Dania memutuskan untuk menikah dengan Denis karena jebakan dari seseorang. Dengan berat hati ia setuju dengan usulan dari para warga masyarakat yang datang menggebrek mereka berdua.
Denis sengaja melakukan hal itu agar ia mendapatkan istri secepatnya sebelum kedua orang tuanya balik dari luar negeri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 30
"Makasih banyak Dok atas bantuannya!'" ujar Citra karena Dania spontan terdiam mematung meresapi perkataan dari dokter.
Dokter itu hanya tersenyum dan pamit.
"Tapi sepertinya aku yidak mungkin aku hamil, lagian aku melakukannya hanya sekali saja dengan Mas Denis tapi dengan beberapa ronde sih," lirihnya Dania.
Citra yang melihat Dania terdiam dan tak bergeming di tempat duduknya segera membuyarkan lamunannya Dania.
"Hey! Sudah menghayalnya, ayo persiapkan dirimu kita segera ke rumah sakit!" Perintahnya Citra lalu membantu Dania untuk bersiap pulang.
"Maaf," sahutnya Dania yang tertawa cengengesan.
Dania dan Citra kemudian meninggalkan ruang perawatan dan ingin segera ke Rumah Sakit. Citra dari raut wajahnya terbaca ia sangat bahagia dan antusias sedang Dania masih sering melamun memikirkan bagaimana bisa dia hamil.
"Ya Allah… aku tidak tahu apa aku harus bahagia atau sedih dengan kenyataan ini, apa aku harus memberitahukan Mas Dennis kalau aku hamil yah?" Batinnya Dania.
"Mbak, makasih banyak atas bantuannya, mungkin sampai di sini saja antarnya, aku insya Allah masih bisa pulang memakai motorku," tampik Dania yang tidak ingin merepotkan orang lain lagi siapa pun itu.
"Serius! Kamu bisa pulang sendiri? Kalau bisa aku pamit pulang dulu," ujarnya Citra yang sebenarnya tidak mungkin pulang, karena sudah mendapatkan tugas khusus dari kakaknya.
Dania berjalan tertatih menuju tempat parkir motor. Tetapi karena kepalanya masih agak pusing Dania memutuskan untuk naik taksi saja.
"Aku sepertinya tidak bisa naik motor sendiri kalau keadaanku seperti ini, aku pesan ojek online saja," lirihnya Dania.
Dania memesan ojek online, tetapi belum sempat pesannya terkirim tiba-tiba ada seseorang yang menariknya dan membantunya Dania masuk ke dalam sebuah mobil yang terparkir di hadapan mereka.
"Kenapa meski kamu harus mesan ojol, ada aku yang insya Allah akan membantu kamu dengan sepenuh hati dan jiwa raga," canda Citra Lestari yang berusaha untuk menghibur Dania yang masih belum bahagia dengan berita kehamilannya tersebut.
Dania menatap jengah ke arah Citra karena sudah cukup menjadi beban Citra beberapa jam terakhir, "Kamu lagi, turunkan Aku, aku tidak ingin merepotkan kamu lagi,aku tak ingin berhutang budi terlalu banyak sama kamu," kilahnya Dania yang berusaha turun dari mobil.
"Stop!!! Kamu cukup duduk,diam dan cantik di dalam sini tidak perlu repot-repot buang-buang waktu dan tenaga kamu menolak karena semua itu percuma saja kamu lakukan, okey!" Tukasnya Citra.
"Tapi, Mbak a-ku!" Kilahnya Dania.
"Aku tidak menerima penolakan dalam bentuk apa pun itu!" Ketusnya Citra dengan suara yang tegas.
Beberapa detik kemudian, mobil mereka melaju menuju rumah sakit yang terdekat dari kampusnya. Citra segera memarkirkan mobilnya di parkiran khusus.
"Kamu itu butuh istirahat yang cukup bukan ngomel-ngomel untuk menolak bantuanku," dengusnya Citra yang membantu membukakan pintu untuk Dania yang masih nampak lemah dan pucat.
Dania tak membalas perkataan dari Citra,ia hanya pasrah dan menurut semua perkataan Citra yang sama sekali tidak ingin dibantah.
Mereka berjalan ke arah tempat pendaftaran pasien khusus untuk Ibu hamil.
"Ada yang bisa saya bantu ibu?" ucap suster itu saat melihat Citra sudah berdiri di depannya
"Aku sudah membuat janji dengan dokter Arinda Wijaya," jawabnya Citra.
"Silahkan duduk dulu dikursi tunggu karena dokter Arinda sedang memeriksa pasien kalau gitu Mbak," pintanya perawat itu dengan ramah.
"Makasih banyak Sus," ucapnya lalu berjalan ke arah kursi bergabung dengan pasien Ibu hamil lainnya.
Dania mendudukkan bokongnya ke atas kursi, ia tersenyum bahagia melihat ada ibu-ibu yang mengelus perut buncitnya sembari mengajak calon bayinya berbincang-bincang.
"Mungkin aku akan seperti dia suatu saat nanti," cicitnya Dania.
Apa yang dilakukan oleh Dania dilihat langsung oleh Citra. Ia tersenyum tipis melihat Dania yang sudah bisa lebih tenang dan tersenyum tidak seperti awal mengetahui kehamilannya.
"Ibu Dania!" Panggilnya bidan yang bertugas membantu pekerjaan dokter.
Dania refleks berdiri," saya sendiri Sus!" Jawabnya Dania yang kembali tersenyum penuh bahagia.
****************
Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan atau typo dalam penulisannya..
Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Cinta Pertama loh, judulnya ada di bawah ini:
Pelakor Pilihan
Cinta Kedua CEO
Love Story Ocean Seana
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Baby Sitter Pilihan
Dewa dan Dewi
Merebut Hati Mantan Istri
Duren, i love you
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap CP Istri dengan caranya:
Like Setiap babnya
Rate bintang lima
Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi
Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...
Makasih banyak all readers…
I love you all..