Kisah dua insan yang telah melewati masa remaja akan tetapi tidak pernah merasakan jatuh cinta karena beberapa alasan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titie Artyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sayang
Apartemen menjadi saksi bahwa Daniel dan Yuna telah resmi berpacaran meskipun keduanya masih bingung dengan perasaan masin-masing. Daniel dan Yuna sepakat bahwa mereka akan menyembunyikan hubungan mereka dari publik demi keamanan. Daniel takut jika publik mengetahui hubungannya dengan Yuna, kehidupan Yuna akan terus menerus diusik sehingga Yuna merasa tidak nyaman.
Akhirnya Daniel membantu Yuna memasak. Ia tidak ingin kaki Yuna bertambah parah karena terus menerus digunakan untuk berjalan. Daniel bercerita kepada Yuna bahwa ia belum pernah berpacaran satu kali pun.
"Gue juga belum pernah jatuh cinta. Tapi kalau yang menyatakan cinta tak terhitung lagi" kata Yuna.
"Apakah salah satunya ada teman kampus kita ?" tanya Daniel penasaran.
"Kenapa tanya gitu ?" kata Yuna yang kembali bertanya kepada Daniel.
"Tinggal jawab apa susahnya sih !!" kata Daniel kesal.
"Tunggu, apakah lo cemburu ??" goda Yuna. Daniel hanya diam dengan wajah kesalnya. "Belum kok !! Belum ada teman kampus yang menyatakan perasaannya ke gue !!" imbuh Yuna.
"Jadi lo mengharapkan ada yang menyatakan perasaan ke Lo ?" tanya Daniel yang semakin kesal.
"Apa sih !!! Kayaknya dari tadi gue salah mulu deh !!! Lalu Lo gimana ?? Nggak ada ketegasan sama sekali !! Kalau nggak suka ya tolak, bukan digantung terus !!!" kata Yuna sangat kesal dengan Daniel. "ternyata ribet banget punya pacar" gumam Yuna akan tetapi dapat didengar oleh Daniel.
"apa lo bilang ??" kata Daniel meminta penjelasan Yuna.
"Tau ah.." kata Yuna sembari meninggalkan Daniel yang masih di dapur. Daniel pun bergegas mengejar Yuna. Ia raih lengan Yuna.
"Gue nggak mau apa yang gue miliki disentuh orang lain. Lo milik gue !! Nggak ada yang boleh menyatakan cinta ke lo !!" kata Daniel serius.
"Apakah hal itu juga berlaku untuk Lo ? Atau hanya untuk gue saja ??" tanya Yuna yang penasaran dengan jawaban Daniel.
"untuk kita berdua" jawab Daniel. Yuna pun tersenyum mendengar jawaban Daniel.
Jam sudah menunjukkan pukul 13.00. Artinya Daniel harus ke perusahaan. Yuna meminta Daniel segera berangkat. Daniel pun berpamitan kepada Yuna. Tak lupa ia berpesan kepada Yuna untuk menjaga kakinya agar segera pulih. Setelah menyampaikan pesannya, Daniel pun keluar dari apartemen Yuna.
"Hati-hati ya !!!" teriak Yuna dari dalam apartemen. Daniel terlihat mengabaikan perkataan Yuna padahal dalam hatinya ia sangat senang Yuna perhatian kepadanya.
-Dirgantara Group-
Setelah kuliah berakhir, Icha bergegas pergi ke perusahaan. Sebenarnya ia masih trauma dengan perlakuan Johan kepadanya, akan tetapi ia harus tahu sejauh mana Johan akan berbuat buruk padanya. Setelah beberapa saat menempuh perjalanan, Icha tiba di perusahaan. Ia segera mengganti bajunya dengan seragam OGnya.
Setelah mengganti seragam, ia ke ruang kerja Johan. Icha tidak melihat Johan di ruang kerjanya. Ia pun merasa sedikit lega karena hari ini ia terbebas dari Johan.
Sementara di ruang kerja Daniel, Johan memberitahu Daniel bahwa tamu sudah datang. Ternyata tamu yang dimaksud adalah Roni. Roni hendak berkoordinasi tentang kegiatan malam keakraban Mahasiswa Baru yang telah ia bahas bersama Lydia, Mama Daniel di kampus kemarin.
"Nyonya Lydia menghendaki malam keakraban mahasiswa baru dilaksakan lusa di Kota M Tuan." kata Roni menyampaikan hasil diskusinya dengan Lydia.
"kenapa mendadak sekali ?" kata Daniel sedikit meninggikan nada bicaranya.
