NovelToon NovelToon
Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

🍁Ketika kesetiaan diragukan, nasib rumah tangga pun mulai dipertaruhkan.

-
-

Bukan pernikahan impian melainkan sebuah perjodohan. Aini harus menikah dengan anak dari sahabat lama Ayahnya atas permintaan sang Ayah yang tengah terbaring lemah dirumah sakit.

Berbeda dengan Aini yang berusaha menerima, Daffa justru sebaliknya. Dinginnya sikap Daffa sudah ditunjukkan sejak awal pernikahan. Meskipun begitu Aini tetap mencoba untuk bertahan, dengan harapan mereka bisa menjadi keluarga yang samawa dan dapat menggapai surga bersama.

Dan ketika cinta itu mulai hadir, masa lalu datang sebagai penghalang. Keutuhan cinta pun mulai dipertanyakan. Mampukah Aini bertahan ditengah cobaan yang terus menguji kesabaran serta mempertahankan keutuhan rumah tangganya?



📝___ Dilarang boom like, menumpuk bab apalagi sampai kasih rating jelek tanpa alasan yang jelas. Silahkan membaca dan mohon tinggalkan jejak. Terimakasih 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : Terlambat...

Sempat terdiam beberapa detik karena kaget, Daffa mendorong kuat bahu Celine saat merasakan bibir Celine mulai bergerak. Nafasnya terdengar berat, entah karena ciuman mendadak itu atau karena menahan kesal juga.

"Sudah gila kamu, Celine." Ujarnya dengan suara terdengar berat, "Sekarang aku ini adalah suami orang, dan kita hanya masa lalu!"

"Secinta itu kamu sama dia, Daf? Sampai kamu benar-benar ingin melupakan masa lalu kita dulu?" Tanyanya dengan mata yang sudah kembali berkaca-kaca, hatinya begitu sakit setiap kali mendapatkan penolakan dari Daffa.

"Apa yang ada dipikiran kamu saat itu? Apa kamu memikirkan tentang perasaanku? Tidak kan??" Daffa mengusap wajahnya kasar, menarik nafas panjang dengan mulutnya dan berusaha meredam emosinya yang mulai terpancing.

Semilir angin malam berhembus menyapu kulit, sejenak keduanya terdiam untuk beberapa saat. Terpaksa Daffa harus memberi jarak, agar Celine sadar akan statusnya sekarang. Dan memang sudah tidak ada harapan lagi untuk hubungan mereka yang sudah lama berakhir.

"Mulai sekarang jangan dekati aku lagi. Aku tidak mau Aini mengira kalau sudah terjadi sesuatu diantara kita," bukan sebuah gertakan semata, melainkan sebuah peringatan keras supaya Celine paham.

Langkah lebarnya membawanya menuju ke arah hotel, sedikitpun dia tidak menoleh kembali ke arah belakang. Sebelum naik ke kamarnya, Daffa lebih dulu menemui pihak resepsionis hotel dan meminta bantuan mereka untuk menghidupkan handphonenya yang mati.

"Tolong perbaiki secepatnya, saya butuh untuk menelfon istri saya,"

"Baik Pak, akan kami usahakan," jawab resepsionis wanita itu dengan ramah.

Tatapannya kembali bertemu dengan mata Celine saat melihat wanita itu memasuki pintu utama hotel, namun sekali lagi dia berusaha untuk mengabaikannya dan segera masuk ke dalam lift. Begitu sampai dikamarnya, Daffa bergegas masuk ke dalam kamar mandi setelah membuka jasnya dan melemparkannya ke arah sofa.

Tubuhnya yang masih berbalut kemeja berwarna putih dia biarkan basah saat air shower menyala, matanya terpejam sesaat ketika mengingat ciumannya dengan Celine barusan. Hampir saja dia terbuai tadi, hingga suara bisikan Aini seperti terdengar memanggilnya.

-

-

-

"Kamu dimana, Mas?"

Pagi ini, suasana rumah kontrakan dipenuhi oleh orang-orang yang datang melayat, bendara putih berkibar diikat di pohon tidak jauh di depan rumah, sementara jenazah sudah dimasukkan ke dalam keranda dan sudah siap untuk dikebumikan.

