REBIRTH FOR LOVE

Soraya menatap ke arah seseorang yang berjalan ke arahnya dan Raymond.

Sesungging senyuman menghiasi sudut bibirnya yang menawan.

Pesona itulah yang selalu menarik minat setiap orang untuk mengenalnya lebih dekat.

"Samuel...", ucap Soraya.

"Kenapa kamu membungkuk seperti itu pada Soraya ?" tanya Samuel.

Samuel menatap dingin saat dia menoleh ke arah Raymond yang berdiri didekat istrinya.

"Saya hanya mengucapkan rasa terimakasih atas pengorbanan besar nyonya Soraya yang telah dia lakukan untuk bos dari sekapan tangan gangster lorong kucing", kata Raymond.

"Tapi kau tidak perlu bersikap seperti itu", ujar Samuel.

Samuel meraih pinggang Soraya agar istrinya itu mendekat kepadanya.

Diciumnya sekilas ujung kepala Soraya lalu dipeluknya erat-erat tubuh istrinya itu dengan penuh segenap jiwa.

"Saya hanya ingin menunjukkan sikap hormat saya pada nyonya besar sebagai istri anda, bos", lanjut Raymond.

Raymond menoleh ke arah Soraya yang berada didalam pelukan Samuel, tampak dia bersandar manja ke dada bidang milik suaminya.

"Apa kau sudah menyelidiki Sarah ?" tanya Samuel.

Ucapan Samuel sontak mengejutkan Soraya sehingga dia berpaling cepat ke arah suaminya.

"Untuk apa kalian menyelidiki Sarah ?" tanya Soraya sambil mengerutkan keningnya.

Samuel membalas tatapan mata milik Soraya sambil berkata lembut pada istrinya.

"Yeah, hanya merasa sedikit curiga padanya tapi bukan berarti kami menghakimi Sarah atas ambisi besarnya selama ini", kata Samuel.

"Aku tidak mengerti", sahut Soraya.

Tatapan Soraya benar-benar serius saat memandangi wajah Samuel.

"Apa maksudnya ?" kejar Soraya penasaran.

Soraya melepaskan pelukan Samuel lalu berdiri agak menjauh dari suaminya.

"Atas apa kalian mencurigai Sarah ? Bukankah dia adik perempuanmu, Samuel ?" tanya Soraya.

Perasaan Soraya semakin bertambah tidak enak ketika Samuel dan Raymond mulai menyelidiki Sarah.

Seingat Soraya, tidak ada hal yang mencurigakan dari Sarah sampai dia melihat dengan kepala sendiri, perbuatan Sarah dibelakangnya bersama Kevin.

Dan kini, Samuel juga sedang menyelidiki Sarah.

Apa yang terjadi sebenarnya ?

Kenapa semua plot kejadian dimasa ini berbalik berbeda dari kejadian dimasa sebelum kelahiran kembali terjadi, ketika Soraya masih belum seakrab ini dengan Samuel.

Soraya memandang Samuel dengan tatapan kebingungan.

"Samuel...", ucap Soraya.

Samuel masih terdiam, tidak bereaksi saat Soraya bertanya padanya tentang kecurigaannya terhadap Sarah padahal Sarah adalah adik perempuan Samuel.

Soraya langsung teringat pada selembar foto yang dia temukan diruangan kerja milik Sarah.

Mungkinkah hal itu ada keterkaitannya dengan masalah ini serta kecurigaan Samuel terhadap adik perempuannya itu.

Samuel mendesah pelan lalu mendongak ke atas.

"Aku tidak bisa mengatakan tentang dia karena aku tidak ingin pembicaraan kita didengar oleh orang lain selain kita bertiga'', ucapnya kemudian.

Samuel seakan-akan menutupi maksud ucapannya tanpa menyebutkan nama Sarah lagi dengan jelas padahal tadi dia menanyakan tentang Sarah kepada Raymond.

"Tapi..., tadi..., kau bilang kepada Raymond tentang diakan !?" kata Soraya.

"Yah, tapi aku tidak bisa langsung menjelaskan perihal Sarah sekarang, karena masih belum ada bukti akurat dan tidak disini, aku harus menerangkannya padamu, sayang", sahut Samuel.

Sekilas Samuel tersenyum tapi dia berubah cepat dengan memperlihatkan raut wajah seriusnya kepada Soraya.

"Apa ???" ucap Soraya tertegun tak percaya.

Samuel menoleh cepat ke arah Raymond lalu membelakangi Soraya yang masih ada disana.

"Kita pergi dari sini, Raymond ! Ada yang ingin aku diskusikan denganmu !" sambung Samuel.

"Siap, bos !" sahut Raymond sigap.

"Maaf, sayang..., kami harus segera pergi karena masih ada pekerjaan yang belum selesai kami kerjakan", kata Samuel.

Samuel melirik ke arah Soraya yang ada dibelakangnya.

"Tapi..., kita belum selesai bicara...", ucap Soraya.

"Nanti saja kita bahas lagi tentang dia saat dirumah, aku harus mengurus beberapa laporan penting mengenai hasil rapat tadi dengan Raymond, sayang", kata Samuel.

