Kisah ini bukanlah tentang perasaan yang timbul karena adanya ketertarikan pada seseorang, melainkan tentang adanya perasaan yang diawali dari kebencian, lebih tepatnya adalah balas dendam.
Semuanya dimulai dari Devano Alian Laxbara, seorang pemimpin geng motor besar sekaligus pengendali teknologi. Dia memiliki sikap dingin, tegas, dan wajah yang nyaris sempurna. Siapa sangka, seorang Vano yang tak ingin terjerumus ke dalam percintaan kini seketika berubah saat bertemu Azzura Hasnal Alexander, gadis yang dikenal ramah dan ceria, namun ternyata menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Ia sengaja mendekati Vano dengan alasan balas dendam melalui pembunuh bayaran. Seiring berjalannya waktu, ia malah terlanjur jatuh cinta berkali-kali sehingga ia lupa dengan rencana balas dendamnya, yang pada akhirnya ia masuk ke dalam perangkapnya sendiri.
Vano yang curiga akhirnya mengetahui bahwa Zura, yang selama ini ia prioritaskan, ternyata ingin menghancurkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidaAlhasyim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KURIR YANG TAK ASING
Vano memarkirkan motornya di halaman rumah Zura. Cowok itu berfikir bahwa ia juga pernah mengunjungi rumah ini, tapi tak tau kapan hal itu terjadi.
Keduanya merasa canggung, apalagi mengingat kejadian di rumah sekolah tadi.
"Mampir dulu gak sih?" Zura memecahkan kecanggungannya dengan mengajak cowok itu masuk.
Vano menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"kayaknya gue harus cabut sekarang!"
Bukannya cowok itu tak mau mampir sebentar, tapi ia ada keperluan di markas, yaitu ingin bertemu dengan Rajord, Karena hari ini cowok itu akan pulang ke Amerika.
"Gue pamit ya! " usai mengatakan hal itu. Cowok itu pun menancapkan gas motornya menuju keluar gerbang rumah gadis itu.
Melihat Vano yang sudah pergi. Zura pun memasuki pintu utama dengan senyum yang mengembang. entah kenapa ia merasa nyaman ketika bersama Vano.
Namun, senyuman itu segera pudar saat Arza berdiri diambang pintu. Zura merasa takut jika bundanya itu akan memarahinya karena pulang bersama cowok yang tak dikenal.
"Kenapa gak suruh ano buat mampir?" Zura mengernyitkan dahinya saat Bunda menyebut nama Vano itu " ano. "
"Maksud bunda Vano? ". Arza menganggukan kepalanya.
" kok bunda kenal? ".
" dia kan anak teman bunda ".
Zura meng angguk- angguk kan kepala nya .
Jangan- jangan. Nyokap nya Vano juga kenal gue!..
Gadis itu kemudian menuju ke lantai atas. Dimana kamar nya berada .
Ia tersentak saat melihat siapa yang berada di kasurnya.
" sasya, sejak kapan lo ada dikamar gue".
" sejak lo pulang bareng Vano".
Sebenarnya sasya masih berada di sekolah saat itu. Gadis itu hanya berjaga- jaga. Jika syailend merencanakan sesuatu yang buruk.
Tapi nyatanya zura sudah ditemani oleh Vano.
Alasan keberadaannya disini adalah karena menunggu zura pulang. Lagi pula ia juga sudah akrab dengan arza. bahkan, arza sudah menganggap nya sebagai anak nya sendiri.
" gimana rasanya? ".
" apa nya? ".
" gimana rasanya dibilang calon istri seorang devano alian LAXBARA".
BUGH!!!
" njrot, salting nya seorang azzura ternyata brutal!".teriak sasya sambil mengusap lenganya yang terasa sakit akibat bogeman dari zura.
◦•●◉✿ ׁׅ᥎ׁׅɑׁׅ݊ꪀᨵׁׅׅꭈׁׅɑׁׅ ✿◉●•◦
" jaga diri lo disana ". Rajord merespon dengan senyuman saat Vano mengatakan hal itu. Saat ini mereka berada di markas sebagai perpisahan.
" kalau albatross butuh kita, kita akan siap kapan pun itu".rajord menepuk bahu Vano.
Tak lama setelahnya, rajord mengeluarkan sebuah kotak hitam berukuran sedang. Kotak itu berisi sebuah pistol yang ia desain khusus untuk Vano.
" ini adalah sebuah pistol dengan jarak 100 meter, tembakannya tak bersuara. tapi bisa menembus lima lapis dinding sekalipun. ".
Vano menerima kotak itu dengan rasa hormat . Sebelum rajord menyiapkan kejutan itu. Vano juga menyiapkan kejutan yaitu mengirim tiga anggota albatross yang sangat jitu dalam hal apapun. dan tentunya sudah dilatih dalam berbagai bidang.
