Suami Misterius

Tepat pada pukul dua dini hari, Sky sampai di rumahnya dengan diantar oleh Galaksi.

"Besok kamu boleh tidak masuk ke kantor," ucap Galaksi ketika Sky hendak turun.

"Apa tuan yakin?" tanya Sky memastikan, pasalnya ia memang berharap untuk tidak masuk ke kantor terlebih dahulu.

"Ya aku sangat yakin, besok kamu istirahat saja, aku yakin kamu hari ini pasti lelah, bukan."

"Iya, kalau begitu saya permisi, dan terima kasih sudah mengantarkan saya pulang, dan juga mengijinkan saya libur besok."

"Hm, sama-sama."

Sky pun turun dari mobil, setelah Sky turun barulah mobil Galaksi pergi meninggalkan rumah Sky dan kembali ke mansion nya.

Tak ingin mengganggu bi Inah dan juga Lily yang tengah tidur, Sky pun mengambil kunci cadangan rumahnya.

Namun pada saat ia hendak memasukan kunci itu ke pintu, tiba-tiba pintu di buka oleh seseorang dari dalam.

Orang itu adalah Lily. Ya, Lily yang masih belum tidur itu terus menunggu Sky di ruang tamu.

Pasalnya ia khawatir dengan nona nya itu, yang sampai kini belum pulang ke rumah, ia takut terjadi apa-apa pada Sky, yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Yaps, Lily memang menganggap Sky sebagai adiknya sendiri, ia khawatir bukan karena takut pada tuannya, tapi ia khawatir sebagai seorang kakak terhadap adiknya.

Sampai tiba saatnya ia mendengar suara mobil dari depan, ia pun langsung beranjak dari duduknya dan mulai berjalan ke arah pintu.

"Sky, apa kamu baik-baik saja?" tanya Lily setelah ia membuka pintu.

"Alhamdulillah aku baik-baik saja kak. Oh ya, kenapa kakak belum tidur?" jawab Sky sekaligus bertanya.

"Aku mengkhawatirkan kamu," jawabnya jujur.

Sky yang mendengar jawaban dari Lily pun tersenyum. "Terima kasih ya kak, sudah mengkhawatirkan aku," ucapnya.

Sky merasa beruntung, ada Lily dan juga bi Inah diantaranya, jika tidak ada keduanya mungkin saat ini ia kesepian.

Sky sendiri pun sudah menganggap Lily sebagai kakaknya, lantaran mereka berdua sama-sama seorang diri di dunia ini, kedua orang tua mereka sudah tiada.

"Sama-sama, sebaiknya kita masuk, kamu pasti lelah bukan."

"Iya kak."

Sky pun naik ke lantai dua, dan pergi ke kamarnya, begitu pun dengan Lily, ia pun pergi ke kamarnya yang ada di lantai bawah, setelah mengunci pintu.

Di kamar, Sky pun pergi ke kamar mandi, ia hendak mandi, lantaran badannya lengket oleh keringat, apalagi dirinya sempat berkelahi.

Setelah selesai mandi dan berpakaian tidur, ia pun langsung naik ke atas ranjangnya dan tak lama ia pun tertidur.

...***...

Keesokan paginya, Sky yang masih asik berada di atas tempat tidur, meski begitu ia sudah mandi sejak subuh tadi.

Saat sedang asik rebahan sekaligus menonton drama kesukaannya, suara notifikasi pun terdengar dari handphone miliknya.

Sky pun mengambil handphone-nya yang berada di sampingnya.

Kemudian ia pun melihat siapa yang mengirimkannya pesan, dilihatnya yang ternyata hanya operator.

Namun pada saat ia hendak menutup handphone-nya, ia melihat notifikasi pesan yang belum di baca, pesan tersebut dari suami misteriusnya.

Yang ternyata suaminya itu mengirimkan dirinya pesan pada jam enam pagi, namun pesan tersebut belum di baca olehnya.

Sky pun membuka room chat suami misteriusnya, dan ia pun membaca pesan tersebut kemudian membalas nya.

Suami misterius👻

Sky apa kamu baik-baik saja, saya dengar dari Lily bahwa kamu pulang jam dua dini hari, apa yang terjadi?

