NovelToon NovelToon
Agen Tampan Dan Gadis Pembuat Onar

Agen Tampan Dan Gadis Pembuat Onar

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

Kisah tentang seorang agent BIN dan putri konglomerat yang suka membuat onar.

Ayah Zuin tiba-tiba ditangkap karena kasus korupsi. Namun dibalik penangkapan itu sang ayah ternyata bekerja sama dengan BIN meneliti sebuah obat yang diyakini sebagai virus berbahaya yang mengancam nyawa banyak orang.

Dastin Lemuel, pria tampan dengan sejuta pesona itu di percayakan oleh ayah Zuin untuk mengawasi gadis itu. Zuin sudah membenci Dastin karena dendam di night club malam itu. Tapi, bagaimana kalau mereka tiba-tiba tinggal serumah? Apalagi Dastin yang tidak pernah dekat dengan perempuan, malah mulai terbiasa dengan kehadiran Zuin, sih gadis pembangkang yang selalu melawannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

"Sudahlah Ra, kenapa kamu semarah itu sih? Aku udah dengar dari Gilang alasan apa yang bikin kamu nggak suka banget sama gadis bernama Zuin itu. Tapi kamu sendiri tahu kan usianya terpaut cukup jauh dari kamu. Dia masih anak-anak, sifatnya masih labil. Kamu ngalah dikitlah." kata seorang wanita berrambut sebahu dengan gaya agak tomboi itu pada Ayyara. Namanya Sari. Umurnya dua puluh delapan tahun, seumuran dengan Ayyara dan bekerja di tim yang sama dengan wanita itu. Sama-sama di timnya Dastin.

Namun dibandingkan dengan Ayyara, sikap Sari jauh lebih dewasa dan lebih tenang, meski sedikit tomboy. Kebanyakan laki-laki di tim mereka lebih nyaman dengan Sari karena menurut mereka sifat Ayyara itu terlalu meledak-ledak dan gampang sekali emosi. Kadang tidak tahu tempat kalau sedang kesal. Apalagi saat berhadapan dengan Dastin tadi, wanita itu sangat tidak sopan sebagai bawahan. Untung Dastin tidak begitu mempermasalahkannya. Sikap Ayyara kadang sangat membuat mereka merasa tidak nyaman.

Ayyara sendiri seolah tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Sari. Dia terus mengemasi semua barang-barang yang akan dibawanya dengan kasar. Dia marah karena dirinya tidak punya kekuasaan apapun untuk melawan. Dia juga marah karena harus melihat gadis yang tidak dia sukai itu setiap hari akan berada di sekitar mereka. Dan dia tidak suka karena gadis itu dibawa sendiri oleh Dastin, laki-laki yang diam-diam disukainya.

"Sar," panggil Rivo dari luar. Sari menengok ke belakang.

"Kenapa Vo?" sahutnya.

"Kalau kalian sudah selesai atur barang-barangnya, kita akan segera berangkat." kata lelaki itu. Sari mengangguk sambil mengangkat sebelah tangan dengan jemari yang membentuk tanda oke.

Di sofa depan, Dastin yang tengah sibuk didepan laptopnya menyuruh Gean membangunkan Zuin. Gean menurut saja perintah atasannya. Ia berjalan mendekat ke sofa namun terdengar gelak tawa cukup kuat dari suaranya sebelum lelaki itu membangunkan gadis yang datang bersama Dastin tersebut. Tawa Gean membuat perhatian Gilang dan Rivo yang berada dekat situ berpindah kepadanya.

Mereka ikut melihat ke arah Zuin yang tidur dengan mulut terbuka lebar dan sesekali meracau tidak jelas dalam tidurnya. Gayanya benar-benar lucu. Gilang dan Rivo saling berpandangan dan ikut tertawa pelan. Gadis itu memang pembuat onar, tapi masih dalam radar normal menurut Rivo dan Gean. Mereka malah bingung kenapa Ayyara sangat tidak suka pada gadis itu. Hanya Gilang yang tahu penyebabnya. Ia tahu Ayyara ada perasaan pada Dastin, itu sebabnya perempuan itu sangat tidak suka pada Zuin yang begitu dipedulikan oleh seorang Dastin.

