Istriku Percayalah Cintaku Hanyalah Untukmu

"Lepaskan!Jangan begini aku mohon." Yuna masih terus memelas meminta Riko agar melepaskannya.

"Berisik!" hardik Riko.

Pria itu terus memaksa Yuna agar menerima sentuhannya. Tidak hanya itu pakaian Yuna sudah acak-acakan sekarang, dress yang dia pakai terbuka dan memperlihatkan bagian dadanya. Yuna terus memohon sembari menangis histeris, agar Riko mau melepaskannya. Sayangnya pria itu tidak mau berhenti, dia terus melakukan aksi bejatnya. Riko berhasil membuka resleting dan menarik paksa dress yang Yuna gunakan. Pria itu tersenyum bangga, dia bisa dengan mudahnya melepaskan pakaian Yuna. Kini wanita cantik itu hanya mengenakan pakaian dalam saja, membuatnya semakin histeris dan memohon agar pria itu berhenti menyentuhnya.

"Sekarang, mari kita lakukan hal yang lebih indah lagi!"bisik Riko pada telinga Yuna.

Membuat Yuna merinding dan menggelengkan kepalanya, dia menangis sembari berdoa pada Tuhan agar dia diselamatkan dari pria jahat di atas tubuhnya ini.Tolong aku, Ya Allah. Batinnya.

Brak...

Pintu kamar terbuka secara paksa, membuat Riko yang sedang asyik menciumi leher Yuna teralihkan fokusnya. Sementara itu, Darren menghampirinya, menarik pergelangan tangannya dan memukuli pria itu. Begitu juga dengan Raka yang langsung menghampiri sang istri dan melepaskan jasnya agar bisa dipakai oleh istrinya. Yuna, memeluk tubuhnya dan menangis ketakutan.

"Aku kotor Mas, aku kotor. Dia sudah menyentuh seluruh tubuhku,"kata Yuna sambil mengeratkan pelukannya dan menangis mengadu pada suaminya.

"Sayang, jangan berbicara seperti itu. Bersyukur dia belum melakukan hal yang lebih jauh, tunggu di sini, Mas akan memberikan dia pelajaran!"

Raka berdiri, dia menatap nyalang wajah pria yang saat ini sedang dipukuli oleh saudara laki-laki Yuna tersebut. Pria itu menarik paksa Riko dari tangan Darren, dia kemudian menghajarnya hingga babak belur. Setelah Riko tidak berkutik lagi, dia meminta para bodyguard nya membawa Riko keluar dari kamar ini.

Sebelumnya, Riko dan Raka sudah mengetahui tempat Yuna diculik. Saat mereka sampai di tempat tujuan, ternyata banyak sekali penjaga berbadan besar di depan pintu gerbang dan masuk kediaman mewah tersebut. Untungnya Raka membawa sepuluh pria berbadan besar juga, Raka mengintruksikan agar para bodyguardnya, menggunakan keahlian mereka sebagai bodyguard terbaik di negara ini. Mereka turun dari mobil masing-masing setelah instruksi dari Raka. Lalu, mereka bergulat dengan para penjaga gerbang tersebut.

Singkat cerita mereka berhasil dan membuka paksa gerbang mewah itu. Begitu berhasil membuka gerbang, mereka masuk dan menanyakan tentang keberadaan Yuna, awalnya tidak ada yang menjawab. Tapi Raka mengancam para penjaga itu, kemudian barulah setelah para penjaga itu tidak bisa berkutik lagi. Akhirnya, mereka mereka segera masuk dan mencari kamar yang digunakan oleh pria yang menyandera Yuna.

"Kak Darren, ayo kita pulang!" Yuna menggandeng lengan Darren.

Darren mengerutkan keningnya, bukannya tadi Yuna baru saja memeluk Raka.Mengapa sekarang sepupunya itu justru malah mengajaknya pulang? Seharusnya kan dia mengajak Raka pulang.Tapi, terbesit dalam hatinya kalau Yuna mungkin saja masih belum siap tinggal bersama Raka, suaminya sendiri.

"Sayang, kenapa tidak pulang denganku saja?"Raka menghampirinya dan hendak menggenggam tangannya, sayangnya Yuna menghindari suaminya dan bersembunyi di belakang tubuh Darren.

"Tidak, aku mau pulang bersama Kak Darren saja. Yang barusan itu, aku refleks saja, jangan diambil hati. Dan, terima kasih sudah menolong saya. Kak, ayo pulang!"