Soraya menghela nafas panjang, terpaksa melepas pergi Samuel yang memutuskan untuk kembali ke ruangan kerjanya tanpa mengajak dirinya.

"Daaagh.... ! Sampai ketemu dirumah, sayang !" ucap Samuel sambil melambaikan tangannya saat laki-laki tampan itu melangkah pergi bersama Raymond.

Soraya hanya bisa menatap punggung Samuel dari arah kejauhan dengan pandangan murung.

Kenapa Samuel sepertinya sengaja menyembunyikan tentang Sarah kepadanya.

Ataukah Samuel mencium sesuatu tentang hubungannya dengan Kevin dimasa lalu, Soraya semakin tidak mengerti dengan sikap suaminya itu yang tiba-tiba berubah lain.

Raymond berjalan mengikuti langkah kaki Samuel yang melangkah mendahuluinya.

Kedua laki-laki yang sama-sama memiliki perawakan sempurna serta wajah tampan menarik itu telah berjalan menjauh dari Soraya yang berdiri sendirian sedang memandangi mereka.

Soraya masih terdiam, namun tatapannya terlihat sangat sedih sekali.

"Akh... ?!" desahnya putus asa.

Namun, Soraya sadar bahwa dia juga telah melakukan kesalahan besar terhadap Samuel dimasa lalu, sebelum kelahiran mereka kembali ke kehidupan keduanya ini.

Dan Soraya bertekad untuk memperbaiki kesalahannya dimasa lalu terhadap Samuel.

Berjanji akan setia pada suaminya itu dengan memperbaiki hubungan pernikahannya bersama Samuel dikehidupan keduanya ini.

Jika Tuhan memang masih mengijinkan pernikahan mereka berdua terselamatkan.

Soraya menunduk sendu lalu berbalik pergi.

Langkah kakinya terlihat tegas saat memutuskan meninggalkan kantor Emerald Corp, kembali pulang ke rumah.

...***...

"Selamat sore, nyonya Soraya !" sapa Linda ramah saat melangkah masuk ke dalam ruangan luas yang diperuntukkan sebagai ruangan istirahat.

Soraya menoleh ke arah Linda sambil menurunkan penutup matanya saat dia berbaring santai diatas sofa.

"Sore, Linda...", balas Soraya sambil tersenyum manis.

"Ada apa memanggil saya kemari, nyonya Soraya ?" tanya Linda lalu berdiri diam didekat kursi.

"Duduklah !" sahut Soraya sambil beranjak dari posisinya berbaring diatas sofa.

Linda segera duduk mengikuti perintah Soraya yang memintanya untuk duduk didekatnya.

Posisi keduanya saling berhadap-hadapan sekarang ini.

Soraya menatap serius ke arah Linda, tanpa menunjukkan wajah ramahnya sehingga pelayan wanita itu agak berhati-hati menjaga sikapnya didepan Soraya.

"Sebenarnya tidak ada hal yang penting yang ingin aku tanyakan padamu, tapi aku hanya penasaran saja karena itulah aku memanggilmu kesini", ucap Soraya.

Soraya mengambil sesuatu dari atas buku agendanya lalu meletakkan selembar foto yang telah dia cetak sewaktu dikantor Emerald Corp, sebelum dia pulang kerumah.

"Aku hanya ingin bertanya padamu tentang foto ini", kata Soraya.

Soraya menahan selembar foto yang dia letakkan diatas meja dengan ujung kukunya yang berwarna merah.

Linda melirik cepat ke arah selembar foto diatas meja.

"Foto siapa yang ingin nyonya Soraya tanyakan kepada saya ?" tanya Linda dengan mimik serius.

"Coba lihatlah sendiri, foto ini !" sahut Soraya sambil mengetukkan ujung jarinya ke atas lembaran foto yang ada diatas meja.

"Ya, nyonya...", ucap Linda patuh.

Tampak Linda meraih selembar foto yang terletak diatas meja didepannya.

Linda mengamati gambar foto yang dia pegang sekarang ini dengan penuh seksama.

"Kau tahu siapa gambar yang ada didalam foto itu ?" tanya Soraya.

"Ayah kandung tuan Samuel, dan nona muda Sarah", sahut Linda datar.

"Dan apa kau tahu siapa wanita yang bersamanya ?" tanya Soraya.

Linda membalas menatap ke arah Soraya, tapi kali ini, sorot matanya tampak berbeda dari sebelumnya.

Pelayan perempuan itu tiidak segera menjawab pertanyaan Soraya kepadanya, dan hanya diam mematung ke arah majikannya.

"Linda ? Aku sedang bertanya padamu sekarang ?" kata Soraya.

"Apa nyonya Soraya benar-benar tidak mengetahuinya ?" tanya Linda seraya menatap serius ke arah Soraya yang duduk didepannya.

"Apa ?" sahut Soraya yang bertambah kebingungan dengan pertanyaan Linda kepadanya. "Aku tidak mengerti dengan maksud ucapanmu itu...", sambungnya.