"Din, kakak kamu masih belum bisa dihubungi juga?" Bisik Devita pada Dina, sengaja dia tidak bicara keras-keras supaya tidak terdengar oleh Aini.

Kondisi menantunya itu cukup memprihatinkan, wajahnya sembab dan pucat, hanya seperlunya saja menjawab jika ditanya, terkadang hanya mengangguk ataupun menggeleng tanpa bersuara.

Dan Devita bisa memahami, pasti berat bagi Aini harus kehilangan sosok ayahnya, ditambah lagi suami yang seharusnya bisa menjadi tempat bersandar kini sedang tidak ada disampingnya.

"Belum Ma, kak Daffa payah," jawab Dina, agak sedikit kesal juga karena tidak biasanya kakaknya tidak bisa dihubungi seperti sekarang ini, sudah sejak semalam handphonenya tidak aktif.

Devita menghela nafas panjang, "Ya sudah, mama mau telefon Sinta sekertarisnya, biar Sinta menelfon ke pihak hotel tempat kakak kamu menginap,"

Devita berjalan keluar rumah untuk menghubungi Sinta. Dina yang melihat kondisi kakak iparnya juga merasa tidak tega, wajahnya pucat dan tatapannya kosong. Namun dia juga tidak bisa menghibur banyak, karena saat ini sosok yang dibutuhkan oleh kakak iparnya adalah suaminya, yaitu Daffa.

Meskipun tanpa kehadiran Daffa, jenazah tetap dikebumikan karena memang tidak bisa menunggu terlalu lama lagi. Tak ada air mata yang keluar dari mata Aini selama proses pemakaman, bukan karena tidak sedih, tapi dia berusaha untuk kuat. Begitupun dengan Ratri yang sudah mulai belajar menerima kenyataan dan berusaha bersikap tegar demi putrinya.

-

-

-

"Pak Daffa, ada telefon untuk Anda,"

Seorang wanita yang bekerja di bagian resepsionis memanggil begitu melihat Daffa lewat, kebetulan dia sedang menerima panggilan telefon dari seseorang yang mengaku sebagai sekertaris dari Daffa.

Daffa langsung menghampiri dan mengambil alih sambungan telefon tersebut, kebetulan dia baru saja turun dan akan menyelesaikan urusannya disana karena sudah tidak sabar untuk segera pulang, sejak semalam perasaannya tidak enak dan dia kepikiran tentang Aini terus.

"Ya, ini saya,"

"Pak Daffa, syukurlah..." terdengar suara Sinta begitu lega saat mendengar suara bosnya, "Bapak kemana saja, handphone Bapak tidak aktif?"

"Handphone saya jatuh dan mati, sekarang sedang diperbaiki. Ada apa kamu menelfon, apa ada masalah?"

"Begini, Pak, barusan Ibu Devita menelfon dan memberitahukan jika mertua Bapak, yaitu Pak Yusuf meninggal dunia semalam. Keluarga Bapak sudah mencoba menghubungi Bapak tapi tidak bisa,"

Deg...

Jantungnya seakan berhenti berdetak, dan tubuhnya terasa lemas. Selain terkejut atas meninggalnya ayah mertuanya yang tiba-tiba, dia juga memikirkan bagaimana keadaan Aini sekarang, istrinya itu pasti sangat terpukul dan merasa sangat kehilangan.

"Tolong batalkan pertemuan saya dengan pak Hendi pagi ini, saya akan pulang sekarang. Dan suruh orang untuk mengemas dan mengambil barang-barang saya disini!"

"Baik Pak, laksanakan,"

Pekerjaannya tak penting lagi, yang dia pikirkan sekarang adalah keadaan Aini. Harusnya disaat-saat seperti ini dia ada disamping istrinya, tapi apa yang sudah dia lakukan, semalam dia malah menghabiskan waktunya untuk makan malam dan mengobrol bersama dengan Celine.

