NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30.

"hehehe ngga banyak sih dek, malahan itu terlalu sedikit kalau untuk di gedung. Masalahnya kenapa cuma itu, maksud mbak apa gak pakai spagetti atau tambahan apa lagi gitu?" tanya mbak amira membuat aku menggelengkan kepala dengan pelan.

"hahaha ana emang begitu mbak, meskipun banyak makanan aneh yang dia suka tapi tetep makanan kampung kesukaannya. Yaa kaya somay, bakso dan juga mie ayam tadi" kata mama yang menertawakan ku.

"hehe yaa habis gimana ma, yang ada di kepala ana cuma itu. Lagian nanti kasian mereka yang gak doyan makanan luar, nanti malah gak bisa nyicip" kataku dengan mengerucutkan bibir.

"iyaa iyaa boleh kok an, tapi tante tambahin yaa. Mbak saya minta di tambah sushi sama zuppa soup dan juga macaroni scoutle cheess ya mbak, udah itu aja. Kalau ibu gimana bu?" tanya tante bella pada mama.

"sudah itu aja cukup bu, saya seselera sama ana. Saya juga suka yang dipesan sama bu bella, jadi itu aja cukup kok" kata mama dengan senyuman.

"okee jadi itu aja ya, nanti akan saya sedia kan testernya kira-kira cocok atau tidak dengan lidah mbak ana dan juga ibu-ibu sekalian" kata mbak amira.

"iyaa mbak, kalau bisa masaknya sedikitan aja. Dan jangan banyak-banyak yg masak, cukup dua piring untuk masing-masing menu. Jadi cukup dua orang yang masak utama ya mbak, jadi nanti kamu gak pusing milihnya" kata tante bella yang sepertinya sudah berpengalaman membuat mbak amira tertawa.

"iyaa bu, pasti. Kebetulan saya memang hanya mempekerjakan koki utama itu dua orang sisanya hanya cookhelper, jadi mereka hanya membantu" jawab mbak amira membuat mama dan juga tante bella tersenyum lega.

"syukurlah kalau begitu, soalnya waktu sepupu nya anak saya nikah itu mama nya pusing sama makanannya karna berbagai macam rasa hehehe" kata tante bella tertawa kecil.

"iyaa benar bu, ini alhamdulillah ibu gak ada mesan makanan yang berbahan santan. Biasanya mungkin itu yang bikin pusing bu" kata mbak amira yang dibenarkan oleh tante bella.

"iyaa bener mbak, soalnya calon istri yang saat itu udah jadi istrinya kan orang minang ya jadi makanan utamanya hampir semua bersantan ya macam masakan padang pindah ke resepsi itu hahaha" kata tante bella membuat kami semua tertawa.

"haha iyaa bu, btw berapa rencana tamu undangannya nih. Dari tadi mas hanif gak ada kasih tau nih" kata mbak amira yang melirik mas hanif yang menepuk keningnya.

"astagfirullah iyaa bener, berapa ya bu, mbak? Saya sampai lupa hehehe" kata mas hanif.

"kami akan menyebar delapan ratus undangan, ya an ya? Cukup kan?" tanya tante bella.

"iyaa tan cukup" kata ku.

"emm berarti undangan fisik di buat delapan ratus ya, terus untuk undangan digitalnya?" tanya mas hanif.

"untuk undangan digitalnya mungkin hanya buat akadnya kali ya mas, nanti kan hanya beberapa orang yang hadir. Gak banyak sih" kataku.

"iyaa bener, tante juga palingan cuma undang keluarga deket dan ketua wilayah aja buat nyaksiin akad. Jadi palingan gak perlu undangan digital" kata tante bella.

"okee kalau begitu, undangan fisik delapan ratus dan undangan digital yang nanti akan dikirim ke email mbak ana ya. Bisa tuliskan di sini emailnya mbak" kata mas hanif menyerahkan pulpen dan kertas kosong kecil.

"ini mas," kataku setelah selesai menuliskan email ponselku.

"sudah ya selesai, untuk souvenir nanti mbak ana bisa datang ke gedung seminggu sebelum hari H. Yang artinya setelah hari itu mbak ana sudah harus di pingit dan tidak boleh kemana-mana" kata mas hanif.

"iyaa mas, nanti akan saya tambah souvenirnya sekalian di bawa kesana seminggu sebelum hari H Biar bisa di satu kan" jawabku dengan segera.

"baiklah kalau begitu, nanti mbak amira bisa hitung hitungannya ya setelah testfood. Hehe" kata mas hanif tertawa pada mbak amira.

"iyaaa tenang itu, delapan ratus berarti saya buat sekitar seribu tujuh ratus porsi ya nanti saat acara" kata mbak amira membuatku terbelalak kaget.

"hah, seribu tujuh ratus mbak? Banyak sekali" kataku dengan wajah bingung.

