NovelToon NovelToon
Jodoh Jalur Mimpi

Jodoh Jalur Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Murni
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs.Ozora

Diandra rukmana, gadis cantik yatim piatu, seorang guru bahasa indonesia, di sekolah dasar di kota M.
Berulang kali bermimpi dilamar oleh lelaki yang belum dia kenal.
Bagaimana jadinya jika dia bertemu dengan lelaki yang selalu ada di dalam mimpinya, bagaimana awal pertemuan mereka.
Akankah mereka berjodoh di dunia nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs.Ozora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Di hari weekend ini setelah sholat subuh Irul kembali tidur, dia begitu lelah karna semalam bekerja hingga larut malam. Dia ingin menyelesaikan pekerjaannya karna ingin mengajak Dian untuk bulan madu setelah pernikahan mereka.

Dering ponselnya membangunkan Irul dari tidurnya, tanpa melihat nama si penelfon, Irul langsung mengangkat telfonnya.

"Assalamu'alaikum mas". Ucap Dian.

Irul yang mendengar suara lembut dari wanita yang sangat di rindukannya langsung membuka lebar matanya dan bangun dari baringannya.

"Wa'alaikumussalam sayang mas kangen banget tau sama kamu". Ucap Irul manja.

Dian yang mendengar suara serak Irul yakin bahwa kekasihnya ini baru bangun.

"Mas baru bangun yah, mas ngga sholat subuh". Tanya Dian.

"Sholat sayang, tapi abis sholat mas tidur lagi, soalnya masih ngantuk, semalam mas pulangnya larut malam karna kerjaan mas ". Jawab Irul.

"Jangan paksakan tenaga kamu mas, pernikahan kita udah deket loh, aku ngga ada di samping mas, jadi mas jangan sampai sakit karna terlalu sibuk dengan pekerjaan". Ucap Dian khawatir.

"Iya sayang, ngga kok, mas cuman pengen kerjaan mas cepat selesai, mas mau ajak kamu bulan madu". Ucap Irul.

Di sebrang sana wajah Dian terlihat memerah karna malu mendengar ucapan Irul, untungnya dia sedang berada di kamar.

Irul merasa aneh karna tidak mendengar suara Dian lagi, dia melihat ponselnya takut panggilannya sudah terputus, setelah di lihat ternyata masih tersambung.

"Sayang, kamu kenapa sayang, jangan buat mas khawatir sayang". Tanya Irul dengan panik.

"Ee ngga mas, aku ngga papa". Jawab Dian gugup.

"Kamu mau kan sayang kita langsung pergi bulan madu setelah menikah". Tanya Irul.

"Iya mas aku mau kok". Jawab Dian.

"Hari ini kamu mau keluar lagi sayang". Tanya Irul.

"Ngga mas, aku di rumah aja, ibu udah ngga izinin aku buat keluar rumah, ke pasar aja ngga boleh". Jawab Dian lesu.

"Sabar ya sayang, ibu lakuin itu pasti untuk kebaikan kamu juga". Ucap Irul memberi pengertian.

"Iya mas aku ngerti, aku cuman sedikit bosan aja kalo harus tinggal di rumah terus". Ucap Dian.

"Mau mas jemput ngga sayang, kita jalan jalan gimana supaya kamu ngga bosan". Ucap Irul.

"Ngaco kamu mas, yang ada kita berdua di marahin ibu". Ucap Dian.

Irul tertawa mendengarnya. Dia juga tidak benar benar akan menjemput Dian, meskipun dia sudah begitu merindukan calon istrinya itu.

"Kamu udah sarapan belum sayang". Tanya Irul.

"Udah mas, mas pasti belum sarapan, mas mandi gih, abis itu sarapan, kalo mas masih ngantuk mas tidur lagi abis sarapan". Ucap Dian.

"Ya udah sayang mas mandi dulu yah, salam yah buat ibu, kalian jaga diri yah, I miss you sayang". Ucap Irul.

"Iya mas, mas juga jaga kesehatan yah, miss you too sayang". Ucap Dian.

Setelah telfon terputus, Irul langsung menuju kamar mandi untuk mandi.

***

Di kota M

Khalil sedang bersiap untuk ke rumah Lisa, dia akan mengantar kekasihnya ke cafe. Karna ini weekend Khalil dan Umar tidak bekerja, Khalil sudah menghubungi Risa meminta izin berada di cafenya untuk menemani Lisa bekerja, Risa mengizinkan dengan syarat tidak merecoki pekerjaan Lisa.

"Bro gue berangkat sekarang yah". Pamit Khalil kepada Umar.

