NovelToon NovelToon
Perjalanan Pulang Menuju Ajal

Perjalanan Pulang Menuju Ajal

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Pengganti / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Razanur salsa

di kisahkan seorang anak kecil hidup sebatang kara hingga dewasa kehidupannya selalu di timpa kesialan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razanur salsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menunggu

Beberapa bulan berlalu, pak ibnu dan aku sudah merencanakan perjalanan ke desa kakek dan nenekku.

Namun setiap ingin mulai mau berangkat, pak ibnu selalu dapat telepon dari kantornya ada urusan yang penting. 

Jadi kami tunda keberangkatannya, aku yang sudah tidak nyaman tinggal di rumah pak ibnu ingin rasanya segera pergi sendiri ke desa.

Tapi aku masih sangat menghormati pak ibnu dan keluarganya, mereka sudah sangat baik merawatku dan mau mengantarkan aku kemana pun untuk mencari kakek dan nenek.

Sudah hampir dua minggu pak ibnu belum kembali dari tugas kerja ke luar kota, aku yang sudah tidak sabar ingin jumpa dangan kakek dan nenek selalu bolak-balik melihat ke pintu luar.

Setiap ada suara mobil yang berhenti di depan rumah, aku hampiri untuk menengok siapa yang datang. 

Sampai para pelayan pak ibnu heran dengan kelakuanku.

"nak ridwan sedang mencari apa, dari tadi pakde lihat kamu mundar mandir aja? "tanya pakde salah satu pelayan pak ibnu.

"ga pakde aku ga sedang mencari apa-apa, aku hanya sedang menunggu pak ibnu pulang"jawabku masih tetap tidak bisa diam, kakiku terus berputar-putar antar pintu kamar dan pintu utama.

"biasanya bapak pulang dua atau tiga hari lagi, setelah tugas di luar kota"balas pakde menerangkan.

Sudah lama aku mengamati halaman depan rimah,  apa pak ibnu sudah pulang atau belum.

Sampai kakiku lemas, aku masuk ke dalam kamar dan duduk di atas kasur sambil memijat kakiku sendiri.

Kakiku mulai terasa pegal-pegal, setelah dari tadi aku mondar-mandir ga karuan.

Kakiku sudah mulai terasa agak enakkan, aku merebahkan tubuhku di atas kasur.

Tidak lama aku pun tak terasa tertidur, aku tidur hingga waktu sore. 

Tidak biasanya pak ibnu pulang cepat setelah tugas ke luar kota, kaki pak ibnu terus melangkah masuk ke dalam rumah.

 Lalu ia coba tengok ke kamarku, pak ibnu melihatku yang sedang tertidur. Pak ibnu sedikit kaget, karena ada yang memanggilnya dari belakang.

"bapak sudah pulang"ucap suara itu, ternyata pakde yang bicara.

"iya pakde, baru saja sampai"jawab pak ibnu. 

"dari kemarin nak ridwan bolak-balik ke depan rumah, nunggu bapak katanya"ucap pakde menceritakan kelakuanku. 

"kenapa dia seperti itu pakde? "balas pak ibnu dengan pertanyaan.

"katanya sih nak ridwan ingin segera pulang bertemu dengan kakek dan neneknya"jawab pakde menerangkan isi hatiku. 

Sekitar 15 menit mereka berbincang tentangku, pak ibnu pamit kepada pakde untuk istirahat.

Karena badannya terasa pegal-pegal dan sakit, aku tidak mengetahui kalau pak ibnu sudah pulang.

Aku masih terlelap dalam mimpi indahku bertemu dengan kakek dan nenek, suasana di luar rumah sudah mulai agak gelap bukan karena mendung melainkan memang sudah masuk magrib. 

Sang akan berganti malam, aku terbangun dari tidur yang panjang. Aku melihat jam dinding menujukan pukul satu delapan titik satu lima. 

"wah..aku tidur lama sekali sampai mau malam"gumamku yang langsung bangun. 

Tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk,

 tok..tok..tok..

"Nak ridwan sudah bangun atau belum?"ucap suara laki-laki dari luar kamar. 

"sudah pak aku lagi beres-beres kamar dulu"jawabku dari dalam kamar. 

Kakiku langkahkan menuju pintu kamar, di saat pintu kamar di buka alangkah kaget bercampur bahagia aku melihat pak ibnu sudah berdiri di balik pintu.

"bapak sudah pulang, kata pakde bapak pulang dua atau tiga hari lagi? "tanyaku sambil mencium tangan pak ibnu.

"iya tadinya juga bapak pulang tiga hari lagi, karena menurut bapak tugas di sana sudah tidak ada yang penting bapak minta karyawan bapak yang menggantikan"jelas pak ibnu panjang lebar padaku. 

Mereka berbicara sambil berjalan ke arah dapur, beberapa keluarga pak ibnu sudah menunggu di meja makan termasuk istri dan anak pak ibnu.

Aku dan beberapa keluarga pak ibnu akan makan malam bersama, saat ke lima adik pak ibnu dan tiga adik dari istrinya pak ibnu sudah datang mereka memulai makan bersamanya. 

Tidak ada hal yang menarik disaat mereka makan bersama, jadi tidak perlu diceritakan.

Setelah mereka semua selesai makan, aku berdiri dan berjalan menemui pak ibnu diruang tamu.

Pak ibnu duduk sendiri di ruang tengah, aku perhatikan dari tadi pak ibnu seperti sedang sakit. 

