Akibat hubungan toxic Ameera sering kali tidak fokus dalam berbagai hal, sang kekasih selalu membuntutinya bahkan menghubunginya setiap saat.
Hal itu berakibat fatal pada malam saat saudari kembarnya meminta Ameera untuk mengantarnya menemui sang suami, akibat mengangkat telepon dari kekasihnya Ameera lalai mengemudikan mobilnya hingga terjadilah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa saudari kembarnya.
Ambeera wafat saat usia kandungannya delapan Minggu, hal itu membuat Ameera dihantui rasa bersalah yang amat sangat besar! Terlebih lagi Liam yang merupakan suami dari Ambeera mengalami depresi parah akibat kematian istri dan calon anaknya.
Liam hanya bisa ditenangkan ketika melihat wajah Ameera, karena itu keluarga besar keduanya memutuskan untuk menjadikan Ameera istri pengganti untuk Liam, siapa sangka ketika depresinya sembuh Liam tidak bisa menerima bahwa Ameera lah yang kini menjadi istrinya.
Ameera harus sabar setiap kali Liam berlaku kasar padanya, baik secara verbal maupun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Mobil Charles melaju dengan kecepatan tinggi membuat Ameera tak henti-hentinya untuk mengingatkan Charles akan bahaya jika menyetir dengan kecepatan tinggi disaat hujan deras begini.
Terlihat mobil Liam sudah semakin dekat dengan mobil Charles, dan Charles berusaha lebih kencang lagi mengemudikan mobilnya agar bisa mendahului Liam! Wajah Charles memerah, hatinya sangat kesal karena Liam adalah laki-laki pengecut yang bisanya menyakiti hati seorang wanita.
Sesalah apapun Ameera tak ada satu manusia pun yang berhak menghukumnya seperti ini. Dan akhirnya mobil Charles bisa menyalip mobil Liam, dengan posisi ini Charles segera mengeram mobilnya secara mendadak, tentu saja Liam pun segera mengerem karena jika tidak dia bisa menabrak mobil Charles yang tiba-tiba berhenti didepannya.
"Kau mau apa Char?"
"Kau tunggu saja di mobil Ra, jangan keluar nanti masuk angin!" Charles keluar dari mobil.
Mulanya Liam kesal kenapa ada mobil yang menyalip tapi langsung berhenti mendadak didepannya, tapi saat melihat Charles keluar dari mobil! Liam tau laki-laki itu pasti hendak mencari masalah dengannya, karena itu Liam tak mau meladeninya.
Charles mengetuk kaca jendela mobil Liam.
"Baji ngan keluar, atau kau mau aku pecahkan kaca mobil mu ini hah?" dari kaca jendela Charles tetap kekeh meminta Liam keluar dari mobilnya.
Tak digubris oleh Liam, Charles segera mencari batu besar dipinggir jalan untuk menghancurkan kaca mobil Liam! Dan Liam yang melihat Charles membawa batu besar, langsung turun dari mobilnya.
"Ada apa?" dengan santai tapi kini tubuhnya ikut basah karena diguyur air hujan.
Mengetahui Liam sudah turun dari mobilnya, Charles membuang batu besar yang semula akan dia gunakan untuk memecahkan kaca mobil Liam.
"Kau tanya ada apa? Hei kau buta hah? Istri mu berlari ditengah hujan mengejar mobil mu dan kau tidak berhenti?"
"Lalu kenapa?"
Ameera yang takut bila keduanya sama-sama emosi maka akan terjadi perkelahian, buru-buru turun dari mobil.
"Brengsekk! Aku pastikan akan mengambil Ameera dari tangan mu!"
"Ambil saja, kau pikir aku peduli?"
Jawaban Liam sangat terdengar oleh kedua telinga Ameera sehingga Ameera pun merasakan hatinya seperti kembali dihantam benda keras.
"Sakit sekali Tuhan!" dalam hati Ameera.
"Sit, laki-laki tidak punya otak kau!"
Charles yang sudah tidak dapat menahan emosi segera maju untuk memberikan pukulan pada Liam, namun Liam berhasil menghindar! Berkali-kali Charles berusaha memukul Liam namun Liam selalu berhasil menangkis pukulan dari Charles.
"Stop Charles! Please stop!" teriak Ameera.
Tapi Charles merasa perlu memberikan pelajaran pada Liam, berkali-kali pukulannya tidak ada yang mengenai Liam, hingga akhirnya Liam membalas dengan melayangkan bogem ke perut Charles membuat Charles seketika tersungkur ke aspal.
Bug..
Aaaa... memekik.
Tak sampai disitu saja, Liam yang juga sudah sama terbawa emosi oleh Charles melihat Charles tersungkur ke aspal Liam mencengkram kerah kemeja Charles.
"Bangun!" Liam memekik menarik kerah kemeja Charles hingga Charles pun kembali bangkit namun dalam cengkraman Liam.
Liam kembali melayangkan tangannya diudara hendak memberikan bogem kewajah Charles namun Ameera datang dan berdiri tepat ditengah-tengah wajah Charles dan wajah Liam.
Tentu saja tangan yang sudah mengepal itu tidak jadi melayangkan pukulan itu.
"Lepaskan Charles!" titah Ameera.
"Kau membela laki-laki payah ini?" tanya Liam serius.
"Setidaknya dia bisa menghormati ku! Jadi aku perintahkan kau untuk lepaskan tanganmu dari Charles! Kau boleh menyakiti ku sesuka hatimu Liam, tapi tidak dengan orang-orang sekeliling ku kau tidak berhak menyakiti mereka termasuk Charles!" bibir Ameera bergetar ketika mengatakan hal itu.
Dari sudut bibir Liam dia menyunggingkan senyum sinis, kemudian melepaskan kerah kemeja Charles.
"Kalian cocok!" ujar Liam.
"Maksudmu apa Liam?"
"Kurang jelas kah? Kau cocok dengan sampah tidak berguna seperti laki-laki ini, kalian sama-sama sampah dimata ku!"
Mendengar perkataan dari bibir Liam rasanya seperti tersambar petir ditengah hujan deras yang membasahi tubuh Ameera! Seperti sampah?? Untuk beberapa saat Ameera terdiam Liam berkata demikian.
Liam yang melihat Ameera hanya diam saja, segera pergi dari hadapan Ameera.
"Kau mau bercerai kan dariku?" suara Ameera membuat langkah kaki Liam terhenti, hatinya terketuk saat mendengar pertanyaan Ameera kali ini.
"Tentu!"
"Kalau begitu mari kita bicara pada orangtua kita tentang perceraian yang kau inginkan ini! Tentukan kapan kita akan bicarakan perceraian dengan mereka, maka aku pasti akan datang!"
Yah Charles itu gimana ceritanya mukul satupun ga ada yang kena kewajah Liam??? Padahal emak-emak sudah pada ga sabar pengen liat muka si Liam bonyok ehh gagal total😄