NovelToon NovelToon
Kawin Gantung Dengan Ketos

Kawin Gantung Dengan Ketos

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / ketos / perjodohan
Popularitas:8M
Nilai: 4.7
Nama Author: AuraAurora

Memiliki wajah cantik blesteran, membuatnya menonjol di antara gadis lainya. Tapi kisah hidupnya tak seindah wajahnya. Jessyca

Karena sang Mama meninggal sejak lama, membuat Ayahnya menikah lagi. Tapi keluarga baru, justru membuat hidupnya semakin sulit.

Hingga suatu saat, neneknya telah memilihkan jodoh untuknya. Yang menyebabkan ia 'kawin gantung' di usia muda.

Apakah kehidupan Jessy akan lebih baik? Atau malah sebaliknya!!!

Cuzzz kita lanjut ☺☺☺☺🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AuraAurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berpelukan

Bel istirahat berbunyi, semua murid berlomba keluar dari kelas masing-masing.

"Jessy, ayo kita ke kantin." ajak Meili.

"Gue nggak--"

"Pokoknya harus mau!"

Meili segera menarik tangan Jessy, dan kemudian berjalan keluar kelas di ikuti Tasya yang berjalan di belakangnya.

Tentu saja itu menjadi pemandangan yang indah bagi semua siswa. Karena tiga siswi cantik sedang jalan bersamaan.

Tapi tentu saja Jessy yang paling menonjol. Selain blesteran, juga lensa matanya yang bewarna biru.

Mereka tiba di kantin yang sudah hampir penuhi oleh murid yang mengisi perut mereka.

Akhirnya bangku paling pojok yang menjadi tempat mereka duduk. "Kalian mau pesan apa?" tanya Meili.

"Siomay sama es jeruk," pesan Jessy.

"Aku samain aja," sahut Tasya.

"Ok," Meili segera mengantri memesan makan.

Sepeninggal Meili, di bangku tempat Jessy dan Tasya nyatanya hanya ada kesunyian.

Tasya hanya diam, sesekali ia memperhatikan Jessy yang memainkan ponselnya. Sebenarnya ia ingin sekali mengajak Jessy mengobrol, tapi mulutnya tiba-tiba terasa keluh.

Hingga beberapa saat kemudian. Meili kembali membawa nampan yang penuh berisi makanan.

Meili ternyata selain memesan makanan, ia juga membeli beberapa cemilan. Rupanya di balik tubuhnya yang imut, ternyata ia mempunyai porsi makan yang lumayan banyak.

Meili mengambil semangkok bakso dan es jeruk, juga beberapa cemilan nya. Kemudian menyerahkan dia piring dan dua es jeruk kepada Jessy dan Tasya.

"Selamat makan," ucap Meili dan langsung melahap makanan nya.

Di bangku itu tampak Meili yang sedari tadi berbicara. Menanyakan ini dan itu kepada Jessy. Dan Jessy hanya menjawab iya dan tidak.

"Waduh, ada siapa nih?"

Lisa dan Tia yang tiba-tiba berdiri di belakang Jessy duduk.

Sontak itu membuat Tasya dan Meili mengarahkan pandangan nya kepada mereka berdua.

"Emang ada siapa?" sahut Tia.

"Itu yang kemarin ke angkringan malam-malam," cetus Lisa.

"Oh, yang sama Nathan?" tebak Tia

"Yups, kayaknya ada yang baru yang lama di lupain."

Lisa mencoba memanasi Tasya.

Meili melihat wajah Tasya sedikit berubah. Sebenarnya ia sendiri tidak tau apakah Tasya mempunyai perasaan terhadap Nathan atau tidak. Karena selama ini teman-taman lainya yang selalu menjodohkan mereka.

Ternyata di malam kemarin Lisa dan Tia tidak sengaja lewat di angkringan yang Jessy datangi, dan mereka hanya tau di sana hanya ada Nathan juga Jessy.

Jessy yang sedari tadi tetap diam, kemudian menoleh ke arah Lisa dan Tia. "Udah selesai kalian ngabac*tnya?"

Jessy tetap tenang, bahkan ia sama sekali tidak peduli dengan apa yang di bicarakan mereka berdua.

