Perjalanan cinta seorang wanita bernama Risna menikah dengan seorang pria tampan bernama Ferry.
Ferry yang menderita penyakit akibat ulahnya sendiri mengkhianati isterinya dalam pernikahan mereka.
Bisakah mereka terus bersatu?.
Bisakah mereka bertahan dengan masalahnya?.
Apa saja masalah yang dialaminya?.
Cerita yang menguras pikiran dan teka teki menemani perjalanan cinta mereka. Ayo segera membacanya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chrisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Jam di dinding menunjukkan pukul 17.00, Risna mengakhiri pekerjaannya yang menumpuk dan belum juga selesai, karena kejadian tadi, Risna merapikan meja kerjanya, lalu membereskan arsip dan menutup lap top.
"Na, aku mau ke toilet dulu ya, mendadak panggilan alam nih" kata Adi.
"Iya" kata Risna dengan menganggukkan kepala.
Setelah Adi pergi ke toilet, Risna mengecek meja kerjanya,setelah yakin tidak ada yang ketinggalan dan beres semua, Risna memasukkan ponselnya ketasnya lalu bersiap pulang.
Badan Risna terasa pegal dan capek sekali, Risna berjalan keluar setelah semua beres, dia mempercepat langkahnya karena diruangan sudah sangat sepi, setelah di lobby kantor, pak security berkata:
" Bu Risna, diluar baru turun hujan bu!, deras sekali barusan, hati -hati dijalan bu"kata Pak Yogi.
ya pak security itu bernama Pak Yogi, orangnya tinggi, kekar, walau agak seram kalo dilihat tapi orangnya baik.
"Aduh, lalu gimana ya pak, ada payung tidak ya pak, saya pinjam dulu, kalo boleh? "kata Risna.
"Maaf Bu Risna, stok payung yang ada di kantor sudah habis, dipinjam karyawan yang lain barusan" kata Pak Yogi, dengan menatap Risna penuh rasa kasihan.
"Iya tidak apa-apa pak" jawab Risna.
"Maaf ya bu, saya tinggal dulu buat mengecek ruangan didalam, permisi" kata Pak Yogi.
"Iya pak, silahkan " kata Risna.
Di Lobby luar, tinggal Risna sendirian, mau nekat pulang jalan kaki tapi apalah daya badan sudah pegal dan capek, dia hanya berdoa semoga hujan reda sambil menatap langit dan mengulurkan tangan ke atas merasakan tetesan derasnya air hujan.
Cittt.....
Tin... tin... tinnn..
Berhentilah mobil mewah warna hitam, Risna melihat mobil itu, lalu pintu kotak depan terbuka, seseorang keluar dengan membuka dan memakai payung berlari ke arahnya. .
" Bu Risna ya... " orang itu bertanya kepada Risna.
" Iya pak,saya Risna, ada apa ya pa? " tanya Risna.
"Nama saya Udin bu, panggil saya Pak Udin aja" jawabnya.
Pak Udin berumur kira- kira 50 tahunan.
" Ibu,disuruh Pak Bos untuk masuk ke mobil, mau sekalian diantar pulang bu!" kata Pak Udin, sambil menunjuk ke arah mobil.
"Tapi pak, saya bisa pulang sendiri, juga tempat kos saya dekat sini pak" jawab Risna, karena dia tidak enak dengan kejadian tadi didalam kantor.
"Ayo bu, tidak apa-apa bu, hujan deras lama" lanjut ucapan Pak Udin.
Akhirnya Risna terpaksa ikut, karena melihat wajah tua Pak Udin yang sudah memelas dan menggigil kedinginan karena hujan, setelah sampai mobil dia membuka pintu masuk dimobil bagian belakang, tapi dengan cepat Risna melarangnya.
"Maaf Pak, saya duduk didepan saja ya?" kata Risna, mendadak pintu mobil terbuka
"Pak Udin, biar dia duduk disini, dan kamu, ayo masuk, hujan tambah deras" ketusnya.
"Baik pak!" kata Risna langsung masuk lalu duduk disamping Ferry yang menyuruhnya duduk disampingnya.
Setelah Pak Udin masuk, mobil berjalan melaju dengan kecepatan sedang karena kemacetan berbagai arah ditambah hujan deras.
Ciiiiit....
Dug...
"Ahhhh!" teriak Risna spontan.
"Kamu tidak apa- apa?" tanya Ferry.
" Tidak apa-apa pak ,Terima kasih" jawab Risna.
Beruntung tangan Ferry melindungi Risna dari benturan kursi belakang, jadi benturan kepalanya kearah kursi depan terlindungi walau agak sakit sedikit.
" Pak Udin ada apa?" tanya Ferry.
"Maaf Pak Bos, itu orang naik motor mendadak berhenti didepan kita, untung tidak apa-apa" jawab Pak Udin.
Bersambung.....
