NovelToon NovelToon
Don'T Kill Me, Mr. Psycho

Don'T Kill Me, Mr. Psycho

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:57.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tokubetsuna josei

Anna Vyatcheslavovna, gadis muda asal Rusia yang dibesarkan di kota Abaza Republik Khakassia. Sebuah kesalahan membuat ia harus terus berurusan dengan tuan muda kedua Baranov, keluarga yang menerima Sergey Vyatcheslav sang ayah bekerja dikebunnya.


Tuan muda kedua Baranov yaitu, Nikolai Ivanovich Baranov atau kerap di sebut Psycho Rusia, tertangkap basah tengah menyiksa seorang pria di dalam hutan. Saksi mata itu adalah Anna yang diberi tempat tinggal di hutan kecil milik keluarga Baranov.


"Kau akan jadi korban berikutnya. Larilah seperti kelinci, dan aku akan menangkapmu!" Nikolai


Bagaimana Anna yang melarikan diri dari sosok Nikolai? Penasaran? Yuk baca dan jangan lupa beri Like dan dukungan kalian..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tokubetsuna josei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali padamu

Mendengar itu Nikolai termangu sesaat. Mendapati pemikiran begitu tidak masuk akal dan konyol keluar dari mulut Oldav, ia tidak bisa menahan tawa gelinya. Alhasil, semua orang yang tengah menyantap makanan mereka beralih menatap Nikolai. Pria itu begitu tidak sopan.

"Haa.. Maaf, maaf.."

Dia membatasi pergerakan mulutnya, karena takut wajah palsu itu robek. Setelah dia menghentikan tawanya yang seperti bass, dia mengusap mulut dengan tisu.

"Kenapa kau tertawa?" Tanya Vladimir tak habis pikir.

"Aku hanya merasa pemikiran itu sangat konyol."

Vladimir merengut, kepribadian Baek Changmin ini sangat berbeda dari apa yang ia tahu saat menjalin kerja sama. Bahkan beberapa kejanggalan mulai terlihat dari bagaimana pria yang mengaku Baek Changmin ini begitu acuh tak acuh saat semua orang tengah membicarakan tentang Artyom. Seperti dia tidak tahu apa-apa dan tidak mau terlibat.

"Apa maksudmu?" Oldav menyahut.

"Psycho Rusia bukan pria yang mudah. Apa kalian yakin bisa mengalahkannya dengan membuat cetak biru itu?"

Semua orang seketika saling bertukar pandang, lalu berakhir menatap Vladimir. Karena pria itu yang paling berpengaruh disini. Sementara itu, Vladimir sendiri tidak yakin bisa membuat cetak biru tanpa melihat Maksimillian secara langsung, apalagi bekerja sama dengan Nikolai.

"Lalu tuan Baek, apa usulanmu tentang ini?" Vladimir menyerahkan semuanya pada pemikiran Baek Changmin.

Nikolai menyeringai mendengar pertanyaan langsung itu. Ekspresi cemoohan terlihat jelas di kedua matanya yang tertunduk. Jika sebuah usulan dari Baek Changmin ini bisa diterima langsung oleh mereka, maka keuntungan besar akan berpindah pada Nikolai. Ini kesempatan bagus.

"Tentang Maksimillian, lebih baik kita tidak mengurusinya untuk saat ini. Karena mau bagaimanapun, pemiliknya adalah pria yang sangat berpengaruh."

Mendengar hal itu, Vladimir mulai berpikir. Jika mereka berhasil menemukan Maksimillian dan membuat Nikolai marah, apa semuanya akan baik-baik saja? Apalagi saat ini Artyom sudah hampir berpindah padanya. Psycho Rusia itu sudah berjalan lebih jauh dari mereka.

Dengan persetujuan semua orang, usulan dari Baek Changmin yang mengatakan untuk tidak mengurus Maksimillian di dengarkan dengan baik.

Setelah semua pembahasan selesai, Vladimir mempersilahkan Baek Changmin untuk tinggal di kediamannya selama beberapa hari sebelum kembali ke Korea. Karena sampai saat itu, beberapa rencana perebutan Artyom akan lebih sering di bicarakan.

Tapi Nikolai menolak. Ia lebih memilih untuk beralasan tinggal di Apartemen daripada satu rumah dan harus terus memakai wajah palsu itu setiap saat. Memikirkannya saja sudah membuat hatinya sesak.

*

*

*

Bukannya kembali ke kediaman Baranov, Nikolai malah memanjat gedung apartemen untuk sampai di kamar Anna. Ia dengan leluasa melempar sebuah alat untuk membantunya naik ke lantai dua dengan tali.

