Ariel Albert Amero Duda berusia 37 tahun ini adalah seorang Mafia dengan 2 buntut yang beranjak dewasa yaitu Afriel Alvin Amero (15 tahun) dan Ansel Hansel Amero (13 tahun) yang terkenal kejam kepada orang yang mengusiknya dan keluarga. Albert seorang boss yang merangkap sebagai ketua Mafia Black Scorpio peninggalan sang kakek tidak serta merta membuat hidupnya terjamin. Hal ini karena sang istri yang sangat dia sayangi ternyata sangat munafik, gadis cantik yang dia pungut dari panti asuhan itu tak tahu malunya berselingkuh dengan sopir pribadinya sendiri. setelah kejadian itu Albert menjadi pribadi yang bengis, kejam dan tak mudah di sentuh. tak hanya Albert kedua putranya juga terkenal dingin dan tak mudah di sentuh, tetapi semua itu sirna dengan munculnya seorang gadis yang berprofesi sebagai dokter di sekolah Alvin dan Ansel... mau tahu cerita lebih lengkapnya.. tunggu ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
Di pinggir sungai menghirup udara malam yang mulai dingin Salsa melihat jam tangan menunjukkan pukul 8 malam.
di sisi lain wajah bahagia terpancar dari wajah Alvin , senang rasanya bisa dekat dengan seseorang yang memiliki aura keibuan yang sangat kuat. Di dalam lamunannya Alvin selalu berdoa agar dokter salsa bisa menjadi salah satu bagian penting dalam perjalanan hidupnya.
"permisi mbak ini pesanannya, belut goreng 1, ceker, kulit sama jeroan gorengnya 1, ayam bagian paha 2, kol gorengnya 1 , air mineral 2 sama es jeruknya 2" pesanan Dokter salsa akhirnya datang.
" maaf pesannya banyak, soalnya tadi sedikit kalap...hehehhe" ujar Dokter salsa memberi nasi kepada Alvin.
"iya.."
Alvin dan dokter salsa menikmati makanan yang tersaji dengan Kitmat , tak lama Handphone dokter salsa berbunyi nyaring, ingin sekali dokter salsa mengabaikan telepon.
"halo assalamualaikum kak?" jawab Dokter salsa kepada si penelepon tak lain adalah kakak posesif nya.
"dek, kok belum pulang?" tanpa berbasa-basi kakak salsa langsung menodong pertanyaan pertama yang sudah di tebak oleh salsa.
"habis ini pulang kak, ini lagi makan"
"jangan malam-malam kalau pulang, lain kali kalau mau kemana-mana ijin dulu, biar orang rumah gak nyariin" omel kakak posesif nya.
"iya kak, salsa tutup dulu ya . assalamualaikum "
Alvin yang daritadi mendengar percakapan antara dokter salsa dan kakaknya merasa sedikit bersalah, Alvin yang tadi melama-lamakan makannya, sekarang mempercepat makannya terkesan tergesa-gesa.
"udah gak usah buru-buru makannya, santai aja" kurang dari lima menit salsa menasehati Alvin dan tiba-tiba..
"uhukkkkk" Alvin kesedak karena terlalu semangat memakan makanannya.
"kannnnnnnnnn " Alvin mendongak saat salsa mengatakan kata-kata khas ibu kepada anaknya jika tersedak.
"udah di bilangin jangan tergesa-gesa, jadi kesedak kan" omel dokter salsa memberi minum Ansel "kalau makan biasa aja, gak ada yang mau minta makananmu, gak ada juga yang mau ngajak kamu tanding makan cepet-cepetan" Alvin menundukkan kapala dengan air mata mulai membasahi pipinya.
"eh kenapa?kok malah nangis?" Dokter salsa melihat Alvin menangis menjadi salah tingkah.. Banyak pasang mata yang melihat adegan demi adegan yang terjadi antar Alvin dan dokter salsa.
Setelah drama di warung makan ,dokter salsa dan Alvin melanjutkan perjalanan untuk mengantar Alvin kerumahnya dengan selamat.
Di mobil sebenarnya dokter salsa ingin bertanya tentang kejadian tadi, tetapi diurungkan saat melihat wajah Alvin yang masih menunduk.
"Alvin" panggil dokter salsa " bunda boleh bertanya?"
Mendengar panggilan bunda dari bibir dokter salsa membuat Alvin kembali tersenyum bahagia.
Bunda merupakan panggilan permintaan Alvin kepada dokter salsa, saat makan tadi Alvin memohon kepada Dokter salsa agar dirinya di bolehkan memanggil dengan sebutan Bunda. Saat Alvin mengutarakan permintaanya dokter salsa hanya diam saja tanpa merespon apapun, bahkan sampai pertengahan jalan menuju rumahnya dokter salsa masih diam. dihati Alvin sedikit khawatir kalau permintaanya tadi membuat dokter salsa tidak nyaman bahkan menjauhi nya.
