"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar.
Setelah acara penyambutan tersebut kabar hubungan Fa ela dengan Hugo tersebar diseluruh kampus, para senior penasaran dengan gadis yang bernama Fa ela.
Fa ela berjalan kearah kelasnya banyak mata melihat kearah Fa ela, dan itu membuat Fa ela tidak nyaman.
"Ada apa dengan mereka semua? " Pikir Fa ela.
Tiba-tiba saja ponsel Fa ela berbunyi, dan Fa ela melihat kearah ponselnya. Yang telepon ternyata Maria teman akrabnya, yang tidak masuk saat acara penyambutan karena dia masih di rumah sakit karena baru selesai operasi usus buntu.
"Maria! " Seru Fa ela dengan semangat.
"Ya ampun!, kamu bikin aku kaget saja! " Jawab Maria.
"Karena aku rindu sekali dengan dirimu! " Ucap Fa ela, sambil membalikkan badannya.
Betapa terkejutnya ternyata dibelakangnya ada Hugo, dan itu membuat hampir terjatuh karena jarak mereka berdua yang terlalu dekat.
Untungnya Hugo memegangi pinggul kecil Fa ela.
"Terima kasih" Ucap Fa ela dengan lembut.
Sedangkan ditelepon Maria yang binggung dengan ucapan Fa ela.
"Kamu berterima kasih untuk apa? " Tanya Maria yang kebingungan.
Fa ela pun berbicara dengan Maria dengan berbisik.
"Nanti aku hubungi lagi, sekarang aku sibuk! " Ucap Fa ela dengan suara pelan.
Akhirnya Fa ela tutup telepon dari Maria, dan dia pun berdiri tegak disamping Hugo sambil tersenyum.
"Pagi kak Hugo! " Sapa Fa ela dengan tersenyum.
"Pagi" Jawab Hugo dengan wajah datarnya.
Hugo pun berjalan duluan dari Fa ela, Fa ela pun berusaha menyusulnya.
"Kak, kesini pakai sepeda motor gede kakak? " Tanya Fa ela yang berusaha dekat dengan Hugo.
"Tidak, aku pakai mobil" Jawab Hugo dengan wajah datarnya.
"Oh!, kalau begitu aku ke kelasku dulu" Ujar Fa ela sambil berlari kearah kelasnya.
Hugo pun terdiam dengan mengawasi Fa ela dari jauh.
Fa ela yang sudah sampai di kelas, Siska menghampiri Fa ela yang duduk sendiri.
"Ela! " Sapa Siska sambil menepuk pundak Fa ela.
"Pagi Sis! " Sapa Fa ela dengan menoleh kearah Siska.
Siska pun duduk disebelah Fa ela. Siska yang penasaran dengan Fa ela dengan Hugo, dia memberanikan dirinya bertanya kepada Fa ela.
"Ela, kamu sudah pacaran dengan kak Hugo? " Tanya Siska.
"Tidak, kamu dapat kabar burung dari mana? " Bantah Fa ela.
Saat Siska akan menjawab dosen mereka keburu masuk kelas.
Setelah selesai kelas Fa ela terburu-buru untuk ke rumah sakit menjemput Maria, karena dia mendapatkan pesan darinya kalau dia akan pulang dan meminta tolong Fa ela untuk menjemput dirinya.
"Ela, aku mau bicara dengan dirimu tentang masalah tadi! " Seru Siska.
Fa ela yang melihat ponselnya karena ada pesan masuk dari Maria.
"Maaf Sis, aku harus ke rumah sakit untuk menjemput Maria" Ucap Fa ela yang terburu-buru. Fa ela pun berlari dengan tergesa-gesa keluar dari kelasnya.
Saat berada di lorong dia bertabrakan dengan Erik, sehingga bukunya terjatuh di lantai.
"Maaf, aku.. " Seru Fa ela, tapi setelah tahu yang dia tabrak adalah Erik wajahnya yang tadi tersenyum, tiba-tiba berubah cemberut.
"Kamu mau kemana terburu-buru seperti itu? " Tanya Erik dengan tersenyum.
"Jangan tersenyum, kamu kelihatan jelek! " Ucap jutek Fa ela yang langsung pergi menghindari Erik setelah membantu dia mengambil buku di lantai.
