NovelToon NovelToon
Bukan Pelakor

Bukan Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Kembar / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Gadis Amnesia
Popularitas:58.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Awan menyingsing berdendang di langit senja yang muram. Desir angin menusuk hangat dingin di malam yang membeku. Debur ombak memecah keheningan malam. Seorang gadis berusia 18 tahun tergeletak di lantai sebuah ruangan kosong tepi pantai. Wajahnya membengkak bekas dipukuli, tangan dan kakinya penuh dengan luka darah yang mengering.

Dinginnya angin malam menusuk sampai ke tulang membuat Chika membuka matanya. Chika memegang kepalanya yang terasa berat. Chika merintih menahan sakit. Chika sungguh tidak mengerti, apa kesalahan yang dia perbuat sehingga disiksa seperti ini.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana nasib Chika? Dosa apa yang diperbuat Chika?

Ikuti jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Ibu Kandung Keenan

"APAAAAAAA!" Keenan terperanjat.

Keenan bangkit dari duduknya. Keenan keluar dari jalan rahasia. Keenan kemudian masuk ke dalam ruangannya. Papa Areesh kaget melihat kedatangan Keenan. Devita tersenyum bahagia menatap kehadiran Keenan. Anak yang dulu dibuangnya tumbuh dewasa. Tidak ada rasa malu atau penyesalan di hati Devita.

"Papa, tolong jelaskan. Apa Keenan anak dia!" Keenan menunjuk ke arah Devita.

"Ke ... Keenan, Papa bisa jelasin." Papa Areesh panik.

"Keenan, namamu Keenan? Jadi kamu Keenan yang bertunangan dengan Shinta?" Devita membuka lebar mulutnya.

"Papa, coba jelasin. Siapa dia?" Keenan menatap tajam ke arah Devita.

"Areesh, apa dia benar anakku?" tanya Devita.

Papa Areesh secara bergantian menatap ke arah Devita dan ke arah Keenan. Papa Areesh menarik napas panjang.

"Keenan, tolong dengerin Papa. Dia memang Mama kandungmu. Maafin Papa. Papa sewaktu muda pernah menikah dengan dia. Tapi Papa menyesal Keenan. Bukan hanya Papa yang menjadi korbannya. Dia ingin menggugurkan kamu semenjak di dalam kandungan."

"Kenapa Keenan bisa lahir?" Keenan penuh selidik.

"Papa menghabiskan banyak uang agar kamu lahir ke dunia. Dia mengancam Papa, dia tidak ingin punya anak. Karena dia, wanita iblis yang tidak punya hati nurani! Dia hanya menginginkan harta Papa. Setelah kamu lahir dia pergi dengan lelaki lain!" Areesh meluapkan kekesalannya dengan melempar gelas ke lantai.

Keenan kaget sekaget-kagetnya. Tidak pernah menyangka di dunia ini masih ada orang tua yang kejam terhadap anak kandungnya. Dan itu adalah mamanya, orang yang sudah mengandung dan melahirkannya. Berbeda sekali dengan mama Tika yang membesarkannya dengan penuh kasih sayang, padahal tidak ada ikatan darah di antara mereka.

"Apa kamu mencintai Shinta?" tanya Devita.

"Apa urusannya dengan Anda?" Keenan menampakkan ketidaksukaannya.

"Kalian tidak boleh bersatu. Kamu harus menjauhi Shinta,"

"Kenapa?"

Devita tidak menjawab, Devita berniat pergi dari kantor Keenan.

"Tunggu Nyonya! Anda harus mempertanggungjawabkan perbuatan Anda." Keenan mencegat Devita di depan pintu kantornya.

"Apa?" Devita mengernyitkan keningnya.

"Anda sudah menculik Calista dan hampir menjual Chika. Sungguh kejam! Apa salah mereka?"

"Siapa mereka? Aku tidak mengenal mereka. Apa ada buktinya aku yang menculik mereka? Dasar anak durhaka. Seharusnya hari itu kamu mati!" Devita mendorong tubuh Keenan.

Langkah Devita terhenti, di depan pintu kantor Keenan, beberapa orang security menghadang. Devita tersenyum sinis ke arah mereka. Dalam sekali kibasan tangannya, security-security itu terpental. Devita juga mengedipkan matanya ke arah pengawal Keenan. Mereka terdiam, seolah patuh dengan yang diisyaratkan Devita dan tidak menghiraukan perintah Keenan untuk menangkap Devita.

Keenan menarik paksa tangan Devita. Devita memegang tangan Keenan, Devita membaca mantra, aliran listrik mengalir di tangan Keenan. Keenan terdiam, Devita membisikkan sesuatu kepada Keenan. Keenan mengangguk.

Keenan mengetik sesuatu di ponselnya. Ponsel Devita berbunyi, Devita tersenyum puas. Devita membawa Keenan pergi bersamanya.

"Keenan, hati-hati wanita itu berbahaya. Keenan!" Papa Areesh mengejar Keenan.

Devita mengayunkan tangannya, tiba-tiba saja angin kencang bertiup dan menutup paksa pintu kantor Keenan. Areesh berusaha keluar dari ruangan Keenan untuk menghentikan Keenan, tapi pintu ruangan itu tertutup rapat tidak bisa dibuka. Semua orang yang ada di kantor menunduk hormat kepada Keenan dan Devita yang melewati mereka. Devita masuk ke dalam mobilnya disusul Keenan.

"Keenan, kamu harus membayar rahimku. Karena aku, kamu bisa lahir ke dunia. Sekarang aku minta bayarannya. Uang 1M yang baru saja kamu transfer belum cukup." Devita memotret Keenan kemudian mengirimkan pesan kepada Chika.