"Kalau sudah, sana kalian pergi. Ngganggu!" ucapnya dan melanjutkan makanya lagi.

"Iya, kalian pergi dari sini. Bikin perut mules aja," sambung Meili.

Semua murid yang beristirahat sontak tertawa.

Lisa dan Tia menjadi geram, karena usahanya membuat Jessy marah gagal. Kemudian mereka saling pandang dengan tersenyum tipis.

Bruk.

"Ups, sorry gue sengaja." ucapnya lirih.

Lisa dengan sengaja menumpahkan es jeruk yang di bawanya ke pundak Jessy.

Jessy seketika berdiri, sekuat tenaga ia menahan amarah. Jangan sampai karena masalah ini ia harus berurusan dengan guru BK.

Meili membulatkan matanya, saat penutup bulatan Jessy tercetak jelas bewarna merah. Apalagi Jessy yang tidak memakai almamater nya.

"Kalian sedang apa?" tanya Nathan melihat tiga gadis yang berdiri.

Nathan baru saja datang dengan teman-teman nya.

"Nathan, gue tadi gak sengaja numpain minuman." jelas Lisa dengan wajah menyesal.

"Iya," Tia yang membenarkan.

"Mereka bohong," Meili yang tidak terima teman nya di perlakukan seperti itu.

Nathan yang baru sadar semua mata tertuju pada dada Jessy dengan segera melepas almamater nya dan segera ia pakaikan.

"Pergi saja ke koprasi, di sana ada seragam baru." ujar Nathan.

Jessy segera pergi dari sana di ikuti Meili, dan Tasya.

"Lanjutkan istirahat kalian semua!" instruksi Nathan.

Lisa dan Tia juga segera pergi dari sana sebelum Nathan berubah pikiran.

*

*

Malam hari ketika Jessy selesai makan malam dengan Mariam, ia memberikan surat izin dari sekolah kepada Mariam.

"Apa ini? Kamu bermasalah lagi?" tuduh Mariam.

"Ck," Jessy berdecak kesal. Belum juga surat itu di buka tapi neneknya sudah menuduhnya. "Nenek terlalu kejam," ucapnya dengan menatap sinis pada Mariam.

Ha ha ha

Mariam tertawa setelah membuka surat itu dan membacanya. "Ya ampun maafkan Nenek, ternyata Nenek terlalu berburuk sangka." Mariam yang tidak bisa berhenti tertawa.

Jessy memutar bola matanya malas.

"Apa Nenek perlu menyiapkan sesuatu?" tanya Mariam.

Jessy menggelengkan kepalanya. "Tidak, tadi sudah berbelanja dengan teman."

Karena tadi Jessy di hadang oleh Meili ketika pulang sekolah. Dan di ajaknya untuk pergi berbelanja ke supermarket.

Mereka hanya pergi berdua, karena Tasya sedang ada keperluan.

"Wah, benarkah?" Mariam yang terkejut. "Jadi kamu sudah punya teman?" Seolah itu hal yang luar biasa menurutnya.

"Apakah itu hal yang luar biasa?" heran Jessy.

Dan Mariam menganggukkan kepalanya.

Jessy mencebikkan bibirnya. Dan lagi-lagi Mariam tertawa berhasil membuat cucunya itu kesal.

Sebelum tidur, Jessy menyiapkan keperluan yang akan ia bawa besok.

Beberapa baju serta perlengkapan mandi, dan beberapa obat. Sedangkan makanan yang ia beli di supermarket tadi di bawa oleh Meili. Dan tidak lupa membawa almamater Nathan yang tadi sudah di bersihkan Nenek, dan akan ia kembalikan besok.

Dan Jessy tetaplah Jessy. Meskipun hari ini di wajibkan datang lebih pagi, nyatanya ia tetap kesiangan.

Bahkan Mariam harus bersusah payah untuk membangunkan.

Saat sampai di sekolah, ternyata semua yang ikut sudah masuk kedalam bis.

Nathan menatap tajam ke arah Jessy. "Gue pikir nanti siang kita berangkatnya, karena nunggu satu orang yang terlambat," sindirnya.

