NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penjahat Besar Harus Dipenggal

Xinyu menyibak reruntuhan bangunan di markas kedua Wuye. Ada ratusan mayat yang bergelimpangan. Dua ribu pasukan Perbatasan Beizhou masih berjaga di sekitar Pasar Wuye.

Yang dia lakukan sekarang adalah mencari mayat Yi Xuan dan Xianwei. Dua orang itu mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkannya di hari yang sama.

Meski mereka menyuruhnya pergi, Xinyu tidak akan pernah meninggalkan mereka dengan kondisi seperti ini. Pagi itu, setelah Xianwei merelakan dirinya tertusuk panah beracun, Xinyu berlari memacu kuda ke Perbatasan Beizhou untuk menjemput dua ribu pasukan Perbatasan.

Dia bertekad ingin menghancurkan Pasar Wuye. Dia tidak peduli bagaimana tanggapan Kaisar karena dia melakukan hal besar tanpa persetujuan Kaisar terlebih dahulu.

Dia lebih tidak peduli bagaimana tanggapan dunia persilatan terhadapnya. Sejak Wang Qingshu mati di lapangan eksekusi kekaisaran, tidak ada tokoh manapun di dunia persilatan yang menyukainya.

Tiga hari terakhir, dia bersama dua ribu pasukannya terus membombardir kawasan bawah tanah ini, hingga benar-benar hancur tak bersisa.

Ribuan mayat yang dia lewati, sama sekali tidak ada yang seperti Yi Xuan. Xinyu khawatir tubuh Yi Xuan benar-benar sudah dipotong menjadi dua. Dan dia tidak tahu harus mencari ke mana.

"Jenderal. Tidak ada yang tampak seperti Tuan Muda Yi di antara mayat-mayat ini. Apakah kita masih akan mencari? Pasukan sayap kiri masih bertarung dengan beberapa orang di wilayah utara. Apakah kita perlu menambah bantuan lagi?"

Xinyu terdiam sebentar. Dia menoleh ke belakang, meski pasukannya berhasil melumpuhkan nyaris semua orang di dalam Organisasi Wuye, tapi masih belum cukup karena tak ada satupun Pembuat Ranjau yang terbunuh atau tertangkap.

Xinyu tersenyum penuh arti, dia melihat jasad Xianwei terkubur di antara puing-puing bangunan. Dia mengangkat tangan, "Lima puluh orang berpisah untuk membantu rekan di utara. Kalian berdua bantu aku membersihkan puing-puing dan mengangkat mayat Xianwei."

"Baik, Jenderal!"

Lima puluh orang yang berdiri di belakang Xinyu berpisah untuk membantu rekan mereka di Markas Utama Wuye. Ada sekitar delapan puluh Pembuat Ranjau yang masih bertahan di sana. Tombak-tombak panjang mereka berdentingan beradu dengan pedang dan tombak pasukan Perbatasan.

Masalahnya, bukan hanya orang Wuye saja yang berhasil dilumpuhkan. Para Pembuat Ranjau itu telah membunuh lebih dari lima puluh prajuritnya.

Bum!

Tembok batu kokoh yang membatasi antara markas utama dan kedua tiba-tiba hancur berkeping dan menimpa beberapa orang pasukan Xinyu yang baru saja hendak bergerak ke utara.

Dari balik hancurnya dinding batu itu, muncul seorang wanita dengan tombak panjang berwarna hitam pekat. Xinyu menatapnya tak berkedip. Apalagi saat melihat wanita itu menggenggam Pedang Qianli di tangannya.

Ilmu bela dirinya hebat sekali, Xinyu menahan amarah saat orang itu bergerak cepat dan membunuh satu-persatu pasukannya menggunakan pedang yang seharusnya berada di tangan Yi Xuan.

Dia mengentakkan tangannya, Menghunuskan Pedang Linghuo keluar dari ikat pinggangnya. Dia menatap tajam wanita yang kini tengah menatapnya dengan begitu angkuh.

"Kita bertemu lagi, Jenderal Agung." Wanita itu tersenyum santai sambil menusukkan tombak hitamnya ke salah satu pasukan Xinyu yang berdiri paling dekat dengannya.

"Rupanya, kau yang berada di balik pasar penjahat ini, Meng Yao." Xinyu mengepalkan tangannya karena menahan amarah.

