NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membatalkan

Mirza bersandar di herboard. Menatap ke arah luar jendela. Pusingnya mereda setelah minum obat yang  diberikan Erkan. Ia menyibak  selimut. Kakinya bergerak turun, lalu berjalan ke arah lemari. Menatap wajahnya dari pantulan cermin. Tidak ada yang salah, hanya hatinya yang saat ini tidak bersahabat dengan keadaan. 

"Kamu harus bisa, Za."

Menyemangati dirinya sendiri untuk bisa melupakan Haira. Mirza meraih ponselnya yang berdering. Ia menempelkan di telinganya sambil duduk di tepi ranjang. 

"Tuan, penggusuran akan dilakukan sekarang juga," ucap seseorang yang ada di balik benda pipihnya. 

"Lebih cepat lebih baik," jawab Mirza kemudian. 

"Tapi __" Terdengar lagi suara yang lumayan berat untuk melanjutkan. 

"Tapi apa? Jangan bilang kalau mereka nggak mau digusur, aku sudah memberi imbalan besar."

Dada Mirza mulai menguap, hanya masalah itu yang sering didengar saat penggusuran lahan. 

"Ada satu perempuan yang tidak mau pindah dari tempatnya. Padahal itu tanah masih milik PT." 

"Apa?" pekik Mirza. "Baiklah, aku akan segera kesana."

Mirza bergegas mengganti bajunya. Kali ini ia memakai kaos bermerek berwarna hitam dengan celana jeans yang senada. 

"Ada-ada saja orang kampung, kalau digusur pasti banyak alasan, padahal itu bukan haknya."

Mirza menemui Erkan dan Aslan, memberi tahu pada mereka perihal masalah yang ada di pertambangan. 

"Kalau menghadapi orang kampung memang susah, Za." Mengikuti langkah lebar Mirza yang mulai keluar hotel. 

"Masalahnya bukan itu, tapi tanah nya masih milikku," bentak Mirza menghentikan langkahnya, membuat jidat Aslan terbentur punggung lebar pria itu. 

Mereka masih berbicara dengan bahasa Turki hingga menjadi pusat perhatian semua orang yang melintas, sedangkan Erkan yang sedikit demi sedikit bisa bahasa Indonesia pun hanya diam selama tak dibutuhkan untuk bicara. 

Tiga puluh menit, akhirnya Mirza tiba di tempat lokasi. Banyak warga berdatangan menghampirinya. Dari sekian banyak orang, mereka nampak baik-baik saja, bahkan ada yang bertepuk tangan saat mobil Mirza berhenti. 

"Sepertinya mereka fine-fine saja," ucap Aslan melihat satu persatu warga yang berdiri di sisi kiri kanan jalan. Menggaruk kepalanya yang tidak gatal. 

Mirza turun dari mobil. Ia melihat beberapa rumah yang memang masuk dalam peta. Itu artinya mereka yang bersalah, bukan dirinya, lalu matanya tertuju pada anak kecil yang sedang duduk menyendiri di bawah terik yang menyengat. 

"Siapa dia?" tanya Mirza menyungutkan kepalanya ke arah bocah yang nampak punggungnya. 

"Itu anak dari wanita yang saya maksud, Tuan. Sepertinya dia memang sengaja memperalat anaknya untuk menghalangi kami." Seorang mandor memberi laporan, seolah-olah menyudutkan Haira. 

Kaki Mirza melangkah pelan mendekati bocah itu. Lalu duduk di sampingnya. Menatap ke arah yang sama. 

"Kamu ngapain di sini?" tanya Mirza tanpa menoleh. 

"Menunggu Tuhan mengirim Daddy untukku," ucap Kemal lirih, ia mendongak, menatap wajah Mirza yang sangat tampan, lalu mencondongkan kepalanya ke arah tubuh Mirza. Menghirup dalam-dalam aroma parfum yang melekat di tubuh pria itu. 

Mirza sedikit heran dengan nada bicara bocah itu, meskipun dengan bahasa Indonesia, tetap saat panggilan yang disematkan untuk seorang ayah itu terdengar aneh. 

"Memangnya Daddy kamu ke mana?" tanya Mirza lagi. 

