Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.pulang ke rumah besar
Suasana di salah satu perumahan elit terlihat begitu sibuk.Semua orang sedang menyiapkan acara penyambutan untuk sang menantu pemilik rumah itu.
Tuan Gira Perdana dan Nyonya Sira sedang memantau semua orang yang sedang bekerja.Dia tidak mau sampai ada yang terlewat.
Laki-laki itu pun mendekati salah satu orang kepercayaannya.
"Bagaimana Pak Mun apakah sudah selesai semuanya?
"Sudah selesai Tuan,hanya menunggu kedatangan Tuan Muda dan Nona Muda.'
"Kerja bagus Pak Mun".
" Terima kasih Tuan,saya permisi dulu mau membukakan pintu depan sepertinya Tuan dan Nona Muda sudah sampai."ucapnya saat mendengar suara mobil.
"Pergilah sambut kedatangan mereka Aku akan menunggu di dalam".
" Baik Tuan".
Laki-laki itu pun pergi meninggalkan ruang tamu menuju ke arah pintu.
Pramudya menghentikan mobilnya tepat di halaman rumah".
"Sayang sudah sampai".ucapnya memberitahu tapi istrinya hanya diam.
"Sayang kamu kenapa?
Tubuh Arlita tiba-tiba menjadi sedikit gemetar ada rasa takut di hatinya dan juga begitu banyak sekali pertanyaan yang ada di dalam hatinya.
Apakah kedua mertuanya itu baik?
Apakah Dia akan di terima kehadirannya?
Apakah nanti status sosial nya juga akan menjadi masalah untuknya kelak?
Pramudya memegang kedua tangan istrinya,Dia merasakan tangannya sangat begitu dingin.
"Tidak apa-apa Aku akan selalu ada di samping kamu jadi kamu tidak usah gugup".
"Aku hanya takut Pram".
" Tidak usah takut kedua orang tua ku baik kok".
"Benarkah?
" Iya percaya sama suamimu ini Aku bicara jujur".
Sesaat Arlita diam lalu mengiyakannya.
"Sudah tidak nervous lagi?
"Sudah tidak,terima kasih".
Pramudya tersenyum,lalu membuka pintu mobil untuk Arlita.
Mereka menuju pintu masuk yang sudah dibuka oleh pak Mun.
"Selamat datang Tuan dan Nona Muda".
Keduanya menganggukkan kepalanya dan mengucapkan terima kasih.
Pramudya masuk ke dalam rumah sambil menggenggam tangan kanan istrinya.Dia merasakan tangan istrinya kembali begitu dingin.
"Mungkinkah istrinya masih nervous".ucapnya dalam hati.
Tibalah mereka ke ruang tamu di mana semua orang sudah menunggunya.
Ke dua mertuanya tersenyum karena orang yang ditunggunya sudah datang.
Pramudya melangkah mendekati kedua orang tuanya.
Arlita hanya diam mematung Dia bingung harus apa,apalagi dirinya juga masih merasa takut saat bertemu dengan kedua mertuanya.
Tiba-tiba pikirannya menjadi tak karuan ingin rasanya dia pergi dari tempat itu.
sang ibu mertua langsung mendekati sang menantu yang masih berdiri lalu dengan sayang dia memeluknya.
" ayo masuk sayang ".katanya dengan lembut.
Arlita menyambutnya dan tersenyum.ternyata apa yang sedang dipikirkannya adalah salah.
dia kira kedua mertuanya akan bersikap sinis dan tidak akan menerimanya sebagai menantunya.
Pramudya menyuruh istrinya duduk di sampingnya dan istrinya pun ikut duduk di dekatnya.
" maaf om tante Lita ngga sopan tadi".ucapnya gugup
kedua mertuanya tersenyum.
"tidak apa-apa sayang,tapi mulai hari ini jangan panggil kami dengan panggilan om tante".pintanya.
" lalu Lita harus panggil apa?
"panggil kami ayah sama bunda".
Pramudya menggenggam tangannya.
"kamu sekarang sudah menjadi istriku jadi ke dua orang tuaku adalah orang tua kamu juga".
" benar apa yang dikatakan suamimu nak,ayah sama bunda adalah orang tua kamu juga begitu juga kami,kamu bukan sekedar menantu untuk kami tapi kamu adalah anak kami juga jadi mulai sekarang anggaplah kami seperti itu."ucap sang ayah mertua dengan bijak.
"terima kasih ayah bunda karena sudah menerima Lita,Lita akan mencoba menjadi istri yang baik untuk anak ayah bunda."
mereka semua berbicara dengan santai tanpa ada kecanggungan lagi.
setelah makan bersama selesai Pramudya mengajak Lita untuk beristirahat di kamar.karena istrinya masih harus banyak-banyak istirahat setelah sembuh dari sakit.
mulai hari ini mereka berdua akan mulai belajar menjalani kehidupan baru sebagai pasangan suami istri dan akan menjalani kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya.
bersambung