NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Kebebasan

Bukan Sekedar Kebebasan

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

1 JUN 24 TMT

Menjadi bagian dalam penyelamatan bumi dari Meteor yang akan menghanguskan semua kehidupan yang ada, XF 001 adalah manusia biasa yang tercipta untuk menjadi robot.

XF 001 harus menekan keinginannya dan mendengarkan semua perintah yang ada, mengorbankan dirinya dalam sebuah misi mulia. XF 001 tewas dalam kejadian tabrakan meteor dengan roket itu.

Namun dia tiba-tiba terbangun dalam sebuah tubuh Putri seorang Duke. Sialnya, dia harus menghadapi kenyataan ternyata dia masuk ke dalam sebuah novel yang dia baca secara sembunyi-sembunyi.

Tokoh utama novel itu adalah seorang wanita yang melakukan time travel, seorang mahasiswi yang ingin menjadikan dunia tersebut sebagai dunianya sendiri. Tokoh yang akan bermain dengan banyak pria tanpa adanya status yang jelas.

"Baiklah, aku tidak tertarik dalam kisah percintaannya. Kondisiku lebih genting saat ini, kenapa aku harus menjadi budak untuk jadi penghibur?"

Bagaimana kisah XF 001 dalam mencari kebebasan yang selama ini dia ida

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

"Apa? Sejak kapan?" Aurora juga terkejut dengan apa yang telah di lakukan Henry, namun entah mengapa kepalanya sangat nyaman berada di dada pria itu.

"Sejak hari ini dan seterusnya, kamu boleh menggunkan nama ku sesuka hati mu saat terdesak. Token yang aku berikan adalah lambang dari Harvis." Aurora menghela nafas berat, dia bahkan belum melihat token itu dengan benar.

"J-jadi?" Duke Barrel nampak gugup saat itu, dia tak pernah bermimpi akan memiliki seorang menantu yang merupakan dewa perang, tapi juga sosok yang terkenal sangat kejam.

"Mulai sekarang Aurora adalah istri saya, namun dia sangat menyukai kebebasan dan tengah merencanakan sesuatu. Saya tak ingin membuat dirinya tertekan, jadi untuk sementara waktu kami akan merahasiakan status kami dan dia juga akan tetap tinggal di Kastil Barrel." Jawab Henry, Aurora tersenyum.

Alur cerita memang tidak berubah, namun Henry berubah. Dia memang posesif namun dia memberikan kelonggaran bagi Aurora untuk dapat melangkah maju dan menuntaskan tujuannya.

"Saat dalam kesulitan, jangan ragu untuk menggunkan nama ku." Bisik Henry di telinga Aurora, Aurora tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Aku tidak akan ragu menggunkan nama mu, tapi apa kamu tidak lihat bagaimana ekspresi terkejut kedua orang tua ku?" Aurora melihat wajah kedua orang tuanya yang nampak tegang.

"Kalian jangan cemas," Ucap Henry, semakin berkata demikian maka Duke Barrel nampak semakin ketakutan hingga membuat Henry sendiri bingung untuk menjelaskannya.

"Ayah, Henry adalah orang baik. Dia orang yang sangat aku cintai dan akan selalu demikian." Tambah Aurora, Henry memeluk Aurora saat mendengar pengakuan itu.

"Di taman kaca nampaknya bunga bermekaran dengan indah, apa kalian tidak tertarik untuk melihatnya?" Duchess Barrel akhirnya memberikan solusi atas ketegangan itu.

"Ah benar, baju latihan kita! Ayo kita latihan di belakang!" Ajak Aurora, dia menarik tubuh Henry menuju kamarnya hingga membuat kedua orang tua Aurora sendiri terpaku tak bergerak.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa ada hal yang bahkan tidak ada dalam mimpi seperti ini." Ucap Duke Barrel, memang hal membanggakan bila putrinya menikah dengan Duke Harvis. Namun, akan sangat sulit bagi Aurora menjalin hubungan di dunia sosialita. Meski demikian, di istana Duke Barrel juga mungkin akan mendapatkan perlindungan dari Duke Harvis namun sebagai gantinya dia pasti akan di dorong ke jurang oleh Pangeran Mahkota.