"Kekasihmu itu, aku membunuhnya dengan pedangnya sendiri. Dia bersalah karena mencoba menghancurkan bisnisku. Kamu jika tidak suka, aku bisa mengantarkanmu padanya sekarang juga." Meng Yao mengangkat Pedang Qianli, mengarahkannya tepat di depan wajah Xinyu.

"Kalian, pergi membantu rekan di utara. Aku akan menghadapi bajingan ini sendirian, ada dendam yang harus diselesaikan antara kami," Xinyu memerintahkan pasukannya untuk menjauh.

Pertarungan meletus antara dua orang itu. Xinyu berlari dengan kekuatan penuh, dia melompat ke atas dan mengetakkan pedangnya tepat di atas kepala Meng Yao.

Melihat Xinyu menyerang dari arah yang tak terduga, Meng Yao segera meluncur ke bawah dan mengentakkan kakinya setelah jauh dari titik serang Xinyu.

Dia berputar-putar di udara dengan tombak siap menusuk perut Xinyu. Untuk menghindar, Xinyu menangkis tombak itu ke bawah sambil berkelit.

Tanpa memberi celah, Xinyu melompat ke depan Meng Yao dengan pedang bersembunyi di belakang tubuhnya. Xinyu menebaskan pedang itu ke pinggang bagian kiri saat Meng Yao kebingungan dengan serangan tipuan itu.

Lantas saat Meng Yao sibuk menghindar dari serangan di kiri, Xinyu dengan cekatan memukul perutnya dengan pukulan Yiqian Yingzi yang baru dia lihat satu kali itu.

Xinyu menatap telapak tangan kirinya yang seperti mati rasa. Mungkinkah ini efek samping menggunakan pukulan Yiqian Yingzi tanpa mempelajari ilmunya terlebih dahulu? Dia hanya melihatnya sekali saat Xianwei menyelamatkannya, dan mencoba mempraktikkannya karena terdesak. Apalagi dia menggunakan paksa tenaga dalamnya Dia melupakan fakta bahwa tenaga dalamnya terkunci.

Meng Yao berhenti menyerang, dia menekan perutnya yang seperti koyak, lantas menyeka darah yang keluar dari mulut saat dirinya terkenal pukulan.

Meng Yao terkekeh, "Kamu bodoh sekali, Bocah. Mencoba membunuhku dengan usapan kecil itu."

"Jangan berlagak terlalu besar, Meng Yao. Kau bahkan sampai muntah darah meski pukulanku hanya terasa seperti usapan kecil bagimu. Bukankah begitu?" Xinyu tersenyum tipis, meski dia menahan sakit karena tangan kirinya tidak bisa bergerak sama sekali.

Pukulan itu sangat kuat dampaknya bagi diri sendiri. Mengeluarkannya seperti mempraktikkan pukulan bunuh diri. Semoga mati rasa ini tidak menyebar ke seluruh tubuhnya saja.

Jika tidak, Xinyu tidak akan memaafkan dirinya sendiri karena tidak membalaskan dendam Yi Xuan. Dia harus membunuh Meng Yao dengan tangannya sendiri.

Xinyu berlari cepat, dia menyerang menggunakan satu tangan, berusaha merampas Pedang Qianli dari tangan Meng Yao yang kotor itu.

Tapi Meng Yao bukan orang yang bisa dia kalahkan dengan mudah. Dia bahkan tidak bisa melawan Anggota Wuye kelas dua dan tiga.

Sementara Meng Yao tidak kehilangan tenaganya sedikit pun meski sudah terkena satu pukulan Yiqian Yingzi miliknya.

Xinyu kehilangan separuh tenaganya karena menggunakan Yiqian Yingzi. Dia bergerak semakin lambat dan tidak leluasa memberikan serangan balik.

Hingga tanpa pengawasan matanya, ujung tombak hitam yang tajam nyaris memutus lengannya. Langit masih berpihak pada Xinyu, serangan itu hanya menyebabkan lengannya terluka sedikit.

Xinyu berdiri sambil mengatur napasnya yang menderu, dia menggenggam Pedang Linghuo dengan lebih erat lagi. Pedang ini beracun, tapi dia belum memiliki kesempatan untuk menyayat kulit Meng Yao dan meracuninya.

