NovelToon NovelToon
CINTA ARUMI

CINTA ARUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:99.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chayahuda

Haruskah kamu kehilangan diriku terlebih dahulu baru kamu menyadari arti kehadiranku di hidupmu.
Pernikahan ini terjadi memang tidak berlandaskan cinta, namun salahkah jika aku mengharapkan hadirnya cinta di dalam rumah tangga kita.

Arumi tidak menuntut banyak, ia hanya ingin di cintai oleh suaminya dan membina keluarga yang sakinah bersama. Tapi sayangnya hal itu mustahil terjadi karena sang suami telah memberi jarak dalam hubungan mereka.

Sanggupkah Arumi melepaskan impian dan cita- citanya demi memenuhi keinginan sang ibu?
Mampukah Arumi bertahan dalam pernikahan tanpa adanya cinta?

Ikuti kisah CINTA ARUMI selengkapnya.
Happy Reading

Salam Chayahuda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chayahuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MERINDING

Fandi memandangi Denizh dengan tatapan menyingir, pria itu merasa heran melihat sikap bosnya yang tampak aneh beberapa hari ini. Denizh sering melamun, terdiam tanpa kata namun tiba- tiba senyum- senyum nyingir dan terkadang terkekeh sendiri tanpa sebab. Fandi kesal karena Denizh senyum sendirian tanpa mengajak- ngajaknya. Sejak pagi Fandi berada di ruang kerja Denizh untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, namun hingga menjelang siang pekerjaan mereka tidak kunjung selesai dan salah satu penyebabnya adalah karena Denizh tidak fokus pada pekerjaan.

Tentu hal itu membuat Fandi kesal karena ia harus bekerja ekstra sementara bosnya malah senyum- senyum sendiri seperti orang yang sedang kasmaran. Fandi mengusap perutnya yang mulai merasa perih karena sejak tadi belum makan, ia melirik arlojinya dan melihat waktu sudah menunjukkan pukul dua siang.

"Sepertinya kita harus break dulu pak, perut saya sudah mulai keroncongan" Ucap Fandi tanpa basa- basi.

Denizh mengangkat wajahnya lalu melirik Fandi dengan ekor mata.

"Kamu pikir hanya kamu yang kelaparan disini! Apa kamu pikir aku tidak lapar?" Sindir Denizh.

"Maaf pak, saya tidak bermaksud seperti itu" Jawab Fandi.

"Ck,,,!" Denizh berdecak kesal pada asistennya.

"Ini semua salahmu. Kamu tidak serius bekerja makanya pekerjaan ini tidak selesai- selesai" Tuduh Denizh.

"Kalau kamu bisa serius sedikit, pasti pekerjaan ini sudah selesai sejak tadi" Sambungnya.

"Lah, kenapa jadi gua yang salah. Bukannya dia sendiri yang nyengir- nyengir tidak jelas sejak tadi. Gua tanya A dia jawab B, gua jawab B dia malah balik lagi ke A. Dasar bos sialan. Bos kutu kupret,,,!" Maki Fandi.

"Maaf pak, saya salah" Ucap Fandi penuh sesal.

Fandi terpaksa mengalah karena ia tahu betul pasalnya. Pasal satu, bos tidak pernah salah. Pasal dua, jika bos salah maka kembali pada pasal satu. Ya, begitulah seterusnya. Sampai kapan pun ia tidak akan pernah bisa menang melawan bosnya kutu kupret itu.

Denizh mengangguk senang karena merasa menang setelah mendengar permintaan maaf dari Fandi, ia sangat senang karena asistennya mau mengaku salah tapi sayangnya Denizh tidak menyadari jika dirinya yang paling bersalah disini.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Denizh sembari merebahkan kepalanya ke sandaran kursi.

"Jam dua siang pak" Sahut Fandi.

"Hah! Kenapa kamu tidak bilang dari tadi kalau sudah jam dua siang" Umpat Denizh yang terpaksa bangkit kembali.

"Memangnya kenapa pak?" Tanya Fandi.

"Gua belum sholat, anji rr,,," Balas Denizh seraya bergegas bangkit dan berlari menuju ke kamar pribadinya.