Tetapi kekawatiran itu hilang saat dokter salsa memanggil dirinya sendiri Bunda.
Bahagia adalah satu kata yang tidak bisa Alvin ungkapkan saat ini.
"Bunda, boleh kok tanya Alvin apapun" bahagia Alvin dengan senyum manisnya menatap dokter salsa.
"Alvin tadi kenapa berantem?dan maksut dari geng scorpio itu apa?" akhirnya pertanyaan yang ingin salsa tanyakan dari tadi keluar juga dari mulut manisnya.
" oh itu, begini bunda sebenarnya tadi Alvin marah saat Ansel bertengkar dengan Fino, Alvin pada saat itu memang marah sama Ansel tetapi saat Alvin tahu penyebab kenapa Ansel marah membuat Alvin kehilangan pikiran, Alvin minta tolong sama temen-temen geng Alvin untuk memberi pelajaran sama Fino" dokter salsa mendengarkan cerita Alvin dengan mata fokus di jalanan. " setelah itu tak tahu setelah menghajar Fino saat di lampu merah teman-teman Alvin di hampiri gengnya Fino.. Mereka datang langsung main hajar Bunda. makanya tadi kami baku hantam disana. Dan untuk masalah geng scorpio itu gengnya Alvin, sebenarnya Alvin bukan pendirinya Alvin hanya meneruskan saja, geng itu warisan dari kakak kelas Alvin , di geng Alvin paling cuma sunmori atau balapan aja, kami tidak pernah menjadi geng criminal" jelas Alvin kepada Salsa.
"balapan liar kalau akhir pekan atau pas besoknya tanggal merah?" sanggah dokter salsa tersenyum mengejek kepada Alvin.
"maaf Bunda, namanya juga remaja yang lagi mencari jati diri" jawab Alvin membela diri.
"terus kenapa kamu mau manggil dokter bunda? Padahal kita baru bertemu tadi siang" Dokter salsa kembali bertanya kepada Alvin.
"gak tahu, seneng aja , ternyata punya bunda enak juga" kilah Alvin gengsi untuk mengatakan yang sejujurnya.
" yaudah.. Tapi manggil bundanya kalau berdua aja ya, kan saya masih Single, nanti kalau kamu manggil bunda , orang-orang ngiranya kami baby boy dan saya sugarmommy mu"
"siap Bunda"
Tak terasa mobil sudah mulai masuk ke komplek rumah Alvin, saat memasuki kompleks dokter salsa sedikit kaget atau bisa di bilang shock karena perumahan Alvin di kategori kan bukan punya orang kaya atau sultan tetapi lebih dari itu.
"Alvin , kamu anak orang kaya ya?" tanya dokter salsa kepada Alvin.
"bisa di bilang begitu bunda, bunda masuk dulu yuk" ajak Alvin kepada Dokter salsa alias bundanya.
"gak usah deh, Bunda langsung pulang aja, takut makin malem " tolak dokter salsa dengan halus.
"Alvin masuk dulu ya Bun" Alvin membuka mobil dan mencium tangan dokter salsa.
"iya ,besok sekolah jangan telat" nasihat dokter salsa
"siap Bunda, hati-hati ya Bun" mobil salsa hilang dari pandangan Alvin tetapi Alvin merasa hatinya tidak tenang dan betul sekali ada papahnya di depan pintu utama sedang mengamati gerak-geriknya daritadi.
"Alvin, mana motormu?" suara bass Albert membuat Alvin sedikit takut.
"di rumah Gilang pah" jawab Alvin dengan hati meminta maaf kepada Gilang.
"di rumah Gilang atau di kantor polisi?" suara bass yang tak ingin Alvin dengan kembali bersuara.
"maaf pah,"Alvin menundukkan kepalanya lagi dan lagi, apa yang di lakukan Alvin sebagai sikap pengotrol emosi sesaatnya .
"terus tadi kamu di antar siapa? " interogasi masih berlanjut di depan pintu utama.
"itu dokter salsa pah?" mendengar kata dokter Salsa membuat Albert sedikit tersentak kaget.
"hah kalau dokter salsa kenapa kamu panggilannya Bun?" masih lanjut interogasi yang keluar dari topik utamanya.
"papah salah dengar tadi, Alvin panggil Dokter salsa kok bukan Bunda" Alvin mengingat janjinya kepada dokter salsa agar kata Bunda hanya untuk berdua saja dan tidak boleh ada satu orangpun yang tahu.
Albert menatap Alvin dengan curiga, Albert tahu kalau ada yang di sembunyikan Alvin , Albeet melihat gerak-gerik Alvin seperti orang yang sedang memendam rahasia.
"yaudah pah, Alvin masuk dulu capek mau tidur" Alvin meninggalkan papahnya yang masih dengan pikiran tentang dokter salsa dan seputar panggilan yang tak sengaja dia dengar .