Xinyu memejamkan mata. Dia teringat teknik bela diri yang digunakan Yi Xuan saat melawan Anggota Wuye di Desa Hantu beberapa hari lalu.

Dia menenangkan pikirannya dan mulai berkonsentrasi, sementara Meng Yao sudah bersiap hendak menghabisinya menggunakan Pedang Qianli.

Xinyu membiarkan Meng Yao mendekat dengan ujung pedang yang siap menusuk jantungnya. Xinyu bergerak ke samping beberapa sentimeter dari tempat Meng Yao dan memutar tubuhnya ke belakang Meng Yao.

Tanpa celah, dia menusukkan Pedang Linghuo hingga menembus perut Meng Yao. Darah yang mengucur berubah menjadi hitam karena terkena racun Linghuo.

Xinyu tersenyum puas, "Ini untuk kamu yang sudah membunuh ratusan pemuda itu." Lantas dia menarik pedangnya dengan kasar.

Meng Yao memuntahkan segenggam darah berwarna hitam, tubuhnya pucat pasi dengan mata merah yang melotot.

"Dan itu untuk kamu yang sudah membunuh Yi Xuan. Kamu akan membayar sisanya di Neraka." Xinyu merebut Pedang Qianli dari tangan kiri Meng Yao.

"Dan satu lagi." Dia merebut sebuah pelat Wuye dari ikat pinggan Meng Yao, "Ini untuk kamu yang sudah mengotori pedang milik Yi Xuan."

"Penjahat sepertimu, memang pantas dipenggal."

Dia terbang dengan kemampuan Qinggongnya melewati tubuh Meng Yao yang tumbang dengan keadaan mengenaskan.

Dia mengangkat pelat kepemilikan Wuye itu di depan Anggota Wuye yang masih mencoba menghabisi pasukannya. Xinyu berseru di hadapan mereka.

Bahwa pemimpin mereka sudah mati, prajuritnya melesat lebih cepat menghabisi sisa orang jahat itu.

Tidak ada satu pun orang Wuye yang tersisa di dunia ini. Xinyu memerintahkan pasukannya untuk membawa mayat Xianwei ke puncak gunung Wanshang untuk dimakamkan secara layak.

Dia juga akan menguburkan Pelat Wuye itu sebagai persembahan terakhir untuk Yi Xuan yang tidak akan pernah dia temukan jasadnya.

"Dendammu sudah terbalaskan, Yi Xuan."

•••

"Jenderal, bagaimana kondisi tangan kirimu?"

Salah satu pasukan yang berjalan di sebelahnya melambatkan kuda, lalu bertanya pada Xinyu.

Xinyu mengangguk, "Baik-baik saja,"

Wajah jenderal mereka tampak murung karena tidak menemukan jasad teman baiknya. Pasukan bernama Wang Quan itu seperti tahu apa yang dirasakan Xinyu.

"Jenderal. Meski jasadnya tidak ditemukan, tapi dia tetap akan berada di hatimu. Dan kamu tetap berada di hatinya. Jangan terlalu bersedih tapi jangan sampai melupakannya, setiap kehilangan yang kita rasakan, Dewa akan menggantinya dengan kebahagiaan yang lebih baik lagi." Wang Quan tersenyum lebar, dia mencoba menghibur Xinyu dengan kalimat baiknya.

Xinyu tertawa, "Aku tidak bersedih lagi. Juga tidak akan melupakannya. Dia satu-satunya temanku di dunia persilatan, setelah dia pergi, mungkin aku akan memutuskan untuk tidak melibatkan diri dalam dunia persilatan lagi."

Wang Quan mengangguk, "Kamu baru saja memaksakan diri membuka segel tenaga dalam, lalu terluka parah karena bertarung dengan Pemimpin Wuye itu. Kami akan mengantarmu hingga Ibu Kota dengan selamat, Jenderal Agung, aku menyarankan kita membeli kereta kuda terlebih dahulu. Kamu terluka, tidak terlalu nyaman berada di atas kuda berhari-hari."

Xinyu menyetujui saran dari Wang Quan. Dia ingin beristirahat sebentar. Begitu tiba di Ibu Kota, Kaisar pasti akan langsung mempermasalahkan tindakannya hari ini.

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!