Warning area dewasa!!! Ada adegan kekerasan (action) dan dewasa ...
Thea Luna Robert, seorang wanita kaya bar-bar yang menantang seorang pria gondrong yang bernama Jared Kingsford, untuk berlomba minum bir di bar kecil yang ada di pinggiran kota London.
Pertemuan kedua manusia somplak itu, membuat Thea mengikuti kemanapun Jared pergi termasuk ke tempat tinggalnya di hutan.
Bagaimana kisah bar-bar mereka? Yuk ikutin ceritanya ... ini kisahnya ringan banget dan ga ada konflik berat ...
Seperti biasa ya ... setting LN/barat ... no pelakor, kalaupun ada selalu terhempas ke planet pluto ...hewhewhew
Ini karya dari author receh yang tulisannya jauh dari kata sempurna, tapi alurnya dijamin menyenangkan😆 semoga sukaaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#22
"Ayo kita makan," kata Thea pada Jared.
"Ya," jawab Jared dan langsung menutup laptopnya lalu berjalan menuju ke arah meja makan.
"Terlihat lezat meskipun hanya pasta," ucap Jared yang melihat makanan pasta fusili.
Di sana juga ada salad sayur yang tampaknya selalu menjadi menu wajib bagi Thea yang menyukai sayur dan buah.
Tak ada obrolan di makan malam kali ini. Thea tampak sedikit lebih diam dari biasanya. Jared melihat ke arah wajah cantik Thea yang menikmati makanannya dengan masih terdiam.
Lalu mata Thea melihat ke arah Jared yang menatapnya. "Ada apa? Apakah ada yang salah di wajahku?" tanya Thea meraba wajahnya dengan tangan kirinya.
Jared tersenyum dan seakan melihat kembali Thea yang biasanya.
"Kau mulai menyukaiku?" tanya Thea.
"Tak ada laki-laki yang tak menyukaimu," ucap Jared.
"Aku tahu," sahut Thea dengan pedenya.
Lalu mereka kembali melanjutkan makan malamnya dan selesai sekitar setengah jam kemudian. Setelah membersihkan piring dan sebagainya, Jared dan Thea duduk di sofa yang menghadap perapian.
Jared dan Thea tampak sama-sama memegang ponselnya. Thea merebahkan kepalanya di paha Jared dengan santai sambil melihat ponselnya.
Koneksi internet yang digunakan oleh Jared di hutan, langsung memakai internet satelit yang cukup mahal. Tetapi itu tak berpengaruh untuk billionaire seperti Jared.
Sedangkan Jared bersandar di sofa dalam posisi duduk dengan tangan kanan memegang ponsel dan tangan kiri yang mengusap kepala Thea.
"Oh my ..." ucap Thea.
Jared melihat ke arah Thea. "Ada apa?" tanya Jared.
"Kakak iparku baru saja melahirkan," kata Thea melihat pesan dan beberapa foto keponakannya yang baru saja lahir.
"Lihatlah. Mereka tampan dan cantik, bukan?" ucap Thea.
Jared melihat ke arah ponsel Thea dan melihat dua bayi yang baru lahir serta masih tampak merah itu.
"Mereka kembar?" tanya Jared
"Ya, it's genetic," jawab Thea.
"Aku akan pulang ke New York secepatnya. Bisakah kau mengantarku ke bandara besok? Aku akan memakai pesawat komersil biasa saja," ucap Thea.
DEG ...
Ada sesuatu yang mengganggu perasaannya. Dia berpikir apakah Thea akan kembali ke rumah ini atau akan melanjutkan petualangannya ke negara lain lagi?
"Honey ... Kau bisa mengantarku, kan?" tanya Thea.
Jared kembali tersadar dari lamunannya dan melihat ke arah Thea yang masih berebah di atas pahanya.
"Ya, aku akan mengantarmu." jawab Jared tersenyum.
"Bolehkah aku kembali kemari jika urusanku di New York sudah selesai? Aku baru dua hari saja di sini dan itu kurang untukku," ucap Thea.
Jared tak langsung menjawab tetapi ada rasa senang yang berdesir di hatinya ketika tahu bahwa Thea ingin kembali ke rumah ini.
"Hmm, aku tak pernah melarang siapapun kemari," jawab Jared.
Thea kemudian beranjak duduk kemudian duduk di atas pangkuan Jared. "Apakah itu artinya ada wanita lain yang pernah kemari sebelumnya?" tanya Thea.
Jared tertawa pelan dan menggesekkan hidungnya ke hidung mancung Thea.
"Tidak, hanya kau wanita satu-satunya yang mau menderita di dalam hutan ini," jawab Jared jujur.
"Good boy," sahut Thea dan mengecup bibir Jared dengan menyesapnya dalam-dalam hingga berbunyi kecupan yang cukup keras.
"Besok antarkan aku pagi-pagi sekali. Okey?" kata Thea.
"Cuaca di pagi hari cukup berkabut. Kita berangkat siang saja," jawab Jared.
"Kau bisa berkendara pelan-pelan. Karena jika kita berangkat terlalu siang, aku tak bisa langsung ke New York karena sudah malam," ucap Thea.
"Kita akan naik helikopter. Aku akan mengantarmu ke London. Kau bisa langsung naik pesawat dari sana," jawab Jared.
"Kau punya helikopter?" tanya Thea.
"Hmm, biasanya aku memakainya untuk mengawasi hutan yang kukelola," jawab Jared.
"Apa kau sendiri pilotnya?" tanya Thea.
Jared mengangguk. Lalu Thea memeluk Jared dan menopang dagunya di bahu Jared.
"Kau satu-satunya konglomerat yang pernah kutemui di hutan, Honey. Aku penasaran mengapa kau memilih hutan untuk tempat persembunyianmu," lirih Thea.
"Aku tidak bersembunyi. Hanya saja, aku lebih suka hidup bebas seperti ini dan tak terikat dengan waktu kantor dengan rutinitasnya yang membosankan setiap hari," jawab Jared memeluk pinggang Thea.
"Biarkan aku tertidur seperti ini. Mataku benar-benar berat karena efek dari berenang tadi siang," ucap Thea.
"Tidurlah." Jared mengusap usap punggung Thea dan membuat Thea semakin nyaman dan langsung menutup matanya.
seru thor..