Cukup lama Gean menggoyang-goyangkan tubuh Zuin sampai gadis itu terbangun. Zuin menguap lebar-lebar, tidak peduli sedang dilihati para pria didekat situ. Tapi mau menguap selebar apapun, gadis itu tetap kelihatan cantik. Zuin mengerjap-ngerjapkan matanya, dan fokus menatap ke laki-laki yang masih terlihat asing didepannya.

"Kau siapa?" tanya Zuin. Matanya berkedip-kedip menatap lurus ke Gean.

"Gean." sahut Gean. Kening Zuin terangkat. Ia memutuskan tidak peduli pada lelaki bernama Gean itu dan melirik ke arah lain. Ada dua pria lain yang di sana dan pandangannya berhenti ke Dastin yang tengah duduk di meja tak jauh dari situ dengan pandangan fokus ke depan laptopnya. Zuin berdiri mau menghampiri Dastin namun Gean cepat-cepat menahannya. Zuin menatap laki-laki itu bingung. Gean sendiri mencoba tersenyum semanis mungkin.

"Dastin lagi fokus mengerjakan tugas penting. Dia berpesan kau tidak boleh menggangggunya selama dia masih bekerja." jelas Gean. Zuin mencebik melemparkan tatapan jengkel pada Dastin diujung sana.

"Dasar sok sibuk." cibirnya. Matanya berpindah ke jam tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi tapi mereka masih berada di markas ini juga. Sangat tidak konsisten. Zuin ingat jelas Dastin bilang mereka akan berangkat ke tempat tujuan pukul sembilan pagi. Tapi mana? Sudah jam sepuluh lewat dan mereka belum pergi-pergi juga.

"Selesai. Ayo pergi." mereka semua melirik ke Dastin yang telah bangkit dari kursinya. Pandangan pria itu berhenti sebentar ke Zuin. Ia tertawa dalam hati melihat raut wajah kesal gadis itu. Pasti dalam hati gadis itu sedang mengutuknya habis-habisan. Kalau mereka hanya berdua saja, kemungkinan Zuin akan menyerangnya. Sayang sekali mereka ramai, padahal Dastin menantikan Zuin menyerangnya.

"Kita semua semobil?" tanya Sari yang tiba-tiba muncul bersama Ayyara dari dalam ruang ganti.

"Tidak muat, akan terlalu berdesak-desakan. Apalagi perjalanan kita jauh." ucap Rivo.

"Ada dua mobil. Mobilku dan Gean. Kita tidak bisa pakai mobil kantor ke lokasi penyelidikan." kata Dastin menjelaskan.

"Kalau begitu kita bagi dua tim." timpal Gilang. Dalam hati Ayyara berharap dia bisa semobil dengan Dastin.

"Gilang dan Sari, kalian berdua ikut denganku." putus Dastin langsung. Ayyara merasa sangat kecewa mendengarnya. Kenapa tidak dirinya saja yang ditunjuk. Hari ini dirinya sungguh-sungguh sial. Ia menatap tidak suka ke Zuin yang asyik duduk di sofa. Masih merasa tidak terima kenapa perempuan itu harus ikut juga.

"Sisanya bersama Gean." Rivo menganggukkan kepala juga Ayyara yang menganggukan kepalanya dengan terpaksa.

Mereka lalu bersiap-siap keluar dari tempat itu dengan beberapa bawaan ditangan masing-masing. Hanya Dastin dan Zuin yang bertangan kosong namun menggendong ranzel masing-masing. Dastin menarik pelan tangan Zuin karena gadis itu tidak bergerak-gerak juga.

"Ayo." gumam pria itu pelan. Zuin membiarkan tangannya ditarik begitu saja oleh Dastin. Sebenarnya sejak tadi dirinya lebih fokus melihat orang-orang itu bekerja. Ternyata dunia pekerjaan orang-orang di BIN begitu. Lumayan juga. Ia sedikit tertarik.

