NovelToon NovelToon
Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:520.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Karena Fitnah Ibu Mertua ku, rumah tangga ku berantakan. Dia tega memfitnah dan menghadirkan orang ketiga di dalam rumah tangga ku.

Aku tak tahu, kenapa ibu mertua jadi kejam seperti ini, bahkan bukannya dia yang meminta agar aku dan Mas Doni segera menikah.

Ada apa ini?

Bagaimana nasib rumah tangga ku?

Siapa yang akan bertahan, aku atau ibu mertua ku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyakit Aneh

Malam semakin larut, Bu Misye terlihat gelisah dalam tidurnya. 

Keringat dingin mengucur deras di tubuhnya. Saat itu dia berada di alam bawah sadarnya sedang melihat pemandangan yang mengerikan.

Ada banyak mahluk buruk rupa dengan bentuk tubuh yang tak sempur, begitu mengerikan. 

Bulu kudu Bu Misye merinding, meremang dia menangis dan menggigil dengan lidah yang kelu tak bisa bergerak.

Ada sesosok mahluk dari alam alam gaib berlidah panjang sedang menjilati Bu Misye.

Membuat tubuh Bu Misye semakin membeku, bahkan Bu Misye sudah tak bisa menahan diri untuk buang air kecil.

Tubuh Bu Misye terus saja di jilati oleh mahluk itu dan bagian yang dijilati tersebut terasa mati rasa.

Setelah selesai menjilati Bu Misye, mahluk itu pergi meninggalkan Bu Misye.

Bu Misye membuka matanya dan dia langsung berteriak sekencang-kencangnya.

Akh! akh! Tolong! Tolong!

***

Doni masih terjaga di ruang kerjanya. Dia melirik jam dinding dan waktu masih menunjukkan pukul sepuluh malam.

Tiba-tiba Doni mendengar sayup-sayup suara keributan. Benar saja, tak berapa lama terdengar suara ketukan pintu.

Tok tok tok 

"Den! Den!"

Doni berjalan cepat, karena ketukan pintu itu juga Viola sampai terbangun.

Kreak pintu terbuka.

"Ada apa Mbok?" Tanya Doni.

"Nyonya Den, Nyonya seperti kesurupan tubuhnya tidak bisa bergerak. Dia terus berteriak-teriak," kata bi Siti dengan panik.

Mendengar hal itu Doni langsung berlari menuju anak tangga dan menghampiri kamar Bu Misye.

Saat itu beberapa asisten rumah tangga mereka sudah berkumpul mengelilingi Bu Misye.

"Istighfar Nya! Istighfar!" ucap salah satu ART mereka.

Bu Misye menggelengkan kepalanya dengan bola mata yang melotot seperti hendak keluar. Ada busa di tepi bibirnya.

"Mama! Mama kenapa Ma?"tanya Doni dengan panik.

Bu Misye menggeleng-gelengkan kepalanya dengan buih yang terus keluar di sudut bibirnya.

"Mang, tolong siapkan mobil kita bawa Mama ke rumah saki," titah Doni pada sopir pribadinya.

Bu Misye masih terus menggelepar menggeleng-gelengkan kepalanya sementara beberapa asisten rumah tangga membacakan doa-doa untuknya.

"Astaghfirullahaladzim mah, kenapa Mama bisa seperti ini?" tanya Doni.

Tentu saja Bu Misye tak bisa menjawab, bola mata hitamnya terangkat ke atas.

'Sudah Den." Beberapa saat mang Ujang  kembali menghampiri mereka.

"Ayo Mang kita bawa mama."

Doni dan Mang Ujang berusaha mengangkat tubuh Bu Misye.  Namun, tubuh bu misye terasa begitu kaku, seperti batu besar akhirnya dibantu oleh bik Surti dan dua orang asisten rumah tangga lainnya barulah bu Misye bisa diangkat, itupun dibacakan dengan doa-doa sepanjang mereka mengangkat tubuh manusia.

Sesampainya di mobil tubuh bu misye dimasukkan ke dalam mobil dan dibaringkan.

Mereka semua ngeri melihat keadaan bu Misye. Bu Misye  seperti orang yang terkena stroke ataupun kejang-kejang, wajahnya pucat dan menyeramkan.

Setelah posisi bu misye di dalam mobil benar dan nyaman, Doni dan mang Ujang membawa bu Misye  ke rumah sakit.

Bu Surti, Bi Atun Dan Bi Siti berbisik-bisik, tentang kejadian yang mencekam malam ini.

"Itu Nyonya kenapa ya? Dari tadi pagi penyakitnya aneh banget."

"Kena azab kali, begitulah  kalau lidah setajam pedang, memutarbalikkan fakta, fitnah sana sini."

"Ih ngeri banget. Bisa sampai seperti itu."

"Iya, makanya kalau kita mau berbuat jahat pikir-pikir dulu karena pasti akan ada balasannya."

"Apalagi memfitnah seseorang, fitnah itu kan lebih kejam daripada pembunuhan."

"Iya, Baru kali ini aku melihat azab yang nyata. Jadi merinding."

Ketiga asisten rumah tangga itu pun kembali ke kamar mereka masing-masing.

***

Sesampainya di rumah sakit bu misye langsung ditangani di ruang UGD.

Seorang suster mencoba untuk mencari urat nadi Bu Misye untuk menusukkan jarum infus,  Namun pembuluh darahnya seakan membeku karena tak bisa di tusuk oleh jarum.

Para medis itu terus berusaha agar bisa memasukan jarum infus. Sementara Bu Misye sudah berada dalam keadaan tak sadar.

Doni meneteskan air matanya, sambil terus mengucapkan doa-doa. Setelah satu jam barulah Bu Misye bisa ditangani dan diberikan pertolongan pertama.

