Siapa yang menyangka jika bryan memiliki papa seorang pengusaha.
setelah meninggalnya ibu yang dia sayangi bryan bersama sahabat yang seperti saudara ke kota mengadu nasib dan kisah mereka akan semakin berwarna.
yuuk ikuti terus kisah bryan sang ahli waris dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Kanaya dan teman teman nya sedang tertawa sambil bercanda, mereka senang karena hari ini mendapatkan traktiran dari kanaya.
"Naya dari tadi cari siapa." kata ria menyadari jika teman nya itu sedang mencari seseorang.
"Ah... ngk kok, aku lagi nunggu teman ." kata Kanaya salah tingkah ketahuan.
Tidak lama kemudian beberapa pemuda menghampiri meja Kanaya dan teman teman Kanaya berbinar karena meja mereka di hampiri pemuda yang tampan tampan.
"Naya.. maaf aku datang terlambat , " kata bondan
Di belakang bondan teman temannya sedang mengoda teman kanaya yang kelihatan seperti cacing kepanasan karena melihat wajah tampan bondan dan juga teman temannya.
Tak lama mereka duduk bersama dan mulai berkenalan hanya bondan yang tidak memperkenalkan diri kepada teman teman Kanaya.
Meja Kanaya bertambah ramai dengan datangnya bondan dan kawan kawan dan semua itu bisa di lihat oleh riko juga yang lain.
Di ruangan bryan juga bisa melihat mereka tapi sayang bryan terlalu sibuk dengan melihat berkas laporan keuangan kafe karena besok waktu gajian untuk teman temannya.
Sedangkan Kanaya berharap dengan ada nya bondan bersamanya ingin membuat bryan sedikit cemburu dia ingin melihat reaksi bryan.
Bondan memanggil pelayan kafe yang kebetulan bastian yang menghampiri mereka.
Teman teman bondan memesan makanan dan minuman, walaupun sebenarnya mereka datang atas permintaan bondan untuk menemaninya.
Rata rata teman teman bondan adalah anak dari pengusaha dan untuk datang di kafe bukanlah hal yang biasa mereka lakukan.
Jika bukan karena bondan, mungkin mereka tidak tahu kafe BnF.
Setelah selesai mengerjakan pekerjaannya bryan keluar dari kantornya dan semua mata melihat pria bak pangeran impian setiap wanita.
Jika di fikir fikir memang kafe yang datang bermayoritaskan wanita, untuk pria hanya beberapa saja.
"Busyeeet.... tampannya..." kata ria sampai ngiler melihat bryan yang berbicara kepada riko.
"Alamak.... guantenggg eee...poool... mau jadi selingkuhannya.... " kata manda terpesona.
Bondan dan yang lain melihat arah mata dimana manda dan ria memandang.
"Bryan." kata bondan dalam hati
Melihat kanaya tersenyum membuat bondan menjadi kesal dan dia mengepalkan tangan karena baru sadar kenapa Kanaya berada di kafe ini.
Sedangkan bryan sendiri tidak menghiraukan semua mata lapar yang melihat kearahnya karena baginya sudah terbiasa.
Bryan beranjak dari tempatnya setelah selesai berbicara dengan riko karena dia meminta sahabatnya itu untuk datang ke apartemennya nanti.
Bryan membaca pesan di ponselnya dan tersenyum, pesan dari kalisya dan itu membuat Kanaya penasaran dengan siapa pria dambaannya itu berbalas pesan.
Kanaya begitu kecewa karena bryan tidak melihat keberadaanya dan bondan tahu kekecewaan gadis itu.
"kita pulang.! " ajak bondan
"ya.. naya makanan belum habis, ini masih banyak. " kata ria
kalian di sini, aku akan antar Kanaya pulang ke rumah, bro... temani para gadis.!" kata bondan.
Alex dan gathan tersenyum terpaksa dalam hati mereka kesal, jika bukan iming iming gratisan ke club langganan mereka selama tiga bulan mereka tak sudi menurutinya.
Bondan berhenti di pinggir jalan karena sedari tadi Kanaya masih diam dan itu membuat bondan kesal.
Bondan menyalakan rokok dan membiarkan Kanaya di dalam mobil, rasanya ingin menghajar bryan, pria yang begitu di cintai kanaya sampai Kanaya tidak melihat cintanya.
"sial... " kata bondan menghentakkan kakinya.
Bondan membuka pintu mobil dan mengeluarkan Kanaya yang masih diam, sampai gadis itu keluar dengan tidak sadar bondan mencium Kanaya.
Kanaya yang terkejut memukul lengan bondan dan menangis kesal juga marah pada pria yang di anggap sahabatnya itu telah mengambil ciuman pertamanya.
