NovelToon NovelToon
Naik Status: From Single To Double: Menikah

Naik Status: From Single To Double: Menikah

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / suami ideal
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Ai

Embun, seorang wanita berumur di akhir 30 tahun yang merasa bosan dengan rutinitasnya setiap hari, mendapat sebuah tawaran 'menikah kontrak' dari seorang pria di aplikasi jodoh online. Akankah Embun menerima tawaran itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Dingin. Seluruh tubuhku terasa dingin. Tanganku nyeri, pergelangan tanganku terluka. Aku ingin melihat luka itu, tapi tidak bisa. Aku tidak bisa mengangkat tanganku. Aku terikat.

Sret... sreet... suara itu lagi.

Jangan mendekat.

Tapi suara semakin dekat, sedikit lagi tiba  di depanku. Jangan, jangan ke sini. Berhenti!

Tidak ada lagi suara apapun. Dia sudah pergi? Aku menengadah ke atas...

“Tidaaaakkk!”

Mataku terbuka lebar. Di mana aku? Gelap. Di sini gelap.

Tolong, tolong aku. Siapapun tolong aku.

Pintu terbuka, cahaya menyerbuku.

“Nyonya, Anda baik-baik saja?” seorang wanita muda berdiri di sampingku, memegangi bahuku.

Aku menatapnya. Napasku memburu. Aku takut. Aku sangat ketakutan.

Perawat di sampingku terus mengatakan sesuatu yang tidak aku mengerti. Pikiranku terus terbayang kejadian yang tadi. Dia memberiku minum, dan entah apa lagi yang dilakukannya. Aku tidak bisa melupakan hal yang baru saja terjadi. Apakah itu mimpi? Tidak, itu nyata. Pria itu kembali. Pria itu. Di mana dia?

Aku mencari di sekelliling ruangan dan tidak menemukan siapapun selain perawat di sampingku.

Itu hanya mimpi, Embun, hanya mimpi. Sadarlah. Tapi, itu semua pernah terjadi. Akankah itu terjadi lagi?

Napasku kembali normal setelah beberapa saat. Dan perawat itupun meninggalkan aku sendirian.

Aku takut tidur lagi. Aku tidak ingin bermimpi buruk lagi. Sepanjang malam pikiranku bekerja keras. Aku memikirkan runtutan kejadian sehingga aku berakhir di sini. Ini di rumah sakit, bukan?

Pikiranku sudah kembali tenang. Aku tahu siapa diriku, nama panjangku, umurku dan bahasa yang digunakan perawat dan dokter. Mereka memakai bahasa Jerman, bukan bahasa Perancis. Apakah aku sudah kembali ke Swiss? Sudah berapa lama aku di sini? Apa yang terjadi setelah aku tidak sadarkan diri? Aku harus mencari tahu itu semua.

Cahaya matahari menyinari seluruh ruangan dengan terangnya. Sudah pagi. Aku tidak bisa tidur sepanjang malam. kepalaku rasanya pening. Aku terus memikirkan semua kejadian yang terjadi sejak aku tinggal di Perancis dan peristiwa mengerikan yang terjadi padaku. Rasa takut terus menghinggapiku, tapi aku harus tahu apa yang terjadi.

Perawat yang semalam masuk dan memeriksaku, lalu meninggalkanku. Aku sangat mengantuk, tapi aku tidak ingin tidur, tidak ingin bermimpi buruk lagi.

Perawat yang tadi kembalimembawakanku makanan, bubur. Aku tidak ingin disuapi seperti anak kecil lagi. Aku menggeleng ketika dia ingin menyuapiku dan menunjuk dadaku. Aku ingin makan sendiri. Kenapa aku tidak menggunakan kata-kata? Aku tidak bisu. Tapi, tidak ada suara yang keluar ketika aku membuka mulut.

Setelah perawat itu pergi, aku kembali berkutat dengan pikiran-pikiranku. Segala pertanyaan memenuhi kepalaku. Ingin aku mendapatkan jawabannya sekarang.

Alat yang terpasang di tubuhku tinggal 1 selang saja, yang ada di lengan kiriku. Sekarang aku lebih bebas bergerak. Aku mencoba berputar ke kanan, selang di tanganku tertarik. Aku terus mencoba posisi yang nyaman untukku, ketika pintu terbuka.

Empat pria masuk, satu berdiri di sampingku, tiga lainnya di bagian bawah kakiku.

Si tampan, lagi-lagi berdiri di kaki ranjang, tepat di depanku. Memakai setelah hitam, dia terlihat sangat tampan hari ini. Tapi, tidakkah itu setelah yang sama seperti kemarin? Tidak masalah, tetap saja dia tampan.

“Selamat pagi, Nyonya. Bagaimana kabar Anda hari ini?” dokter yang kemarin menginterogasi namaku bertanya.

Jawabanku hanya anggukan. Hah? Kenapa kamu tidak bicara, Embun? Bukankah banyak hal yang ingin kamu ketahui?

Dokter itu terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak ingin aku jawab. Pandanganku tertuju ke pria tampan yang tepat berada di depan mataku.