Doni melihat para medis yang bekerja menangani Bu Misye itu keluar keringat. Mereka terlihat begitu gerah.

Padahal selain ruang IGD yang full AC, saat ini waktu menunjukkan tengah malam. Jadi rasanya mustahil jika para medis itu merasakan gerah.

Seketika Doni merinding melihat ibunya sendiri. Bu Misye terlelap dengan mulut yang menganga dan bola mata yang masih sedikit terbuka.

"Astaghfirullahaladzim ada apa ini Ma, apa benar mama telah melakukan perbuatan syirik hingga ke dukun," gumam Doni.

Bu Misye tidur dengan dengkuran keras membuat suasana sedikit berisik di ruang IGD tersebut.

Setelah keadaan Bu Misye tenang, Doni menghampiri dokter yang memeriksa keadaan Bu Misye.

"Dokter, sebenarnya apa yang terjadi pada ibu saya, apakah beliau terkena serangan jantung?"

Saking berharap ibunya tak bermain mistik, Doni lebih berharap Bu Misye terkena serangan jantung dari pada penyakit bukan non medis.

"Untuk sementara kami mendiagnosis pasien mengalami Epilepsi. Namun besok akan dilakukan kembali oleh dokter spesialis syaraf."

Huah, Doni menghempaskan napas panjang.

Setelah menghadap dokter, Doni kembali menghampiri Bu Misye.

Sepanjang malam dia tidak bisa tidur. Ada rasa kesal melihat keadaan Bu Misye. Ada rasa khawatir.

"Ya Allah,apa yang terjadi dengan keluarga ku, setiap hari selalu saja ada masalah, apa karena kami sudah jauh dari Mu ya Allah."

gumam Doni.

Doni terus saja mengucapkan istighfar, melihat Bu Misye tidur saja sudah sangat mengerikan baginya.

Waktu menunjukkan pukul empat pagi, Doni meninggal Bu Misye untuk menunaikan shalat subuhnya.

Sudah lama dia tak melakukan kewajiban sebagai seorang hamba.

Doni jadi malas beribadah, karena dia ingin protes terhadap nasib yang menimpa kehidupannya. Namun semakin dia menjauh dari Tuhan, hatinya semakin diliputi oleh perasaan gelisah dan tidak tentram.

Begitu banyak masalah yang terjadi di dalam hidupnya sejak dia berpisah dengan mantan istrinya.

Jauh di lubuk hati Doni, dia masih menyimpan harapan jika Sindy bukanlah saudara kandungnya.

Sindy adalah cinta pertama dan tentu sulit baginya melupakan mantan istrinya itu.

Setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Doni kembali menghampiri Bu Misye.

Tiba-tiba dia melihat kulit Bu Misye memerah seperti terbakar ada juga yang melepuh. Namun saat itu Bu Misye masih  tak sadarkan diri.

"Astaghfirullahaladzim,ada apa lagi ini."

Karena kelihatan Bu Misye tak hanya sakit secara medis. Doni pun bermaksud meruqyah bu Misye setelah keluar dari rumah sakit.

***

Keesokan harinya Bu Misye di periksa oleh dokternya spesialis syaraf.

Dokter syaraf mencoba menggerakkan fungsi alat gerak di tubuh Bu Misye sepertinya mengangkat kaki dan tangannya untuk memberikan rangsangan refleks. Namun tubuh Bu Misye tidak merangsang.

"Bagaimana dokter, apa yang terjadi dengan mama saya?"

"Seperti ibu anda mengalami kelumpuhan."

"Kelumpuhan dokter?"

"Tapi apakah bisa disembuhkan dokter?" 

"Insyaallah tak ada yang tak mungkin di dunia ini jika mendapatkan ijin dari yang maha kuasa.."

Selama di rumah sakit, hanya Doni yang menjaga Bu Misye. Maklum saja saat ini sang istri beralasan tengah ngidam dan tak bisa menjaga Bu Misye.

Bu Misye kini hanya bisa bicara namun tak begitu jelas sementara tubuhnya mengalami kelumpuhan. Setelah seminggu dirawat Bu Misye di perbolehkan untuk pulang.

1
gaby
Dah tau kere, malah nikah lg, mana pny anak lagi. Gimana biaya operasi Ainun bisa terkumpul, duitnya buat nafkahin istri & 2 anak
ryuuu
Buruk
Deli Sary Nadeak
dokter kandung??? emang ada dokter tiri thor??? 😆
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Ok kak thor ✌️
👑Meylani Putri Putti: sama 2 😘
total 2 replies
Yunerty Blessa
akhirnya mereka semua hidup bahagia....
Yunerty Blessa
syukur lah Alesha juga hamil
Yunerty Blessa
semoga Dave cepat sembuh...
tahniah buat kehamilan mu Ainun
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Dave dan Alesha,, semoga berbahagia
Yunerty Blessa
akhirnya Aiman sembuh sepenuhnya
Yunerty Blessa
berharap Dave baik² saja sebelum pernikahan nya....
Yunerty Blessa
astaga Aiman 🤦‍♀️... terlalu asyik bercucuk tanam sampai lupa makan.....
Yunerty Blessa
pengantin baru buka puasa 🤭
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Aiman dan Ainun...
Yunerty Blessa
syukur lah Ainun bisa melihat..
tahniah Ainun
Yunerty Blessa
semoga operasi mata Ainun berjalan lancar
Yunerty Blessa
semoga lamaran nya lancar
Yunerty Blessa
semangat Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
semoga berjodoh,,Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
kalau kalian berdua memang berjodoh pasti akan bersatu jua
Yunerty Blessa
lebih baik lagi Doni tak payah nikah dengan Siska jahat 😠😠 sabar Ainun....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!