"Lupakan pria itu dia tidak menyukai, lihatlah aku." kata bondan yang kembali melumat bibir manis kanaya.
Setelah puas dengan aktivitas nya bondan memberi jarak pandang dan masih mengharap ada jawaban dari Kanaya.
Tapi Kanaya hanya menangis mengejapkan air matanya lalu luruh ke bawah duduk menangkupkan wajahnya.
"Aku cinta kamu kanaya,apa kamu tidak bisa melihatnya.?" tanya bondan
"kita berteman dan aku hanya menganggap kita... " kata mengantung Kanaya.
"Tapi setelah malam ini kita tidak bisa lagi berteman, aku akan mengejarmu sampai kamu mau menerima cintaku." kata bondan
Tidak... kita teman." kata Kanaya menyangkal perkataan bondan.
Kanaya masih saja keras kepala dan bondan masuk ke mobil begitu juga Kanaya dan kali ini mereka diam seribu bahasa.
Bondan sudah tidak tahan dengan semua itu dia tahu setelah malam ini dia akan lebih sulit menemui Kanaya karena perbuatannya tadi.
Tapi bondan sudah bertekat untuk menyadarkan Kanaya jika bryan tidak suka apalagi cinta, tapi dia lah yang menyukai gadis itu dan bondan akan mewujudkan untuk cintanya.
Sampai di rumah Kanaya menangis sedih benarkah apa yang di katakan bondan jika bryan tidak suka kepadanya.
Tapi selama ini hanya dia gadis yang berada di dekatnya selain selena karena pacar riko, kemungkinan karena bryan belum menyadari saja dan Kanaya masih yakin jika bryan suka padanya yakin Kanaya.
"Bondan sialan, ciuman pertamaku di ambil.," kesal Kanaya yang mengusap bibirnya.
Mengingat ciuman tadi walaupun sempat berontak saar bondan menciumnya tidak di pungkiri ada getaran aneh yang dia rasakan tadi.
"Ha.. ha... ini mungkin tadi first kiss makanya dadaku berdegup kencang," kata kanaya menyangkal perasaanya.
Bondan sendiri masih tersenyum senang mengingat aksi nekat yang di lakukannya tadi ciuman itu masih hangat terasa.
Tadinya dia hanya ingin mengecup bibir Kanaya tapi entah mengapa setelah bersentuhan rasanya malah menginginkan lebih.
"Rasanya manis sekali dan membuat gila dan aku tidak bisa berhenti mengingatnya Kanaya kamu membuat gila, " teriak hati bondan.
Bondan mengelus bibirnya rasanya enggan mencuci bibirnya agar rasa bibir Kanaya tidak hilang.
Bryan sendiri sudah selesai mandi, saat melihat ponselnya ada pesan dari kalisya dan memintanya untuk menelfon gadis itu.
Bryan segera berpakaian dan menelfon kalisya, mendengar suara kalisya yang sepertinya habis menangis bryan semakin gelisah.
"Ada apa,apa semuanya baik baik saja kay,? " tanya bryan
"Mama Kak, mama meninggal." kata kalisya
"innalillahi wa innalilahi rojiun, ikut berduka kau semoga amal ibadah beliau di terima dan tambahkan hati dan iklaskan kay agar perjalannnanya di sana di mudahan. " kata bryan
"Terimakasih kak." kata kalisya
"kapan di makamkan jenazahnya.?" tanya bryan
"Besok pagi." kata kalisya
"Maaf kay aku tidak bisa menghadiri pemakaman mama mu." kata bryan
"Tidak apa, terimakasih niat baiknya." kata kalisya
"Sabar kay jangan berlarut dalam kesedihan. " kata bryan
Karena di sana tidak terdengar lagi suara maka dari itu bryan mengakhiri teleponnya setelah memberikan beberapa kalimat agar kalisya terhibur.
Bryan menyeka wajahnya memikirkan gadisnya yang bersedih dan dia tidak disampingnya untuk memberi semangat.
Sekarang mereka berdua adalah anak piatu yang sama sama di tinggal oleh ibu atau mama tercinta.
"Rezeki, jodoh dan maut hanya allah yang tahu dan itu sudah menjadi kehendaknya kita semua akan kembali kepadaNya."
MAAF THOR CRITA LO KURAG BRMUTU, SLAIN BNYK TYPO, PARA MC NYA LO BUAT BEGOK, BAHLUL & BLO'ON.. GK SPRTI CRITA CEO2 TEGAS, YG AKN HNCURKN ORG YG GANGGU KLUARGANYA, APALAGI GANGGU WANITANYA..
MKIN KE UJUNG, MKIN GK ENAK CRITANYA.. PARA MC UTAMANYA BAHLUL..
LEO & BONDAN YG TAU RAHASIANYA