Sky kamu baik-baik saja, kan? Kenapa pesan saya belum di baca?

^^^Me.^^^

^^^Iya aku baik-baik saja, jangan khawatir.^^^

^^^Tidak terjadi apa-apa, hanya saja ada orang yang ingin mencelakai bos ku, tapi kamu jangan khawatir tidak terjadi apa-apa padaku.^^^

"Apa dia benar-benar khawatir padaku?" monolog nya, setelah membalas pesan dari suaminya itu.

Tak lama terdengar bunyi notifikasi, dan itu balasan dari suaminya.

Suami misterius 👻

Benarkah begitu, syukurlah tidak terjadi apa-apa padamu.

Yasudah, aku harus kembali bekerja.

^^^Me.^^^

^^^Iya.^^^

...***...

Sore harinya, di saat Sky tengah asik menikmati jus mangga nya, di halaman belakang rumahnya.

Bi Inah pun datang menghampirinya, dan mengatakan bahwa di luar ada yang ingin bertemu dengan Sky.

Namun karena gerbang rumah Sky memakai sandi, sehingga orang yang ingin bertemu ke rumahnya pun harus menunggu di luar gerbang.

Mereka hanya bisa memencet bel yang ada di samping gerbang, bel tersebut berguna untuk menandakan bahwa ada seseorang yang ingin bertamu ke rumahnya.

"Non Sky, maaf bibi mengganggu," ucap sang bibi.

"Tak apa bi, memangnya ada apa?" tanyanya.

"Itu di luar ada yang ingin bertemu dengan non," jawabnya.

"Tamu? Siapa yang bertamu?"

"Bibi gak tau non, yang jelas dia seorang pria, pria itu memakai jas, mobilnya juga bagus non."

"Kenapa bibi gak suruh dia masuk dan tunggu di ruang tamu? Kan bibi tau kata sandinya."

"Eh iya ya non, bibi kan tau kata sandinya. Hehehe maaf non, bibi lupa."

"Ihhh si bibi ada-ada aja, yaudah gak pa-pa, biar Sky yang bukain."

"Iya non."

Sky pun beranjak dari duduknya dan keluar rumahnya untuk membukakan gerbang, agar orang yang ingin bertemu dengannya bisa masuk kedalam rumahnya.

"Siapa ya kira-kira?" tanyanya pada diri sendiri setelah berada di luar rumahnya.

Lantas ia pun segera membuka gerbangnya, dengan hanya menggunakan suaranya.

"Buka," ucapnya dan seketika gerbang pun terbuka.

"Ckckck, suami ku memang luar biasa, kasih rumah gak kaleng-kaleng, buka gerbang aja hanya pakai suara, benar-benar canggih," gumamnya, dan terkekeh geli.

Tak lama ia melihat seseorang yang ia kenal berdiri menjulang di depan, pria itu berdiri dengan mobilnya yang berada di samping.

"Tuan, anda kemari untuk apa?" tanya Sky pada orang itu yang tak lain ialah Galaksi.

"Apa aku tidak boleh bertamu?" Bukannya menjawab, Galaksi justru balik bertanya.

"Bukan begitu, tentu saja boleh. Mari silahkan masuk tuan," jawab Sky sekaligus mempersilahkan Galaksi masuk kedalam rumahnya.

Galaksi pun kembali memasuki mobilnya, guna memasuki pekarangan rumah Sky.

Dan Sky sendiri membiarkan gerbangnya terbuka, sebab nanti mempermudah Galaksi untuk keluar rumahnya.

"Tuan ingin minum apa?" tanya Sky, kini mereka sudah berada di ruang tamu.

"Apa saja," jawabnya.

"Baiklah, kalau begitu tunggu saya buatkan anda kopi terlebih dahulu."

"Memangnya di rumahmu tidak ada asisten rumah tangga apa?"

"Ada sih, cuman bi Inah lagi masak untuk makan malam, jadi saya gak mau ngerepotin beliau."

"Oh ya sudah."

"Em, saya tinggal dulu sebentar ya tuan."

"Ya."

Sky pun pergi ke dapur guna membuatkan kopi untuk tuannya itu, sementara Galaksi ia duduk di sofa yang berada di ruang tamu, sesekali ia melihat barang-barang dan interior rumah Sky.