Don'T Kill Me, Mr. Psycho
Pertama kali Anna menginjakkan kaki di mansion milik keluarga Baranov karena ajakan sang ayah, dan karena ibunya yang sebulan lalu meninggal dunia. Sergey biasanya tinggal di kediaman Baranov karena jarak rumah dan tempat dia bekerja cukup jauh. Karena itu, setelah di tinggal sang istri, dia mengajak anak satu-satunya untuk ikut dengannya tinggal di rumah kecil milik keluarga Baranov yang terletak di hutan kecil mereka.
Rasa gugup yang terus menggebu-gebu membuat langkah Anna kaku. Bagaimana tidak, keluarga Baranov sendiri adalah keluarga pemegang perusahaan pengembang senjata yang sangat berpengaruh di Rusia.
Sebutan Psycho Rusia yang diberikan khusus pada tuan muda kedua Baranov bukan cuman isapan jempol belaka. Sebutan itu dia dapatkan karena kebebasannya dalam melakukan kekerasan berbayar yang didukung negara. Alasan pria itu mendapat sebutan tersebut, karena dia pernah mengembangkan sebuah senjata berupa Nuklir yang dapat meledakan kota besar di luar atau dalam negara itu sendiri. Beberapa informasi terkait senjata berbahaya tersebut, banyak di sembunyikan oleh Rusia. Mereka hanya mengatakan bahwa senjata itu kini di sembunyikan di salah satu kota, di Amerika serikat.
Maksimillian...
Nama senjata yang Nikolai kembangkan dan menjadi sebab kebebasan yang dia miliki saat ini. Lebih baik kehilangan satu atau dua orang, dari pada sebuah kota, pikir pemerintah.
...***...
"Anna, mulai sekarang kita akan tinggal disini, jadi biasakan dirimu." Ucap Sergey. Dia sangat tahu bagaimana perasaan putrinya saat ini, tapi mau bagaimana lagi.
"Baik ayah."
Gadis muda dengan rambut pirang bermata biru itu mengangguk paham. Dia yang saat ini sudah menginjak umur 21 tahun pasti bisa berguna di keluarga Baranov seperti sang ayah, pikirnya.
"Paman Sergey, apa dia anak yang selalu kau ceritakan pada kami?"
"Omo~ Cantiknya, siapa namamu?"
"Haish.. Paman Sergey kan selalu menyebutkannya, namamu Anna kan?"
Beberapa pelayan lain yang tengah menyapu halaman seketika menghampiri keduanya. Rasa gugup yang dari tadi terus menggebu-gebu, seketika hilang bersama bayangan buruk yang tertanam jauh di pikirannya, melihat betapa ramah orang-orang di dalamnya.
Meskipun yang saat ini dia masuki adalah kediaman dari sebuah keluarga penting Rusia, dia mengikuti sang ayah dengan patuh.
"Benar, Namaku Anna.." Anna menjawab, diiringi senyuman kecil yang tergambar di bibirnya yang manis.
Paras Anna yang cantik, berambut pirang dengan mata biru yang lembut, membuat dia begitu disukai mereka. Apalagi melihat bagaimana cara Anna berperilaku, itu sudah cukup membuktikan bahwa gadis ini sangat baik.
"Paman Sergey, apa kau sudah bicara pada nyonya tentang kedatangan Anna?" Tanya Zasha, wanita yang sudah bekerja 5 tahun sebagai pengurus halaman depan.
Sergey mengangguk pelan. Dia yang sudah mengabdi selama 10 tahun pada keluarga Baranov tentu lebih di percaya dari yang lain.
"Ayo Anna, bawa tasmu dan ikut ayah."
"Baik ayah."
Anna dengan semangat mengekori sang ayah menjelajah halaman dan hutan pribadi. Begitu luas sampai membuat kakinya lemas. Bahkan di halaman samping, dia bisa melihat begitu banyak tanaman subur yang menghasilkan begitu banyak buah yang segar. Ini seperti dunia dalam negeri dongeng.