Sejak hubungannya dengan Arumi mulai dekat, Denizh mulai terbiasa melakukan rutinitas harian yang sama seperti istrinya, salah satunya adalah sholat. Arumi sangat menjaga waktu ibadahnya, ia selalu sholat tepat waktu sehingga mau tidak mau Denizh ikut terbiasa dengan rutinitas istrinya itu.

Fandi melongo mendengar ucapan Denizh, ia terpaku melihat bos kutu kupretnya ngacir dengan terburu- buru.

"Tumben dia ingat sholat" Gumam Fandi.

Beruntung Denizh tidak mendengar ucapan Fandi, jika tidak! Pasti asistennya itu akan mendapatkan hadiah plus bonus istimewa dari bosnya itu.

.

Arumi berjalan terburu- buru menuju ke halaman parkir, ia bergegas pergi setelah mendapat pesan dari Denizh yang mengatakan bahwa ia sudah sampai di halaman kampus. Arumi langsung menyunggingkan senyum lebar saat melihat Denizh melambaikan tangannya padanya.

"Ck,,,dasar!" Arumi senang sekaligus malu melihat Denizh yang melambaikan tangan padanya, ia merasa risih karena perbuatan suaminya di saksikan oleh banyak pasang mata di tempat itu.

"Hai,,,!" Sapa Denizh begitu Arumi tiba di depannya.

"Hai,,,!" Balas Arumi seraya tersenyum manis.

Denizh ikut tersenyum membalas senyuman istrinya.

"Sudah selesai! Apa kita bisa pergi sekarang?" Tanyanya.

"Ya!" Sahut Arumi seraya mengangguk.

"Ok. Let's go" Ucap Denizh.

Denizh menuntun istrinya masuk ke dalam mobil setelah itu ia juga ikut masuk dan basa basi langsung tancap gas.

"Kamu sudah menunggu lama?" Tanya Arumi.

"Hm, sekitar lima belas menit" Sahut Denizh.

"Maaf ya, sudah membuatmu menunggu lama" Sesal Arumi.

"It's ok. Don't worry" Sahutnya seraya tersenyum.

Denizh tidak marah karena ia sadar jika dirinya lah yang salah. Denizh datang menjemput Arumi tanpa memberi kabar terlebih dahulu dan ia beruntung karena Arumi belum pulang saat itu.

"Kamu sudah makan?" Tanya Denizh Kemudian.

"Sudah. Aku sudah makan di kantin tadi siang" Sahut Arumi.

"Tapi aku belum makan" Balas Denizh.

"Temani aku makan dulu ya" Ucapnya.

"Kamu belum makan siang?" Arumi terkejut mendengar suaminya belum makan padahal hari sudah lewat siang bahkan hampir menjelang sore.

"Hm, aku tidak sempat makan tadi siang. Makanya aku ingin kamu menemaniku makan karena aku sudah lapar banget" Ucap Denizh.

"Jangan di jadikan kebiasaan. Tidak baik menunda waktu makan terlebih kamu butuh energi untuk bekerja" Sahut Arumi.

"Ya, mau bagaimana lagi. Tidak ada orang yang mengingatkan aku, jadi aku lupa" Denizh menyindir Arumi karena tidak mengingatkannya untuk makan.

"Hah!" Arumi langsung salah tingkah karena sindiran Denizh tepat kena sasaran.

"Cari restoran terdekat. Kamu harus segera mengisi perutmu sebelum masuk angin" Perintah Arumi.

"Siap bu bos!" Sahut Denizh menggoda istrinya.

Setelah berputar- putar mencari tempat makan, akhirnya Denizh memutuskan berhenti di sebuah restoran yang menjual makanan khas daerah. Denizh mengajak istrinya untuk bergegas turun karena ia sudah tidak tahan ingin segera makan. Sampai di restoran Denizh langsung memesan makanan yang menjadi incarannya setelah itu ia menyusul istrinya yang tengah menunggunya.

Tidak lama kemudian makanan pesanan Denizh tiba dan Arumi tercengang melihat makanan yang di pesan oleh suaminya.

"Kamu pesan ikan bakar?" Tanya Arumi yang kaget melihat pesanan suaminya.

"Iya, aku ingin makan ikan bakar" Sahut Denizh.