Darren melirik Raka, dan pria itu mengangguk mengiyakan. Darren memberikan kode supaya Raka bersabar, ini waktunya memang belum tepat.

"Baiklah princess, ayo kita pulang. Raka, kami pamit dulu ya!"

Raka mengangguk, "Ya, kalau sudah sampai rumah hubungi aku."

"Baik, kami pamit dulu ya!"

***

"Astaghfirullah, Yuna kenapa Sayang?" Adelia terkejut saat melihat penampilan adik iparnya itu begitu berantakan.

Sementara itu Darren memberikan kode agar dia mengantarkan Yuna kembali ke kamarnya terlebih dahulu. Ya benar, meskipun ini perjalanan bisnis tapi Darren tetap membawa serta keluarga dan asisten rumah tangganya. Sebab, rumah inipun milik keluarga mereka. Jadi, mereka tidak menyewa hotel sama sekali.

Dia mulai menghubungi Raka, dan mengatakan kalau Yuna sedang diurus oleh istrinya.

Raka:"Terima kasih, kamu sudah berbaik hati merawat Yuna."

Darren:"Tidak perlu khawatir, Yuna adikku. Meskipun kami bukan saudara sekandung tapi, aku adalah Kakak sepersusuannya. Bisa dibilang, aku ini adalah Kakaknya."

Raka:"Kamu baik sekali mau melindungi istriku, baiklah setelah ini aku mohon kamu tolong jaga dia baik-baik."

Darren:"Baiklah, lebih lanjut lagi nanti aku kabari kamu setelah Yuna pulih!"

Raka:"Oke."

Darren mematikan panggilannya, dia kemudian menyusul sang istri pergi ke kamar Yuna. Tanpa sengaja, dia mendengar suara tangisan yang berasal dari kamar itu. Dia berusaha mengintip pintu kamar. Di sana bisa dilihat kalau Yuna sedang memeluk tubuh sang istri, dia mengungkapkan segala keluh kesahnya pada Adelia.

"Kamu sangat mencintai Raka, seharusnya kamu ikut dengannya tadi. Aku baru tahu kalau Raka juga dijebak oleh sahabatmu, dia bercerita kalau itu bukan kesalahannya. Dia murni tidak tahu bagaimana Yudha bisa lahir dari rahim sahabat ularmu itu.Ya Tuhan, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untu adik sepupuku itu." batin Darren.

Pria itu berbalik pergi,

"Tuan Muda, apa yang ingin anda makan hari ini?"

Darren menoleh mendapati kehadiran Bibi Lala di belakangnya.

"Apa saja Bi, tapi sepertinya untuk my princess tolong buatkan bubur ayam ya Bi!"

Bibi Lala mengangguk mengiyakan, lalu dia pergi setelah pamit pada Darren.

"Sialan, bagaimana bisa pria itu menyentuh princess ku. Yuna pasti sangat terpukul dengan hal ini. Sudah suaminya memiliki anak dari wanita lain, kini dia juga harus menjadi korban pelecehan. Astagfirullah, aku jadi bicara kasar kan?" keluhnya.

Dia benar-benar kesal, bagaimana bisa ditipu oleh orang yang mengaku klien bisnisnya. Ketika dia sedang memikirkan hal itu, dia mendapatkan panggilan masuk dari sang asisten pribadi. Lalu, setelah itu dia mengangkat panggilan masuk tersebut.

Darren: "Ya bagaimana Fif?"

Rafif: "Saya sudah menyelidiki tentang Riko, Tuan Muda. Saya akan kirimkan detailnya bagaimana."

Darren: "Ya, aku tunggu!"

Setelah mematikan ponselnya, tidak lama Rafif mengirimkannya sebuah dokumen berupa pdf. Dia membacanya hingga selesai, begitu selesai membaca Darren mengepalkan tangannya. Sehingga menampilkan urat-urat nadinya. Pria itupun mengumpati Riko, menurutnya Riko adalah manusia hina yang ada di muka bumi ini.

"Jadi, dia begitu terobsesi dengan Yuna. Karena Yuna menolaknya dia nekat melakukan hal bejat seperti ini. Tidak hanya operasi plastik supaya mirip dengan Raka, dia juga sudah melecehkan my princess. Atas tindakan tercela itu, dia memang pantas dipenjara" Darren benar-benar marah atas apa yang terjadi pada adik kesayangannya itu. Bagaimana bisa ada manusia tidak tahu malu seperti Riko?

Bersambung