NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Si Culun

Mengandung Benih Si Culun

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:483.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Reni mardiana

Ayu Lestari, seorang wanita yang harus rela pergi dari rumahnya saat warga mengetahui kehamilannya. Menghabiskan satu Malam dengan pria yang tidak di kenalnya, membawa petaka dan kemalangan pada Ayu, seorang wanita yang harus rela masa depannya terenggut.

Akankah Ayu menemukan siapa ayah bayi yang di kandungnya? bagaimana reaksinya saat mengetahui bahwa pria yang menghamilinya adalah seorang pria yang di kenal culun?

Penasaran kan? yuk ikuti terus kisahnya sampai akhir ya, jangan lupa tambahkan subscribe, like, coment dan vote nya. 🤗🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Raja

Raden rela membully dia saat keadaannya masih sangat culun. Belum lagi jika ada kesempatan pria itu bisa mempermalukan Gibran di depan umum tanpa belas kasih.

Anehnya, kenapa pada saat acara pesta kelulusan di masa kuliah sikap Raden kepadanya sangat baik bagaikan malaikat yang tidak pernah membedakan seseorang.

“Tu-tunggu dulu, bukannya waktu itu terakhir di pesta aku bersama Raden dan temannya. Mereka baik sekali padaku saat itu dan memberikan aku minum. A-apa jangan-jangan Raden ….”

Suara hati Gibran mulai menerka-nerka kejadian di masa lalu dengan mengaitkan musibah di mana Ayu telah menjadi korban kebejatannya.

“Is amazing, Bro. Jadi kau sudah berubah? Waw … keren sekali hahah ….”

Raden tertawa melihat penampilan Gibran bahkan sambil berputar dan menarik-narik jasnya untuk memperjelas jika pria yang ada di depannya itu benar-benar si culun dari goa hantu.

“Ckk, ckk, ckk … aku rasa kamu tidak pantas mengenakan jas mahal ini dengan penampilan yang sok cool. Atau jangan bilang kamu di sini hanyalah seorang office boy yang bermimpi menjadi CEO hingga akhirnya berpura-pura menggantikan posisinya? Iya, begitu? Hahah … dasar cupu, cupu. Sekali cupu tetap akan cupu hahah ….”

Raden tertawa remeh karena melihat penampilan Gibran. Kamal yang ingin membalas penghinaan dari pria itu langsung ditahan oleh tangan Gibran.

Kamal hanya bisa terdiam menahan rasa kesal menatap datar ke arah Raden yang masih tertawa meledek penampilan Gibran.

Sampai akhirnya perkataan Gibran berhasil menghentikan tawa Raden yang berubah menjadi panik juga gugup.

“Apa kamu, dalang di balik kejadian yang membuatku terjebak tidur bersama wanita di hotel milik orang tuamu? Secara, terakhir kali kamu yang memberiku minuman bersama teman-temanmu hingga memapah aku entah ke mana, sampai aku terbangun dalam keadaan tanpa busana tepat di dalam hotel yang tidak sama sekali aku pesan!”

Ekspresi wajah Raden seketika berubah menjadi cemas bercampur panik. Keringat dingin mulai membasahi keningnya sampai salah tingkah dibuatnya.

“A-apa maksudmu be-berbicara seperti itu padaku, hahh? Ka-kamu menuduh aku, iya? Harusnya kamu berterima kasih, kalau bukan karena aku dan temanku mungkin pada saat itu nasibmu tidak akan baik. Ditolong malah nuduh, dasar tidak tahu malu! Lagi pula ngapain aku jebak kamu sama perempuan dalam satu kamar, hah? Buat apa! Nggak ada gunanya!”

Gibran terkejut mendengar intonasi Raden yang naik turun terlihat gugup seakan-akan ada yang sedang ditutupi. Jika benar pria itu bukan pelakunya, lantas kenapa marah. Sementara Gibran hanya berkata apa yang diingatnya sekarang.