"Kata Mommy, Daddy tidak akan pernah ada di antara kami." 

Seketika itu Mirza menoleh ke arah Kemal. 

Deg 

Jantung  Mirza seakan berhenti berdetak. Tubuhnya membeku saat melihat wajah Kemal yang tak asing baginya. Itu seperti bayangannya saat dirinya masih kecil. 

Seandainya waktu itu aku tidak menyuruh Haira meminum pil kb, pasti dia akan melahirkan anak setampan ini. Tapi sekarang, aku tidak hanya kehilangan anak, tapi juga Haira. 

Buliran bening tak sengaja mengalir membasahi pipi Mirza. Ia segera mengusap dan tersenyum. Menoleh ke belakang, menatap beberapa bocah yang asyik bermain, lalu beralih menatap Kemal lagi yang sangat berbeda dari mereka. Hidungnya mancung dengan mata coklat serta kulit yang putih serta rambut yang sedikit pirang. Menunjukkan jika itu bukan anak warga kampung. 

"Nama kamu siapa?" tanya Mirza mengulurkan tangannya, bersalaman. 

"Kemal, Om," jawab Mirza pelan. Menerima uluran tangan Mirza dan menggenggamnya erat. 

Tubuh Mirza terasa bergetar saat menyentuh jari lentik Kemal, ia pun tak tahu perasaan yang menyelimuti nya saat ini. 

"Kenapa kamu tidak bermain bersama mereka?" tanya Mirza menunjuk beberapa anak yang sibuk bermain di area perumahan. 

Kemal menggeleng tanpa suara. Wajahnya kian meredup mengingat Toni yang sering mengejek nya. Juga tak mau berteman dengannya karena tak punya mainan.

"Bagaimana, Tuan. Apa yang harus saya lakukan dengan rumah itu?" Menunjuk rumah Haira. 

Mirza mengangkat tangannya, menandakan jika ia menyuruh mereka untuk menghentikan sejenak. 

"Kemal tinggal di rumah itu?" tanya Mirza. 

Kemal mengangguk. 

"Dengan siapa saja?"

"Hanya Mommy, jangan digusur ya, Om. Kasihan mommy nggak punya tempat tinggal lagi. Dia sudah nggak punya uang. Setiap hari harus bayar listrik, air, membayar hutang di warung, membeli tempe dan beras." Kemal menghitung dengan jarinya. 

Sekian lama hatinya yang sekeras batu kini luluh mendengar ucapan Kemal yang nampak memelas. 

"Erkan, kamu bilang pada yang lain untuk membatalkan penggusuran. Sepertinya lokasi ini cukup luas untuk membuat proyek baru."

"Baik, Tuan." Setelah mendengar ucapan Mirza, Erkan memberitahu semua orang untuk menyingkirkan alat-alat berat itu. 

"Sekarang Kemal pulang saja. Kemal bisa menempati rumah itu selamanya." 

Kemal beranjak dari duduknya, lalu memeluk Mirza. 

"Terima kasih ya, Om. Kemal akan memberi tahu mommy tentang ini. Biar dia nggak nangis lagi."

Ada sebuah kehangatan yang tak bisa Mirza  ungkapkan dengan kata-kata. Tubuh mungil Kemal seakan mengobati rasa gundahnnya selama ini. 

"Memangnya mommy nya Kemal sering nangis?" tanya Mirza menyelidik, hatinya bak teriris seribu pisau mendengar  ucapan Kemal yang bernada curhat. 

Kemal mengangguk. "Bu Jamilah sering memarahi mommy, katanya perempuan miskin dan suka menggoda suami orang." 

Kemal mengucap seperti saat Bu Jamilah berteriak di depan mommy nya.

Apa ibunya Kemal seorang janda? Hanya bertanya dalam hati. 

"Apa aku boleh ikut ke rumah Kemal?" tanya Mirza. 

Kemal melepaskan pelukannya. Ia menunduk, mengingat kata mommy nya yang tak boleh dekat dengan orang asing. 

"Om hanya ingin berteduh di teras rumah Kemal, di sini panas." 

