NovelToon NovelToon
Radiant Dawn

Radiant Dawn

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: chubby Lion

Sepuluh tahun setelah dunia porak-poranda akibat perang nuklir, para penyintas hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Monster hasil mutasi berkeliaran, kelaparan menjadi musuh sehari-hari, dan manusia yang seharusnya saling membantu justru menjadi ancaman paling mematikan.

Di tengah kekacauan itu, sekelompok pejuang mencoba bertahan, menggenggam harapan tipis di dunia yang nyaris mati. Dalam upaya mereka untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi global ini, tentunya dengan satu pertanyaan yang masih menggema.

"Benarkah dunia ini hancur karena nuklir? Atau karena busuknya hati manusia itu sendiri?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chubby Lion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trovan 5

Setelah penjelasan panjang dari Lira mengenai misi yang mereka terima, Wirn mulai mengerti situasinya.

"Jadi, gelombang mutasi menyerang Trovan karena ingin mencapai Radiant Fruit?" tanya Wirn.

Lira mengangguk. "Lalu untuk mempertahankan kerja sama yang telah dibangun oleh Radovile dan Trovan, kita dikirimkan kesini untuk membantu Trovan dalam menahan serangan mutasi?"tanya Wirn lagi.

Lira kembali mengangguk. "Baiklah"ucap Wirn singkat. Suasana kembali hening, Wirn sejenak nampak memikirkan sesuatu.

"Apa kalian tau tepatnya kapan Radiant Fruit akan berbuah?"tanya Wirn.

Lira menggeleng kan kepalanya dengan ekspresi datar.

"Lihat mereka berdua, mereka berdua dingin"

"Dingin dan juga kejam"bisik Kai kepada Kael.

"..." suasana kembali menjadi canggung, setelah berdiri cukup lama ditengah rasa canggung itu, Kai akhirnya angkat bicara.

"Hey, mau sampai kapan kita berdiri disini?"tanya Kai

"Melihat bagaimana cara kalian berkomunikasi ini menjadi semakin menyeramkan"

"Hari sudah mulai gelap, kurasa kita harus segera kembali ke tenda untuk beristirahat"

"...." Wirn menatap Kai dan Kai menatap Wirn.

"Oh tenang saja, mereka sudah menyiapkan 5 tenda untuk kita"ucap Kai.

"Ya, melihat hari sudah mulai gelap ayo kita kembali ketenda" ucap Kael menerima ajak Kai.

"Baiklah, kita harus memulihkan energi untuk besok"ucap Lira.

Mereka berempat akhirnya memutuskan untuk kembali menuju tenda yang telah disediakan untuk beristirahat.

Tanpa mereka sadari, mereka nampaknga melupakan seseorang.

"Hey! kurasa kita seperti melupakan sesuatu"ucap Kai

"Tapi apa ya?"pikir Kai

"Mungkin perasaanmu saja Kai"ucap Lira

Setelah beberapa menit mereka pergi dari gerbang Timur dan menuju tenda mereka.

Asdeath akhirnya kembali ke gerbang timur untuk menemui mereka, "Guys aku kemba...li..."ucapnya terhenti sejenak melihat sekitar. Asdeath menatap sekelilingnya dan mencari keberadaan Kai, Lira, Kael, ataupun Wirn.

"Loh mereka kemana? apakah aku ditinggal?"pikir Asdeath

"...."

"Sigh..."

Malam telah tiba, angin dingin berhembus melewati tenda-tenda di markas Trovan.

Aroma tanah dan darah memenuhi sekitaran Trovan. Tenda mereka tidak jauh dari gerbang timur dan bisa terbilang cukup dekat. tepat dibelakang tenda mereka terdapat lahan yang hanya diisi oleh tanah kosong.

Dibelakang tenda, Kai terlihat sedang berlatih, ia terus mengayunkan belatinya diudara dan melatih beberapa kemampuan bayangannya.

Kai bahkan menggunakan cloningannya sebagai lawan bertarung untuk mengasah skillnya.

Seseorang mendekat. Kai menatapnya sejenak dan berhenti mengayunkan belatinya, "Asdeath" ucap Kai.

