Etnauri Renata wanita luar biasa yang menghabiskan separuh umurnya untuk mengejar cinta Thunder Routhbone, pria dingin yang bahkan tidak pernah menoleh ke arahnya. Akankah Etna berhasil meluluhkan hati Thunder?
DISCLAIMER
Cerita ini merupakan karya fiksi dan murni karangan penulis. Apabila terdapat kesamaan latar, penokohan, dan unsur lain dalam cerita bukan merupakan kesengajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsje Artemis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19
Etna menghapus satu persatu foto di instagramnya hingga menyisahkan dua buah foto. Foto pertama sunset dan foto kedua sunrise. Tidak ada filosofi khusus, hanya merasa kedua foto tersebut bagus.
Bengkak di kakinya mulai turun. Kedua orang tuanya telaten menggurus dirinya. Mulai dari mengompres hingga mengoleskan salep dilakukan secara bergantian.
Setelah dua hari di rawat di rumah keadaanya mulai membaik dan Etna memutuskan untuk kembali bekerja.
Everlight suskses meluncurkan produk baru setelah kasus yang menimpa perusahaan itu beberapa waktu yang lalu.
Unit yang terkait dengan produk baru tersebut tetap bekerja sesuai rencana. Meskipun tersandung kasus, perusahaan harus tetap produktif.
Sesuai kesepakatan, facial wash varian Pomegrante Oil sudah diserahkan pada distributor dan dipasarkan di beberapa market place. Informasi ini Etna peroleh dari Kendra termasuk tugas yang diserahkan kepada bagian PR.
"Kita ngundang beauty vlogger sama beauty blogger meeting untuk review produk kita. Kemarin udah di bahas konsepnya sama bagian publikasi dan bagian digital marketing"
"Tumben meeting di kantor"
"Lo tau sendiri, semenjak kasus kemarin kita udah lebih ketat. Gak ada lagi yang namanya meeting di luar"
Etna mengangguk paham dan mulai mengerjakan pekerjaan yang diinstruksikan Kendra.
...****************...
Hari berganti hari Etna menyibukan diri dengan mendaftar pada klub yoga, klub lukis dan membangun kebiasaan baru yakni menonton film.
Pelan-pelan dirinya mulai membuka website khusus review film bergenre horror, thriller, dan fiksi ilmiah. Semua kegiatan itu dirinya lakukan setelah pulang kerja.
Pergi ke klub yoga tiga kali seminggu, klub lukis dua kali seminggu, dan review film dua kali seminggu. Kebiasaan stalking dan aktif di sosmed mulai berkurang bahkan dirinya berhasil tidak membuka Instagram selama tiga hari.
Sebuah kemajuan besar dalam hidupnya. Ada gunanya juga patah hati, dirinya jauh lebih produktif dengan banyak kegiatan positif.
Naomi dan Genaro senang putrinya menghabiskan waktu untuk hal positif meskipun sekrang mereka jarang bertemu. Etna bisa pulang larut malam setiap ada kegiatan di klub lukisnya.
Genaro berinisiatif mengubah gudang penyimpanan barang menjadi ruang lukis bagi putrinya. Letaknya cukup jauh dari ruang utama. Di tingkat dua bagian belakang rumahnya. Naomi menghias ruangan itu dengan bunga gantung.
Sejak ruangan itu digunakan Etna hampir menghabiskan seluruh waktunya untuk melukis, yoga dan menulis review di ruangan itu. Ruangan itu sangat berantakan, namun Etna merasa lebih bebas mengekspresikan dirinya.
Setelah dua bulan berlatih, akhirnya dirinya bisa melukis dengan baik. Kemampuan melukisnya sudah ada sejak kecil, sehingga tidak sulit baginya untuk memulai kegiatan melukis.
Cekrekkk, Etna memotret lukisan pertamanya. Lukisan yang dibutnya di beri judul In my mind objek dalam lukisan itu seorang wanita yang kepalanya hancur berantakan menjadi kepingan gambar keluarga, teman, karir, hobi, percintaan semua dilukis dalam masing-masing kepingan yang tercecer.
Dia menggungah gambar tersebut ke instagramnya. Baru satu sepuluh menit di posting beberapa teman di klub lukis memberi like dan komentar. Hal yang sama di lakukan oleh teman kantor dan klub yoga.
Etna tidak membalas komentar tersebut dan memilih log out dari akun instagramnya. Hari minggu jadwal membuat review film.
Etna menonton film A Quite Place. Film ini sudah ditontonya tadi malam dan baru menulis setengah reviewnya. Etna melanjutkan kegiatan reviewnya, menyunting, dan mengupload di websitenya.
Etna merapikan peralatan kerjanya dan bersiap untuk turun makan siang bersama kedua orangtuanya. Dia memeriksa ponselnya sebelum menuju ruang makan, sekali lagi megecek postingan instagramnya.
Banyak sekali yang melike postingannya padahal tidak ada dalam daftar pertemanannya. Ternyata salah satu temannya di klub lukis membagikan postingannya di official akun klub lukisnya.
Yey! padahal lukisannya masih kaku, tapi banyak yang memujinya. Gua harus lebih giat lagi melukis nih, pikir Etna.
Satu permintaan pertemanan muncul di pemberitahuannya. Etna mengklik permintaan pertemanan tersebut.
Thunder Routhbone menggirimimu permintaan pertemanan.
...----------------...