“Bukannya kalian yang memapahku saat itu? Lantas kenapa aku bisa bangun tanpa memakai busana? Itu artinya kal—-”

“Gue bilang, gue nggak tahu apa-apa soal itu ngerti nggak sih, hahh! Gue cuma nolongin lu, makannya gue bawa ke kamar hotel itu supaya lu bisa istirahat. Udah itu doang, masalah wanita, malam panas atau apalah gue nggak tahu. Paham! Sekali lagi lu nuduh gue tanpa bukti. Gue bisa bawa semua ini ke jalur hukum sebagai pencemaran nama baik mau lu, hahh? Mau!”

'Jadi, beneran dong si culun yang di video itu? Wow, reaksinya di luar dugaan, bahkan permainannya sangat menakjubkan' Batin Raden.

Dari apa yang Raden katakan Gibran sudah berhasil menangkap. Memang ada sesuatu dengan Raden.

Gibran mulai mencurigai pria yang selama ini selalu menyakitinya, seketika berubah baik itu sudah menjadi poin utama untuk dia mulai menyelidiki Raden.

Dari tatapan yang terus menghindar, suara terdengar gugup, juga tingkah laku yang mencurigakan bahkan ucapan yang terdengar berbelit. Itu sudah menjadi kunci bagi Gibran untuk segera mengungkap dalang dibalik kejadian besar yang menimpanya.

“Mungkin saat ini aku tidak punya bukti lengkap untuk menyeretmu ke pihak yang berwajib. Namun suatu saat nanti jika kamu terbukti menjadi dalang dibalik kejadian itu. Aku pastikan hidupmu tidak akan pernah tenang!” ucap Gibran tersenyum getir melawan Raden.

Di mana pria itu sudah mulai terbawa emosi akibat tuduhan yang tak beralasan. Hatinya langsung ketar-ketir ketika Gibran telah mencurigainya. Akan tetapi, Raden berusaha untuk tetap tenang dengan membalikan suasana dengan menghina pria culun itu.

“Cihh, pria culun sepertimu tidak akan bisa melawanku! Sampai kapan pun derajatmu denganku tidak akan pernah sama. Jika aku bisa menjadi orang sukses, sementara dirimu hanya cocok menjadi gelandangan di bawah jembatan atau seorang pelayan yang pantas disuruh-suruh!”

“Penampilanmu yang seperti ini tidak akan pernah bisa menutupi sifat aslimu yang culun, bodoh, bego, lemot, bahkan tidak layak menjadi pemilik perusahaan. Jangan mimpi, Gibran. Jangan mimpi hahah ….”

Kedua tangan Kamal sudah mengeras. Dia tak terima penghinaan ini. Raden sudah benar-benar keterlaluan. Ingin rasanya sang asisten menonjok mulut lemes kaya perempuan itu.

Hanya saja Gibran telah melarangnya dengan memberikan kode untuk tetap diam, lantaran ini adalah urusan atasannya dengan Raden.

Melihat Raden tertawa seperti itu Gibran semakin yakin. Dia hanya bisa terdiam menerima penghinaan bukan karena tidak ada harga dirinya. Melainkan pria itu ingin melihat sejauh mana Raden merendahkan dirinya sendiri.

“Ingat Gibran, ingat! Lu hanya seorang pecundang yang culun berkacamata tebal, jadi jangan pernah berharap menjadi seorang pengusaha sukses dengan semua kewibawaan yang dimiliki. Lihat aja tubuhmu, masih kucel, wajah abu-abu, juga tampan sok cool membuatku jijik. Sangat jijik!”

“Lebih baik lu kembali ke tempat yang seharusnya di dapur. Ya, ‘kan? Habis itu panggil pemilik asli perusahaan ini yang sebenarnya karena gue nggak punya banyak waktu. Cepat!”