Wajahnya tidak tampak asing, tapi aku tidak tahu dia siapa. Apakah dia seorang aktor? Kalau benar dia aktor, untuk apa dia ada di sini? Aku tidak mengenal satu orang aktor pun. Ataukah dia polisi? Dia datang untuk menginterogasiku? Necis sekali pakaiannya, terlalu rapi untuk seorang polisi.

Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Aku mengenalnya, aku yakin, tapi siapa?

“Apa yang terjadi padaku?” tiba-tiba saja kata-kata itu terlontar keluar dari mulutku. Aku ingin bertanya kepada dokter yang terus berbicara di sampingku, tapi pandanganku terus mengarah ke si tampan yang juga tidak mengalihkan pandangannya dariku. Kali ini tangannya tidak di dalam kantong celana hitamnya.

Hening. Tidak seorang pun bersuara. Aku merasakan gerakan orang-orang di sekitarku.

Aku bertanya lagi. Dan tidak ada jawaban.

“Tinggalkan kami.” Suara dalam pria di depanku membuat mataku melebar. Bukan karena kaget, hanya terpana. Suara khas yang harusnya dimiliki seorang pria.

Tiga pria lainnya beranjak meninggalkan ruangan setelah berpandang-pandangan.

Tinggal berdua saja di sini. Wajahku terasa memerah.

Pria itu beranjak dari bawah kakiku, mengambil kursi di dekat meja, meletakkan di samping kakiku dan duduk. Saat duduk pun dia terlihat tampan.

“Apa yang kamu ingat?” tanyanya.

Bayangan seluruh kejadian buruk itu menebar di benakku.

“Semuanya.” ucapku singkat yang membuatnya diam sejenak. Apa yang dipikirkannya. Kenapa dia kelihatan begitu tenang?

“Ceritakan.” Aku mengenal suara ini. Suara siapa ini? Dari televisi? Suara seorang aktor? Atau hanya mirip? Siapa dia?

“Siapa kamu?” aku kaget dengan pertanyaanku sendiri.

Pria itu menatapku, tanpa ekspresi. Entah berapa lama waktu yang kami habiskan untuk saling bertatapan. Aku mencoba mengorek ingatanku, tapi aku tidak bisa menemukan pria ini di dalam ingatanku. Apakah deja vu? Aku tidak sedang ber-deja vu.

Dia berdiri dan keluar dari ruangan, diiringi tatapan mataku.

Tidak lama kemudian, dokter yang tadi masuk bersama perawat yang memperlakukan seperti anak kecil. Mereka memeriksaku dengan cerocosan si perawat.

Pikiranku berpusat kepada ingatanku, aku terus mencari tahu siapa pria itu, menggali setiap ingatanku. Aku ingin bertanya kepada dokter dan perawat yang tadi, tapi enggan. Aku ingin jawaban dari si tampan. Tampan yang misterius.

1
Arvilia_Agustin
sampe disini dulu thor
Arvilia_Agustin
Aku tertarik dengan kursus bahasa Jerman, ingin ikut kursus juga Thor, aku dah mampir lagi ni thor
Bilqies
emnagta terus Thor menulisnya 💪
Bilqies
aku mampir lagi Thor
Bilqies
aku mampir lagi nih Thor
Arvilia_Agustin
Sampe disini Thor, nanti di lanjut lagi
Bilqies
aku mampir nih thor
Bilqies
semangat terus Thor menulisnya...
Ai: Siaaaaap /Good/
total 1 replies
Bilqies
aku mampir Thor
Ai: Makasih 😊
total 1 replies
Arvilia_Agustin
Sampai disini dulu ya ka, 😊
Ai: Makasih sudah mampir /Heart/
total 1 replies
Arvilia_Agustin
Mahal-mahal sekali harga jacket nya
Ai: Bikin keringat dingin baca label harganya
total 1 replies
Alletaa
mampir lagi Thor
Ai: Makasih
total 1 replies
xoxo_lloovvee
satu mawar untukmu thor, jangan lupa mampir ya 😉
Ai: Makasih, ya
total 1 replies
xoxo_lloovvee
Apa ini akuu? 😭😭
Ai: Semangat /Smile/
total 1 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor /Smile/
mampir juga ya di karyaku
Ai: Makasih /Smile/
total 1 replies
marrydianaa26
semangat thor,nanti mampir lagi
Ai: Makasih /Smile/
Semangat juga
total 1 replies
Zeils
Bagus, pemilihan kata dan alurnya cukup baik dan mudah dipahami.
Hanya saja, perbedaan jumlah kata di bab satu dan dua membuatku sedikit tidak nyaman saat membacanya. Perbedaannya terlalu signifikan.
Ai: Makasih udah berkunjung.
Novel pertamaku mmg banyak kekurangannya, makasih udah diingatkan lagi.
Bisa mampir di novel keduaku, bisa dibilang lbh stabil dr yg ini. Mohon sarannya jg 🙏🏻
total 1 replies
Arvilia_Agustin
Aku kasih bunga ni thor
Arvilia_Agustin: sama-sama
Ai: Makasih /Heart/
total 2 replies
Alletaa
done ya, sudah mampir nih
Bilqies
hai Thor aku mampir niih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!