NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Sahabat Suamiku

Terjerat Pesona Sahabat Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Wanita Karir / Persahabatan
Popularitas:31.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Tujuh tahun menjalani pernikahan, membuat Zelmira dan Nathan tidak sehangat dulu, apalagi belum ada anak di dalam pernikahan mereka. Hingga pada akhirnya kehadiran Alshad, yang tak lain sahabat Nathan, mampu mengusir kehampaan Zelmira yang selalu diacuhkan oleh Nathan, karena Nathan sibuk dengan pekerjaanya.

Pesona Alshad membuat Zelmira luluh, dan jatuh dalam pelukan Alshad. Mereka menjalin hubungan diam-diam di belakang Nathan. Hingga Zelmira mengetahui jika dirinya hamil. Entah anak siapa yang ada di dalam rahimnya, karena semenjak ia berselingkuh dengan Alshad, Nathan pun sudah mulai sering menyentuhnya, meski sentuhan Nathan tidak pernah membuat Zelmira puas.

Akankah Nathan mengetahui hubungan gelap istri dan sahabatnya? Lantas, anak siapa yang ada di rahim Zelmira? Nathan atau Alshad?

Jangan lupa, tinggalkan jejak ya, kak? Like, Komentar, dan Ulasan Bintang Limanya. Terima kasih ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Belas

Selesai mengganti pakaiannya, Zelmira segera turun ke bawah menemui Alshad. Namun ia sudah tidak mendapati Alshad berada di ruang makan, atau di ruangan lainnya. Zelmira mendengar suara deru mobil dari garasi. Ia bergegas keluar, dan ternyata Alshad sudah berada di depan, sedang bersiap untuk mengantarnya ke kantor. Dengan cepat Zelmira mengunci rumahnya, dan menghampiri Alshad yang sudah memarkirkan mobilnya di depan rumah.

Zelmira masuk ke dalam mobil, Alshad tersenyum menyambutnya saat masuk ke dalam. Zelmira masih sedikit canggung dengan kejadian tadi saat Alshad membersihkan bajunya yang ketumpahan kopi.

“Sudah siap?” tanya Alshad.

“I—iya, sudah,” jawab Zelmira gugup.

“Kalau sudah siap, seatbeltnya di pasang dong?” ucap Alshad dengan menyunggingkan senyumannya.

“Oh iya, aku lupa,” jawab Zelmira.

Dengan cepat Zelmira memasang seatbeltnya. Ia benar-benar masih grogi karena kedua kalinya Alshad menatap dengan lekat bagian dadanya, seperti saat pertama menemui Alshad saat baru datang ke rumahnya.

“Aku senang melihat kamu baikan dengan Nathan.” Ucapan Alshad memecah kesunyian di dalam mobil. Zelmira menoleh menatap Alshad dengan mengulas senyumannya.

“Namanya juga suatu hubungan, Al. Kadang berjalan mulus tidak ada perdebatan, kadang juga ya memanas, berdebat, hingga saling meluapkan emosi,” jawab Zelmira yang membuat Alshad tertawa kecil.

“Aku sudah lama tidak menjalin hubungan dengan seseorang, hingga aku lupa dengan hal yang seperti itu,” jawab Alshad, dan Zelmira pun ikut tertawa lirih.

“Aku tidak percaya seorang Alshad yang seperti ini sudah lama tidak memiliki kekasih?” ucap Zelmira.

“Ya memang benar adanya, aku tidak bohong,” ucap Alshad.

“Apa mau aku bantu carikan pacar buat kamu? Biar kamu di sini selama satu tahun ke depan memiliki kekasih?” tawar Zelmira dengan terkekeh.

“Tidak perlu, aku bisa mencarinya sendiri, lagian orang yang aku harapkan itu yang seperti kamu, dan semuanya ada pada dirimu,” jawab Alshad dengan tersenyum nakal pada Zelmira.

“Wah ... aku kira kamu bilang seperti itu bercanda? Apa ini benar adanya?” tanya Zelmira.

“Untuk apa aku bercanda, ya aku benar dan jujur mengatakan seperti ini, aku ingin perempuan seperti dirimu, Ze,” jawab Alshad dengan jujur.

“Sayangnya sudah tidak ada, Alshad? Karena sudah dimiliki sahabatmu,” ucap Zelmira dengan terkekeh.

“Iya betul sayangnya seperti itu, tapi kali saja ada kesempatan untuk mendapatkannya?” ucap Alshad sedikit lirih.

“Maksudnya?” tanya Zelmira.