"saya tidak tahu Tuan, tapi nyonya mintanya seperti itu. Apakah anda akan berpartisipasi pada acara itu Tuan?" tanya Roni.
"Mana mungkin saya ikut acara seperti itu !! Lakukan semua sesuai keinginan Mama" kata Daniel.
"Menurut saya anda harus ikut acara seperti itu Tuan, anda akan mendapat banyak teman !!" saran Johan.
"Saya tidak memerlukan saran anda !!" kata Daniel dengan nada dinginnya.
Roni berpamitan kepada Daniel kemudian keluar dari ruang kerja Daniel. Setelah Roni pergi, Daniel menanyakan jadwal kepada Johan. Johan mengatakan bahwa akan ada meeting penting dengan pemegang saham. Meeting akan dilaksanakan di dirgantara group. Mengingat bahwa meeting besok sangat penting, Daniel meminta Johan mempersiapkan semua mulai dari sekarang. Johan pun segera melaksanakan pekerjaan sesuai perintah Daniel.
-Mansion Keluarga Dirgantara-
Matahari telah terbenam. Langit senja yang disinari oleh rembulan mulai nampak di penglihatan. Daniel yang baru saja tiba di Mansion turun dari mobil mewahnya. Karena ia teringat Yuna, ia pun menghubunginya.
"Loe udah tidur ?" tanya Daniel dengan lembut.
"Belum kok, Lo baru pulang ?" tanya Yuna dari seberang jaringan telepon
"Hmm.. Lo udah makan ?" tanya Daniel sambil berjalan di depan pintu.
"sudah sayaaang !! Lo cepet mandi segera makan malam gih" jawab Yuna dari seberang jaringan. Daniel tersenyum saat Yuna memanggilnya sayang.
"iya sa..sayang" kata Daniel dengan malu-malu kemudian mengakhiri panggilannya. Daniel tersenyum sembari masuk kedalam Mansion. Tiba-tiba Lydia mengagetkan Daniel hingga ponselnya terjatuh.
"sayangnya diajak kemari dong, jangan disimpan terus !!!" goda Lydia yang mendengar Daniel sedang berbicara via seluler.
"Apaan sih Ma !!" kata Daniel sambil mengambil ponselnya yang terjatuh kemudian berlalu ke kamarnya.
Lydia turut bahagia karena dari dulu Daniel terlihat tidak tertarik dengan wanita. Ia tidak menyangka jika putranya sudah memiliki wanita pilihannya. Lydia yang hendak menjodohkan Daniel dengan Queen kini hanya angan-angan semata. Meskipun demikian, Lydia akan tetap menjalin hubungan baik dengan Queen.
Malam berganti pagi yang cerah. Daniel, Lydia, Mirna dan Salma tengah menyantap makanan pagi bersama sebelum melakukan aktivitas. Salma meminta Daniel mengantarnya ke sekolah karena Johan yang biasa mengantar Salma sudah berangkat ke perusahaan terlebih dahulu.
"memangnya di perusahaan ada acara apa sih Niel sampai Johan buru-buru seperti itu ?" tanya Mirna, bibi Daniel yang penasaran dengan sikap aneh Johan.
"nanti siang ada meeting dengan pemegang saham Tan, tapi semua sudah ada yang menghandle kok" kata Daniel.
Daniel mengajak Salma segera berangkat ke sekolahnya. Di perjalanan, Salma menerima telepon dari kekasihnya. Salma menekan tombol Loudspeaker agar Daniel mendengar percakapannya dengan sang kekasih. Salma sengaja melakukan itu agar Daniel tahu betapa menyenangkannya memiliki pacar.
"Aku masih di perjalanan sayang. Sebentar lagi nyampe kok. Kamu tunggu di depan gerbang saja ya sayang." kata Salma dengan penuh cinta.
Tak lama kemudian Salma mengakhiri panggilan kekasihnya. Daniel pun menjadi penasaran dengan sikap Salma kepada kekasihnya.
"memangnya harus aku kamu gitu ya kalau pacaran?" tanya Daniel dengah serius.
"Tentu saja kak, memangnya harus apa Lo Gue gitu ???" kata Salma penuh keyakinan.
"memangnya kenapa kalau Lo gue ?" tanya Daniel kembali.
"Lo gue itu digunakan untuk teman bahkan untuk musuh juga pakai Lo gue. Iya kan ?" kata Salma.
Daniel memikirkan semua yang Salma katakan. Ia rasa apa yang dikatakan Salma ada benarnya juga. Daniel pun berfikir apakah ia harus mengubah pola bicaranya dengan Yuna.
...****************...
