NovelToon NovelToon
Mencari Aku, Menemukan Kamu

Mencari Aku, Menemukan Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Enemy to Lovers / Slice of Life
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dylan_Write

"Aku menyukainya. Tapi kapan dia akan peka?" ー Asami

"Aku menyukaimu, tapi kurasa orang yang kamu sukai bukanlah aku" ー Mateo

"Aku menyukaimu, kamu menyukai dia, tapi dia menyukai orang lain. Meski begitu, akan aku buat kamu menyukaiku lagi!" ー Zayyan

.
.
.
Story © Dylan_Write
Character © Dylan_Write
Cover © Canva

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dylan_Write, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Yang Berliku

Asami mulai menjalankan rencananya untuk mendapat perhatian dari Mateo dan Zayyan sekaligus. Ia yang tidak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya membuat Asami sedikit mendambakan memiliki dua kekasih.

Gila memang. Namun Asami begitu percaya diri, bahwa ia bisa berperan sembunyi-sembunyi untuk mendapatkan perhatian dari keduanya.

Asami membentuk bonding dengan Mateo sampai ke titik dimana saat Asami tidak masuk sekolah sehari saja, membuat Mateo langsung mencari dan mempertanyakannya.

Hal itu juga berlaku untuk Zayyan. Ia mencoba membentuk kembali bonding sembari berusaha melupakan masa lalu Zayyan di hidupnya. Zayyan itu pemalu, jadi dia hanya berinteraksi dengan Asami lewat mengirim pesan dan telpon. Jadi Asami beruntung dapat bermain peran dengan baik.

Suatu hari, mulai terlihat hasil dari pembentukan bonding yang dilakukan Asami pada Mateo. Sikap Mateo perlahan-lahan mulai berubah, tapi berubah ke arah yang positif. Mateo jadi agak perhatian sedikit pada Asami dan sedikit peduli walau ia mencoba menutupinya dengan sikap rasionalnya.

Hari itu Asami yang tengah duduk asyik di Ruos sembari menunggu Rika, Argus dan Mateo menyusun proposal kegiatan dibuat pusing akibat satu pesan masuk dari wali kelasnya yang menyuruhnya untuk merekap absen kelas.

Asami yang merupakan sekretaris kedua di kelas merasa itu adalah tanggung jawabnya, maka bangkitlah Asami, pergi ke ruang kelasnya untuk mencari buku absen. Sayangnya, perjalanannya itu sia-sia kala tidak menemukan benda yang dicarinya di meja guru.

Asami laporan pada wali kelasnya dan sang wali kelas menyuruhnya untuk menemuinya di ruang guru. Pergilah Asami ke ruang guru, sesampainya di sana, ia mengambil buku rekap dan sang wali kelas hanya menyuruh Asami untuk mencari lebih teliti.

Asami menurut. Ia kembali lagi ke ruang kelasnya sembari membawa buku rekap absen. Sesampainya di kelas, Asami cari dengan teliti. Semua sudut terkecil yang tidak terlihat Asami cari, namun tetap saja benda yang dicarinya itu tidak ada.

Karena kesal, Asami memilih kembali ke Ruos dengan wajah kusut dan kembali duduk di tempatnya semula, berpura-pura tidak tahu dengan apa yang baru saja terjadi.

Mateo yang melihat hal langka dimana Asami kembali dengan wajah kusut dan napas terengah-engah langsung angkat suara, "kenapa?"

"Bu Sari nyuruh saya rekap absen, tapi buku absennya nggak ada di kelas. Saya tanya orang-orang grup pengurusan inti kelas, pada bilang nggak tahu. Gimana bisa mereka semua lepas tanggung jawab gitu aja saat benda sepenting absen hilang?" Cetus Asami kesal.

"Kamu udah balik lagi ke sana untuk cari lebih teliti?" Mateo kembali bertanya.

"Udah tiga kali saya balik ke sana, makanya capek. Kalo ada saya nggak ngeluh kayak sekarang." Sahut Asami cepat.

Alis Mateo tiba-tiba menukik tajam. Raut wajahnya yang tadinya lembut berubah jadi garang. Ia meraih handphone, mengetikkan sesuatu lalu tiba-tiba berujar pada Asami, "udah, kamu nggak perlu rekap absen."

Asami melotot, "Lho itu kan udah tanggung jawab saya, gimana bisa saya nggak rekap?" Tanyanya sewot.

Mateo menatap Asami dengan tatapan tajam, lalu berujar kata demi kata yang penuh dengan penekanan, "Saya bilang nggak usah rekap absen. Udah nggak usah."

