-gara Spion

Hanafi adalah anak yatim piatu sama seperti Syava, karena prestasinya yang briliant, kebaikan serta ketulusan Hanafi pada Rena, membuat Bima dan Arini luluh dibuatnya, akhirnya mereka mau menerima pria itu sebagai menantunya.

Pagi menjelma, sepasang kekasih yang masih menikmati sisa-sisa percintaan mereka semalam itu masih lelap tertidur.

Dret dret dret...

Panggilan itu membangunkannya seketika, ia segera berlari menuju balkon.

"Ya ada apa?"

"Apa kau sudah menghamili perempuan itu?"

"Belum pa dia belum hamil, tunggu saja"

"Sampai kapan? Papa sudah ingin menghancurkan keluarga mereka"

"Aku juga sudah berusaha pa, tiap hari aku sudah melakukan itu, tapi tetap saja tidak ada hasil"

"Kenapa kau tidak cek ke dokter tentang kondisi perempuan itu?"

"Aku sudah melakukan segala macam cara pa, semua normal, tapi tetap saja hasilnya nihil, jika papa ingin mereka tidak curiga padaku, papa tidak usah sering-sering menghubungiku, jadi orang nggak sabaran banget sih"

"Awas saja sampai kau berani macam-macam dan membela perempuan itu dan mempertahankannya kau akan tahu akibatnya"

"Iya iya"

Panggilan pun berakhir, nafasnya memburu penuh amarah.

'Aku sudah muak dengan permainanmu pa, ku harap Rena tidak hamil agar kau tidak bisa mengambil bayinya', batin Hanafi, tangannya mengepal kuat.

Hanafi menatap Rena iba, bagaimana bisa ia menuruti permintaan ayah angkatnya.

'Aku sudah sejauh ini pa, aku benar-benar jatuh cinta padanya', batin Hanafi lagi.

___

___

Lusa pun tiba, siang itu di Cafe...

"Kenapa bapak nggak bilang sih kalau kita menikah bulan depan, kalau kaya gini sandiwara kita benar-benar terjadi pak", protes Syava.

"Aku cuma ngikutin kemauan mama aja Sya,,,"

"Ya, tapi kenapa secepat itu pak,,, kenapa bapak nggak bilang dulu? Kan aku bisa protes nggak harus sebulan lagi, 2 bulan kek, atau 3 bulan, ini namanya kaya pernikahan dini pak", Syava mulai jengkel.

"Aku juga sebenarnya pengen nolak, tapi lihat mama yang antusias dan bahagia aku jadi ragu, kalau aku nolak terus tiba-tiba mama sakit lagi gimana? aku nggak mau itu terjadi Sya?", jelas Reyner.

"Terus gimana dong pak,,,Syava juga belum sempat bilang sama ibu?",  ujar Syava sedih.

"Oke aku minta maaf karena sudah membuat sandiwara konyol ini, sampai akhirnya mama ingin kita benar-benar menikah, aku minta tolong sekali ini saja sama kamu, tolong menikahlah denganku!"

"Kenapa nggak sama perempuan lain aja sih pak", Syava sudah mengerucutkan bibirnya.

Reyner bingung harus menjawab apa, karena yang dia inginkan untuk dinikahi ya memang Syava, entahlah namun ia juga begitu antusias ketika Arini memutuskan pernikahan mereka. haha tapi Reyner masih gengsi mengakuinya.

"Karena tidak ada yang mau aku nikahi", jawab Reyner asal.

"Masa sih pak? Perempuan disana itu pasti semua mau jadi istri bapak yang kaya raya", ujar Syava tak terima.

"Iya,, tapi aku nggak mau", jawab Rey.

"Terus kenapa bapak mau sama aku?",

Syava tak mau kalah debat, membuat Rey pening dengan gadis yang banyak tanya ini.

Rey masih berfikir, lalu kemudian,,

"Ya karena mamaku suka sama kamu, jadi aku tidak perlu repot cari perempuan yang disukai mamaku, kan udah ada kamu", terang Reyner.

"Jadi hanya karena itu? ", mata Syava menatap intens Rey, Rey merasa bingung dengan jawaban apa yang akan diucapkan.

Reyner pun akhirnya hanya bisa mengangguk.

"Kalau kaya gitu kita bakal sama-sama mengorbankan perasaan kita pak, ya kalau bapak memang benar-benar cinta sama aku, tapi kalau kita tidak saling cinta terus gimana pak?", Syava tertunduk.