"iya mbak memang segitu hitungannya, bahkan biasanya itu kami lebihkan lima puluh porsi untuk jaga-jaga" kata mbak amira kembali membuatku menelan ludah. Entar berapa uang yang akan dikeluarkan oleh keluarga mas billy.

"oh i-iyaa mbak, saya hanya keget aja mbak hehe" kataku tertawa kikuk.

"gak usah kaget an, memang begitu kalau kita pakai cathring. Sama aja kaya masak sendiri, pasti kan kita buat banyak untuk tamu undangan dan juga pasangan" kata tante bella aku jawab dengan anggukan kepala.

"iyaa sih bener juga" jawabku.

"yaudah, sudah yaa deal kalau begitu" kata mas hanif.

"assalamualaikum" mas billy baru sampai setelah pembahasan selesai.

"waalaikumsalam, waahh mas billy jadi saya ada temannya nih. Lama sekali hehehe" kata mas hanif menyalami tangan mas billu sementara yang lain hanya mengantupkan tangan di dada.

"hehe iyaa maaf mas, tadi saya di rumah ana terus gak ada yang angkat telpon. Kayanya pada sibuk" kata mas billy melirik ku dan yang lainnya satu persatu.

"hehe iyaa nih seru habisnya, kita lagi diskusi dan alhamdulillah udah deal semua nanti kita tinggal feeting baju dan juga testfood aja. Nanti testfoodnya mungkin di rumah ana aja kali ya an, biar nanti mbak amira bawakan contoh makanannya buat kita kerumah" kata tante bella.

"boleh, boleh. ya kan ma?" tanyaku pada mama.

"iyaa boleh, cuma ya begitulah tempat kami bu" jawab mama yang merasa tak enak.

"gak masalah, yang penting kan tempatnya nyaman. Toh nanti bisa kita kasihkan sama bunda nazwa sama rizky juga biar ikut ngerasain, iya kan bil?" kata tante bella.

"billy ikut aja tan, takutnya ya begini nanti telat hehehe" kata mas billy.

"gampang, kalau testfood nanti kita jadwalkan saat weekend aja biar koki juga banyak waktu senggang. Karna kalau hari bisa restoran alhamdulillah ramai" kata mbak amira.

"oohh jadi nak amira punya restoran ya, kirain hanya cathring" kata tante bella.

"iyaa bu alhamdulillah, milik mama sama papa amira cuma meneruskan" kata mbak amira di jawab anggukan kepala oleh tante bella.

"baiklah kalau begitu, jadi kapan bisa nya?" tanya tante bella.

"gimana kalau sabtu depan, emm maksud saya. Nanti kan sabtu ya, nah sabtu besoknya lagi" kata mbak amira.

"oke kalau begitu, saya setuju. Jadi kami ada waktu istirahat dulu sejenak yaa, terus untuk feeting bajunya kapan bu syifa?" tanya tante bella.

"kapan saja bisa bu, sabtu juga bisa saya kalau sabtu buka dari jam delapan sampai jak empat sore. Kalao hari biasa dari jam delapan sampai jam delapan malam, nah kalau minggu kami tutup mbak" kata bu syifa dengan senyuman.

"okee lah kalau begitu, nanti hari sabtu aja ya kita kesana. Biar nanti ibu juga gak keburu buru kalau ada yang kurang" kata tante bella yang langsung di angguki oleh semuanya.

"iyaa baiklah nanti saya tunggu di butik, ini alamatnya" kata bu syifa memberikan kartu nama padaku.

"oh iyaa makasih bu" kataku yang langsung menyimpan kartu nama itu setelah melihatnya sekilas.

"iyaa sama-sama, kalau begitu kita makan dan minum dulu sepertinya saya dsn kita semua haus" kata bu syifa yang langsung memesankan minuman untuk kita, padahal sudah ada minuman yang sedari tadi kami minum di tempat masing-masing.

"ini masih ada loh bu minuman saya" kata mama.

"gapapa lah bu, ganti aja udah dingin gak seger lagi hehehe" kata bu syifa.

"iyaa pesan aja sekalian makannya, nayla mau makan apa dek?" tanya mas billy yang sudah memegang buku menu yang tersedia diatas meja.

nayla menatap kearahku dan juga mama, kami pun menganggukan kepala. Nayla memilih memakan nasi goreng dengan toping ayam krispi, dan juga dia memesan kentang goreng sebagai cemilannya.

"kamu mau pesen apa an, kalau yang lain pesen sendiri aja ya nanti mbaknya yang catat" kata mas billy membuat mama dan yang lainnya tertawa.

"eemm aku spagetti aja mas, yang carbonara" kataku.

"okeee, aku mau corndon blue ya mbak sama minumnya lemon squash 3. Yang lain biar pesen sendiri" kata mas billy yang langsung memberikan buku menu pada tante bella.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!