21+ area terlarang untuk bocil.
Sebut saja dia Royco, Royco bekerja sebagai OB di sekolah SMA yang terkenal. Melalui mimpi dia di datangi kakek buyut nya, yang memberinya keris emas berbentuk semar. Dengan keris emas itu, Royco bisa dengan mudah mendapatkan apa yang di ingin kan nya. Seperti halnya seorang gadis yang di tunjuknya. Ingin tahu kelanjutan cerita nya? yuk kepoin bersama-sama cerita nya dalam judul HASRAT TERLARANG SEORANG OB.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malkist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Sekian menit dalam perjalanan, laju mobil Madu pun sampai di pelataran rumahnya yang menjulang dua tingkat di hadapan Royco, yang saat ini laki-laki itu sudah keluar dari kabin.
"Ayo masuk, Mas," ajak Madu terlihat tidak sabaran.
Sejenak Royco terpaku, benaknya berkata... Apakah ini salah? Dia ragu untuk melakukan hasrat terlarang itu kembali bersama Madu. Hati dan otaknya kini dikuasai oleh nama Markisa. Kemana wanitanya itu sekarang? Apakah baik-baik saja? Dia tidak pernah berjumpa lagi setelah kejadian di hotel tempo itu. Dan di sekolah pun tak melihat, meskipun untuk yang terakhir kalinya.
"Kok diam saja sih? Ayo masuk!" ajak Madu mengulang. Melihat keraguan pada Royco, Madu pun berinisiatif untuk mengapitkan tangan nakalnya disela lengan Royco.
Royco akhirnya terpaksa menurut, setan dalam otaknya berkata.... Uda masuk aja! Lo mau dapat serabi empuk wik-wik kok nolak. Rugi coeg! Begitulah suara setan berbisik ke Royco.
"Bibi... Bibi!"
Sampai di dalam rumah, Madu berteriak ke ART-nya.
Sang ART yang masih terlihat muda pun datang tergopoh-gopoh dari arah dapur.
"Iya, Nyonya?" sahutnya takzim, sejenak menatap Royco dengan pandangan mendambah. Astaga, siapa laki laki gagah tampan ini? berondong Nyonya kah? aku pun mau, uhhh.... Sang ART malah berfantasi liar.
"Hei, Saya di sini!" Madu menaikkan oktafnya. Dia tidak suka mata wanita lain menatap dambah miliknya.
"Eh, ah...Iya, Nyonya." Gagap sang ART.
"Saya hanya mau berpesan, kalau ada tamu atau Adi sekaligus pun, mencariku! bilang saja aku lagi istrahat tidak mau diganggu! Mengerti?" pesan Madu. ART itu hanya mengangguk patuh, tidak berani menolak apalagi membantah.
Istirahat katanya? palingan juga mau wik-wik ah uh ah berpeluh riang bersama berondong tampan beut itu. Holang kaya mah, bebas! batin sang ART.
Sampai di dalam kamar. Madu sudah tidak sabaran untuk memulai acara hari panjangnya bersama Royco.
"Hais!" kaget Royco karena Madu tetiba mendorongnya duduk di atas sofa panjang yang menyerupai kasur berukuran nomer tiga.
"Kita mulai sekarang saja." kata Madu seraya naik kepangkuan pemuasnya. Jari-jari lentiknya pun berangsur melepas kancing kemeja Royco.
"Uhh!" lenguh Royco tetiba karena selain Madu melepaskan kancingnya satu persatu, Madu juga sengaja bergerak-gerak di atas pangkuannya hingga pisang ambon kebesaran Royco seketika mengeras mau memberontak keluar.
"Kenapa Mas, enak yah?" Madu sedikit menggodanya, seraya melemparkan jauh-jauh kemaja Royco yang berhasil di lepasnya.
"Uhh!" lenguh Royco kembali dengan memejamkan mata nya, seraya mendongakkan kepalanya ke atas, di saat tangan lembut Madu meraba dada bidang miliknya, seakan membangunkan naluri kelaki-lakiannya untuk segera bangun.
Terlihat jari-jari lentik itu mulai menyentuh penuh nakal bibir Royco, sehingga Royco pun langsung mensesapnya.
chupps chupps chupps ahhh, Royco mulai berfantasi liar dengan mensesap habis jari-jari lembut itu.
Melihat itu Madu langsung mencium bibir Royco penuh rakus, sambil terlihat mengalungkan kedua tangannya ke leher Royco sang pemuasnya.
"Uhh ... chupps chupps chupps," lenguh Madu di sertai ciuman-ciuman nakalnya terhadap bibir Royco, sesekali sambil menjulurkan lidahnya membelit lidah Royco.
Tak mau kalah tangan nakal Royco mulai merema*s bukit kenyal milik Madu, yang langsung membuatnya merintih dan menggeliat.
"Ahhh uhhh ahhhh," rintih Madu sesekali mencium bibir Royco.
Mohon dukungannya yah guys, dengan like vote gift favorite, komen, rate bintang 5. agar author lebih semangat lagi dalam menulis. makasih...