Tanpa disadari Bella, anak kembar di dalam rahimnya ternyata punya ayah yang berbeda.
Satu bayinya berayahkan suaminya. Satu bayinya adalah orang tak dia sangka.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Apakah suami Bella mau menerima anak yang bukan darah dagingnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hana_story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30 tidak bersuara
Keesokkan harinya.
Jeffry sedang libur. Tidak ada jadwal setelah konser. Manajernya memang sengaja memberikan libur agar Jeffry tidak terlalu capai.
“Papa ...” Meme dan Thee membangunkan Jeff.
“G ..” Biasanya Jeff akan berkata good morning lalu mengecup pipi mereka. Tetapi suaranya tidak bisa keluar.
“A ... A ...” Suara Jeffry parau.
“Mama. Papa Jeff.” Thee segera memanggil Bella.
“Ada apa sama papa Jeff?” Bella buru-buru ke kamar Jeff.
“Suara papa hilang. Papa Cuma bisa bilang a a.“ Meme menirukan Jeff.
“A ... A ....” Jeff masih berusaha. Dia berpikir positif. Mungkin karena masih pagi. Dia lalu sarapan. Satu jam dua jam suara Jeff tak kunjung muncul.
Bella mengambilkan air hangat. Berharap Jeff bisa bersuara lagi. Jeff meminumnya tetapi tetap saja dia tidak bersuara.
Esok harinya pun sama. Suara Jeff masih hilang. Bella menemani Jeff ke dokter untuk memeriksa pita suaranya. Dokter THT memeriksa Jeff.
“Tidak ada masalah apa-apa di pita suaranya.”
Dokter ini! Jelas-jelas aku nggak bisa bersuara. Batin Jeff.
“Sepertinya karena over use. Saya sarankan Anda beristirahat supaya suara Anda bisa pulih kembali.”
Pekerjaan Jeff memang agak banyak belakangan ini.
“Terima kasih, Dokter.”
Jeff melakukan gerak bibir. Terima kasih dokter.
Manajer terpaksa membatalkan pekerjaan yang mengharusnya Jeff bersuara. Misalnya interview, manggung, mc selama satu minggu ke depan. Tetapi untuk pemotretan tidak dibatalkan karena Jeff tidak menggunakan suaranya.
Pekerjaan Jeff diahlikan ke juniornya di agensi dengan memberi janji jika Jeff sudah sembuh akan melakukan pekerjaan yang sama tanpa tambahan bayaran.
Pihak klien awalnya menolak dan ingin Jeff tetap bekerja sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Nama besar Jeff tidak setara dengan juniornya yang masih meniti karir. Tetapi manajer berhasil membujuk pihak klien dengan memperlihatkan video Jeff yang tidak bisa bersuara dan harus beristirahat menggunakan suaranya.
Jeff memang jarang beristirahat. Hari-harinya selalu sibuk. Dalam sebulan biasanya ia mendapatkan dua atau tiga hari libur. Terkadang pernah tidak ada hari libur. Begitulah pekerjaan artis. Tidak ada jadwal yang pasti.
Jeff bingung harus berbuat apa. Biasanya dia akan menghabiskan waktunya di studio mini di rumah untuk berlatih atau menciptakan lagu juga terkadang mengadakan live tik tok.
Kenapa suaraku bisa hilang? Ini pertama kalinya terjadi. Bagaimana jika tidak kembali lagi? Modal utamaku adalah suaraku. Aku akan jadi pengangguran jika begini terus.
Jeff merasa jobless. Terbiasa dengan bekerja, tidak bekerja seperti ini membuatnya bingung.
“Papa, makan.” Meme mengajak Jeff untuk makan bersama. Meme menggandeng tangan kanan Jeff. Thee menggandeng tangan kiri Jeff.
Sekarang aku punya dua anak. Bagaimana jika aku tidak bisa bekerja lagi?
Mereka bertiga tiba di ruang makan. Mereka makan bersama. Selesai makan. Masuk panggilan video dari mama Jeff yang sedang berlibur ke luar negri bersama teman-temannya.
“Oma.” Panggil Meme dan Thee.
“Kok belum tidur? Ini sudah malam lho.”
“Masih jam 7 Oma. Jam 8 Meme sama Koko tidur.”
“Oh. Iya. Oma lupa. Di sini sudah malam. Sudah jam sepuluh. Jangan lupa cuci muka, gosok gigi sebelum tidur.”
“Iya, Oma.”
Di sofa.
Jeff mengambil kertas dan pulpen. Ia menulis. Bagaimana kalau aku jadi bisu permanen?
“Jangan berpikir yang tidak-tidak. Suaramu pasti bisa pulih kembali. Aku yakin.” Bella melihat Jeff yang sedang down.
Jeff menulis lagi. Bagaimana kalau aku tidak bisa bekerja lagi? Jeff benar-benar galau. Dia senang bisa beristirahat tetapi kalau beristirahat terus, dia akan jadi pengangguran.
“Kamu pasti bisa bekerja lagi.” Bella menyemangati Jeff.
‘Aku ....’ Jeff menangis.
Bella menempelkan keningnya ke kening Jeff. Jari telunjuknya menghapus air mata Jeff yang jatuh. “Aku tidak suka pria lemah.”
Jeff menyesap ingusnya.
“Kita pasti bisa melewatinya. Kalaupun kamu jadi bisu so what? Terima saja. Jangan salahkan siapa-siapa. Saat ini kamu memang tidak bisa berbicara, tetapi pasti ada cara lain untuk mendapatkan uang. Biar aku yang kerja.”
Jeff menulis. ‘Lalu aku?’
“Kamu jadi ayah rumah tangga aja. Jaga anak-anak di rumah. Ambil endorsan supaya bisa dapat duit tambahan. Belajar masak dari sekarang supaya bisa aku tinggal kerja.”
Jeff menulis. Aku malu dibiayai kamu.
“Kenapa malu?” Kamu tetap kepala keluarga. Hanya fungsi kita agak berubah. Aku tidak masalah kamu di rumah saja. Asal jangan main game terus aja.
Jeff tersenyum. Dia benar-benar butuh dukungan saat ini. Dan dia lega Bella mau mengerti dan tahan terhadap dirinya.
“Atau selama waktu istirahat ini kamu bisa ciptain lagu. Bukankah para Ksatria sudah menunggu lagu barumu? Sudah setahun ini kamu sibuk syuting film dan sinetron. Saat sudah bersuara nanti, kamu punya stok lagu.”
*ksatria : nama fandom Jeff
Jeff mengangguk. Dia masuk ke dalam studio mini miliknya.
Meme dan Thee membuntuti Jeff. Jeff duduk di kursi di depan layar komputernya. Dia mencoba menciptakan lagu.
