NovelToon NovelToon
Rania

Rania

Status: tamat
Genre:CEO
Popularitas:18.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dia Mardiana

Rania Anastyasa.W seorang gadis berumur 24 tahun. Sebenarnya dia adalah gadis yang sangat cantik tapi dengan alasan yang tidak diketahui, bundanya menyuruh dia berpenampilan culun dengan memakai kaca mata tebal. Rania mencoba mencari pekerjaan dikota. Atas rekomendasi pacar sahabatnya dia mandapatkan pekerjaan sebagai sopir pribadi seorang ceo di sebuah perusahaan.
Raditya Pratama Handoko 27 thn .Seorang ceo yang cuek dan dingin tempat Rania bekerja. Dia sudah dijodohkan tapi Radit tidak menyukai calon jodohnya tersebut.
Bagaimana kisah Radit dan Rania. Apa saja rahasia yang ada dibalik nama Rania? Apa alasan bunda Rania menyembunyikan identitasnya. Dan apakah Rania akan bertemu dengan ayahnya yang selama ini tidak pernah di ketahui.
Daripada penasaran baca novel ini sekarang juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dia Mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26.Sikap Yang Berubah-ubah

Sudah beberapa hari sejak hari itu Radit lebih banyak diam dari biasanya. Rania juga heran melihat sikap Radit yang agak berubah. Tapi Rania tidak mengambil pusing dengan hal itu.

Radit dan Davin siang ini ada pertemuan dengan klien disebuah restoran. Rania mengantar mereka ke tempat yang sudah di beri tahu Davin.

''Apa luka tanganmu sudah sehat Ran?'' tanya Davin ketika mereka sudah diatas mobil.

''Sudah baikan pak'' jawab Rania.

''Setelah di obati Sisi hari itu apa lukanya berdarah lagi?'' tanya Davin.

''Sudah tidak pak''jawab Rania.

''Oh syukur lah'' jawab Davin

''*K*****enapa luka tanganya bisa berdarah lagi. Dia kelihatan baik- baik saja sejak hari itu'' batin Radit****.

''Kenapa dengan luka tanganya vin?'' tanya Radit yang duduk disamping Davin. Rania yang mendengar Radit bertanya sama Davin memilih diam.

''Hari senin kemarin luka ditangan Rania berdarah lagi'' jawab Davin.

''Kok bisa berdarah?'' tanya Radit.

''Pas jalan pulang Rania diserang orang. Jadi dia berkelahi melawan empat orang dan kebetulan saya lewat. Orang yang menyerang Rania malah kabur'' jelas Davin.

''Hari itu ketika aku marah dengan Rania. Ternyata ada kejadian yang menimpanya'' batin Radit.

''Trus kenapa kamu tidak bilang sama aku?'' tanya Radit penuh selidik.

''Hmm, karna saya lupa pak'' jelas Davin sambil tersenyum.

''Tidak biasanya kamu seperti ini dan kamu bukan orang yang pelupa. Bisa jadi orang yang menyerang adalah orang yang sama dengan malam itu'' kata Radit.

''Menurut saya juga seperti itu''jawab Davin.

''Sebenarnya Rania melarang saya memberi tahu anda'' bisik Davin lagi.

''Hmmm, dan kamu menurutinya'' bisik Radit dengan melototin Davin.

Davin hanya mengangkat kadua bahunya, antara iya atau tidak.

''Trus gimana dengan hasil penyelidikan kamu terhadap orang yang menyerang kami?'' tanya Radit.

''Sampai saat ini belum ada kemajuan. Mereka tidak meninggalkan jejak sama sekali. Ditambah lagi mereka melakukan penyerangan ditempat sepi yang tidak ada cctvnya. Andai saja anda ingat dengan plat nomor mobilnya. Mungkin itu akan sedikit membantu'' jelas Davin.

''Huft, gimana bisa melihatnya. Waktu itu hari sudah malam'' kata Radit.

Tidak lama mereka sampai di depan restoran. Radit dan Davin langsung menuju ruangan tempat mereka dan klien janjian.

Rania memarkir mobilnya di tempat parkir yang di sediakan. Sebelum Rania keluar ada mobil yang baru parkir tepat di sebelah mobilnya. Tidak lama kemudian keluar Cynthia dengan seorang laki-laki. Dia terlihat mesra dengan laki-laki itu ketika masuk kedalam restoran.

''Siapa laki-laki yang bersama Cynthia. bukanya dia sudah dijodohkan dengan pak Radit. Mmm tapi bukan urusanku''batin Rania.

Sejam kemudian Radit dan Davin keluar dari restoran. Mungkin karna didalam restoran terdapat ruangan VIP jadi Radit tidak bertemu dengan Cynthia. Mereka kembali ke kantor. Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di kantor. Davin turun dari mobil terlebih dahulu. Rania membukakan pintu untuk Radit.

''Ada bungkusan untuk makan siang kamu didalam mobil'' ucap Radit

''Makasih pak'' kata Rania.

''Hmmm'' jawab Radit sambil berjalan masuk kedalam kantor setelah melirik Rania sebentar.

Rania membawa bungkusan yang ditinggalkan Radit didalam mobil keruangannya. Dia heran dengan sikap Radit yang berubah-ubah. Kadang perhatian, kadang cuek, kadang dingin. Tapi karna perutnya sudah lapar semua yang dipikirkannya jadi hilang.

......................

Radit Pov

Sejak saat itu aku dan Rania hanya diam saja. Karna ego yang tinggi membuatku tidak mau memulai bicara denganya. Sudah beberapa hari kami tidak bicara itu membuatku tersiksa. Tapi lagi-lagi ego mengalahkan keinginanku. Menurutku dia yang harus mulai bicara. Tapi dia juga tidak melakukannya. Tidak pernah aku dibuat gila seperti ini hanya karna seseorang. Bahkan selama ini mereka yang tidak tahan kalau aku tidak bicara. Tapi kenapa saat Rania mendiamkan, aku merasa berbeda.