08xxxxxxxxxx : Datang ke Jalan Seram Gang Sempit No. 9. Jika ingin melihat Keenan hidup. Awas jangan panggil polisi. Datang sendiri.

Devita langsung memblokir kontak Chika. Devita tersenyum menatap Keenan. Devita memperhatikan Keenan. Rupanya ketampanannya didapat dari dirinya. Tinggi dan kekar diturunkan dari Areesh. Dulu Devita ingin menjadikan Keenan tumbal, tapi Areesh berani membayar mahal untuk kehidupan Keenan.

Dan di saat itu Devita tidak mendapatkan tumbal pengganti. Terpaksa Devita harus melayani sendiri sosok besar berbulu, agar kekuatan pelet Devita tidak hilang. Devita terlalu mencintai uang. Dia rela melakukan apa saja demi uang. Walaupun harus bermain dalam dunia hitam.

🌑 Di apartemen Aaron.

Chika mendapatkan pesan dari nomor yang tidak dikenal. Setelah mendapatkan pesan itu Chika berusaha untuk menghubungi nomor tersebut tapi tidak aktif. Chika tidak begitu perduli karena Chika beranggapan itu hanyalah kerjaan orang iseng.

Chika memforward pesan itu ke aplikasi hijau milik Roy. Dan Chika juga mengatakan nomor itu sekarang tidak aktif. Mungkin saja kerjaan orang iseng. Roy membalas pesan Chika. Roy mengucapkan terima kasih kepada Chika.

Aaron yang sudah kembali sehat pasca serangan dukun santet menghampiri Chika dan bertanya apa yang membuat raut wajah Chika berubah seperti orang kebingungan. Chika memberikan ponselnya kepada Aaron. Setelah Aaron membaca pesan itu, Aaron sedikit menjauh dari Chika menuju balkon kamarnya.

Aaron menghubungi Roy dan mencari tahu apa yang terjadi pada Keenan. Roy mengatakan saat ini Keenan dibawa Devita. Entah apa rencana Devita. Dan Roy juga memberitahu Aaron siapa Devita sebenarnya.

"A ... apa! Devita Mama kandung Keenan?" Aaron melebarkan kedua matanya, mulutnya menganga lebar.

"Yang saya dengar begitu. Tapi Devita sebelumnya ingin menggugurkan janin yang ada di dalam kandungannya. Tapi Tuan Areesh memohon dan membayar Devita agar mempertahankan Bos Keenan," ujar Roy.

"Benarkah? Devita juga melakukan hal yang sama pada anaknya yang lain di Kota A," kata Aaron.

"Baiklah Tuan Aaron, kami akan menyelamatkan Bos Keenan," Roy menyudahi panggilan teleponnya.

Aaron kembali ke ruang tamu menemui Chika. Chika masih asik menonton drama kesukaannya. Notifikasi pesan dari ponsel Chika berbunyi. Chika membukanya, Chika terdiam. Chika melihat Keenan diikat di sebuah kursi dengan mata dan mulut yang ditutup.

"Chika, ada apa?" Aaron duduk di samping Chika dan melirik ke ponsel Chika.

"Kak Keenan," tunjuk Chika ke ponselnya.

Aaron mengambil ponsel Chika dan melihat foto Keenan diikat di atas kursi dengan tangan dan kaki yang terikat.

"Roy sedang menuju ke sana. Tenang, Keenan akan aman," Aaron merangkul pundak Chika.

🌑 Di sebuah rumah di Jalan Seram

Keenan terbangun mendapati tubuhnya tidak leluasa bergerak, Keenan menggerakkan jarinya, Keenan yakin saat ini dia diculik. Devita menyadari pergerakan Keenan. Dengan kasar Devita melepaskan penutup mata dan lakban yang ada di mulut Keenan.

"Aaaaghh!" teriak Keenan.

"Akhirnya kamu sudah bangun," Devita menarik kursi dan duduk di depan Keenan.

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Keenan.

"Nyawa Chika," jawab Devita.

"Kenapa?"

"Dia harus menikah dengan seseorang yang sudah ditakdirkan dengannya. Dan dia sudah menolak sebelumnya," jawab Devita.

"Menikah? Dengan seseorang?" tiba-tiba Keenan melihat sesosok makhluk tinggi besar di belakang Devita. Makhluk yang memiliki tanduk di atas kepala dan bermata satu di keningnya.

"Mengapa harus Chika?" tanya Keenan.

"Karena di dalam darah Chika mengalir darah Nadim. Nadim adalah musuhku. Kamu! Bawa Chika kemari!" Devita memerintahkan makhluk yang ada di belakangnya.

Makhluk itu mengambil ponsel Devita. Dia memasukkan tangannya ke dalam ponsel. Makhluk itu mengeluarkan tangannya. Dan yang anehnya, dari dalam ponselnya Devita menculik tangan seseorang.

"AAAAAAAAAA!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
Ditunggu karya barunya 💪
Anai
Ku menangis /Sob//Sob//Sob//Sob/
Fang
/Sob//Sob/
Fang
😭😭😭😭😭😭
Queen
rasaiiinnnnn
Queen
matiiiiii kutu 🤣
cho mel
sungguh kejam 😭
Na!
tuh kan. gak tau bedanya 🤪
Na!
pengalaman pertama juga mungkin bagi Aaron ,🤪
Queen
oh apa yg Ter jadi? mungkin kah mereka masih bersama?
Queen
😱😱😱😱😱
Queen
sungguh sadis caramu Aaron 😡
Queen
😱
Queen
Apa yg Ter jadi?
Al!f
Ih, Aaron kok gitu sih
Al!f
licik
Aci
Jahat bgt sih 😭😭😭😭
Fang
kasian 😭😭
Queen
dimasukin sesuatu tuh sirup
Queen
jahat amat Calista
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!