Setelah berhasil naik dan menginjakkan kaki di balkon yang sama seperti beberapa waktu lalu, ia berniat masuk dengan membuka pelan pintu jendela. Tapi sialnya pintu itu sengaja dikunci dari dalam. Siapa yang memiliki pemikiran bodoh seperti ini? Dia sendiri tidak pernah mengunci pintu menuju balkon di rumahnya.

"Gadis itu terang-terangan menolakku."

Nikolai lalu menggedor kaca tersebut, dan menarik Anna dari alam mimpi. Gadis itu perlahan bangun, siluet yang sama muncul di luar kaca jendelanya. Dengan enggan ia beranjak untuk memeriksa. Saat tirai di buka, wajah pria asing terpampang begitu jelas di atas balkonnya.

"S-siapa?!"

Nikolai langsung tersadar dirinya yang masih memakai wajah palsu. Dia lalu merobek wajah itu dan wajah aslinya kembali terlihat.

"Ini aku."

Setelah melihat wajah menyebalkan itu lagi, dengan cepat Anna menutup kembali tirai jendelanya. Lebih baik mendapati pria asing barusan dari pada wajah Nikolai.

"Hei! Kamu berani?!"

Gedoran kaca semakin keras, tapi Anna mengabaikannya. Pada saat itu, ketukan tiba-tiba terdengar dari arah pintu. Kemudian dia bisa mendengar suara Sergey yang menanyakan apa ada yang menggedor kaca kamarnya.

"Tidak."

Anna menjawab dengan cepat. Jika dia tidak melakukan itu, akan ada lebih banyak kecurigaan. Dia dengan cepat membuka jendela untuk menghentikan tingkah Nikolai.

"Kenapa kau terus menggangguku?! Berhenti melakukan itu, dan pergilah dari sini!"

Nikolai menghiraukan omelan gadis itu dan dengan santainya menjatuhkan diri di atas kasur. Nikolai tergeletak di tempat tidurnya, seolah dialah pemilik tempat itu.

Pria itu lalu menepuk-nepuk sisi lain kasur, memberi isyarat pada Anna untuk tidur di sebelahnya. "Kemarilah."

Anna menatap kesal, tapi disaat yang sama suara Sergey kembali terdengar dari balik pintu.

"Anna, apa kamu yakin tidak ada seseorang di balkon?"

"Iya ayah. Itu pasti suara tetangga kita."

"Baiklah, lanjutkan tidurmu."

Setelah Sergey dipastikan pergi dari luar pintu, Anna dengan cepat menutup kaca jendela dan berjalan menuju Nikolai. Pria itu terlihat bersemangat saat Anna berjalan mendekat padanya.

Tapi alih-alih ikut berbaring, Anna malah menarik kasar tangan Nikolai untuk segera turun dari tempat tidurnya.

"Apa seperti ini caramu memperlakukan seorang tamu?" Nikolai merengut, sambil menahan diri untuk tidak terseret.

"Tamu mana yang masuk lewat jendela? Kau lebih seperti perampok."

1
Eci Rahmayati
wadidaw tida bisa meroko tapi bisa melumat haaaaa
imel
beeuuh tidak mau rugi ternyata 🤣🫣🙈
imel
jadi??
imel
sereeem
Eci Rahmayati
semangat 🥰 buat author
Reni
semangat Thor update tiap hari.smg semakin sukses dg semua ceritanya
Dia Amalia
tersiksa lh kau Anna dibuat niko😒
Dia Amalia
mana mungkin gk diganggu Anna kau targetnya🤣😂😂
Dia Amalia
mangkin jahil niko sm mu Anna 😂🤣😂
Dia Amalia
stres lh kau Anna 🤣😂🤣
Dia Amalia
anna bakal rumit hidupmu dgn hadir taun muda kedua 😔😔
Dia Amalia
mampir thor ☺️☺️☺️
Dia Amalia
mampir thor ☺️☺️☺️
T o R a 21
hadeuh ana ana..babenye ngamok.../Facepalm/
Eci Rahmayati
wkwkwkwkkwk serem tapi kocak bang Nicole ini🤣
T o R a 21
ana..oh..ana piye toh na../Facepalm/niat hati nglindungin udahan'y malu'y itu loh.. seumur hidup/Joyful//Joyful/
Eci Rahmayati
wkwkwkwkkwk ternyata yg datang anak nuahnya
Resti Lala
lagi /Whimper//Grimace/
imel
kirain mati
Tineu
alur cerita nya lain dri pda yg lain,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!