"Oke, hati hati bro". Ucap Umar.

Umar masih memakan sarapannya, hari ini dia begitu malas untuk beraktivitas, dia sangat merindukan kekasihnya, rasanya susah tidak sabar untuk menyusul sang kekasih ke kota B.

Setelah kepergian Khalil, Umar dengan cepat memakan sarapannya, dia harus telfon kekasihnya, rasa rindunya sudah tak tertahan.

Setelah selesai makan dan mencuci piringnya, Umar langsung berjalan ke teras lalu menghubungi sang kekasih via video call.

"Assalamu'alaikum yank". Ucap Umar setelah terlihat wajah cantik sang kekasih.

"Wa'alaikumussalam beb, abang lagi dimana". Tanya Risa.

Umar mengubah kamera depan ke kamera belakang.

"Abang di teras yank, baru kelar sarapan, kamu udah sarapan yank". Jawab Umar.

"Udah beb, aku lagi di kamar, mau keluar males soalnya Dian udah ngga boleh keluar, kamu kapan kesininya beb". Ucap Risa manja.

"InsyaAllah lusa yank, tunggu yah, nanti abang ajak kamu jalan, kamu mau kan temenin abang ke makam kedua orangtua abang". Tanya Umar.

"Mau dong beb, aku mau kenal semua keluarga abang disini". Jawab Risa.

"Abang kangen banget sama kamu yank, oia gimana kemarin jalan sama kedua sahabat kamu, pasti seru yah". Ucap Umar.

"Seru sih beb, tapi pulangnya capek banget, kaki ku tuh pegel banget beb, terus kemarin kan kita ke tempat body SPA juga, tau ngga beb, aku sama Aini di bayarin sama bang Irul, jadi ngga enak deh, tapi Diannya maksa". Ucap Risa.

"Ngga papa yank, Irul kan udah anggap kamu sama Aini seperti adiknya, mungkin itu juga bentuk terimakasih Irul karna kamu dan Aini selalu ada di samping Dian". Ucap Umar.

"Beb, nanti kalo kita nikah, kita tinggal di kota ini juga ngga beb". Tanya Risa.

Sebenarnya Risa berharap dia akan tinggal di kota kelahiran Umar, agar dia tidak jauh dari Dian.

"Abang terserah bagaimana keputusan papa kamu sayang, kalo papa kamu mengizinkan abang bawa kamu syukur alhamdulillah, tapi kalo ngga, kita harus ikut kata papa kamu, memang mas yang akan jadi suami kamu, tapi abang akan menghormati keputusan papa kamu, karna abang menganggap papa kamu sebagai orangtua abang, jadi abang akan mendengarkan nasihat papa kamu yank". Ucap Umar memberi pengertian.

Setelah menikah memang Umar yang lebih berkah atas Risa, tapi dia menghormati papa Risa, jadi Umar akan menyerahkan keputusan itu kepada papa Risa.

"Yah padahal kan kalo kita tinggal disini aku jadi ngga jauh dari Dian". Ucap Risa.

"Terus kamu ngga papa kalo jauh dari Aini". Tanya Umar.

Risa diam sejenak, Risa jadi bingung, Aini pasti akan tetap tinggal di kota M setelah menikah, karna dia akan menikah dengan abangnya.

"Aku jadi galau beb". Jawab Risa lesu.

"Ngga usah galau yank, jarak kota B dari kota M kan ngga terlalu jauh, kita bisa sering sering main ke tempat Dian naik mobil, kalo mau yang lebih cepet nyampe kita bisa naik pesawat kan, kita masih di negara yang sama loh yank". Ucap Umar.

Umar geleng kepala, ternyata benar, mereka bertiga ini seperti anak kembar, apa mereka tidak berpikir saat masih sekolah dulu, bagaimana nanti mereka jika sudah menikah.

"Tapi tetep aja beb, kita bertiga sebelumnya ngga pernah berjauhan kayak gini, nanti gimana kalo tiba tiba aku kangen, aku pengen curhat sama Dian". Ucap Risa.

"Ya tinggal telfon aja yank, lagian kan nanti ada abang yang akan jadi teman curhat kamu 24 jam". Ucap Umar.

Risa yang mendengar ucapan Umar membuatnya malu, Umar benar, dia akan jadi istri yang akan selalu berada di samping Umar, dan dia memang seharusnya menjadikan Umar tempat berkeluh kesah.

"Hehee iya beb, oia abang ngga ada rencana keluar". Tanya Risa.

"Ngga ah, males, keluar juga mau kemana, kamu ngga ada disini, Khalil nemenin Lisa di cafe". Jawab Umar.

