Bercerita tentang seorang kultivator tingkat tinggi yang juga merupakan seorang tabib hebat bernama Lin Feili. Ia bertransmigrasi ke dalam novel kuno favoritnya setelah mendapatkan cincin aneh saat menjalankan misi.
Namun, ia malah menjadi protagonis yang buta dan menikah dengan pangeran lumpuh. Bahkan, nama protagonis itu juga Lin Feili!
Apakah yang akan dilakukan Lin Feili selama menjalankan peran? Apakah ia akan mengubah alur cerita dengan kekuatannya? Atau ia akan tetap mengikuti alur cerita seperti akhir yang ia ketahui?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Toko Roh
Kali ini Lin Feili tidak menerima 3 pasien lagi, melainkan 10. Ia memeriksa denyut nadi mereka, kemudian mendiagnosis penyakit mereka.
Sedangkan Liu Ming dan Yang Chaoyue hanya bisa menghela napas mendengar pendapat Lin Feili tentang Wu Yanshi.
Saat Li Yu melihat Lin Feili ada di rumah sakit, ekspresinya sedikit tidak senang, "Bagaimana Nona Lin yang terhormat bisa menyempatkan waktu untuk datang ke sini?"
Lin Feili berhenti memeriksa dan berjalan ke arahnya, "Paman Yu, apakah Anda marah padaku?"
Li Yu adalah orang yang mau membantunya saat ia datang ke sini pertama kali. Ia tak ingin hubungan mereka renggang hanya karena hal itu.
"Aku marah padamu? Bagaimana mungkin?" tanya balik Li Yu. Ada sedikit nada kesal dalam ucapannya.
"Paman Yu, keadaanku sangat tidak menguntungkan hari itu. Saat itu aku sedang dihukum oleh Jenderal. Jika aku menggunakan nama asli, masalahku akan bertambah. Jadi, aku hanya bisa menyamar. Lagipula, aku tak pernah berniat menipumu sejak awal," jelas Lin Feili.
Li Yu masih diam setelah mendengar penjelasan dari Lin Feili. Pertama kali ia mendengar kabar tentang ini, ia hampir pingsan di tokonya. Li Yu tak menyangka orang yang ia banggakan ternyata membohonginya.
"Baiklah, karena Paman tidak ingin melihatku, maka aku akan pergi," ucap Lin Feili dengan raut wajah sedih dan kecewa. Ia berjalan membelakangi Li Yu sambil menghitung dalam hati.
Tiga.
Dua.
Satu.
"Tunggu!" seru Li Yu.
"Ya, aku tahu kau melakukannya dengan terpaksa," ucap Li Yu lagi.
Lin Feili membalikkan tubuhnya dan menyengir, "Aku tahu Paman Yu pasti akan mengerti aku."
Li Yu memang awalnya sangat marah karena telah dibohongi. Namun, saat itu ia juga telah memikirkan alasan Lin Feili dan merasa khawatir. Saat mendengarkan penjelasannya hari ini, ia bisa sedikit lega.
"Aku dengar kau bertunangan dengan Pangeran Wu dan akan segera menikah? Apakah itu benar?" tanya Li Yu.
"Ya, itu benar," jawab Lin Feili jujur.
"Mengapa Kaisar menikahkan kalian?" tanya Li Yu lagi.
"Karena Kaisar tidak menyukaiku. Jadi, ia melakukan cara itu untuk menjatuhkanku," jelas Lin Feili apa adanya.
"Jadi kau menerimanya begitu saja?" Li Yu terlihat heran.
"Benar. Lagipula Wu Yanshi tidak seburuk itu. Ia lebih menjanjikan daripada Ye Xuan," jawab Lin Feili acuh.
"Bagaimanapun itu memang sudah dekrit kaisar. Tak ada yang bisa melawan," Li Yu mengangguk. Selain itu, ia memang tahu jika Lin Feili akrab dengan Wu Yanshi. Ia pernah melihatnya beberapa kali saat bersama Wu Yanshi.
Setelah mengobrol, Lin Feili mengumpulkan ramuan dan tanaman obat yang telah ia beli dari toko Li Yu. Sejak rumah sakitnya berkembang pesat, ia tak perlu khawatir lagi tentang uang. Ia bisa membeli segalanya untuk meningkatkan kultivasinya.
Ia pun memasukkan semua itu ke dalam kantong dimensi.
"Untuk apa semua ramuan dan tanaman obat itu?" tanya Li Yu yang masih berada di sana.
"Rahasia," jawab Lin Feili terkekeh.
"Ah, kau sengaja membuatku penasaran," ucap Li Yu. Ia tak bisa menahan tawanya. Lin Feili ini selalu saja mencoba bersikap misterius.
Setelah mereka mengobrol, Lin Feili pergi ke toko kultivator. Di sana adalah tempat kultivator menemukan semua yang mereka inginkan.
