Sinopsis : Kisah seorang wanita juara taekwondo ,silat dan kungfu dalam mencari cinta sesungguh nya dari pria yg jadi idaman nya .
gagah dalam berjalan hingga di sebut wanita gagah dan berani .
ia di kelilingi oleh banyak lelaki tetapi tak satu pun ia pilih sebab menurut nya belum cocok dan pas tuk menjadikan sosok seorang suami bagi nya.
terutama teman semasa kuliah nya yg begitu mengejar ngejar selalu sampai membuat nya risih sebal dan kesal
mampukah ia menemukan sosok idaman nya??"
simak di novel satu ini .karya asli bukan plagiat karna akan berbeda dari yg lain .
jika suka beri dukungan nya dan komen .
selamat membaca , ikuti terus sampai end .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 30 " Reza di culik
Evita dan Reza sedang makan mie ayam bersama Ervino di pinggir jalan , mereka makan dengan bahagia sambil berbincang hangat .
Julian datang bersama teman - teman nya menghampiri ketiga nya dengan wajah sebal .
Teman - teman nya berjumlah banyak karna ingin membuat Ervino menjauhi Evita.
Mereka menghajar Ervino tanpa ampun membuat lelaki kurus itu tak bisa melawan karna terus di hajar sampai tak sadarkan diri .lalu mereka membawa Reza dengan cepat .Evita bingung karna mereka begitu banyak , walau sudah di lawan satu satu .dia pusing sendiri antara menyelamatkan Reza atau mengobati Ervino .
Tapi setelah di pikirkan ulang ulang ia pun membawa Ervino ke mobil , lalu mengejar mobil Julian dengan kecepatan tinggi.
Sementara di dalam mobil Reza ketakutan .
" om jahat jangan culik Eza " Reza mencubit tangan Julian .
" sakittt , jangan banyak bicara atau om akan buang ke danau jauh dari sini!" Ancam Julian menatap tajam mata bocah itu.
" takut " Reza pura pura diam sambil mengambil ponsel julian secara pelan pelan dan mengetik sesuatu dengan cepat di tujukan pada nomor ponsel Evita .
Setelah selesai ia pun menghapus nya lagi dengan cepat lalu menyimpan nya lagi .
Julian dan teman - teman nya tak menyadari jika ponsel nya di pakai oleh Reza karna mereka terlalu bahagia berhasil menghajar Ervino .
Bocah imut itu di bawa ke markas santai Julian .
Evita pun sampai di markas tersebut sambil di temani pihak berwajib di belakang nya .
" Eza sayang kita pulang yuk" Evita mendekati Reza dengan hati hati .
" asik bibi datang" Reza memeluk Evita dengan bahagia.
" tidak bisa kau membawa Reza sebelum kau setuju menikahi ku!" Julian menarik Reza dengan keras .
" lepas!"suara polisi dengan menodongkan senjata kedepan kepala Julian.
Julian pun tak bisa berkutik karna jumlah polisi nya sebanding dengan jumlah teman- teman nya.
" Pa tangkap mereka!" Evita memeluk Reza sambil menatap tajam mereka.
" iya siap akan kami tangani mereka" jawab polisi itu sambil membawa Julian ke mobil.
" saya mau mereka di hukum sepantas nya " Evita melihat mata Julian dengan geram.
" oke kami akan urus " jawab polisi itu .
Mereka di bawa ke kantor polisi , Evita membawa Reza ke mobil .
" paman bangun lah" Reza menepuk pipi Ervino dengan panik .
" sabar ya sayang kita bawa paman ke rumah sakit aja " Evita mengelus kepala Reza .
" tidak usah aku mau pulang aja" suara lirih Ervino sambil memengangi tangan Evita.
" iya udah , kita pulang aja ,aku akan mengobati mu" Evita melajukan lagi mobil nya dengan cepat.
Mereka pun sampai di rumah Ervino dengan wajah lelah .
. " ini kenapa nak?" Amir kaget melihat Ervino memar memar .
" kami di keroyok oleh Julian pa dan Reza di culik" Jawab Evita sambil merebahkan tubuh Ervino di kursi.
" tapi mereka tidak macam macam kan?" Amir cemas sambil mengobati Ervino.
" tidak , udah di penjara kok pa" Ervino sambil menahan sakit nya.
" syukur lah sangat cemas sekali" Amir mengobati lagi dengan pelan.
" pa ini uang untuk beli obat Ervin aku merasa malu dan bersalah atas kelakuan dia itu " Evita memberikan beberapa lembar uang merah ke tangan Amir .
" jangan nak , uang ini untuk mu aja" tolak Amir sambil memberikan nya lagi .
" jangan pa , ambil aja saya ikhlas " Evita memaksa
" ya udah , makasih tapi merasa malu nak" Amir menerima sambil melihat mata Evita.
" gak papa , aku juga malu atas kelakuan Julian itu" Evita tersenyum .
" bibi Eza boleh bobok dulu sama paman?" Reza memelas sambil mata itu berbinar binar.
" boleh kok sayang" Ervino mengecup pipi donat Reza sambil tersenyum .
" asik makasih ya " Reza memeluk tubuh Ervino .
" ya udah bobok dulu gih!" Evita mengecup pipi Reza .
" iya yuk , paman kita bobok " Reza menarik tangan Ervino .
" ayo " Ervino menaruh tubuh kecil nya di pundak menuju kamar.
Evita Amir dan Evran hanya diam melihat kedua nya sambil tersenyum bahagia.