"Maaf," ucap Jessy. Kemudian ia mengembalikan almamaternya kepada Nathan. "Terima kasih," ucapnya.

"Sama-sama," sahut Nathan seraya menerimanya. "Bis no tiga," beritahu nya.

Jessy kemudian segera berjalan menuju bis no tiga. Dan saat di dalam ternyata murid kelas satu, dua dan tiga di acak. Sehingga dalam satu bis terdapat murid beberapa kelas.

"Jessy!" teriak Meili dengan melambaikan tangan nya.

Ternyata ia dan Tasya sudah berada di dalam dan duduk di kursi yang berisi tiga.

Saat Jessy berjalan menuju Meili. Ternyata Lisa dan Tia yang duduk di depan kursi mereka dengan sengaja menjegal kaki Jessy.

Bruk.

Jelas saja Jessy terjungkal ke depan.

"Ya ampun," pekik Meili. Dan Tasya pun ikut terkejut, tapi lebih terkejut dengan posisi Jessy sekarang.

Jessy mendarat tepat di dada Nathan. Dan Nathan yang dengan sigap tadi menangkap tubuh Jessy saat akan terjatuh. Sehingga kini mereka seperti berpelukan.

Padahal tadi Nathan bersiap akan mengabsen semua murid.

Lisa yang tadi sengaja ingin mengerjai Jessy, justru sekarang ia kesal melihat adegan di depan nya.

...----------------...

...Jangan lupa dukungannya. Dan jangan lupa tinggalkan like setelah membaca. Lope lope sekebon 🥰...

...Selasa. 23.23...

...Sidoarjo...

1
Nurul Istiqomah
boleh ga lempar batu ke kepala danu
Sandisalbiah
berat pasti buat jessy jika harus kehilangan Mariam.. org yg merangkulnya saat dia terombang ambing dlm luka akibat ayah kandubgnya sendiri
Sandisalbiah
gak waras si tasya... meminta orang buat melepaskan nathan.. emang nathan nya sendiri mau sama situ..? gak kan.. edan...
Sandisalbiah
Jessy malas lihat muka Danu... sama sebenarnya malas juga si Danu masih berseliweran di sini.. harusnya dia di hanyutkan aja di laut mati
Sandisalbiah
rapuhnya Jessy
Sandisalbiah
itu krn kegilaan Tasya..
Sandisalbiah
egois.. dan ini hasil didikan Danu yg juga manusia egois
Sandisalbiah
Hadeh.. Nathan dan Jessy selalu sukses buat org hareudang..
Sandisalbiah
ada apa dgn meili
Sandisalbiah
wajar kalau Jessy punya ketakutan tersendiri..
Sandisalbiah
picik ternyata Tasya selicik itu dan sayangnya dia sepemikiran dgn Danu yg tolol itu
Sandisalbiah
Tasya yg nguping di toilet ya
Sandisalbiah
Lha si Jessy... lagi ngidam ya
Sandisalbiah
fix.. OTW debay deh.. Nathan junior segera hadir...
Sandisalbiah
pantas Danu lebih sayang dan cocok dgn Tasya itu krn mereka satu species.. sama² manusia gamon.. gak terima dgn takdir dan kenyataan..
Sandisalbiah
derita lo, Tasya.. anggap aja Nathan itu jd kompensasi krn kamu selama ini juga udah mengambil seluruh cinta dan perhatian dr si bego Danu.
Sandisalbiah
sweet banget sih.. jd baper yg baca...
Sandisalbiah
keputusan bijak...
Sandisalbiah
Jessy dan Meili senasib.. harus memiliki ayah yg egois.. dan gak berhati
Sandisalbiah
kenapa..? karena jessy berhak bahagia.. jika dirumah yg harusnya memberikan kehangatan utk jessy tp justru neraka yg dia rasakan krn apa ?? krn jessy harus memiliki ayag yg gak waras yg lebih memilih menyakiti putrinya dan menjadikan putrinya sebagai pelampiasan kekesalannya atas hal yg terjadi krn takdir.. manusia pengecut yg menyalahkan anknya krn takdir yg berlaku atas almarhum istrinya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!