"Kasian bebeb aku, kamu kenapa ngga ke cafe aja juga beb, sekalian kamu bisa ajak bang Khalil masuk ke ruangan aku, kan kasian juga bang Khalil kalo seharian duduk di cafe". Ucap Risa.

"Kamu kan lagi ngga ada yank, emang boleh abang masuk ke ruangan kamu". Tanya Umar.

"Ya boleh dong beb, kamu minta aja kuncinya sama Lisa yah beb, Lisa nyimpen kunci serep ruangan aku kok". Jawab Risa.

"Ya udah yank, entar abang samperin Khalil agak siangan aja, pas masuk jam makan siang, supaya bisa makan siang di cafe juga". Ucap Umar.

"Ya udah beb, udah dulu yah, aku mau keluar dulu, mau ngobrol sama ibu sama yang lainnya". Ucap Risa.

"Iya yank, jaga kesehatan yah, salam untuk ibu dan yang lainnya". Ucap Umar.

"Oke beb, kamu juga yah jaga kesehatan, jangan deket deket sama ulet bulu, hati hati ya ke cafenya, salam juga buat bang Khalil dan Lisa". Ucap Risa.

Umar tertawa mendengar Risa yang menyebut ulat bulu, dia sangat tau siapa yang di maksud ulat bulu oleh sang kekasih, siapa lagi kalo bukan Sandra.

"Iya iya, yau udah yank, I miss you, assalamu'alaikum". Ucap Umar.

"Miss you too beb, wa'alaikumussalam". Jawab Risa.

Setelah telfon terputus, Umar langsung masuk ke dalam rumah, dia akan mandi, agar saat akan masuk waktu makan siang, dia tinggal langsung berangkat ke cafe.

***

Umar yang melihat Khalil sedang serius bermain game, diam diam langsung menepuk pundak Khalil hingga membuat Khalil terkejut.

"Assalamu'alaikum bro". Ucap Umar.

"Wa'alaikumussalam, buset lu bikin gue kaget aja, liat nih gue jadi kalah kan". Ucap Khalil kesal.

"Itu mah lu aja ngga bisa main, lu udah makan siang belum". Tanya Umar.

"Belum, gue nungguin Lisa, bentar lagi dia juga istirahat makan siang". Jawab Khalil.

"Oia Lisa mana, gue mau minta kunci ruangan Risa, jadi sekalian kita bertiga makan di ruangan Risa aja". Ucap Umar.

"Ceilah mentang mentang yang punya cafe pacar sendiri, ya udah yuk kita samperin Lisa aja, dia lagi di dapur ngecek bahan yang kurang". Ucap Khalil.

Khalil bersama Umar langsung menuju dapur untuk bertemu Lisa.

"Lis, abang minta kunci ruangan Risa dong, abang udah bicara sama Risa". Ucap Umar setelah bertemu Lisa.

"Oia bang, kak Risa juga tadi hubungin Lisa, bentar ya bang Lisa ambil dulu". Ucap Lisa.

Setelah membukakan Umar pintu, Lisa mempersilahkan Umar masuk dan menanyakan mau minum atau langsung makan siang.

"Tolong bawakan makan siang seperti biasa ya Lis, makan siang untuk Khalil juga, kamu juga makan siang disini aja sama kami". Ucap Umar.

"Ngga usah bang, Lisa ngga enak sama temen yang lain, Lisa biar makan sama yang lain aja bang". Ucap Lisa sopan.

"Udah sayang kamu makan bareng kita aja, yang lain kan juga udah tau kamu pacar abang, Risa juga kan udah jelasin sama temen temen kamu, jadi mereka pasti ngerti dan ngga akan ada yang merasa di bedakan, kamu juga sekarang kan udah jadi meneger di cafe ini". Ucap Khalil.

Yah, sebelum Risa menyusul Dian, dia dengan resmi sudah mengangkat Lisa menjadi meneger di cafenya, bukan karna dia adalah kekasih dari Khalil tapi karna Lisa memang paling lama bekerja sama dia, dan kinerja Lisa juga sangat bagus.

"Ya udah, Lisa pesenin makan siang kita dulu ya bang, kalo gitu Lisa permisi ke dapur dulu". Ucap Lisa memandang Khalil.

Tinggallah Umar dan Khalil di ruangan Risa, ini adalah kali pertama untuk Khalil berada di ruangan pribadi Risa, berbeda dengan Umar yang sudah sangat sering berada di ruangan pribadi Risa.

"Oia gimana ceritanya lu udah baikan sama Lisa". Tanya Umar.

"Berkat bantuan dari Risa". Jawab Khalil.

