Amaya (Maya) , adalah seorang wanita paruh baya berusia 34 tahun.
Usia pernikahan yang hampir menginjak 10 Tahun, Maya dan Suaminya Andi, dan belum juga di karuniai seorang anak inilah yang menjadi Kehidupan rumah tangganya tidak lagi harmonis.
Maya juga selalu di perlakukan seperti orang asing, oleh suaminya.
Sampai akhirnya, Andi menggugat cerai Maya.
Maya yang selalu di cap sebagai Perempuan Mandul, harus memulai babak baru di kehidupannya setelah Andi menceraikannya.
Apa yang akan di alami maya setelah perceraian nya? Apakah Maya bisa bertahan dengan kesenderiannya? Bagaimana maya bisa menyikapi hujatan dan cacian orang-orang di sekitarnya setelah bercerai dari Andi?
***
Ini adalah novel pertama aku di genre wanita kuat-Drama Rumah Tangga.
Mohon dukungannya dengan selalu memberikan like dan komentar membangun. Happy Reading... 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon korokoro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keributan di Store Berlian.
Mobil merk mercedes benz keluaran terbaru yang di pakai oleh Raga dan Maya, baru saja terparkir di sebuah Toko berlian dan Perhiasan Mewah di Kota C.
Saat Maya masih menjadi istri Andi dulu, tidak pernah terpikir dalam benak nya, untuk bisa sekedar masuk ke toko yang letaknya di pusat kota C. Tapi saat ini, Maya tidak hanya masuk dan melihat-melihat. Maya bahkan bisa memilih berlian dan perhiasan manapun yang ia suka. Setidaknya begitu kata Raga.
"Kenapa ke toko berlian mas?" Tanya Maya Ragu saat mereka baru saja parkir dan turun dari mobil.
Raga tersenyum. "Ini papa yang minta." Jawabnya pelan. "Papa minta kamu pilih berlian manapun yang kamu suka, papa bilang ini sebagai hadiah untuk kamu."
Maya terlihat tidak nyaman saat baru masuk ke toko mewah tersebut. Pelayan dan pegawai yang datang menyambut mereka berdua, menambah kesan intimidasi di hati Maya. Tidak banyak orang yang datang ke toko ini. Mungkin hanya kalangan tertentu saja.
"Tapi, aku tidak ingin--"
"Aku bantu pilih ya." Timpal Raga sambil tersenyum memberikan Maya jalan, agar bisa masuk terlebih dahulu.
"Silahkan kak, sudah reservasi untuk pemesanannya?" Tanya seorang perempuan muda yang cantik dan ramah. Pegawai dari Store berlian tersebut menghampiri mereka berdua.
"Sudah, atas nama Raga Dewa Syuhada." Jawab Raga.
"Baik sebentar kak , kami cek di sistem terlebih dahulu." Ucap nya sambil melihat tablet putih yang ada di tangannya.
Maya baru mengerti kenapa tidak banyak orang yang bisa masuk ke store berlian ini. Mereka yang ingin membelanjakan uangnya disini, haruslah melakukan reservasi terlebih dahulu. Maya cukup takjub melihat pelayanannya yang eksklusif dan mewah.
"Baik pak, sudah kami confirm, silahkan, pak." mbak pelayan yang cantik menunjukan jalan untuk membawa mereka masuk ke sebuah ruangan lagi yang lebih private dan tertutup di belakang lobi.
Raga membantu Maya memilih jenis dan bentuk berlian yang akan dibeli nya. mereka melihat Satu persatu halaman katalog yang bisa di lihat di sebuah tablet yang ada di meja costumer.
Sampai akhirnya, pilihan mereka jatuh kepada sebuah bros mewah berwarna biru sapphire yang sangat elegan dan indah. Maya pikir, ini akan cocok di pakai sebagai hiasan pada gaunnya nanti, walaupun Maya belum tahu gaun apa yang akan di pakainya nanti di acara pernikahan Andi dan Devina.
Apalagi, Maya yang nanti nya pasti akan menggunakan gaun dengan hijab, sepertinya berlian yang di balut dalam sebuah Bros cantik, lebih masuk akal dan cocok digunakan untuk gaun berhijab nya nanti.
"Kamu yakin cuma itu?" Tanya Raga.
Maya mengangguk. "Ini saja sudah mahal sekali mas. Lagipula, aku tidak begitu pintar memilih perhiasan." Jawabnya polos.
Raga tersenyum. "Kamu tunggu disini, aku ke kasir untuk melakukan pembayaran dulu."
Maya kembali mengangguk sambil tersenyum, seraya melihat Raga yang berjalan beberapa meter ke arah ruangan lain untuk membayar pesanannya. Matanya kembali melihat ke arah tablet yang masih di pegangnya, sambil sesekali menggeser katalog digital dalam tablet berukuran 11 inch tersebut, Maya membayangkan betapa mengerikannya harga dari setiap barang yang dijual disini.
Bros yang tadi di pilih Maya saja, sudah seharga 60 juta. Padahal ukurannya tidak begitu besar. Mata Bros yang terbuat dari berlian murni yang membuat harganya begitu mahal.