"Yaa, anggap saja ini pernikahan karena perjodohan", jawab Reyner sedikit mengangkat bahunya.

"Pernikahan itu seumur hidup pak,, bagaimana jika kita tidak pernah tumbuh rasa cinta sama sekali?", Syava sedikit lemas.

"Kita akan belajar sama-sama, siapa tahu nanti tumbuh benih cinta diantara kita karena sering bersama, benar kan", rayu Reyner.

Reyner benar-benar diuji dengan sosok gadis kecil yang cerewet.

"Iya pak, tapi kalau tidak bisa tumbuh juga gimana?", tanya Syava lagi.

Reyner memijat keningnya, ia mulai kehabisan jawaban dari gadis yang berada dihadapannya.

"Syava, please, kita jalani saja dulu saat ini, sampai mama benar-benar sembuh, dan setelah menikah nanti kita akan cari cara bagaimana agar kita terbebas dari pernikahan ini", jawab Reyner.

Reyner hanya bisa pasrah apa yang akan terjadi kedepannya dengan pernikahan mereka, hanya satu yang ia inginkan saat ini yaitu menikah untuk membahagiakan ibunya.

"Maksud bapak bercerai?", tanya Syava.

Reyner hanya mengangguk pasrah.

Syava terkejut menatap Reyner, ia mengkerutkan keningnya.

"Memangnya bapak mau jadi duda dua kali?"

"Ya jika kau keberatan dengan semua ini, apa boleh buat", jawab Rey santai.

"Tapi pak,,, "

"Syava, aku tahu pernikahan ini memang tidak kau inginkan, aku tahu kamu membenciku karena aku selalu bersikap dingin padamu, tapi, aku akan belajar mencintai kamu. Apa kamu juga mau mencoba belajar untuk mencintaiku?", tanya Reyner mencoba merayu Syava lagi.

Syava berfikir sejenak, ia mencerna kalimat Reyner.

Reyner masih memandangi Syava dengan mata elangnya menunggu jawaban darinya.

Syava yang di tatap Reyner masih bungkam dan sama-sama saling menatap.

Tik

Tok

Tik

Tok

"Kenapa bapak ngliatin aku seperti itu?", Syava mulai bersuara.

Reyner yang sadar seketika membuang muka, lalu kembali melihat Syava.

"Aku nunggu jawaban kamu Syava", Reyner sedikit geram.

Syava hanya nyengir, ia sengaja jahil ditengah ketegangan mereka.

"Hehe,,, Baiklah pak, aku akan berusaha, lagian aku juga ingin membahagiakan tante Arini yang selalu baik padaku dan keluargaku, jika tidak ada tante Arini mungkin adik-adikku akan kelaparan", jawab Syava pasrah.

Reyner akhirnya mampu bernafas lega, ia mengusap wajahnya frustasi,

'Dari tadi kek', batinnya berbicara.

Tidak mudah memang merayu perempuan yang banyak tanya seperti Syava, haha.

"Untuk masalah lamaran di panti kamu tidak usah khawatir, aku sudah memperkerjakan pengawalku untuk mempersiapkan semuanya, jadi nanti sore aku akan mengantarmu ke panti dan besok lusa aku akan kembali ke panti bersama keluargaku untuk melamarmu Oke", imbuh Reyner panjang.

Syava hanya mengangguk patuh.

***

Sore itu, jam pulang kantor sudah tiba.

Reyner dan Jai berada di parkiran, Reyner menunggu Syava diparkiran mobil untuk mengantarkannya ke panti.

Sementara menunggu Syava, Jai dan Reyner berbincang.

"Selamat ya pak akhirnya bapak akan nikah juga", ujar Jai senyum-senyum.

'Akhirnya aku nggak perlu capek-capek melakukan misi mendekatkan pak Rey dan Syava, tapi Tuhan sudah lebih dulu mendekatkan mereka', batin Jai.

"Iya, jangan lupa urus semua acara lamaran di panti, jika perlu ajak sahabatnya itu sekalian", Reyner melirik Jai dengan tatapan misterius.

"Apa pak? Sahabatnya?, ah mungkin dia berangkat kesana sendiri tanpa di ajak pak, kan mereka besti pak", Jai panik.

"Masa kau tega sih ngebiarin dia berangkat sendiri", goda Reyner.