"Apa yang kau pikirkan?" bisik Dastin pelan. Keduanya berjalan paling belakang menuju parkiran. Mereka baru saja keluar dari lift dan Dastin Dastin merasa berbeda karena Zuin terus-terusan diam sejak tadi. Karena penasaran, ia akhirnya berbisik ditelinga gadis itu saat semuanya fokus berjalan didepan sana.

"Tidak ada." Zuin menggeleng-geleng. Dastin makin merasa ada yang aneh. Tangannya terangkat dan ditempelkan ke dahi Zuin, mengecek suhu tubuh gadis itu. Tidak ada yang salah. Suhu tubuh Zuin normal, hanya kebiasaan mengomel-ngomelnya saja yang hilang. Tumben sekali. Dastin malah merasa aneh.

"Kamu kenapa sih? Aku tuh lagi fokus mikir. Jangan digangguin dong!" suara kencang Zuin membuat yang lain menengok ke belakang dengan heran. Namun hanya Ayyara yang tidak suka melihat Dastin dibentak seperti itu oleh Zuin. Yang lain biasa-biasa saja. Sedang Dastin sendiri hanya tertawa lalu mengacak-acak rambut Zuin. Ia malah merasa lega melihat gadis itu sudah kembali normal. Dia pikir ada apa tadi. Ternyata dirinya yang terlalu berpikir berlebihan.

1
Qaisaa Nazarudin
Oh Zuin udah kuliah tho..ku pikir masih SMA..

mampir thor 🙋
Daily Olivia
sangat bagus sekali, berharap segera ada kelanjutannya 😍
Reni Setia
makasih untuk novelnya
Mbah Dur
Luar biasa
Mei Hua
lanjutan kyle sama ketty nya mana thor? msh blm ada???
Nurul Aini Saadati
sangat menarik
Sri I
Luar biasa
Fani Indriyani
Karyamu selalu keren kak,tp maaf kalo bagian yg vulgar aku skip ya,pusing aku bacanya 🤣🤣🤣
Fani Indriyani
Kayanya Dastin mau ngadain resepsi ya....hadeuh Ayara murahan kali kau ini ckckckck
Fani Indriyani
Astaga Ayara...siapkan hatimu dan siapkan jg tisu yg banyak karna ada kejutan yg bikin kamu syok 🤣🤣🤣
Fani Indriyani
Kalo Kyle bilang cinta jgn langsung diterima ya,jual mahal dikit biar Kyle berusaha untuk mendapatkan kamu
Fani Indriyani
Apa mimpi Zuin bs dikatakan pengingat ya biar dia waspada trhadap Kyle
Fani Indriyani
Bingung mau marah apa malah ngucapin makasih ma Ayara,karna gr2 dia mereka berdua malah bersatu 😂😂😂,siap2 jd nyonya Dastin ya Zuin
Fani Indriyani
Astaga...ketty kamu kok murahan sih
Fani Indriyani
Ohh ternyata Barry sengaja nitipin Zuin ke Dastin karna ingin membuat mereka dekat toh... Kyle menyerah deh,Dastin sdh ngantongin SIM nih dr camer wkwkwk
Mega Haerunita
Luar biasa
Fani Indriyani
Hadeuh Ketty tar nyesel lg,kamu kira dgn menyerahkan tubuh kamu si kyle bakalan cinta,dan awas aja jgn nyalahin Zuin kalo si Kyle ttp ga cinta ma kamu
Fani Indriyani
Semoga ketty berubah pikiran, kasian masa depan kamu akan hancur kalo ttp terobsesi ma kyle,yakinlah nanti ada pria tampan,matang dan mapan yg akan mencintamu ketty...
Fani Indriyani
wih pemain cuy..wah mdh2an ga sama Kyle ya,bekasan dia Zuin mending ma babang Dastin dah
Fani Indriyani
Wah si Kyle meresahkan nih,Zuin beruntungnga dirimu dikelilingi laki2 tampan,matang dan mapan ...resiko Barry pnya anak diusia muda,jd tmn Barry suka ma anaknya,bingung kan Zuin manggilnya gmn,masa ma tmn bapanya manggilnya kak harusnya kan om ya 😜😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!