"Wah wah... Calon istri anak pengusaha kaya ada disini."
Tiba-tiba Maya dikejutkan oleh suara dari seorang wanita yang ia kenal.
"Ibu..." Ucap Maya terbata saat melihat Bu Ratna datang bersama seorang teman seusianya yang juga berpenampilan Hedon dan glamor.
"Kebetulan sekali ya, kita ketemu disini." Ucap Bu Ratna sambil berdiri menyilangkan tangannya di dada saat Maya menghampiri nya untuk memberikan salam.
"Ibu, saya--"
"Sudah Maya, sudah. Saya sedang tidak ingin mendengar pembelaan apapun dari perempuan rendahan seperti kamu." Ketus Bu Ratna. "Saya sudah paham kenapa kamu sampai kabur meninggalkan Andi. Saya pikir kamu wanita baik-baik, ternyata kamu licik. Meninggalkan anak saya demi laki-laki lain yang lebih kaya dan lebih muda!"
"Wah, big news ini, benar Bu Ratna? Menantu ibu ini akan menikahi brondong kaya?" Celetuk teman yang berdiri di samping Bu Ratna sama julidnya.
Maya hanya mematung, wajahnya pucat, ia ingin memberikan pembelaan tapi akhirnya ia memilih diam, karena Maya pikir sekeras apapun ia mencoba menjelaskan, tetap akan percuma. Di Mata Bu Ratna, Maya adalah perempuan hina.
"Iya Bu, MANTAN MENANTU saya ini, sempat kabur dari rumah sebelum resmi bercerai dengan anak saya. Ternyata dia kejar lelaki kaya itu. Picik sekali memang." Seru Bu Ratna.
Sebagian pegawai yang melihat kejadian itu, sontak menghampiri sumber keributan.
Mbak pegawai cantik yang tadi sempat menyambut Maya dan Raga, ditemani seorang lelaki yang berperawakan tegap yang tidak lain adalah keamanan di Toko ini menghampiri mereka dengan sopan.
"Mohon maaf, ada yang bisa kami bantu." Tanya mbak pegawai cantik. Sementara security lelaki berdiri di sampingnya.
"Oh, maaf mbak, saya tidak bermaksud membuat keributan, tapi saya hanya terkejut, toko se bonafit dan se mewah ini mengizinkan sembarangan orang masuk." Celetuk Bu Ratna sambil melirik sinis ke arah Maya. "Saya yakin dia hanya melihat-lihat, karena dia belum resmi menjadi menantu pengusaha kaya itu, jadi saya yakin dia hanya sedang berencana membeli berlian disini. hahaha..." tawa Bu Ratna dan temannya menggema.
"Maaf Bu, kakak ini sudah membeli produk di toko kami, dan sedang melakukan pembayaran, apakah ada yang bisa kami bantu untuk ibu? ibu sedang mencari yang bagaimana, Silahkan duduk dulu untuk melihat model berlian terbaru kami." mbak pegawai cantik mencoba menjelaskan dengan sopan.
Bu Ratna tidak senang mendengar jawaban dari pegawai cantik itu. Sambil melirik sinis ke arah Maya, lagi-lagi Bu Ratna mencoba menghinanya. "Hah? Mana mungkin, dari mana perempuan miskin ini punya uang untuk membeli berlian ini, kalau bukan dari calon suaminya dan calon mertuanya itu. Atau jangan-jangan, uang pembagian harta gono-gini dengan anak saya? Iya kan Maya?!"
"Bu, saya mohon jangan buat keributan disini, saya disini hanya untuk--" Maya mencoba menenangkan tapi, Raga yang sudah selesai melakukan pembayaran, sudah kembali dengan membawa empat buah bag eksklusif yang berisi perhiasan dan berlian yang dibelinya. Padahal seingat Maya, ia hanya memesan sebuah Bros.
"Berapa uang harta gono-gini dari mantan suaminya?" Celetuk Raga dari arah belakang Bu Ratna dan temannya itu. "Saya ganti saat ini juga!" Tegasnya.
Wajah Bu Ratna berubah pucat. Matanya see ke arah Bag mewah di tangan Raga. "Ka--kamu." kalimatnya tercekat.
"Bilang kepada anak ibu, untuk tidak memberikan Maya sepeserpun dari harta gono-gini nya. Maya tidak butuh uang itu." Ucap Raga tegas. Untuk pertama kali, Raga berani memegang tangan Maya di depan Bu Ratna.
Entah apa yang merasuki raga, ia segera menggenggam erat tangan Maya lalu membawa keluar melewati Bu Ratna dan temannya yang mematung.
"Saya Rasa, anak ibu lebih membutuhkannya.!" Tegas Raga sekali lagi sambil pergi meninggalkan Bu Ratna dan temannya juga beberapa pegawai yang melihat kejadian itu.
...****************...
baik sm orang boleh tp ya jng bodoh gk ada mawas dirinya jd mlh cenderung oon.
tinggal kasih uang sewa kontrak an beres.
aneh raga dan maya ini mudah di begoin orang pdhl orang bisnis pasti otak encer