damar aby sugito atau lebih sering di panggil sugi, seorang pemuda yang memiliki sebuah toko boneka, namun boneka yang di jualnya juga bukan boneka-boneka biasa melainkan boneka hidup yang melindungi tuannya, selain bukan bonekanya saja yang unik, sugi sendiri juga memiliki kekuatan yang tiada tanding. namun ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya itu sakti dan sugi juga tidak menyadari bahwa boneka-boneka yang di jualnya itu hidup. di season 2 kali ini akan terungkap bagaimana sugi bisa memiliki boneka-boneka hidup itu, dan bagaimana sugi bisa mendapat kekuatan tiada tanding, serta siapa yang telah membuat sugi tidak bisa menyadari kesaktiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penari bertopeng putih
"Kamu ingin menantangku? Punya masalah apa kamu kepadaku?!" Tanya tuan tua sukmowijoyo kepada patriark agung.
Patriark agung kemudian mengacungkan jarinya ke arah tuan tua sukmowijoyo, sambil berucap, "tuan sukmowijoyo, aku menantangmu bertarung, siapa pemenan dalam pertarunga ini akan menguasai seluruh aset dari keluarga mahendrawan!"
Ketika patriark agung mengatakan hal tersebut, tuan tua sukmowijoyo nampak kebingungan, "mengapa? Aku tidak ada urusan dengan keluarga mahendrawan yang hancur itu.."
Patriark agung langsung terdiam ketika mendengar hal ini, "bukankah kamu yang memberantas keluarg mahendrawan dengan kesaktian musik mistismu?"
"Hahaha!" Pada saat ini tuan tua sukmowijoyo langsung tertawa tebahak bahak, "ah, aku tahu sekarang kamu mengira aku yang membunuh mereka semua adalah aku karena mereka sekua mati dalam keadaan memegangi telinga mereka bukan?"
Patriark agung mengerutkak dahinya kemudian berucap, "bukankah begitu?"
Tuan tua sukmowijoyo menggeleng dengan ekspresi tenang, "sayang sekali bukan aku yang menghabisi keluarga mahendrawan, yang menghabisi mereka adalah tuan tidak terkalahkan... aku sarankan jika kamu ingin mencari perkara dengan tuan tidak terkalahkan itu, lebih baik kamu pergi saja."
Siapa sangka setelah mendengar hal ini patriark agung langsung menyeringai kemudian berucap, "oh, tenyata yang menggunakan musik mistis untuk melenyapkan keluarga mahendrawan adalah orang lain.... lalu di mana dia? Aku ingin menantangnya!"
Tuan tua sukmowijoyo kembali mengerutkan dahinya, "Kalau kamu menantangku itu masih masuk akal, namun dengan kekuatanmu saat ini menantang tuan tidak terkalahkan itu tidam masuk akal. Kamu seperti seekor semut yang mencoba mengigit gajah."
"Hahahaha!" Siapa sangka pada saat ini patriark agung tertawa terbahak bahak, "aku penasaran siapa sosok yang kamu panggil dengan sebutan tuan tidak terkalahkan itu! Aku benar benar ingin menjajal kekuatan musik mistisnya!"
Kemudian patriark agung memamerkan lonceng yang mirip denga lonceng sapi, "apakah kalian tahu ini? Ini adalah pusaka ampuh milikku namanya lonceng pulung lembu."
Kemudian patriark agung membunyikan lonceng itu. Pusaka itu langsung mengeliarkan suara keras ke segala arah khas lonceng sapi.
Tuan herlambang, ayu, citra, serta semua anak buahnya tampak kebingungan ketika mendengar suara ini. Pasalnya mereka tidak merasakan apapun.
Hanya berisik dan tidak enak di telinga, sudah itu saja. Namun pada saat ini tuan tua sukmowijoyo menjadi sangat serius kala mendengar suara ini.
"Tuan tua, apakah anda merasakan seuatu yang aneh dari pusaka itu?" Tanya herlambang.
Sukmowijoyo tidak menghiraukan pertanyaan herlambang, sukmowijoyo mengeluarkan serulingnya san segera memainkan sebuah musik mitis.
Patriark agung dengan sangat semangat membunyikan pulung lembunya lagi dengan lebih keras.
Seketika itu juga suara yang di hasilkan oleh seruling sakti milik tuan tua sukmowijoyo ini sangat lirih dan sangat sumbing.
Jelas musik mistis milik tuan tua sukmowijoyo ini tidak berguna di depan pusaka ini.
Seketika itu juga tuan tua sukmowijoyo langsung berucap dengan sangat serius, "apapun yang terjadi, hentikan bajingan ini! Jangan sampai dia mencapai tuan sugi! Ini akan menjadi bahaya!"
Herlambang, citra dan yang lainnya segera menganggukan kepala mereka.