Selama ini Duke Barrel selalu berada dalam posisi Netral dan tidak berpihak pada siapapun, namun dengan kejadian kali ini. Maka mau tak mau dia harus memihak pada Duke Harvis, terlebih wajah Aurora yang nampak sangat bahagia dan tulus mencintai Duke Harvis.

Duke Barrel sama sekali tidak tega bila melihat Putrinya bersedih, dia juga melihat ketulusan di raut wajah Duke Barrel maka dapat di simpulkan bila Duke Barrel dan Aurora memang saling jatuh cinta.

Sedangkan di dalam kamar, Aurora mengeluarkan baju yang sudah mereka pesan. Aurora mengambil sebuah baju yang sama dengan Henry.

"Ganti baju mu sayang," Bisik Aurora di tepi telinga Henry dengan manja.

Breb!

Henry memeluk Aurora dan mengangkatnya, Aurora tersenyum saat kening mereka menyatu lalu bibir mereka saling bertaut satu sama lain.

Henry berusaha memasukan lidahnya ke dalam mulut Aurora hingga deca*kan suara bibir dan lidah mereka tak terelakkan lagi, Henry mulai mengelus bagian punggung Aurora namun kegiatan mereka pada akhirnya di selesaikan dengan cepat oleh Aurora.

"Tahan sayang, kita akan latihan sekarang." Bisik Aurora dengan nafas terengah, Henry menganggukkan kepalanya dan menghirup aroma rambut Aurora yang seolah memabukkannya.

Henry menurunkan tubuh Aurora, meski si Joni sudah bangun tapi apa boleh di kata. Dia juga harus menghargai keinginan Aurora, dia tak ingin berlaku seenaknya pada Aurora.

"Aku ganti baju dulu," Ucap Aurora masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Henry berganti pakaian di kamar Aurora.

Keduanya akhirnya siap, dia juga memerintahkan Anna agar jangan masuk ke dalam kamarnya, dan di larang siapapun masuk ke dalam kamarnya mulai saat ini. Nina mengangguk setuju, hal itu di lakukan Aurora karena dia tak ingin bila barang-barang pribadi milik Henry di pegang oleh orang lain.

Henry dan Aurora berjalan menuju ke arah tempat latihan, dia perjalanan dia tak sengaja berpapasan dengan Duke Barrel yang terkejut dengan penampilan Aurora dan juga Duke Harvis.

"Kalian benar-benar akan latihan?" Sapa Duke Barrel tak menyangka.

"Iya Ayah. Sayang, apa kamu membawa beberapa Kesatria dari kediaman Harvis?" Tanya Aurora, Henry menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana bila kita membuat turnamen kecil?"

"Turnamen semacam apa?" Tanya Henry merasa penasaran.

"Aku pernah dengar bila di kediaman Duke Harvis ada seorang pemimpin perang di bawah komando Duke Harvis langsung yang memiliki kemampuan luar biasa, ayo kita adakan turnamen berpasangan!" Ajak Aurora Henry tersenyum mendengar ucapan istrinya.

"Baiklah, aku akan tampil sendiri tak perlu berpasangan." Ungkap Henry, namun wajah Aurora tiba-tiba saja nampak sedih.

"Kenapa wajahnya di tekuk seperti itu?" Henry menatap adanya kekecewaan di wajah Aurora.

"Baiklah, aku akan berpasangan dengan salah satu kesatria Barrel bagaimana?" Tawar lagi Henry, Aurora semakin memajukan bibirnya kesal.

"Dengan Kesatria Harvis?" Tanya Lagi Henry bingung, namun Aurora malah semakin suram. Henry nampak kalang kabut melihat wajah kecewa Aurora itu.