Perjalanannya terasa sangat panjang, padahal dia sudah membawa mobilnya dengan kecepatan penuh supaya segera sampai dirumah kontrakan orang tua Aini. Seandainya saja semalam dia mengabaikan ajakan Celine dan tetap memilih menelfon Aini mungkin sekarang dia bisa ada disamping sang istri untuk sekedar menguatkannya.

Begitu sampai disana, dia hanya melihat kursi-kursi plastik berjejer di halaman rumah yang tidak begitu luas itu. Dan dia sadar jika dia sudah sangat terlambat datang.

Seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah tersebut, Daffa bergegas menghampirinya, "Permisi, dimana Aini?"

"Neng Aini sedang ikut ke pemakaman ayahnya, Mas, mungkin sebentar lagi juga pulang," jawab wanita yang merupakan salah satu tetangga disana, "Nah itu mereka sudah pulang," tunjuknya begitu melihat Aini datang bersama rombongan keluarganya yang tak lain adalah adik dan orang tua Daffa.

"Kak Daffa...!"

Seketika langkahnya terhenti saat Dina yang berjalan disampingnya menyerukan nama itu. Kelopak matanya perlahan terangkat dan pandangannya bertemu dengan mata seseorang yang sangat dia rindukan.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari tatapan sang istri, Daffa berjalan mendekatnya. Langkahnya pelan tapi pasti, hingga kini dia sudah berdiri tepat dihadapan Aini.

"Maaf..." ucapnya pelan seraya mengusap air mata yang baru saja menetes di wajah istrinya.

Aini menggeleng pelan, tak kuasa lagi dia menahan hingga saat Daffa membawa tubuhnya ke dalam pelukan tangisnya seketika pecah. Tak sanggup dia berkata, hanya sesak didalam dada yang kini tumpah dalam bentuk air mata, dirinya terasa hancur.

Mereka yang menyaksikan pun ikut meneteskan air mata kembali saat melihat betapa hancurnya Aini. Sesekali Daffa menyeka ujung matanya dengan jari-jari tangannya tanpa melepaskan sang istri dari dalam dekapannya dan malah mendekapnya semakin erat.

Bahunya bergetar, tangisnya semakin keras dalam dekapan sang suami. Untuk beberapa saat mereka membiarkan Aini terus menangis, supaya hatinya merasa lebih lega.

"Aini..."

Devita lebih dulu menoleh saat mendengar suara itu, dan dia melihat wajah wanita yang pernah menjadi menantunya sudah berdiri disana dengan memegang sesuatu ditangannya.

...💧💧💧...