Tangan Gibran mengepal kuat. Otot-otot lehernya terlihat jelas saat wajah merah itu melambangkan emosi yang sudah memuncak, tetapi harus ditahan sebisa mungkin.

Gibran tidak ingin ada masalah di perusahaan hanya karena masalah di luar kerjaan. Jika mereka membahas ini di luar sudah pasti pria itu akan langsung melayangkan bogeman sebagai salam hangat darinya.

“Kenapa diam? Marah? Kesel? Nggak terima, ya? Munafik! Gue bilang panggil pemilik perusahaan ini sekarang juga atau gue akan—”

“Ayah!”

Suara teriakan anak kecil yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan meeting membuat Raden terkejut bukan main dengan tangan yang hampir memberikan pukulan kepada Gibran.

“Loh, Raja ngapain ke sini, hem? Di mana—”

Ayu masuk ke dalam ruangan dalam keadaan panik karena mengejar Raja yang tidak bisa menahan diri untuk tidak mengganggu Gibran.

“Astaga, Raja! Sudah berapa kali Ibu bilang, jangan ganggu Ayah. Ayah lagi kerja sayang … ayo, kita kembali. Tunggu Ayah di ruang kerja, oke?”

Raden menurunkan tangan menatap syok saat melihat kedatangan Ayu dan Raja yang diduga adalah keluarga kecil Gibran. Namun dia mengenali wajah wanita itu, meskipun penampilannya jauh berbeda dari sebelumnya.

“Ma-maafkan aku. Aku tidak bisa menjaga Raja. Maaf juga karena mengganggu waktu meetingmu. Aku akan membawa Raja kembali ke ruangan,” ucap Ayu menatap suaminya.

“Gapapa,” jawab Gibran tersenyum kecil, nyaris tidak terlihat.

“Hei, pria jahat! Jangan pernah sakiti ayahku, ya! Dia ini orang terkaya yang ada di muka bumi ini. Perusahaan ini juga milik ayahku, kalau kau macem-macem aku pasti akan membuatmu menderita! Ingat, tidak ada satu orang pun yang bisa mengganggu ayahku dan juga Ibuku. Sampai ada yang menyakitinya berhadapan denganku, Raja putra Gibran cucu dari Opa Wiratma!” Cerocos Raja tanpa bisa di hentikan, dia tak terima saat melihat Raden melayangkan tangannya di udara dan menduga hendak memukul sang Ayah. Wajah anak kecil itu terlihat marah, dia berkacak pinggang seakan menantang Raden yang jauh lebih tua umurnya darinya.

Kali ini Raden benar-benar bungkam seribu bahasa. Dia bukan takut terhadap ancaman Raja, tetapi terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh anak kecil itu serta melihat keberadaan Ayu. Wanita yang pernah dijebaknya bersama Gibran.

Bersambung.

1
Ledy Gumay
Lumayan
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa
Atiah arini
mantap
Komala Sari
Lumayan
Srhy
bacanya tegang teruuus..
R Baenah Yusof: 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
Novita Ae
Luar biasa
Srhy
ghina mulutmu harimaumu
Srhy
paling ga suka klo ada pelakor
Rusmini Rusmini
bagaimana raden bisa tau kalo salsa bukan ayu thor
Rusmini Rusmini
ternyata hanya siasatnya gibran dkk
Rusmini Rusmini
clayton dan raden bpk anak sama2 koplak..../Grimace//Grimace/
Jumi Eko
Luar biasa
Rusmini Rusmini
kalo pilem pasti seru nih
Rusmini Rusmini
aksi balas dendam di mulai
Rusmini Rusmini
kesian amat /Facepalm//Facepalm/
Rusmini Rusmini
untung semua sodara gibran saling membantu kecuali ghina
Rusmini Rusmini
mara karma utk ghina
Rusmini Rusmini
cacing kremi /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rusmini Rusmini
mulai ada ulet bulu nih .
Rusmini Rusmini
akal akalanya salsa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!