Makan pun hanya sedikit, aku sempat berpikir apa pak ibnu sakit. 

"apa pak ibnu sedang sakit jadi tidak selera makan"gumamku yang masih berjalan menuju ruang tengah. 

Aku melihat pak ibnu sedang duduk santai matanya menatap layar tv besar di ruangan itu, saat aku datang pun pak ibnu tidak menoleh padaku.

"bapak kenapa, apa bapak sedang sakit? "tanyaku memecah lamunan pak ibnu.

"bapak ga sakit wan"balas pak ibnu singkat.

Aku sedikit agak canggung dengan suasananya  karena pak ibnu seperti sedang memikirkan sesuatu.

Aku yang bingung harus bagaimana, lalu aku pamit untuk pergi ke kamar untuk tidur.

"pak maaf saya tinggal ke kamar ya?"ucapku pada pak ibnu.

"iya kamu istirahat saja"jawab pak ibnu singkat lagi.

Aku berdiri melangkahkan kaki berjalan menuju kamar, aku yang tadinya bersemangat melihat pak ibnu sudah pulang kini semangat itu terasa hilang begitu saja karena melihat pak ibnu seperti itu.

Aku tidak bisa memikirkan apa pun kalau melihat pak ibnu seperti itu, di tanya bapak sedang sakit jawabnya tidak sakit apa penyebab pak ibnu diam seperti itu.

Aku lama tenggelam dalam lamunanku, hingga aku tak sadar sudah tertidur lagi. Pak ibnu masih berdiam duduk di depan televisi besar miliknya.

"bapak lagi nonton apa? "ucap istri pak ibnu memecah lamunannya.

"itu bu bapak lagi nonton berita"jawab pak ibnu singkat.

"bapak mau dibuatkan kopi? "tawar istrinya agar pak ibnu berbicara lagi.

"bapak sedang ga mau kopi bu"balas pak ibnu lagi.

"bapak mau ibu pijitin? "rayu lagi istrinya agar pak ibnu bersemangat lagi.

"ga bu, bapak ga pegal-pegal kok"timpal singkat pak ibnu lagi. 

Lama merayu pak ibnu, istrinya pun pamit masuk kamar duluan.

"pak ibu masuk kamar duluan ya, ibu sudah ngantuk"ucap istrinya pada pak ibnu.

"iya bu, ibu istirahat aja"jawab pak ibnu singkat, membuat istrinya sedikit kesal.

Jam sudah menunjukan pukul dua tiga titik satu tujuh, pak ibnu masih duduk berdiam diri.

Matanya terus menatap ke televisi besar itu, sampai tak terasa pak ibnu bersandar di sisi sofa hingga ia tertidur karena kelelahan.

Televisinya masih tetap menyala, pak ibnu lupa untuk mematikannya karena ia sudah sangat mengantuk. 

Hingga datang pakde mematikan televisi besar itu, karena pakde sering menemui pak ibnu tertidur di depan televisi.

Pakde kalau malam selalu tidur belakangan, ia sering berkeliling terlebih dahulu untuk memastikan jendela dan pintu rumah sudah terkunci semua.

Kalau sudah dipastikan aman, pakde berkeliling lagi di luar rumah ia memastikan lagi kalau pintu gerbang benar-bemar sudah terkunci.

Di rasa sudah aman pakde bergegas melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya, ia pun ingin segera istirahat karena pakde pagi-pagi sudah harus bangun untuk membukakan pintu utama dan pintu gerbang.

Jangan Lupa Sub ya sahabat setia pembaca...

1
desyaulia wahyuni05
I was very hurt reading it
Razanur Salsa
👍👍👍
Bisma
saat ini no komen ceritanya bagus
Nurhasanah
lanjut thor
Sarah Fadhilah mumtaz
lanjut kak
Nurhasanah
keren kak
OkitaNiken
Jadi sekarang umurnya Ridwan berapa tahun?
OkitaNiken
Ada masalah apa sih Pak Budi etega itu ga pulang-pulang selama bertahun-tahun? Minimal pulanglah sesekali lihat keadaan anaknya sendirian atau kasih nomor kontak kek biar bisa dihubungi.

Syukur ada pak Ibnu yang bener bener baik dermawan
OkitaNiken
Umur 8 tahun ditinggal sendirian di rumah? Bahkan tanpa makanan, astagaa tega sekalii/Sob/
OkitaNiken
Sedih banget bacanyaa, aku kira ayahnya Ridwan jahat karena ninggalin Ridwan tinggal sama kakek neneknya di desa. Tapi ternyata ayahnya Ridwan sebaik itu/Sob/

Semangat Thor, aku suka karyamuu
OkitaNiken
Ini kisah asli author nya kah? Astaga sedih sekali, kenapa orang tuanya Ridwan cerai?
Razanur Salsa
terima kasih kak, aku pemula dan ingin benar-benar menceritakan kisah nyata hiduku. aku hanya bisa menulis yang aku tahu aja, mohon bimbingannya kalau ada kesalahan/Pray/
OkitaNiken: Ini beneran kisah hidupmu Thor?
total 1 replies
Hiro Takachiho
Wah, cerita ini seru banget, bikin ketagihan!
Itzel Juárez
Gak bisa berhenti baca ceritanya, thor kesempatan ketemu penulis kayak kamu gak banyak loh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!