"Tuh kan aku tau ada yang janggal tadi, kita meninggalkan seseorang"ucap Kai baru menyadarinya.

Asdeath menghela nafas, "aku kecewa" ucapnya sembari memegang sisa sate yang hampir habis ditangannya.

Kai menggaruk kepalanya. "Maaf soal itu kami benar-benar lupa," jawabnya sedikit canggung.

Asdeath melirik sekeliling. "Jadi ini tempat kalian beristirahat, ya?"

"Seperti yang kau lihat. Mereka semua ada di tendanya masing-masing," balas Kai kembali mengayunkan belatinya.

Asdeath mengangkat alis. "Lalu dirimu tidak istirahat?" tanya Asdeath.

Kai terdiam sejenak dan menghela napas. "Hey, bagiku istirahat hanya membuang waktu, memikirkan betapa bebannya aku saat ini, aku harus banyak berlatih."

"Aku berbeda denganmu Asdeath, kau memiliki radiant power yang kuat sejak awal"

"Radiant powerku hanya dibatas standar, mungkin bagimu mudah untuk mencapai titik ini, tapi bagiku tidak"ucap Kai.

"D antara yang lainnya, akulah yang paling lemah"

"Padahal pengalamanku cukup banyak, tapi pertumbuhan ku sangat lambat"

"Aku harus mengejar mereka, jika aku beristirahat sekarang aku akan kembali tertinggal"ucap Kai.

"...."Asdeath terdiam

"Kudengar kamu orang yang kekanak-kanakan, ternyata bisa serius begini juga ya?"tanya Asdeath.

Asdeath menawarkan satenya. "mau sate?" Ia menawarkan setusuk sate ke arah Kai.

Kai menolak. "Uhh, tidak terima kasih."

Asdeath kembali menggigit sate yang ia miliki meski memakai topeng, topeng yang Asdeath pakai adalah sebuah topeng dengan rongga dibagian mulutnya sehingga memungkinkan ia untuk makan meski memakai topeng.

Asdeath memperhatikan Kai dengan seksama, sebelum akhirnya berkata, "Melihatnya berjuang sekeras ini, mengingat kanku pada diriku yang dulu, aku juga berjuang sekeras ini"pikir Asdeath.

"Kamu tidak pernah belajar dari seorang mentor atau semacamnya ya?"tanya Asdeath

"eh, ya begitulah, bagaimana kamu tau?"tanya Kai sembari terus mengayun belatinya.

"Pantas saja pertumbuhan mu terhambat"

"Kamu tidak bisa hanya mengandalkan dirimu sendiri untuk berlatih, terkadang kamu juga harus meminta saran pada seorang guru atau semacamnya"

"Gerakanmu benar-benar berantakan, aku bahkan bingung bagaimana kamu bisa ada di titik ini dengan gerakan berantakan seperti itu."

Kai menyipitkan matanya. "Berantakan? Seakan-akan kau tahu saja cara menggunakan belati."

Asdeath mengangkat bahu dan sedikit menyeringai. "Ya aku tau beberapa teknik, mau sparing?"

"Kebetulan aku benar-benar bosan, aku akan mengajarkanmu beberapa hal yang mungkin berguna."

Kai sedikit kesal mendengarnya. "Pengguna belati itu jarang, pengguna elemen kegelapan juga jarang, itu sebabnya aku selalu berlatih sendiri"

"Sulit mencari mentor dan ketika bertemu belum tentu ia akan menerimaku sebagai murid karena bakatku yang rendah ini"gumam Kai.

"Kalau begitu panggil aku guru!"ucap Asdeath

"Huh..."

"Makhluk berkepala tengkorak ini cukup tengil juga ya"

"Baiklah bagaimana jika begini, kalau aku kalah aku akan memanggil mu guru dan jika aku menang dirimu yang harus memanggilku guru"tantang Kai.

Asdeath menyeringai dibalik topeng tengkoraknya dan menggenggam tusuk sate pendek di tangannya sebagai sebuah pisau.