Kemal mengangguk berat. Takut jika mommy nya marah karena sudah membawa orang asing pulang. Namun, ia tak mungkin menolak permintaan orang yang sudah berbuat baik padanya.

Mirza meraih tubuh mungil Kemal dan menggendong nya. Melintasi beberapa orang yang memenuhi tempat itu. 

Kok anak itu mirip dengan Mirza, ucap Aslan dalam hati. 

"Mommy," teriak Kemal sembari membuka pintu depan. 

Mirza berdiri di ambang pintu. Menatap ke mana Kemal melangkah. 

"Mommy, aku pulang."

Seorang wanita cantik keluar dari arah belakang membuat mata Mirza terbelalak. 

1
Khanza Safira
cocok Momy kok kan meskipun dari kampung haira udh jadi istri orang kaya jadi cocok banget
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
🍁Angela❣️
𝚒𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚝𝚒𝚗
🍁Angela❣️
𝙷𝚘𝚎𝚔𝚔𝚔 😄😄😄 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚞𝚞 𝚊𝚕𝚕 𝚍𝚊𝚑𝚑 𝚝𝚞𝚑𝚑 𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 😃😃😃😃😃
🍁Angela❣️
𝚊𝚒𝚑𝚑 𝚍𝚊𝚑 7 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚊𝚓𝚊 😄😄😄😄 ...
𝚑𝚎𝚕𝚕𝚘 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚗𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚞𝚗𝚝𝚢 𝚊𝚗𝚐𝚎𝚕𝚊 🤣🤣
🍁Angela❣️
𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚟𝚛𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛... 𝚔𝚗𝚙 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚢𝚢 𝚖𝚘 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔 𝚔𝚊𝚑
🍁Angela❣️
𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝 𝚋𝚐𝚝 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚑𝚊𝚖𝚒𝚕.... 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚐𝚙𝚙 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊... 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚕𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚊𝚑𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒... 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊
🍁Angela❣️
𝓲𝓽𝓾 𝚊𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙷𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒𝚒𝚒𝚒
🍁Angela❣️
𝓰𝓪𝓴 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓴𝓪𝓱𝓫𝓗𝓪𝓲𝓻𝓪 𝓴𝓪𝓫𝓾𝓻 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓷𝓮𝓻𝓪𝓴𝓪 𝓲𝓽𝓾... 𝓵𝓪𝓶𝓪-𝓵𝓪𝓶𝓪 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓰𝓲𝓵𝓪 𝓭𝓲𝓪𝓪𝓪
🍁Angela❣️
𝙖𝙙𝙪𝙝𝙝𝙝𝙝 𝙢𝙞𝙧𝙯𝙖𝙖𝙖 😁😁😁😁😁😁😁
🍁Angela❣️
𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙟𝙖 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙛𝙖𝙝𝙖𝙢 🥲🥲🥲🥲
🍁Angela❣️
𝙠𝙡𝙤 𝙢𝙖𝙡𝙪 𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙚𝙩𝙞𝙠 𝙥𝙠𝙚 𝙝𝙥
🍁Angela❣️
𝙢𝙚𝙡𝙚𝙗𝙞𝙃𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙩𝙪 𝙙𝙪𝙣𝙠... 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙝𝙖𝙡 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙝𝙤𝙤𝙤 𝙃𝙖𝙞𝙧𝙖 𝙞𝙣𝙞
🍁Angela❣️
𝙠𝙖𝙨𝙞𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙞𝙧𝙖... 𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙘𝙡𝙨𝙖𝙗𝙖𝙧 𝙮𝙖𝙖𝙖
🍁Angela❣️
dihhh pke tanya yg nyiapin baju kantor ya jelas bini mu lah bang
🍁Angela❣️
untung aja sang asisten gercep.. jadi Mirza ham jadi main sama jalang
🍁Angela❣️
ya ampun kasian haira... .... kpn sih Mirza sadar klo salah faham
🍁Angela❣️
tuhhh pelayan aja pada bertingkah 😄😄😄😄
🍁Angela❣️
serba salah nih haira.. hadeh tanda tangan menderita gakntanda tanda tangan juga menderita
🍁Angela❣️
menikah hanya untuk menyiksa... hadehhh safiss benerrr sihhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!