Ketiga orang itu juga pamit kepada Vano dan akmal selaku atasan mereka.
" kita pergi bang, makasih atas pengalaman yang udah kalian kasih ke kita".
Vano dan akmal tersenyum dengan penuh wibawa. Keduanya juga memberikan sebuah benda buatan albatross pada tahun 2024 ini. Yaitu alat pendeteksi wilayah.
" LO BERDUA JAGA DIRI DISANA".
" JANGAN LUPAIN KITA YA".
" KALIAN TETAP JADI BAGIAN DARI ALBATROSS "
Bara, rangga, sasya dan ariyan juga ikut bersalaman dengan anggota mereka yang akan ke Amerika.
Mereka pun kehalaman markas albatross. Mengantar rajord menuju mobil. Semua nya berada disana.
Rajord yang ingin menaiki mobil. kini berhenti saat suara seseorang berteriak.
" HEY RAJORD!, TUNGGUIN BUNDA. KITA BELUM FOTBAR ".
Vano menepuk pelan kepalanya. bisa- bisanya Clara yang masih dengan setelan kerja nya itu berlari sambil menenteng tas selempang disamping nya demi berfoto dengan rajord.
Akhirnya semuanya memutuskan untuk foto bersama untuk ke dua kalinya karena permintaan seorang wanita yang berdarah muda itu.
" sering-sering nya mampir ke cabang bisnis bunda yang ada disana ". Rajord merespon dengan menganggukkan kepalanya.
" kita pamit dulu bunda". Rajord menyalami tangan clary dengan sopan.
" hati- hati nya semuanya ".
Clary menyapa semuanya dengan sangat ramah. Wanita itu pun merangkul pundak Vano.
" kapan nya, bunda kesana lagi ".
" pas Vano nikah! ". Clary menelisik setiap lengkuk anak pertama nya itu. Dengan tatapan tajam.
" kapan?. Pacar aja kamu belum dapet kan".
" sekarang Vano lagi males aja bun". Vano menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
" pokoknya, dalam minggu ini. Kamu harus punya pacar ". Clary menunjuk wajah Vano dengan penuh penekanan. " kalo enggak. bunda akan sita seluruh nya dari kamu". Lanjut nya.
Sasya ,bara dan yang lainnya kini menertawai Vano yang seperti anak kucing apabila berhadapan dengan clary. Sedang kan ketika berhadapan dengan mereka. Vano seperti harimau yang menerkam.
Rawww....
◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦
Setelah sarapan bersama dengan arza. zura memutuskan untuk duduk di sofa sembari menonton televisi.
Ketukan pintu utama mengalihkannya pandangan zura
kearah pintu yang setengah terbuka.
" permisi".
Zura melangkahkan kakinya menuju ke sumber suara. Gadis itu mengerutkan keningnya saat menyadari kedatangan mas kurir. Padahal, ia tak memesan apapun. Yang lebih anehnya lagi, zura tidak bisa mengenali wajah nya karena tertutup masker dan kacamata hitam.
" cari siapa ya mas".
" ini ada pesanan yang diberikan kepada atas nama zura. apa benar ini mbak zura ".
Zura menerima barang itu dengan tatapan menelisik . Kok kaya kenal suaranya...
" kalo mbak nya mau lihat siapa yang memberikan. sudah tertera namanya disana ". Usai mengatakan itu. Kurir itu pun bergegas pergi dengan terburu- buru.meninggalkan halaman rumah zura.aneh!..
Merasa penasaran. Zura akhirnya melihat sebuah kertas yang tertera nama seseorang disana. Seulas senyuman tercetak di wajah cantik gadis itu saat melihat siapa yang memberikan nya.
______________________________________________________________________________________________________________
Gue harap lo suka.
Gue cuma bisa ngasih ini ke elo sebagai tanda terimakasih gue.
~ Vano~
_______________________________________________________
Gadis itu pun membuka barang yang di bungkus sedemikian rupa. Disana ia menemukan kotak kecil. ternyata kotak itu berisi sebuah gelang berwarna hitam bercampur keabu-abuan dengan manik elang bermata biru disisinya juga terdapat sebuah tulisan kecil yaitu " z ".
Awalnya zura mengira itu adalah gelang biasa ia lihat. namun, ia terkejut bukan main saat mengetahui sesuatu.
Ponsel nya tiba-tiba menampilkan sebuah lokasi dan apa yang terjadi disekitarnya. Ia pun melihat manik gelang yang bercahaya biru. Kemudian beralih ke arah ponsel nya yang menunjukkan informasi bahwa di sekitar nya saat ini sedang aman- aman saja. Amazing!.
Tidak hanya itu. Vano juga memberikan nya sebuah buket bunga mawar merah yang sangat indah. Gadis itu mencium oroma bunga nya yang menyerbak.makasih van.. asal lo tau. Sikap lo yang kaya gini. bikin gue berharap terus ...
◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