"Terus gimana sama bibinya Lisa, dia masih sering telfon Lisa ngga". Tanya Umar.

"Sejauh ini sih belum, lagian Lisa kan biasanya emang ngirimnya cuman sebulan sekali". Jawab Khalil.

"Apa nanti lu akan ngenalin Lisa ke ayah sama bunda". Tanya Umar.

"Pasti, sebenarnya gue udah ceritain tentang Lisa ke ayah sama bunda, dan alhamdulillah mereka setuju, bahkan bunda udah ngga sabar buat ketemu sama Lisa". Jawab Khalil.

"Gue sih udah yakin, karna ayah sama bunda adalah orang yang baik, gue doain semoga Lisa juga mau secepatnya menikah sama lu, setelah menikah apa rencana lu". Ucap Umar.

"Ayah minta gue tinggal disana, gue udah bicara juga sih sama Irul, kalo gue berenti kerja gue mau kerja di perusahaannya dan Irul setuju, gue yakin Lisa bakal mau gue ajak tinggal di kota B". Ucap Khalil yakin.

Umar yang mendengarnya pun menghela napas berat, Khalil tidak akan sulit karna Lisa memang sudah tidak punya orangtua sama seperti dia, tapi Risa, dia tidak begitu yakin untuk bisa membawa Risa tinggal di kota B.

"Kenapa bro" tanya Khalil.

"Gue ngga yakin bisa ajak Risa buat tinggal di kota B, lu tau sendiri kan, Risa masih punya orangtua lengkap, dan dia anak perempuan satu satunya, dia juga sangat di sayang sama kedua orangtuanya dan juga bang Farel, kalo bang Farel mungkin akan nyerahin keputusan sama gue, tapi papanya Risa gue ngga yakin". Jawab Umar.

"Iya sih bener juga, terus lu mau gimana kalo misalnya papanya Risa ngga izinin lu bawa Risa". Tanya Khalil.

"Gue udah omongin juga sama Risa, gue akan ikutin apa kemauan papanya, kalo Risa sendiri malah pengen tinggal di kota B, lu tau lah alesannya". Ucap Umar.

"Karna Dian kan pasti, bener bener yah mereka itu beneran kayak anak kembar yang ngga mau di pisahin". Ucap Khalil terkekeh.

Lisa masuk menghentikan obrolan kedua pria itu, Lisa membawa makanan di bantu oleh salah satu karyawan cafe perempuan.

"Terimakasih ya mbak". Ucap Lisa kepada perempuan yang membantunya.

"Sama sama Lis, kalo gitu mbak kembali ke dapur yah". Ucap karyawan cafe.

Setelah kepergian karyawan Risa, mereka bertiga memulai makan siang mereka.

"Abang, Lisa tinggal kerja lagi ya bang, ngga enak kalo lama disini". Ucap Lisa setelah makanan mereka habis.

"Iya sayang, abang tungguin kamu disini yah, kalo udah pulang kamu langsung kesini aja panggil abang". Ucap Khalil.

"Bang Umar sama bang Khalil mau di bawain minuman sama cemilan ngga, nanti Lisa minta Adit bawain kesini". Tanya Lisa.

"Nanti aja Lis, kalo kita mau nanti abang hubungi, kita kan baru kelar makan". Ucap Umar.

"Kalo gitu Lisa keluar ya bang". Ucap Lisa sambil membereskan bekas makan mereka.

"Sini sayang abang bantu". Ucap Khalil.

Khalil membantu Lisa membawa piring kotor, meninggalkan Umar yang mulai memainkan gamenya.

Khalil kembali masuk ke dalam ruangan Risa, jadilah mereka berdua bermain game bersama.

1
Yani
Cepat halallin Rul
Yani
Ternyata Aini sama Farel
Yani
Dian cemburu
Yani
Aku kira Dian pake ternyata engga ya?
Yani
Mas apa abang 😊
Yani
Layanya sama ada hati ni
Yani
Jangan dingin" bang
Yani
Apakah jodohnya Dian?
Yani
Seru kauanya
Mrs.Ozora: selamat membaca kak
total 1 replies
Yani
Mampir ah...
Mrs.Ozora: boleh dong kak
total 1 replies
nis_ma
semangat berkarya, kak 🔥
Mrs.Ozora: terimakasih kak🙏
total 1 replies
Joanita Missella
salam kenal dari malaysia..suka baca cerita ini../Smile/
Joanita Missella: dari sarawak
nis_ma: dari negeri mane KK?
total 3 replies
Maito
Bukan main bagusnya.
Mrs.Ozora: Alhamdulillah, terimakasih kak dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!