“Tidak ada maksud, ya barangkali ada di sana yang seperti kamu. Tapi, lupakan itu,” jawab Alshad.

“Baiklah,” ucap Zelmira.

Zelmira sejenak berpikir soal ucapan Alshad yang selalu bilang menginginkan perempuan seperti dirinya. Sejak awal Alshad datang, selalu saja Alshad memujinya cantik, dan selalu bilang ingin memiliki perempuan seperti dirinya. Juga tatapan Alshad yang selalu tidak bisa lepas darinya. Tatapan yang tajam namun meneduhkan, dan membuat hati Zelmira berdebar.

“Kalian sudah menikah berapa tahun?” tanya Alshad.

“Tujuh tahun,” jawab Zelmira. “Kenapa, Al?” tanya Zelmira.

“Tidak apa-apa, Cuma tanya saja. Kalian belum punya momongan, apa kalian belum menginginkannya, atau sudah program tapi belum berhasil?” tanya Alshad.

“Aku sudah bisa menebak kamu akan menanyakan soal ini. Wajar sih semua yang tahu usia pernikahanku berapa tahun dengan Nathan, pasti akan tanya hal seperti ini,” jawab Zelmira.

“Ehm ... maaf, bukan maksudku menyinggung perasaanmu dengan aku tanya seperti ini, Ze,” ucap Alshad.

“Tidak apa-apa, aku sudah kebal dengan pertanyaan yang seperti ini, Al.” Ucap Zelmira dengan menghela napas berat. “Tidak ada seorang wanita di dunia ini yang tidak ingin memiliki anak, Al. Semua wanita memimpikan itu. Mungkin Tuhan belum memberikannya untukku, mungkin juga aku susah memiliki keturunan karena masa lalu saat aku muda. Ya kamu pasti tahu itu, karena kamu juga teman baik suamiku,”jelas Zelmira.

“Kamu sudah mencoba ikut program?” tanya Alshad.

“Sudah banyak sekali aku mengikuti program hamil, dari menggunakan herbal, pijit, obat-obatan dari dokter, inseminasi, bahkan sampai pernah gagal dua kali ikut program bayi tabung. Tapi, kembali kepada pemilik segalanya. Tuhan yang memberikan semuanya, Al. Aku bisa apa kalau sampai saat ini aku dan Nathan belum diberi keturunan? Dan, dengan cara melupakan stresnya aku yang tidak kunjung memiliki anak, akhirnya aku kembali gila bekerja untuk melupakan semua ucapan orang yang selalu bertanya kapan hamil dan lainnya. Nathan pun menyibukkan dirinya, sampai sekarang dia malah sering melupakan aku, melupakan kapan masa suburku, karena dia benar-benar sibuk bekerja. Satu lagi, Nathan rela pindah rumah supaya aku nyaman, dan jauh dari orang-orang yang selalu menanyakan kapan punya anak. Nathan hanya tidak mau aku stres memikirkan itu,” jelas Zelmira.

“Lalu orang tua kamu dan orang tua Nathan, apa tidak pernah tanya soal keturunan, atau mereka terus mendesak kalian untuk memiliki keturunan?” tanya Alshad.

“Ya kalau orang tuaku lebih santai sih, belum dikasih mau bagaimana lagi? Kalau orang tua Nathan, khususnya mamanya, ya biasa namanya ibu mertua, pengin dong menantunya punya anak cepat? Beliau sering mendesakku, dan Nathan malah terlihat santai, meski mamanya terlalu mendesak aku ini dan itu. Entah santai karena cuek, atau karena dia juga gak mau nambah beban aku dengan ikut mendesakku,” jelas Zelmira.

“Harusnya belain kamu dong, jangan santai saja, Ze?” ujar Alshad.

“Mungkin salah satu membelanya dia itu dengan cara mengajakku pindah di rumah yang sekarang. Menjauh dari kota orang tua kami masing-masing, jadi baik orang tuaku, dan orang tua Nathan jarang sekali ke rumahku yang sekarang, karena jauh, dan baik orang tuaku juga orang tua Nathan sangat sibuk bekerja. Orang tuaku mengurus restoran dan bisnis perhotelannya, orang tua Nathan juga sibuk mengurus usahannya. Jadi jarang sekali ke rumah kita, tidak seperti dulu, setiap weekend, kami selalu kumpul bersama, bergilir gitu, weekend ini ke orang tuaku, weekend depannya di orang tua Nathan. Sekarang boro-boro mau begitu? Kita udah jauh sekali, bertemu juga satu atau dua tahun sekali?” jelas Zelmira.

