Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Nabila melangkah turun dari kamarnya setelah kekasih kakaknya pulang.Sungguh hatinya benar-benar tidak ingin menyinggung perasaan kakaknya tapi apa mau di kata semuanya harus dia lakukan guna melindunginya dari laki-laki yang menjadi kekasih kakaknya.Langkah nya pun telah sampai di ruang pantry untuk mengambil minum karena haus.
"Mba, Mba kenapa sih harus laki-laki itu yang menjadi kekasihmu?Apa tidak ada laki-laki lain selain dia?Seandainya saja Mba tau kalau laki-laki itu bukanlah orang baik seperti yang Mba kira. Dia itu laki-laki jahat yang melakukan segala cara untuk menyingkirkan orang yang menjadi penghalangnya.Apa aku beritahu saja Mba Diza tapi pasti Mba Diza tidak akan mempercayai perkataan ku,karena yang aku tau kalau orang sedang jatuh cinta pasti dia akan lebih mempercayai pasangan nya dari pada perkataan orang lain.Aduh aku jadi bingung apa yang harus aku lakukan? Memberitahu nya atau tidak? kata gadis itu sambil terus berpikir dengan keputusan yang di ambil nya.
"Lebih baik aku kembali ke kamar dan berpikir di sana siapa tau aju bisa menemukan cara untuk menyelesaikan masalah ini".ucapnya sambil berjalan ke arah tangga dengan tumbler di tangan yang sudah diisi nya dengan air hangat.
Di dalam kamar gadis itu langsung menutup pintu kamar nya dan menguncinya, sungguh sekarang ini rasanya hatinya benar-benar merasakan sedikit gelisah setelah melihat laki-laki yang bernama Zulham.
"Flashdisk itu pasti yang di inginkan nya. Apakah laki-laki itu sudah tau keberadaan ku?Jika iya berarti sekarang ini aku harus selalu berhati-hati dengan nya".ucapnya sambil menarik napas nya.
Setelah berpikir selama beberapa menit dia pun akhirnya memutuskan untuk tidur karena dirinya sudah merasa begitu lelah.
Pagi pun menyapa.Nabila keluar dari dalam kamarnya dalam keadaan sudah rapih dengan seragam sekolahnya.
Gadis itu pun tersenyum kepada kakak perempuan yang di punya inya lalu dia pun ikut duduk di meja makan.
"Pagi Mba".sapanya.
" Pagi Bil,ayo cepat sarapan nanti keburu kesiangan ".katanya sambil tersenyum kepada adik satu-satunya.
" Baik Mba".jawabnya sambil menyendok nasi goreng yang berada di piringnya.
Keduanya pun makan dengan nikmat hingga tak terasa piring keduanya pun kini sudah tandas tak tersisa.
"Alhamdulilah".ucap keduanya lalu meminum air putih.
" Bil".
"Iya Mba".katanya sambil melihat kearah kakaknya untuk menunggu wanita itu berbicara tapi tiba-tiba saja wanita itu menggeleng kan kepalanya.
" Tidak jadi.Ayo berangkat ".ajaknya sambil bangun kursi dan berjalan menuju keluar.
Gadis itu pun mengikutinya hingga kini keduanya kini sudah berada di dalam mobil.Dan tak lama mobil itupun kini sudah bergerak meninggalkan halaman rumah.Dalam perjalanan keduanya pun hanya terdiam.Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.
Nabila hanya memainkan ponselnya dan mengotak atik nya untuk berbalas pesan dengan seseorang sedangkan kakaknya sekilas melihat kearah adiknya yang kini sedang sibuk dengan ponselnya.Adiknya begitu sibuk dengan dunia nya sendiri tanpa tau kalau dirinya sedang di perhatikan.
"Nih bocah apa di hati nya tidak ada rasa bersalah? Minimal peka sedikit? gumamnya dalam hatinya.
Sedangkan yang sedang di keluhkan malah asyik dengan ponselnya.Dan tak lama terdengar suara
Ting
Gadis itupun tersenyum hingga membuat sang kakak pun menjadi bingung melihat nya.
"Seperti nya hati kamu sedang bahagia ya? tanyanya dam membuat gadis itu pun langsung melihat ke arah kakaknya yang sedang fokus menyetir.
Tanpa berkata Nabila pun langsung memperlihatkan ponselnya kepada kakaknya.
Wanita dewasa itu pun melihat nya dan terkejut.
"Itu apa?tanya nya saat melihat deretan angka di ponsel adiknya.
" Gaji plus bonus Bila Mba".
Kakaknya langsung melongo saat mendengar perkataan adiknya.
"Itu beneran Bil? tanyanya sungguh tidak mempercayai nya dan gadis itupun menganggukkan kepala nya tanda iya.
" Seriuss?
"Serius".jawabnya dan membuat wanita itupun terdiam sambil kembali fokus ke arah jalanan.
" Mba nanti Bila teraktir makan di luar dan sebagai bonusnya Mba yang nentuin tempat nya.Tapi ada satu syarat dari Bila untuk Mba".
"Oke asalkan tidak merugikan Mba saja".
Nabila pun tertawa dan membuat sang kakak pun terlihat begitu bingung melihat nya.
" Kok kamu tertawa sih Bil?
"Karena sedikit lucu Mba.
" Lucu? tanya Mba nya lagi dan di angguki oleh adiknya.
"Iya"
"Apa wajah Mba seperti badut ya Bil?
Nabila langsung menubruk tubuh kakaknya itu.
" Mau bukti?
"Iya, coba cepat kamu katakan".
"Nabila sayang sama kakak".ucapnya dan membuat wanita dewasa itupun terharu
"Mba juga sayang sama kamu Bila".jawabnya.
"Oh iya ada yang ingin Mba tanyakan sama kamu".
" Tentang apa Mba?
"Apa alasan kamu selalu menghindar dari Mba ketika Mas Zul datang? tanyanya sungguh ingin mengetahui alasannya adiknya melakukan hal itu.
"Berhenti Mba kita sudah sampai di sekolah".katanya mengalihkan pembicaraan membuat sang kakak pun semakin menaruh sedikit curiga.
Diza pun menghentikan mobilnya lalu menatap gadis yang duduk di samping kemudi nya.
" Tapi Bil".katanya terhenti saat melihat adiknya sama sekali tidak menggubrisnya.
"Salim Mba.Ini sudah siang".tak lama pintu mobilnya pun terbuka.
" Assalamualaikum ".ucapnya sambil berjalan keluar dari dalam mobil.
Diza pun akhirnya pasrah dia sudah berulang kali membahas nya, sambil melihat tubuh adiknya tidak terlihat lagi barulah dirinya pun kembali menyalahkan mobilnya berangkat.
"Kenapa sih Bil, kamu selalu menghindar saat Mba membahas tentang Mas Zul".lirihnya dalam hati.
bersambung