Arumi menatap Denizh seolah tidak percaya mendengar ucapannya karena yang ia tahu suaminya tidak suka lauk ikan.

"Kenapa Denizh ingin makan ikan bakar? Bukankah selama ini ia tidak suka ikan".

"Ah, aku tidak sabar ingin makan. Aku sudah lapar banget" Ucap Denizh.

"Kalau begitu makanlah" Sahut Arumi.

Denizh langsung mengambil makannya dan mulai menikmatinya dengan lahap sementara itu Arumi memperhatikan suaminya yang terlihat begitu bersemangat menikmati makanannya.

"Biar ku bantu" Ucap Arumi saat melihat Denizh kesulitan memisahkan daging ikan dari tulangnya.

Dengan telaten Arumi memisahkan daging ikan dari tulang lalu memberikannya pada Denizh dan Denizh menerimanya dengan senang hati.

"Pelan- pelan Denizh, nanti kamu tersendak" Ucap Arumi.

"Hmm, ini enak banget. Kamu mau coba?" Tawar Denizh.

Tanpa menunggu jawaban dari Arumi, Denizh langsung mengarahkan sendok makannya kepada sang istri dan mau tidak mau Arumi terpaksa menerimanya.

"Enakkan?" Tanya Denizh.

"Hmm,,, enak" Sahut Arumi sembari mengunyah makanannya.

"Tenyata daging ikan itu memang enak ya" Ucap Denizh.

"Kamu baru tahu?" Canda Arumi.

"Iya, aku memang baru tahu. Aku baru tahu setelah istriku memaksaku untuk memakannya" Jawab Denizh.

Arumi tersenyum, ia ingat betul bagaimana usahanya untuk membuat Denizh agar mau makan ikan dan akhirnya usahanya itu berbuah manis. Tidak tahu sejak kapan tepatnya, yang pasti mulai saat ini lauk ikan menjadi salah satu menu makanan favoritnya.

"Baru di suapi satu sendok tapi mulutnya udah cemong begini" Ucap Denizh seraya mengusap bibir sang istri yang terkena saus.

"Hah! Cemong banget ya" Tanya Arumi sembari menjilat bibirnya.

"Stop! Jangan di jilat lagi. Aku tidak bisa tahan melihatnya" Ucap Denizh dengan nada ancaman penuh makna.

Arumi langsung terdiam tidak lagi menjilat bibirnya karena ia tahu betul apa maksud ucapan suaminya. Ucapan yang membuat tubuhnya merinding seketika.

♥︎♥︎♥︎

1
sur yati
ya lah kecewa bgt dah awal nikah belagu ngajak baikan lah istri lgi hamil bawa" simpenan pasti bgt kecewa ma lo
Nenden Zakiah Bahasuan
Arum kanu hamidun
Herni Herni
up
Chayahuda: Sabar!!!!
total 1 replies
Uthie
Yaiyalah.... gara-gara sedari awal kamu udah menutupi siapa wanita itu sbg mantan kamu yg gila itu 😌😡
Herni Herni
up
sur yati
semoga jalang sonia di penjara seumur hidupnya
Uthie
lebih baik Arumi pergi aja dulu yg dapat beasiswa itu.. sekalian menenangkan diri 😌
Arya Bima
mkanya jgn lembek jdi laki²....
Uthie
bikin selamat donggg Thor 😟🙏🙏🙏

terus... si Sonia di apain kek yg sangat kejam gtu 😡😡😡😡
Mojang Cimahi
suka banget
Uthie
diihhhh masih dilembekin tuhh si Sonia 😡
Dinda
dssar si sonia gak tau diri,,,buang ajh k laut tuh sonia
Wiwit Wilowati
mmg tak tau malu Sonia nya...gak py harga diri..
Uthie
hajar aja kenapa sihhh wanita bebal kaya si Sonia 😡😤
Uthie
Denizh bakalan keseret itu... kalau masih ada rasa apapun pada si Sonia 😡
Uthie
lanjut 💪🤗
deandra syahfitri
Luar biasa
Wiwit Wilowati
lanjut Thor
Uthie
yg namanya mantan emang harus di hempaskan... husshhh... 😜
Dinda
bgus Arumi kmu harus tegas JD istri bisa jd it bibit pelakor si sonia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!