“Ya bisa jadi itu salah satu cara Nathan untuk menghidar dari desakan orang tuanya, supaya kamu juga gak terlalu mikirin dan stres sendiri.” Jelas Alshad dengan mengurai senyumannya. “Tenang saja, banyak juga kok yang usia pernikahannya lebih lama dari kalian belum dapat momongan?” pungksanya.

“Iya sih, makanya aku sudah tidak mau terlalu berat memikirkan semua itu. Yang aku pikirkan sekarang, bagaimana aku bisa membahagiakan diriku sendiri, bagaimana bisa aku meraih mimpinya aku sendiri. Aku tidak ingin memikirakan yang berat-berat lagi, Al. Sebab itu aku dan Nathan saling menyibukkan diri, hingga lupa semuanya, lupa keharmonisan dan keromantisan kami juga yang seperti dulu saat pertama menikah,” jelas Zelmira.

“Aku bisa membantumu,” ucap Alshad.

“Membantu apa? Mengembalikan keromantisanku dengan Nathan? Hah, itu tidak mungkin.Harus melewati pertengkarang seperti kemarin lagi kalau aku ingin menikmati romantisnya Nathan,” ucap Zelmira.

“Bukan itu,” jawab Alshad.

“Lalu?” tanya Zelmira yang merasa ucapan Alshad sangat ambigu.

“Aku bisa membantumu supaya hamil,” jawab Alshad.

“Caranya? Apa kamu punya kenalan dokter yang hebat atau apa?” tanya Zelmira

“Dengan aku. Aku bisa memberikanmu anak, jika kamu mau?” ucap Alshad.

“Maksud kamu?”

“Sudah sampai, Ze. Sudah sana kerja dulu, jangan pikirkan ucapanku tadi. Aku bercanda. Selamat bekerja,” ucap Alshad.

“Dasar! Sukanya begitu,” tukas Zelmira.

“Sudah jangan ngambek, sana kerja, yang semangat!” ucap Alshad menyemangati.

“Okay, selamat bekerja juga,” ucap Zelmira.

“Nanti pulangnya mau aku jemput?” tanya Alshad.

“Boleh kalau kamu gak sibuk?” jawab Zelmira.

“Baiklah, untuk kamu sesibuk apa pun aku pasti bisa meluangkan waktu,” ucap Alshad.

Zelmira tersenyum lalu turun dari mobilnya, ia langsung masuk ke dalam kantornya. Zelmira masih saja kepikiran ucapan Alshad tadi soal ingin membantunya memiliki anak. Zelmira hanya menggelengkan kepalanya, ia masih membayangkan wajah Alshad yang sangat tampan, ditambah ia ingat kejadian tadi di rumah saat bajunya ketumpahan kopi. Nathan dengan jelas menatap payudaranya yang seksi dan padat, dan sesekali Alshad menyenggolnya saat membersihkan baju Zelmira.

“Kenapa begini rasanya?” batin Zelmira sambil berjalan masuk ke dalam kantornya.

1
Lusiana Ouw
kek nya 10.000 cm 1 kek nathan n ada di novel nih doank 🤣🤣🤣
Elok Nuhayati
Luar biasa
Elok Nuhayati
Lumayan
Meli Anja
bagus ceritanya
afaj
keren Nathan
Chacha Dwi Amiera
laki yg kek natan masih ada stoknya GK sih ? Baik bgt ya ampunnn.. baper sendiri bacanya Thor.. semangat thor
Eni Sofie
bener dugaanku kalau Alshad suaminya Jesika...

Alshad bener2 breng*ek..
Nathan.. baik banget kamu Nat..
Hany Honey: alshad emang ner beneeerrr
total 1 replies
afaj
wadaw Zee kamu beruntung
afaj
Alhamdulillah klo gt
Melati
ko ga up lagi si kak
Eni Sofie
jangan2 Nathan udah tau klo Zelmira ada main sama Alshad...
afaj
🧐🧐🧐🧐 semoga bukan anak mu
afaj
Jan Jan bertukar pasangan kelean haaaah
Eni Sofie
kenapa aku curiga kalau suami Jesika itu Alshad ya...
afaj
curiga selingkuh Ama ani2
Anonymous
Mana nih lanjutananya…?
afaj
pura pura u
Anonymous
Lanjut bab berikutnya ya
Spy tdk tanggung
Adelsin Takasese New
ceritanya menarik
Lusiana Ouw
bgtu lah wanita bukan hanya pria yg bs jenuh thor cerita mu bagus aku suka🤗
Hany Honey: jenuh, apalagi sampai dianggurin, Kak? heheheh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!