"Lalu bagaimana?" Aurora menghentakkan kakinya dan malah pergi begitu saja, Duke Barrel yang melihat wajah panik Henry juga ikut terkekeh.

"Anda sangat tidak peka," Ucap Duke Barrel yang pada akhirnya juga pergi menuju ruang kerjanya, sedangkan Henry mengejar Aurora.

"Kalian siap!" Teriak Aurora, para Kesatria dan Prajurit yang habis berlari langsung berdiri dan siap.

"Hari ini kita akan mengadakan turnamen persahabatan di sini, semua orang harus berpasangan dalam kompetisi ini. Siapa yang mau menjadi pasangan ku?" Teriak Aurora mengacungkan tanyanya, sontak seluruh Prajurit dan Kesatria langsung angkat tangan.

"Pilih saya Nona, pilih saya!" Teriak mereka semua, Henry terpaku dan langsung menarik tubuh istrinya.

"Kenapa malah meminta orang lain jadi pasangan, tunggu! Kenapa kamu juga ingin ikut kompetisi?" Tanya Henry khawatir bila sesuatu yang buruk menimpa sang istri.

"Lagi pula kamu tidak mau jadi pasangan ku bukan?" Kini Henry faham dengan amarah Aurora sebelumnya.

"Tidak, bukan seperti itu sayang. Aku tidak mau bila kamu sampai terluka, kenapa tidak memperhatikan saja dan jangan ikut berpartisipasi?" Aurora menghela nafas berat.

"Aku ini pemimpin para Kesatria, mana boleh hanya diam saja." Henry memelototkan matanya mendengar ucapan Aurora.

"Pemimpin Kesatria?" Tanya Henry, Aurora menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, aku membolehkan. Tapi, harus berpasangan dengan ku!" Tegas Henry, Aurora terkekeh melihat keposesifan Henry.

"Baiklah, cepat panggil para Kesatria mu dan kita bermain." Henry tersenyum dan sekilas mengecup kening Aurora.

1
Andry Lenny
Thor ending koq malah aneh, pangeran mahkota nya bs palsu? extra part dong Thor ttg pangeran mahkota aslinya Napa bs menghilang...
Ani
akhirnya happy ending.
ternyata selama ini pangeran mahkotany palsu.
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Ani
Seperti apakah visual Henry kenapa Aurora sampai tertawa
𝔑𝔲𝔞𝔥: untuk visual nanti nyari dulu kak wkwkwkwk..
total 1 replies
Ani
taktiknya luar biasa
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Ani
kotoran yang ditendang tentu iya sepatumu bau 😃😃😃😃😃😃
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
total 1 replies
Ani
😲😲😲😲😲 baru sekali tamparan 2 gigi yang copot seandainya berkali kali langsung ompong dong 😆😆😆😆😆
Ani: ngeri ya Kak si Aurora. beringas banget
𝔑𝔲𝔞𝔥: hohoho/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Ani
ternyata ada yang ingin bermain main toh ..
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Ani
dapat GA gelang dung. aku juga mau 😁😁😁😁😁😁
Ani
dasar,ternyata cerdas juga Aurora .bisa digunakan untuk taktik perang nih..
Ani
ini sih namanya akting luar biasa. drama ala ala korea atau thailand 😁😁😁😁😁
𝔑𝔲𝔞𝔥: hahahah, drama india kak🤣
total 1 replies
L K
jd curiga nih mw bikin senjata unik
𝔑𝔲𝔞𝔥: senjata rahasia kak😘
total 1 replies
L K
aku yakin 100% duke harvis yah si henry ini 🤣
𝔑𝔲𝔞𝔥: emang iya
total 1 replies
Ani
ternyata begitu toh ceritanya.. Raja nya pilih kasih dong..
Sri Wahyuningsih
lanjut,tambh seruh sj
𝔑𝔲𝔞𝔥: makasih akak, aaaiaaap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!