"Gadis aneh! " Ucap Erik. "Apa aku jelek jika tersenyum? " Pikir Erik.
Saat akan keluar dari kampus dia melihat mobil sport hitam didepannya berhenti tepat didepan Fa ela.
Fa ela pun terkejut dan memundurkan langkahnya, saat jendela mobil terbuka Fa ela mengintip ke dalam dan ternyata yang ada didalam adalah Hugo.
"Kak Hugo! " Panggil Fa ela dengan tersenyum.
"Kamu mau kemana? " Tanya Hugo dengan wajah datarnya.
"Oh ya, aku lupa!. Aku mau cepat-cepat ke rumah sakit, maaf ya kak!, aku sedang terburu-buru" Ucap Fa ela.
"Naiklah! " Perintah Hugo sambil membuka pintu mobilnya.
"Apa! " Ucap Fa ela yang takut salah dengar kalau Hugo menyuruhnya masuk kedalam mobilnya.
"Masuk, katanya kamu terburu-buru! " Ucap Hugo dengan tegas.
"Terima kasih" Ucap Fa ela.
Fa ela pun masuk kedalam mobil Hugo dan semua teman mereka melihat kalau Fa ela diajak Hugo pulang bareng.
Dan mereka semakin yakin kalau mereka berdua punya hubungan khusus.
Didalam mobil Fa ela terus memperhatikan Hugo yang duduk disebelah.
____________________
Hugo pewaris grup GJ, dia yang sudah kaya sejak lahir. Bisa dibilang keluarga Hugo kekayaannya tidak akan habis tujuh turunan, dia hidup dengan kakek nya yang bernama Brian.
Brian selalu mendidik Hugo dengan keras, dan dia dilarang untuk dekat dengan orang yang tidak menguntungkan dirinya.
Dulu saat Fa ela menolak pertunangan dengannya, kakek Hugo yang sangat marah lalu menyuruh orang menghancurkan firma hukum Rafi ayah Fa ela.
Jadi Hugo tidak punya kendali atas dirinya, karena dia selalu diawasi oleh Brian.
Setelah kakeknya meninggal Hugo memegang kekuasaan penuh dengan tangan dinginnya sebagai pewaris grup GJ. Dan menjadi presiden termuda di kota Atena.
Setelah pemutusan pertunangan dengan Fa ela, banyak gosip Hugo seorang penyuka lawan jenis karena dia tidak pernah menikah maupun berkencan dengan wanita.
Fa ela yang memandang Hugo dengan tatapan kasihan.
"Sayang sekali, ketampanan mu tidak kamu gunakan untuk memikat para gadis" Pikir Fa ela.
Hugo yang merasa tidak nyaman karena Fa ela memandang dirinya seperti itu.
"Apa ada yang salah dengan wajahku? " Tanya Hugo sambil menyetir.
"Tidak.., aku cuma heran dengan kakak! " Ucap Fa ela yang gugup yang ketahuan memperhatikan dirinya.
"Kenapa memangnya? " Tanya Hugo.
"Kakak itu tampan, gagah dan kaya pula. Tapi aku tidak melihat kakak bersama dengan seorang gadis, bukankah sayang dengan apa yang kakak punya!" Ucap Fa ela.
"Aku sudah punya kamu, untuk apa cari yang lain" Jawab Hugo dengan wajah datarnya.
"Hah! " Fa ela yang kaget dengan jawaban Hugo.
"Apa yang bocah ini katakan?" Pikir Fa ela yang terkejut mendengarnya.
"Haha.., kakak ini suka bercanda. Aku kira kakak ini orang yang kaku ternyata kakak suka menggoda, jika orang lain mendengar ucapan kakak ini mereka akan salah paham" Ucap Fa ela dengan tertawa, sambil memukul-mukul pundak Hugo dengan lembut. Hugo lalu mengerem mobilnya karena sudah sampai di rumah sakit Maria.
Tiba-tiba saja Hugo memegang tangan Fa ela, kedua mata mereka saling berpandangan dan suasana dimobil Hugo terasa canggung karena sikap Hugo.
"Aku tidak bercanda!, biarkan orang yang salah paham dengan hubungan kita dan aku tidak perduli"Ucap Hugo dengan serius menatap Fa ela.
Fa ela yang melihat sikap serius dari Hugo, menjadi salah tingkah sendiri.