Jai hanya nyengir dan menggaruk kepalanya yang tak gatal, jika begitu pasti Reyner sudah tahu akan kedekatan mereka.

"Emmm baiklah pak, besok saya akan coba ajak bareng dia kesana sekalian saya akan mengurus semua acaranya", ujar Jai.

Tiba-tiba Syava sudah terlihat, tentu saja motornya dibawa Leni dan Syava pulang ke panti diantar Rey, mereka sedikit semakin akrab walaupun terkadang masih kikuk, tapi demi balas budi kepada Arini Syava tidak ingin bersikap egois, ia harus menghargai kebaikan Arini.

Syava menghampiri mereka, dan menyapa Jai.

"Sore pak Jai?"

"Sore Syavira?", jawab Jai dengan penuh senyum.

Rey yang tak disapa pun melirik bergantian pada keduanya.

Reyner memperbaiki posisinya.

"Ehm, ayo berangkat, keburu malam! ", ajak Reyner ketus.

"Baik pak, mari pak Jai", Syava sedikit membungkukkan tubuhnya.

Syava sudah duduk dibelakang kemudi.

"Kenapa disitu ", tanya Rey.

"Aku masih canggung pak kalau duduk didepan, nanti kalau udah nikah aku duduk didepan deh,,,", tutur Syava.

"Kemarin juga duduk didepan tidak ada masalah".

"Ya itu kan waktu aku panik pak,, jadi nggak bisa mikir, hehe"

"Hah, ada-ada saja, jika begini aku seperti supir taksi", Reyner sembari menstarter mobilnya malas.

"Hehe, tidak kok pak, bapak tetap seorang CEO kaya raya", jelas Syava menggoda.

"Terserah kau saja", ucap Rey lirih.

Akhirnya mobil melaju sedikit cepat.

Ditengah perjalanan mereka hanya diam, sesekali mata Rey menatap wajah Syava yang tersenyum melihat luar jendela mobil.

'Dia memang cantik dan manis, seperti ucapan mama', batin Rey dan tersenyum sedikit.

Syava pun melihat kearah depan dan menatap ke spion, ia tidak sadar jika spion itu mengarah padanya, dan yang Syava lihat sekarang adalah mata Reyner yang indah.

'Padahal dia itu tampan dan gagah kenapa sampai diselingkuhin sama mantan istrinya ya? ', Syava membatin dan terus menatap spion dalam mobil.

Reyner menatap balik pada spion, mata mereka bertemu, Rey salah tingkah tapi Syava tidak.

Haha dasar Syava nggak pernah naik mobil kali ya.

"Kenapa kamu menatapku senyum-senyum gitu?", tanya Reyner seketika.

Syava celingak celinguk bingung.

"Siapa yang menatap bapak?, aku?".

"Ya siapa lagi?, emang disini ada orang lain selain kamu?", jawab Rey cbapak

"Ih, orang aku nggak liatin bapak, aku cuma lihat ke kaca itu", sangkalnya menunjukkan spion depan.

"Ya itu kamu lihat aku kan di kaca itu, itu spion belakang untuk melihat ada mobil atau tidak dibelakang kita, dan dari kaca itu aku bisa liat wajah kamu dan kamu bisa liat wajah aku", jelas Rey halus.

Syava seketika membulatkan matanya.

'Hah jadi dari tadi dia tahu kalau gue mandangin dia? Dasar Syava lo bego banget sih, sampai spion mobil aja lo nggak tahu', batin Syava.

"Oh gitu pak, maaf aku nggak sengaja lihat wajah bapak di kaca, he he", Syava sedikit sungkan.

"Ya lihat saja nggak apa-apa sampai kamu puas, siapa tahu nanti kau bisa jatuh cinta sama aku" ujar Rey tanpa malu.

Wajah Syava sudah memerah, ia merutuki kebodohannya.

Hening

.

***

1
Konny Rianty
lanjuttt thorrr" sedihhhhh cerita nyaaa
Konny Rianty
lanjuttt thorrr" sedihhhhh cerita nyaaa..
Tuti asih
suka ...tp syg g tuntas
Tuti asih
kecewa...
Arisu75
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
Haris Saputra
Kereen! Seru baca sampe lupa waktu.
Coralfanartkpopoaf
Bukan sekadar cerita, tapi pengalaman. 🌈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!