1
〈⎳ FT. Zira
minta bonus aja sama Daffa din🤭🤭.. biaya tenaga gitu🤭
〈⎳ FT. Zira
modus ngindarin tidur bareng daffa/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
setelah ini dirimu harus mode macan ngamuk di depan Celine,, mode kucing jinak di depan Ai.. bair so celine sadar dirii
. tapi aku ragu celine bakal sadar sebelum dapet karma instan🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: astaga... typo ku parah amat/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Mana kapok si ulet bulu kalau tujuannya belum tercapai /Proud//Proud//Proud/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
fer fer.. dirimu mau jadi duri di dalam daging ntar balik ke dirimu sendiri lho😮‍💨😮‍💨
〈⎳ FT. Zira
salah lah.. dirirmu malah menciptakan pelakor kok.. masa yg begitu disebut benar🤧🤧
Zhu Yun💫: Otaknya agak geser, belum aja dia ngerasain diselingkuhi /Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
masih... dikit🤧🤧 auto langsung di tendang/Facepalm/
Zhu Yun💫: Potong sekalian burungnya /Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
ceritain juga kalo sempet cup juga.. kali aja bekasnya di tutup ma Ai😏😏
Zhu Yun💫: Yang ada ditoyor tuh bibir /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
telat dirimu Daf.. masa Ai yg lebih dulu nyampe rumah🤧
Zhu Yun💫: Kebanyakan mikir dia, lama-lama kepalanya botak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jangan sampai kalah dari si ulet Ai.. tapi suamimu juga perlu dikasih pelajaran dikitt🤪🤪
Zhu Yun💫: Pelajarannya jangan dikasih jatah /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
terbiasa tidur sambil di ipuk ipum kan dirimu Ai😏😏
〈⎳ FT. Zira: plus di elusinn/Proud/
Zhu Yun💫: Kangen di kekepin /Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
Wahyu Suriawati
boleh ga Mak Daffa ku karungin terus ku becek becek biar jadi laki laki yg tegas dan jangan mau di deketin mantannya yg seperti jalang itu
Zhu Yun💫: Biar dimakan sampai tak tersisa /Joyful//Joyful//Joyful/
〈⎳ FT. Zira: lempar sekalian ke penangkaran biawak/Facepalm/
total 4 replies
yumi chan
enthlh thorr..aku gk sk dgn wnita yg lmhh bt airin lbh tegas jgn lmh biar daffa tau apa yg hrus dia jg...ht istri..
Zhu Yun💫: Lemah gimana ya kak? Aini sedang diuji kehilangan sosok ayahnya dan kesetiaan suaminya, jadi secara fisik dan mentalnya pasti down banget untuk saat ini, dan dia sedang berusaha untuk tegar dan kuat ... Dan dia juga sudah cukup tegas, tapi tegas disini bukan yang harus membangkang kepada suami ya kak, 🥰🥰🥰 🙏🙏
total 1 replies
yumi chan
thor bt aja airin cerai sm daaffa...nanti klsa jdh pasti ktmu..agar daafa mnysal dn bt airin pergi jauh ...jumpa di kla airin sukses...krna daffa lki2 plniplan..
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak untuk masukannya.... Tapi untuk cerai rujuk juga tidak bisa dibuat semudah itu ya kak, mengingat aku membuat cerita ini juga sebagai cerita yang bernuansa islami walaupun tidak terlalu kental juga... Biar sesuai dengan judul dan sinopsisnya juga.. yakin aja kak, kesabaran pasti akan berbuah manis... 🥰🙏
total 1 replies
Wahyu Suriawati
ayo Daffa kamu harus jujur dan jangan ada yg kamu tutupin dari istri kamu.daffa jadi laki laki kok mau aja di sosor ma mantan
Zhu Yun💫: Kalau masih bohong lagi nggak ada ampun lagi ya kak 🤭🤣🤣✌️✌️
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
caranya giamana? ngajak gulat?😮‍💨
Zhu Yun💫: Gulat disawah aja sama belut sana Daf /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
aku juga kecewa Ai😭😭 masa suamimu loyo sama mantann🤧🤧😭😭
Zhu Yun💫: Akupun kecewa 🤧🤧🤧🤧 Hujat aja hujat biar gak dapet jatah lagi dia /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
Ai dengeenya jawaban Ya nya doang Daf.. jelas dia kecewa. kamunya di hubungi gak bisa, tapi jawab ke hotel. semua orang yg ada otaknya langsung treveling.. tralaala tralili🤧🤧
Zhu Yun💫: Eh itu ada tanda apanya lagi nongol 🤧
Zhu Yun💫: Sengaja mancing emosi dia, omelin aja omelin 🤧🤧🤧👆
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
sengaja banget sih nih ulet bulu🤧🤧
Zhu Yun💫: Udah gatel soalnya, minta digosok /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Ma Em
Mungkin Daffa nya juga msh ada rasa sama Celine makanya Celine ajak makan malam Daffa nya mau , semoga Aini ambil tindakan tegas untuk Daffa dan Celine jgn mau diinjak injak harga dirinya jgn biarkan pelakor merasa menang Aini harus berani lawan Celine agar Celine tdk berani ganggu Aini lagi
Zhu Yun💫: Masih bimbang hatinya si Daffa, apalagi hubungannya dengan Aini baru seumur jagung 🤧🤧🤧
total 1 replies
Wahyu Suriawati
Daffa terlalu murahan banget jadi laki laki.uda mantan dan perna nyakitin masi mau di cium.aini tinggalin aja laki laki kayak daffa/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
Zhu Yun💫: Omelin aja kak omelin, buang sekalian ke laut biar dimakan ikan hiu /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!