"Oh, ide yang bagus"ucap Asdeath.

Asdeath menggenggam erat tusuk sate tersebut, dengan sentuhan ringan tusuk sate itu terlihat sangat tajam layaknya sebuah pisau yang telah diasah berkali-kali.

"Tusuk sate? meremehkanku hah?" Kai tidak memberikan waktu untuk jeda bicara atau semacamnya.

Kai melesat ke depan dengan Shadow Dancenya.

Kai menggunakan "Shadow Dance", tubuhnya bergerak cepat diantara para bayangan dan tiba-tiba telah sampai di belakang Asdeath dengan belati yang terhunus.

Namun tanpa melihat, Asdeath memiringkan kepalanya sedikit dan menghindari serangan dari Kai yang nyaris sempurna.

"Oh teknik yang menarik, tapi menyerang diam-diam itu juga keahlianku"ucap Asdeath seketika memudar dari pandangan Kai.

Asdeath benar-benar menghilang tiba-tiba, kemampuannya benar-benar tidak masuk akal.

"Menghilang? apa skillnya berhubungan dengan teleportasi atau mungkin invisibility?"pikir Kai.

Kai mengaktifkan "Shadow Clone" berharap bisa membantunya dalam sparing ini.

Kai bahkan tidak tanggung-tanggung untuk menciptakan tiga bayangan dari dirinya untuk menyerang ke berbagai arah.

"Oh itu adalah salah satu teknik yang kuharap bisa kukuasai sejak dulu namun sayangnya radiant powerku tidak memungkinkan"ucap Asdeath terlihat sudah berada diatas pepohonan.

"Oh jadi kau disana rupanya"ucap Kai.

Kai dan klonnya bergegas melompat keatas pepohonan untuk mengepung Asdeath.

Mata Asdeath memancarkan cahaya, kuning dan ungu.

Kai dan bayangannya mengepung Asdeath dari segala arah, Kai menggunakan teknik Shadow Chain untuk mengikat Asdeath.

"Gotcha" ucap Kai dan segera menerjang Asdeath secara bersamaan dengan bayangannya dari berbagai arah.

"Oh, dirimu. memiliki banyak trik juga rupanya"gumam Asdeath

Namun lagi dan lagi, Asdeath menghilang dari pandangan Kai.

Yang lebih tidak masuk akal, rantai bayangannya hancur seketika bersamaan dengan menghilangnya Asdeath.

"Itu bukan teleportasikan"gumam Kai ketika tebasannya tidak mengenai apapun.

"Bagaimana bisa tubuhnya tiba-tiba memudar seperti asap dan menghilang, apakah kemampuannya elemen asap?"pikir Kai

Asdeath tiba-tiba menampakkan dirinya dibelakang Kai dan menyerang dengan tusuk sate nya.

Untungnya Kai sempat untuk menyadarinya, Kai reflek menangkis serangan Asdeath.

"Clang!!" suara tangisan belati.

Asdeath tidak memberikannya nafas dan menyerangnya secara beruntun. Kai hanya mampu untuk bertahan dari setiap serangan Asdeath.

"Kh..."

Bayangan Kai segera bergerak untuk menyerang Asdeath, namun saat hendak menebas Asdeath. Asdeath menghilang lagi dari pandangannya.

"Woshh"

"Lagi??"ucap Kai sedikit frustasi.

Asdeath perlahan muncul layaknya udara yang menyatu, ia muncul dibelakang bayangan klon milik Kai dan menusuknya satu persatu, menghancurkan setiap klon bayangan yang Kai ciptakan.

"Sudah siap memanggilku guru?"tanya Asdeath.

"Aku belum kalah"ucap Kai sedikir emosi.

Kai menghela nafasnya dan berusaha menenangkan dirinya, Kai mengangkat kedua belatinya dan mengambil posisi kuda-kuda khasnya, "aku akan lebih serius mulai dari sekarang"ucap Kai.

"Baiklah-baiklah, kamu mulai serius ya, ayo kita lihat kemampuan belati siapa yang lebih baik"ucap Asdeath dengan tusuk satenya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!