*
Jika toko Li Yu menyediakan semua ramuan dan tanaman obat, maka Toko Roh ini menyediakan semua keperluan kultivator.
Namun, biasanya hanya orang-orang kaya yang bisa masuk ke sini. Keperluan kultivator terlalu mahal. Tapi tidak ada toko yang bisa menandingi isi toko ini karena begitu lengkap.
Bahkan, jika toko itu tidak menjual barang yang dibutuhkan, mereka akan membantu mendapatkannya asalkan berani membayar.
Inilah yang membuat toko ini begitu terkenal.
"Tuan, Anda ingin membeli apa?" tanya si emas penasaran. Ia melihat Lin Feili membawa setumpuk emas dan uang. Ia berpikir jika Lin Feili membelikan makanan untuk mereka, maka mereka bisa kenyang setahun.
"Guci pil!" ucap Lin Feili berbinar.
Akhirnya hari ini tiba. Guci pil yang selama ini ia impikan akhirnya bisa terbeli. Dulu ia sangat miskin untuk membeli guci pil yang sangat mahal.
Lin Feili tahu toko ini dari novel. Ia ingat jika Ye Xuan pernah membeli sebuah barang di sini. Ia adalah Putra Mahkota. Tentu saja toko ini bahkan bisa dibelinya.
Lin Feili pun memasuki toko. Memang toko ini begitu hebat. Tidak hanya desain dan penataan, keseluruhan arsitekturnya begitu mengagumkan. Memang novel itu tak pernah mengecewakan jika soal desain.
Barang-barang diletakkan dengan berurutan, dimulai dari level terendah sampai tertinggi, barang paling umum sampai paling langka. Hal ini membuat pengunjungnya dapat menemukan yang mereka butuhkan dengan mudah.
Para pelayannya juga cantik dan tampan. Wajah mereka selalu ramah, senyum mereka begitu hangat membuat para pengunjung merasa nyaman.
Seorang pelayan melihat Lin Feili baru saja masuk. Ia segera menghampirinya dan bertanya, "Nona, apakah ada yang bisa saya bantu?"
"Aku mencari guci pil," jawab Lin Feili. Ia sudah melihat di sini ada berbagai macam pil, ramuan, senjata, armor, dan yang lainnya, tapi sama sekali tidak ada guci pil.
Wajah pelayan itu sedikit terkejut. Mereka memang menjual guci pil, tapi hanya sedikit orang yang membelinya. Apalagi ahli pil sangat langka. Namun, yang mencarinya sekarang adalah gadis muda.
"Nona, guci pil ada di lantai dua. Mari ikuti saya," ucap pelayan itu hormat. Walau Lin Feili masih muda, ia tetaplah pembeli dan ia harus melayaninya sesuai prosedur.
Saat Lin Feili tiba di lantai dua, ia melihat orang yang sangat dibencinya, yaitu Lin Xue. Ia sedang menemani seorang pria melihat-lihat guci pil.
Lin Feili ingat adegan yang ada di novel ini.
Pria itu bernama Han Zhi. Ia adalah seorang ahli pil pemula. Walau keahliannya masih sangat dasar, tapi ia kenal dengan seorang master pil hebat bernama Yang Hao.
Acara panahan kekaisaran sudah dekat. Ia dan Lin Yi harus melakukan yang terbaik. Jadi Lin Xue mencoba akrab dengan Han Zhi agar dia mau membujuk Yang Hao untuk membuatkan pil untuk Lin Yi.
Namun, Han Zhi ini juga licik. Ia menginginkan guci pil sebagai balasannya. Mau tidak mau, Lin Xue dan Lin Yi membongkar seluruh tabungan mereka untuk membeli guci pil yang sangat mahal itu.
Ketika Lin Xue melihat Lin Feili di sini, ekspresinya langsung jijik.
"Kau berani datang ke Toko Roh?" cibir Lin Xue.
"Jika kau bisa masuk, mengapa aku tidak?" Lin Feili menanggapinya acuh tak acuh. Ia ingin menghancurkan plot ini dan tak akan membiarkan mereka mendapatkan guci pil.
Namun, Lin Xue baru sadar jika Lin Feili di depannya sudah berbeda. Ia memiliki rumah sakit yang berkembang pesat. Tentu saja ia kaya sekarang.
Sedangkan Lin Xue, walau ia hidup dengan baik di Kediaman Jenderal, mendapatkan pakaian mewah dan makanan enak, sebenarnya ia hanya mendapat sedikit uang. Karena pengeluaran mereka juga sangat besar.
Lin Feili yang malas menghadapi Lin Xue, ia langsung menuju rak guci pil.
seruuuuu.....ditunggu updatenya Thor /Good/
semangat berkarya 💪💪