Karena rekayasa dari sang ibu membuat Rayan tega menghianati Istri tercinta nya, pernikahan kedua nya sudah berjalan tiga tahun namun keduanya tak kunjung di karuniai seorang anak, dokter berbohong dan mengatakan kalau Istri nya mandul.
Rayan tergoda dengan Erika yang merupakan sahabat istri nya sendiri, keduanya memiliki keinginan yang sama hingga keduanya tega bermain curang di belakang Agis.
Agis tidak menduga kalau Rayan tega selingkuh dengan sahabat nya sendiri, padahal Erika adalah orang yang Agis percaya dan sayangi?
"kenapa harus sahabat ku yang kamu jadi kan madu?"
sanggupkah Agis lepas dari Rayan yang bersikukuh untuk tetap menggenggam nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuhan maha adil.
Ibra tertegun menatap Agis, ia memintanya mendorong kursi roda ke ruang persalinan, Agis ingin tahu jenis kelamin anak mereka. Sudah terlanjur sakit dan untuk apa lagi menghindar.
Ibra mematung memegang kursi roda Agis, Malahan ia yang merasa kesal dengan sikap Rayan, Ia melupakan Agis begitu saja. Apa dia ingat meniggalkan Agis dimana ?
Tak lama suster keluar membawa bayi mereka, Rayan tertegun melihat bayi nya lahir tak sempurna.
"Masya Allah nak...."
Ujar Amina melihat bibir bayi laki tersebut sumbing Padahal bayi itu begitu tampan mirip Rayan.
Rayan duduk lemas mendapatkan kenyataan itu, Apa Erika tahu keadaan bayi mereka ?
Devita berjalan cepat menghampiri Amina yang menggendong bayi tersebut.
"Astaga Rayan kenapa anak kamu seperti itu?"
Ujar Devita kecewa karena cucunya sedikit cacat.
"Rayan enggak tahu Bu, Tapi ibu tidak usah khawatir. Rayan akan bawa Bayi itu untuk operasi keluar negeri !"
"hum, ibu kecewa melihat bayi kamu cacat !"
jawab Devita lalu pergi meninggalkan Amina dan Rayan yang mematung.
Rayan tetap menyayangi bayi itu dan menciumi pipinya.
"Kamu tidak usah khawatir nak, sekarang jaman canggih Ayah akan bawa kamu untuk operasi agar rupa mu sempurna seperti ayah !"
Ujar Rayan menitikkan air mata mengadzani Bayi yang kemudian menangis.
Agis memalingkan wajahnya kemudian menitikkan air mata nya, iba melihat Rayan yang kecewa karena kenyataan itu.
Agis mendongak ke arah Ibra yang juga tidak bergeming lalu menundukkan kepalanya menatap wajah sendu Agis.
"Kamu mau pulang atau tetap di sini !"
tanya Ibra dan di anggukkan oleh Agis.
Yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah tidur, kita tidak meminta saja Ia menunjukkan keberadaan nya yang benar-benar dekat dengan hambanya.
Apalagi kalau kita berpasrah dan yakinlah bahwa tuhan itu maha adil, Tuhan memberikan ujian bukan untuk membuat kita hancur, tapi untuk lebih mengokohkan.
Ibra mendorong kursi roda Agis ke taman rumah sakit itu, Pria itu berjongkok di depannya.
"sejak kapan kamu tahu soal itu ?"
Tanya Ibra memindai wajah Agis yang sembab.
"Sebelum kecelakaan terjadi, dan selama aku di bohongi habis habisan oleh mereka berdua, Erika adalah sahabat ku sejak lama."
cakap Agis menunduk dan bulir bening itu jatuh tak tertahankan.
"Aku tidak tahu kenapa mereka Setega itu hanya karena aku mandul ?"
sambung Agis kemudian terisak.
Rasa nya malu karena ia menangis di hadapan Ibra, siapa pria itu ?
