NovelToon NovelToon
Rahasia Istri CEO

Rahasia Istri CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Keyla terkejut ketika melihat Agam, suaminya selingkuh dengan wanita lain. Rasa sakit hati karena merasa dikhianati membuat Keyla memilih pergi dan meninggalkan suaminya begitu saja.

Tiga tahun kemudian, Keyla yang telah berkuliah dan mendapatkan pekerjaan baru di sebuah perusahaan tiba-tiba bertemu Agam kembali, suaminya itu ternyata adalah CEO dari tempat perusahaannya bekerja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 30 — Pak Harris

Keyla kemudian memindahkan semua masakan yang sudah jadi tadi ke meja makan, di waktu yang sama ada mobil yang baru saja datang di halaman depan vila mereka.

"Siapa kamu?" Seorang pria berusia 40-an tahun, memakai setelan jas, bertubuh gagah dan masih terlihat tampan, mengerutkan dahi ketika melihat Keyla.

Keyla kaget karena kemunculan pria itu sebelum sedetik kemudian ia menyadari siapa orang tersebut.

"Selamat sore, Pak Harris." Keyla mencoba menyapa sebaik mungkin.

Keyla yakin kalau pria di depannya merupakan ayah mertuanya yaitu Pak Harris. Meski tidak bertemu tiga tahun dan telah banyak berubah namun wajah tampan Pak Harris yang diwarisi Agam membuat Keyla langsung mengenalnya dalam sekali lihat

"Kau mengenalku?" Pak Harris menaikan satu alisnya.

"Dia Keyla, Pah, masa gak kenal." Tante Isla muncul dari dapur lalu mendekati suaminya.

"Keyla..." Pak Harris memiringkan kepalanya, tampak sedang berpikir. "Tunggu dulu! Kau Keyla istri anakku?!" Pak Harris terkejut.

Keyla tersenyum canggung. "Benar, Pak..."

"Wah, rambut panjangmu hampir membuat Papah tidak mengenalmu, Key, kau jadi lebih cantik." Pak Harris tertawa pelan.

"Masa menantu sendiri sudah lupa, Pah." Tante Isla berkata dengan wajah cemberut, ia melepaskan jas yang dipakai suaminya.

"Bukannya lupa, tapi gak ingat."

"Yaa, itu namanya lupa, Pah." Tante Isla memutar bola matanya malas.

Pak Harris tertawa, menurut pandangan Keyla, Pak Harris adalah Agam versi dewasa, sikap maupun sifat mereka hampir sebelas dua belas.

"Bagaimana kuliahmu, Key, sudah beres?" Tanya Pak Harris sambil duduk di kursi meja makan.

"Sudah, Pak, ini sudah kerja." Keyla mengangguk pelan.

Dari Agam, Keyla mengetahui bahwa selama ia pergi tiga tahun, Agam menutupi kehilangannya dari kedua mertuanya dengan alasan sedang fokus kuliah.

"Wah, sekarang kerja dimana?" Lanjut Pak Harris, tampak tertarik.

"Di kantor Agam, Pak." Jawab Keyla, tersenyum canggung.

Pak Harris memangut-mangut kepalanya lalu pandangnya segera teralihkan oleh masakan-masakan yang sudah dihidangkan.

"Papah kira Mamah masih memasak karena Papah datang lebih cepat, ternyata sudah beres." Tanya Pak Harris saat isterinya sedang merapihkan piring-piring di meja makan. Keyla juga ikut membantu.

"Harusnya seperti itu, tapi karena ada bantuan Keyla, Mamah jadi lebih cepat memasaknya..." Tante Isla tersenyum sambil merapihkan garpu dan sendok di atas piring. "Keyla pinter masak loh, Pak... Itu udang saus tiram sama kepiting rebus, masakan buatan Keyla."

Keyla merasa senang di dalam hatinya dipuji seperti itu oleh ibu mertuanya, ia berusaha menenangkan ekspresinya agar tidak terlihat senyum-senyum sendiri.

"Oh, ya, itu bagus, nanti Papah coba masakannya, kita beri nilai, siapa yang paling enak masakannya, masakan Keyla atau masakan Mamah." Pak Harris tertawa kecil.

Tante Isla menarik kursi lalu duduk di samping kursi Pak Harris. "Jangan nilai seperti itu, dua-duanya pasti enak, iyakan, Key?" Tante Isla menoleh pada Keyla.

"Eh, I-iya, Bu." Ucap Keyla berusaha tersenyum, ia sejak tadi mengamati pembicaraan suami istri itu.

"Jangan dulu makan, tunggu Agam kembali." Tante Isla memukul pelan tangan suaminya yang hendak mengambil pakcoy. "Sebentar lagi Agam datang." Sambil melihat jam tangannya.

"Papah hanya ingin mencoba masakan terenak di dunia, Mah, siapa yang bisa nahan dari masakan Mamah Isla." Goda Pak Harris.

Wajah Tante Isla sedikit merona, ia mencubit kecil pinggang suaminya di bawah meja makan sambil menginstruksi kalau ada Keyla disini.

Keyla hanya tersenyum canggung, meski sudah lama menikah, Pak Harris dan Tante Isla memang masih romantis, saling menggoda, seperti pengantin yang baru menikah kemarin.