Asami kicep. Mulutnya kelu saat sadar raut wajah dan tingkah laku Mateo berubah. Asami diam-diam pergi ke belakang untuk mengambil handphonenya yang sedang ia charge untuk melihat isi grup.

Rupanya di sana Mateo mengetikkan sesuatu dan memerintah sekretaris satu untuk turun tangan.

...----------------...

...- Grup Inti Kelas -...

My Crush

Tolong xxx bantu carikan buku absennya. Asami nggak bisa ngerekap absen jadi tolong xxx gantikan. Tolong kerjasamanya karena saya dan Asami sedang sibuk OSIS

...----------------...

Membaca pesan tersebut entah kenapa hati Asami langsung menghangat. Ia merasa Mateo seperti membantunya agar tidak terlalu pusing mengatasi semuanya sendirian. Diam-diam rasa cinta Asami pada Mateo semakin tumbuh lebih besar.

"Ini buku rekap absennya saya kasih ke xxx ya?"

Asami menoleh lalu mengangguk kaku, "i-iya." Saat Mateo hendak pergi Asami buru-buru mencegahnya, "tunggu!"

Asami menghampiri Mateo lalu berbisik pelan, "Makasih, ya."

Mateo menatap Asami, terkejut dengan apa yang baru saja Asami lakukan. Namun Mateo meresponnya dengan tersenyum hangat, senyuman yang membuat hati Asami tidak baik-baik saja.

"Santai aja."

Hari itu, Hati Asami seperti sedang berpesta ria, mendapatkan special service (setidaknya itu yang Asami pikirkan) dari Mateo, Crush tercintanya.

...ΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, tahapan bonding nya dengan Zayyan ternyata lebih cepat dari yang ia duga. Buktinya Asami duduk di sini, di dalam mobil dengan keluarga Zayyan.

"Pakai Seatbeltnya, nak Asami." Fuji, ayah Zayyan mengingatkan.

Asami buru-buru memasang seatbelt nya, "i-iya."

Zayyan tersenyum senang di sampingnya, "kita jalan-jalan hari ini."

Sementara Asami tertawa kaku. Ia tidak tahu bagaimana jadinya bisa berakhir di dalam kursi mobil ini. Padahal ia hanya menjalankan sesuai rencana tapi tahu-tahu ia duduk di sini, di dalam mobil menuju ke luar kota.

Zayyan mengajak Asami pergi ke luar kota dengan keluarganya untuk menemui saudara-saudaranya. Asami pun tidak mengerti kenapa Zayyan mengajaknya, dan Asami lebih tidak mengerti dirinya sendiri yang mengiyakan ajakan tersebut. Sebenarnya sih karena tidak enak dan Asami pikir hanya gurauan makanya Asami mengiyakan, tanpa tahu ternyata ucapan Zayyan bukanlah gurauan semata.

Asami speechless, selama perjalanan ia diam saja, berubah menjadi pribadi yang sangat terbalik dari sikap asli seorang Asami. Sementara Zayyan sepanjang perjalanan berangkat dan pulang senang bukan main karena orang yang disukainya ada di sebelahnya.

Asami facepalm. Ia menggeleng kuat-kuat.

"Nggak bisa nih kayak gini. Pulang dari sini harus nyusun strategi lagi. Aku nggak boleh kehilangan salah satu dari mereka!"

...******...

1
ussy kusumawati
semangat💪🏻💪🏻
Anna🌻
kak aku mampir, semangat terus ya💖
Dylan_Write: Halo Anna, terima kasih sudah mampir~
Semangat juga dalam beraktivitas^^
total 1 replies
Aurora79
😂😂😂😂😂😂
Aurora79
Foolback ya kak! 😁
Aurora79
Mampir aku kak KenKen... Sepertinya menarik...😊🍻
Ind
semangat kak,saya malah lagi ongoing bab 6 🥹🥹
masih jauh...saling support yaa
Dylan_Write
Halo~
Ini karya pertamaku di sini. Hope this book can make all of you enjoy reading!
Masih banyak kekurangan dalam buku ini, tapi aku selalu berusaha memperbaikinya hari demi hari.
Mohon dukungannya~!
Anonymous
NEXXTTTTT
Gresiaa_.
semangat thorr...
Arisena
Coba-coba baca novel romansa, kyknya oke juga
smgt thor💪
Dylan_Write: Terima kasih banyakkkk
total 1 replies
Salsabila
mampir juga ya ke cerita ku💕
Salsabila
cerita nya seru
Una loca(。・`ω´・)
Memikirkan ulang
Dylan_Write: Terima kasih sudah mampir dan membaca. Dukunganmu sangat berharga(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!