Hari ini ketika aku dan Davin pergi ke sebuah restoran untuk bertemu klien. Kudengar Davin membahas masalah luka ditanganya. Karna penasaran kutanya apa yang terjadi sama Davin. Tidak disangka pas hari dimana aku marah sama Rania, dia diserang oleh orang. Apa dia saat diserang baik-baik saja? Yang lebih membuatku kesal Davin tidak memberitahuku walaupun dia tahu dengan alasan Rania melarangnya. Kenapa dia lebih mendengarkan perkataan Rania dan kenapa pula Rania tidak mau memberi tahuku. Padahal kami bertemu setiap hari. Ingin kutanyakan langsung sama Rania tapi karna ada Davin aku harus mengurungkan niatku untuk bertanya sama dia. Pas pulang kerja nanti baruku bertanya. Ditambah lagi kami sudah sampai di restoran yang kami tuju.

Ketika mau pulang aku teringat mungkin Rania belum makan siang. Kupesan satu makanan untuk dibungkus. Kulihat Davin heran kenapa aku membungkus makanan. Karna aku sudah makan, tapi sepertinya dia tidak mau bertanya.Setelah sampai dikantor aku bilang sama Rania, kalau ada bungkusan makanan yang kubelikan untuknya didalam mobil. Kuharap dia senang menerimanya. Tapi dia hanya mengucapkan terima kasih tanpa ekspresi diwajahnya. Ternyata semua diluar harapanku.

......................

Author Pov

Jam 17.00 Radit pulang kerja. Rania yang sudah siap menunggu langsung membukakan pintu mobil untuk Radit ketika dia sampai. Mobil melaju meninggalkan kantor.

''Apa makanannya enak?'' tanya Radit canggung memulai pembicaraan.

''Enak pak terima kasih'' jawab Rania.

''Hmm, gimana luka tanganmu'' tanya Radit lagi.

''Sudah baikan pak'' jawab Rania.

''Trus kenapa kamu tidak memberitahu saya kalau kamu diserang lagi?'' tanya Radit.

''Karna saya tidak terluka pak''jawab Rania.

''Apa harus menunggu kamu terluka dulu baru saya diberitahu?'' tanya Radit agak kesal dengan jawaban Rania.

Rania hanya diam tidak menanggapi partanyaan Radit.

''Kenapa kamu diam? Apa kamu benaran tidak mau memberitahu saya? Apa kamu merasa semua akan baik-baik saja ketika kamu menghadapinya sendiri? Saya ini bos kamu, saya juga berhak tahu apa yang terjadi dengan kamu. Bukan diam seperti ini'' kata Radit semakin kesal dengan sikap Rania.

''Karna saya bukan wanita gampangan'' jawab Rania.

''Maksud kamu?'' tanya Radit terkejut.

''Maksudnya saya tidak gampang mengadu kepada orang lain. Apalagi sama laki-laki selagi saya masih sanggup menghadapinya'' jawab Rania.

Deg, Radit terkejut mendengar jawaban Rania. Seolah menyindir dia dengan kata yang pernah dia ucapkan kepada Rania.

''Tapi saya ini bos kamu bukan orang lain'' ucap Radit agak lembut.

''Karna anda bos saya makanya saya harus bersikap layaknya anak buah sama bos'' jawab Rania tegas.

''Kenapa tidak ada hal yang baik kalau bicara denganmu'' ucap Radit sambil memijit alisnya pusing.

''Karna anda yang membuatnya jadi tidak baik pak. Saya tidak mau menghadapi sikap anda yang berubah-ubah. Yang nantinya akan membuat saya malah tambah sakit hati'' batin Rania.

Setelah itu mereka hanya diam. Sampai dirumah Radit langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam rumahnya. Rania setelah selesai memasukan mobil kedalam garasi dia juga langsung pulang.

1
Elfrida Darti
sama Jaka tuh
Diana Taslim
Luar biasa
Anisa Tanjung
halaaah kek sinetron Indosiar
Anisa Tanjung
halaaaaah da jumpa Mala salah paham. au ah nening
Anisa Tanjung
owlaaah blm tau bapaknya da meninggal bundanya
Anisa Tanjung
duh kyk mana MW jadi supir jalanan aja GK hapal. smga ada episode yg menceritakan Rania yg mmpljri jlanan kota
Cinta Rodriques
thour anakx blm lahir loh kok tamat....br hamin awal udh tamat aja.
Nur Fatmawati
klo msh ditutupin pakai kacamata cantikx msh kelihatan dong thor malah ada yg pakai kacamata justru tambah cantik, harusx mgkin ditambah tompel kek di pipinya hehehee...
Tiwi
keren
Hera Puspita
mungkin hendra tau kl chintya bukan anak kandung nya 🤔🤔
Cinta Rodriques
orang iblis kaya gitu mah g usah disesali,
Hera Puspita
😭😭😭😭😭😭
Hera Puspita
rupa nya gunawan salah paham
Hera Puspita
air mata nya tak mau berhenti 😭😭😭😭
Hera Puspita
😭😭😭😭
Hera Puspita
pasti rania sama tunangan nya radit adik kakak, tp beda ibu, betul gak thor tebakan ku 🤭🤭🤭
Hera Puspita
kayak nya ada yg mulai cemburu nih 😁😁😁
Hera Puspita
nah mulai seru ini
Mamay Maimunah
/Sob//Sob//Sob/
Hera Puspita
baru mampir, salam kenal kak author 🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!