Baru saja dibicarakan, mobil yang ditumpangi Agam muncul di halaman depan. Kali ini Keyla yang menyambut Agam ketika suaminya itu membuka pintu.

Keyla meraih tangan Agam lalu menciumnya yang segera dibalas kecupan ringan oleh Agam di kening gadis itu.

"Ayo makan, aku dan Ibu sudah masak beberapa hidangan." Ucap Keyla.

Agam tersenyum lalu mengalungkan tangannya di pinggang Keyla, aksi yang membuat Keyla terkejut.

"Agam, ada orang tuamu?" Keyla melotot, tidak bisakah pria itu melihat situasinya.

"Tidak apa, mereka pasti akan mengerti." Agam tetap memeluk tubuh Keyla.

"Ayolah, Agam, aku malu sama mereka, jangan bermesraan disini." Keyla merendahkan suaranya agar Tante Isla dan Pak Harris tidak mendengarnya.

Keyla bisa melihat kedua mertuanya itu sedang memandang ke arahnya saat ini.

"Kau masih berhutang satu ciuman." Agam tidak peduli, ia bahkan menikmati kepanikan Keyla.

Keyla melotot, "Itu bisa nanti, kalau sekarang makan dulu."

Agam terkekeh, "Baiklah, kau harus menepati janjimu." Agam mengecup pipi Keyla lalu pergi ke meja makan.

Keyla menatap kesal Agam sebelum ikut menyusul langkah pria itu.

Agam menarik kursi di samping Keyla dan berseberangan dengan kedua orang tuanya.

"Jadi bagaimana pekerjaanmu, Gam?" Tanya Pak Harris."

"Besok kami akan rapat, Pah, di cabang kantor dekat pantai itu, tadi aku membuat perjanjian dengan rekan bisnisnya."

Pak Harris mengangguk, "Bagus, itu langkah yang tepat, tidak perlu buru-buru ketika mendiskusikan bisnis, sebaiknya kita lakukan persiapan yang matang terlebih dahulu..."

Saat sepasang ayah dan anak itu sedang berbincang tentang bisnis, Keyla berinisiatif mengambilkan piring untuk Agam lalu memenuhinya dengan nasi dan lauk pauk.

"Terimakasih, mau makan sepiring berdua?" Agam menerima piring dari Keyla.

"Jangan sekarang, Agam." Keyla menatap tajam Agam sambil memberikan isyarat dengan matanya pada Pak Harris dan Tante Isla.

Agam terkekeh, tapi untungnya ia tidak memaksa Keyla lebih jauh apalagi sampai meminta disuapi.

Tante Isla hanya tersenyum dengan tingkah Keyla, sebenarnya posisi Keyla hampir sama dengan dirinya mengingat sikap Pak Harris dan Agam yang sebelas-dua belas. Baik kedua-duanya, mereka selalu menggoda istrinya tanpa memandang waktu dan tempat.

Keempatnya kemudian makan bersama, hanya suara dentingan garpu dan sendok yang berbenturan dengan piring di ruang meja makan tersebut.

"Keyla, bagaimana kabar orang tuamu?" Pak Harris tiba-tiba bertanya pada Keyla di keheningan makan sore itu.

"Baik, Pak, mereka sehat." Bohong Keyla, padahal ibunya sedang sakit saat ini.

Keyla tidak bisa memberitahukan kondisi orang tuanya pada Agam maupun pada Pak Harris dan Tante Isla. Menurut Keyla, ini adalah masalah keluarganya.

"Apa orang tuamu mengetahui tentang keadaan keluarga kita yang sekarang, Key, atau kau belum memberitahunya?" Lanjut Pak Harris.

"Maksudnya, Pak?"

"Kondisi keuangan keluarga kita kan sudah berubah jauh, lalu bagaimana tanggapan mereka mengenai hal ini?"

Keyla tersenyum tipis, sebenarnya ia juga tak kalah kagetnya ketika mengetahui Agam sudah menjadi sangat kaya raya seperti ini.

Tidak hanya kaya, tapi keluarga mereka sudah sukses besar hingga memiliki bisnis dimana-mana.

"Keyla belum memberitahu Bapa-Bunda mengenai hal ini, pastinya mereka akan terkejut." Keyla memaksakan senyumannya.

"Apa kita akan memberitahukan identitas keluarga kita pada orang tua Keyla, Pah?" Tanya Tante Isla pada Pak Harris.

"Cepat atau lambat mereka juga akan tahu, tapi nanti biar Keyla yang memberitahunya."

Keyla mengangguk, walau sebenarnya ia tidak mengetahui yang dimaksud Pak Harris mengenai identitas keluarga mereka.

'Sebenarnya apa yang tidak aku ketahui tentang keluarga Agam?' Batin Keyla dalam hati.

1
Anita Jenius
Salam kenal thor.
5 like mendarat buatmu ya. semangat.
Tarmi Widodo
suka
Tarmi Widodo
NYImak
Gunawan Wibisono
kalau bikin ccerita rata2 pada di gantung jadi nggak seru ujung2 males
Buang Sengketa
gak pake cincin ruang ini kan 🤭😁
Buang Sengketa: /Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Secrednaomi: enggak, ini lebih spesial malah, cincin pernikahan:)
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!