Tanpa sadar gadis itu bergumam pelan, "Hufft... Luas sekali. Meski tanpa internet, sepertinya aku tidak akan pernah bosan."
Mendengar hal itu, sontak Sergey terbahak. Begitu polos ucapan Anna. Jelas-jelas dia tidak punya ponsel karena sang ayah yang tidak bisa membelikannya.
"Mau istirahat dulu di pinggir telaga?"
"Mm!" Anna mengangguk. Telaga pribadi Baranov juga tidak kalah luas dengan Mansion mereka. Apalagi dari sana bisa langsung terlihat betapa indahnya kedalaman Mansion dari kaca pinggir telaga.
Mereka kembali melangkah, kaki Anna yang lemas seketika kembali menapak kuat. Pemandangan dihadapannya membuat rasa lelah dan penatnya seketika ciut. Ia berlari mendekat dan melihat pantulan wajahnya di air telaga yang jernih.
"Apa boleh menyentuhnya?" Anna melirik sang ayah yang kini berdiri di belakangnya, meminta persetujuan karna takut dilaporkan melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan.
"Haha.. Tentu saja, inikan hanya air biasa."
Setelah mendengar hal itu, tanpa ragu Anna mencelupkan kaki dan tangannya ke dalam telaga sambil duduk di tanah. Rasa dingin seketika meruyup ke dalam bagian tubuh lainnya. Ada rasa yang menggelitik di bawah kakinya karna rumput dalam air yang tampak hijau dari kejauhan.
Saat asik bermain air, tiba-tiba dari teras Baranov terlihat seorang pria yang baru bangun dari baringannya dengan buku yang terjatuh dari wajahnya yang terlihat putih bersih. Pria itu lalu melihat ke sebrang telaga, dan ia dapati mata Anna yang juga sedang tertuju padanya.
"Ayah, apa itu tuan Baranov?" Tanya Anna sambil sedikit mengangkat alisnya.
"Bukan, dia tuan muda pertama keluarga Baranov. Namanya Damian Vladislava Baranov." Jelas Sergey.
Damian lalu melambai ke arah Sergey yang tengah mengamatinya dari kejauhan. Dengan mata yang baru terbuka dan warna rambut coklat yang bercahaya karna pantulan matahari, membuat pria itu begitu indah.
Seperti pangeran di negeri dongeng.
Sergey tentu membalas lambaian tangan Damian. Setelahnya pria itu masuk ke dalam mansion dengan kaca transparan yang bisa membuat Anna dan Sergey melihat isi di dalamnya.
"Tampan bukan? Dia biasanya sering membaca buku dan berburu. Dia juga pintar, tapi tidak mahir dalam membuat senjata." Jelas Sergey
"Bagaimana menurutmu?" Sambungnya
"Wajahnya putih bersih, dan matanya coklat sama seperti rambutnya. Terlihat seperti daun di musim gugur, sangat cantik."
Sergey menghela napas panjang sesaat, lalu beringsut mendekat ke telaga. Berjongkok mengikuti sang anak yang masih mengayun kaki dalam air.
"Dia kakak tertua. Ada satu tuan muda yang kini berada di Amerika karna harus mengurus anak perusahaan Baranov yang diwariskan padanya. Namanya Nikolai Ivanovich Baranov. Kepribadiannya memang terbilang cukup menyebalkan, tapi ia sangat mahir membuat senjata. Karna itu, jika ia bisa mengurus anak perusahaan selama 5 tahun dengan perubahan yang dibawa olehnya, maka perusahaan besar yang kini masih dikelola Baranov akan diserahkan padanya." Ungkap Sergey.
Sontak Anna membulat sempurna, ia tidak tau sosok Nikolai tapi dipikirannya pria itu pasti berkacamata tebal dan sering membawa buku 1000 halaman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Alfima Cahya
mampir thor,, awal cerita yg menarik,,
2024-11-25
0
Virgo Girl
Aku baru mampir. Awal yg cukup menarik❤❤
2024-11-17
0
Dia Amalia
mampir thor ☺️☺️☺️
2024-06-13
0