Tapi Agis tak tahan menahan kesakitan nya, Ia meluapkan kesedihan nya di hadapan Ibra.
"Apa tindakan kamu selanjutnya Agis ?"
Agis menggelengkan kepalanya.
"Aku ingin bercerai tapi Rayan tidak mau melepaskan aku !"
Rayan tertegun mendengar ungkapan Agis.
"apa kamu butuh bantuan aku ?"
Tanya Ibra membuat Agis tertegun menatap Ibra yang terlihat iba pada nya.
"Mungkin nanti aku butuh tapi untuk saat ini aku tidak ingin mengusik mereka yang tengah bersedih !"
jawab Agis kemudian meminta tolong pada Ibra untuk mengantarkan nya pulang.
**
Erika menangis melihat rupa bayi nya yang tidak sempurna, bayi itu tampan seperti Rayan tapi bibir nya sumbing.
Erika termenung mengingat kelakuan nya yang jauh dari kata baik, dan yang terjadi saat ini seakan akan Tuhan sedang menghukum nya karena menyakiti sahabat nya sendiri.
"Nanti Abang akan bawa Noval ke Jerman, Kamu jangan khawatir Erika !"
Cakap Rayan membuyarkan lamunannya.
"Abang keluar sebentar untuk cari Agis, tadi Abang tinggal kan dia di lobby rumah sakit !"
Erika tertegun mendengar penuturan Rayan, jadi sejak tadi Agis menunggu nya di lobby ?
Rayan meminta Amina untuk menemani Erika selama ia pergi mengantar kan Agis pulang.
Rayan melangkah ke lobby lalu menghentikan langkahnya saat tidak mendapati Agis di tempat itu.
"Pak satpam, apa anda lihat istri saya tadi di sini ?"
Tanya Rayan cemas karena cukup lama ia meninggalkan Agis.
"Saya tidak melihat nya, mungkin pergi!"
jawab satpam tersebut lalu pergi meninggalkan Rayan yang mematung sendiri, padahal Ibra sudah mengantar kan Agis sampai di rumah.
Gegas Rayan merogoh ponselnya kemudian menghubungi Agis.
"Halo Agis kamu ada di mana ?"
tanya Rayan saat agis mengangkat telepon.
"Di rumah ?!" jawab Agis datar, ia merasa babak belur karena sikap Rayan. entah bagaimana keadaan nya jika tidak ada Ibra ?
"Maaf kan Abang Agis, Abang kira kamu masih di lobby !"
"Aku memang bodoh tapi bukan berarti aku akan diam saja saat seseorang meninggalkan aku begitu saja, aku masih punya akal dan tentu saja aku akan pulang ketimbang menunggu kamu !"
jawab Agis membuat Rayan terpaku sendiri.
"Apa sih yang membuat kamu kekeh mempertahankan rumah tangga kita yang sudah retak...!"
sambung Agis sambil menyeka air matanya.
"Erika sudah melahirkan dan sebaiknya kamu fokus pada mereka berdua dan lepas aku !"
"Tidak Agis, Sesungguhnya aku keliru dan kenyataan nya aku hanya mencintaimu. Aku khilaf dan menyesali kebodohan ku yang sudah menyakiti mu!"
Tutur Rayan menitikkan airmata nya.
"Jangan meminta pada yang tidak rela, dan maafkan aku yang sudah tidak sudi mendengar rayuan mu maka biarkan aku sendiri bang!"
Ujar Agis menangis pilu.
"Aku tidak tahu salah dan dosaku apa hingga kamu tega menyakiti aku, dan yang paling menyakitkan adalah kamu juga merampas sahabat ku bang, Aku iba melihat anak kalian seperti itu, tapi apa kalian pernah iba padaku ?"
**
*
*
Bersambung...
Terimakasih sudah mampir dan setia, Author baru bisa update karena pagi ini merevisi beberapa bab sebelumnya.
Thanks untuk reader setia author 😍😍😍😍