"Haha!" Mendengar hal ini patriark agung tertawa, "sepertinya aku harus memberi pelajaran kepada kalian semuanya!"
Patriark agung terus membunyikan lonceng miliknya, "tunjukan di mana tuan tidak terkalahkan itu berada, aku akan menghajarnya! Dan kalau kalian tidak mau menunjukannya maka kalianlah yang akan aku hajar!"
Sementara itu di kamar sugi, pada saat ini sugi merebahkan tubuhnya ddengan sangat nyaman di atas ranjang yang empuk ini.
"Ah, enaknya..." ucap sugi dengan sangat santai. Akhirnya dia bisa beristirahat dengan sangat tenang. Ketika sugi baru saja terlelap tiba tiba sebuah suara lomceng sapi terdengar sangat nyaring di telinganya. Sugi langsung tersadar kembali, namun masih belum membuka matanya.
Ya mungkin suara ini suara lonceng sapi biasa, namun masalahnya suara ini cukup nyaring dan yang paling menjengkelkannya muncul di saat sugi hendak beristirahat.
Sambil memejamkan matanya sugi mengerutkan dahinya, ia berusaha untuk mengabaikan suara ini. Namun sugi tidak bisa! Suara ini malah semakin nyaring saja dan sangat mengganggu.
Sugi ingin keliar dari kamar ini dan menyuruh siapapun yang membunyikan lonceng ini untuk berhenti, namun setelah sugi teringat ini adalah kediaman tuan herlambang dan ia sendiri hanyalah tamu biasa jelas sugi langsung mengurungkan niatnya.
Sambil menggertakan giginya sugi menggerutu,"keparat! Berisik sekali!" Sugi hanya bisa menggerutu di dalam kamarnya. Kemudian menutupi kedua telinganya dengan bantal.
Apa yang tidak di ketahui oleh sugi, suara gerutunya menggema ke segala arah, membangunkan sebuah boneka kecil yang berwujud seperti penari lengkap dengan topeng putihnya, boneka penari itu tiba tiba menghilang di susul dengan seruling emasnya yang tiba tiba terbang keliar dari tas kecilnya.
Bukan cuma itu semua barang antik dan pusaka pusaka koleksi milik herlambang yang berada di ruang bawah tanah ikut terbangun.
***
Kembali ke luar halaman, baik herlambang citra, ayu dan tuan tua sukmowijoyo pada saat ini kalah dengan patriark agung, sebab mereka bukanlah tandingan dari patriark agung, seorang patriark yang namanya sedang naik daun karena kesaktiannya dan keberaniannya.
Sedangkan tuan tua sukmowijoyo? Dalam ranah kesaktian non musik mitis jelas ia kalah dengan patriark agung.
"Haha! Kalian semua tidak akan bisa mengalahkanku, oleh karena itu sekarang tunjukan kepadaku di mana tuan tidak terkalahkan itu berada, aku benar benar tidak sabar untuk menendang pantatnya!"
Tiba tiba sebuah suara gerutu terdengar sangat jelas yang bersumber dari dalam mansion.
"Keparat! Berisik sekali!"
Tuan herlambang, tuan tua sukmowijoyo, citra, ayu dan yang lainnya segara merenung mendengar suara gerutu ini.
"Hah? Tuan sugi!" Mereka kaget ketika mendengar suara dari tuan sugi ini.
Patriarak agung menyeringai ketika mendengar suara ini, "hehe, apakah kamu yang di panggil oleh mereka dengan jukukan tuan tidak terkalahkan itu? Lebih baik tunjukan dirimu lawan aku jangan jadi pengecut!"
Kemudian patriark agung kembali menggoyangkan loncengnya untuk membuat sebuah suara.
Namun detik berikutnya patriark agung langsung kaget bukan kepalang mendapati lonceng pulung lembunya tidak bisa mengeluarkan suara sedikitpun.
"Sssttt!" Sebuah desisan suara terdengar dari sebuah arah.
Tekanan mengerikan langsung menyelimuti tempat ini. Membuat suasana langsung berubah mencekam.
"Penari?" Semua orang yang ada di tempat ini kaget ketika melihat seorang penari kengkap dengan kostum dan topeng putihnya.
Patriark agung langsung mencoba bertanya siapa dia, Namun sayang sekali tidak ada satupun suara yang bisa di keluarkan dari mulutnya.
Patriarak agung bingung dia kemudian mencoba mengeluarkan aura kesaktiannya. Namun dia tiba tiba menyadari bahwa segala kesaktiannya menghilang.
Seketika itu juga patriark agung berkeringat dingin, memandangi penari bertopeng putih yang ia sangka adalah tuan tidak terkalahkan.
Patriark agung mundur ke belakang sambil mebuat pose, "jangan mendekat!"
