NovelToon NovelToon
Di Batas Waktu

Di Batas Waktu

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Romansa
Popularitas:412.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Menikah sekali seumur hidup adalah mimpi Adel. Namun, gadis berhijab yang memiliki nama lengkap Dandelion Az-Zahra itu harus menerima kenyataan bahwa pernikahannya dengan orang yang pernah ia sukai di masa putih abu itu bukanlah pernikahan impiannya. Karena, Sakha Rafardhan, menikahinya hanya sebatas rasa bakti kepada sang ayah di akhir hayatnya yang ingin melihat putra semata wayangnya menikah. Sementara sang kekasih yang akan ia nikahi justru hilang bak di telan bumi tanpa meninggalkan pesan apapun kepadanya.

" Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Aku terpaksa menikahimu karena Lisa tiba-tiba hilang tanpa kabar. Jika aku telah menemukannya kembali, maka di saat itu pula pernikahan ini berakhir". Sakha

" Sampai waktunya tiba, izinkan aku tetap melaksanakan tugasku sebagai istrimu. Karena apapun alasanmu menikahi ku, aku tetaplah istrimu." Adel

Bagaimana perjalanan mahligai rumah tangga mereka di saat akhirnya Sakha bisa menemukan Lisa?
Benarkah tidak ada cinta untuk Adel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana

Di Batas Waktu (28)

" Br*ngs*k!!", umpat Lisa saat melihat foto profil Sakha adalah foto Sakha bersama istrinya.

Bahkan ia melihat Sakha memposting foto pernikahannya juga foto-foto kebersamaannya dan sang istri. Hati Lisa semakin panas membara.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Dengan amarah yang membuncah, Lisa kembali ke apartemen yang juga hasil pemberian dari Yudi sebagai salah satu kompensasi karena sudah mau melahirkan anaknya. Semua barang yang ada di kamar tak lepas dari amukan Lisa. Setelah kamarnya berubah tak ubahnya kapal pecah, Lisa baru menghentikan amukannya.

" Kau lihat saja apa yang akan aku lakukan. Jangan kau pikir aku akan diam saja", geram Lisa memandang pantulan wajahnya di depan cermin yang retak karena ulahnya barusan. Sambil tersenyum sinis, Lisa mulai memikirkan banyak rencana untuk menghancurkan hubungan Sakha dan istrinya.

Sementara Lisa sedang sibuk membuat rencana buruk untuk Sakha dan Adel, sepasang suami istri tersebut justru kini sedang menikmati makanan yang sangat Adel ingin makan.

Seblak dengan level sedang sudah ada di hadapan Adel. Adel sebenarnya meminta Sakha untuk membuat dengan level yang pedas. Tapi, Sakha menolak keinginan Adel dengan dalih itu tidak baik bagi kesehatan ia dan janin yang di kandung.Ya, itu memang buatan Sakha seperti permintaan Adel.

" Terimakasih", seru Adel.

Walaupun tak sesuai ekspektasi, Adel tetap berusaha untuk menghargai usaha sang suami.

Selesai ia berdo'a, Adel langsung memakannya. Tapi, ia merasa tak berselera karena itu ia memakannya pelan-pelan.

" Kenapa? apa tidak enak?", tanya Sakha melihat Adel tak seantusias tadi.

" Enak ko", jawab Adel. Soal rasa memang enak. Tapi, masalahnya bukan di rasa.

" Ya sudah, habiskan kalau begitu. Aku mau mandi dulu", Sakha pergi ke kamar meninggalkan Adel seorang diri setelah mengusap kepala Adel dengan lembut.

Adel menghela nafas. Tak ingin ada makanan terbuang, ia tetap melanjutkan makannya.

Setelah selesai ia segera ke kamar.

" Syifa dan yang lainnya mengajak ketemu apa boleh?", tanya Adel.

Mereka kini sedang duduk bersandar ke kepala ranjang. Dengan tangan yang saling menggenggam.

" Dimana?", tanya Sakha. Karena setaunya Syifa tidak ada di kota ini.

" Belum di tentuin dimana sih. Yang pasti di kota ini. Kebetulan Syifa di pindahkan ke kantor pusat di kota ini.

" Di Cafe atau di rumah ini aja kalau mau", saran Sakha.

" Jadi, mas ngizinin?"

" Iya"

" Terimakasih",

" sama-sama. Ayo sekarang tidur, ibu hamil harus banyak istirahat ", Sakha membantu Adel membaringkan tubuhnya.

Tidak membutuhkan waktu lama, Adel terlelap. Sakha yang masih terjaga hanya memandangi wajah sang istri. Hingga ia teringat bahwa teko berisi air putih yang memang selalu di simpan di atas nakas kosong. Ia segera pergi ke dapur untuk mengisinya kembali.

Di dapur, ia melihat ibunya yang juga sedang mengambil air.

"Kamu bikin Mi instan, Kha?" tanya sang ibu yang penasaran melihat bungkus mie instan di tempat sampah.

" Gak mah. Apa mungkin Adel? " heran Sakha. " Tapi,aku kan baru bikin seblak."

" Seblaknya sesuai keinginan Adel gak?",Mama Ria menebak-nebak.

" Adel sebenarnya minta yang pedas, tapi, aku bikin gak pedas. Soalnya kan gak baik ibu makan makanan pedas seperti itu", jelas Sakha.

Mama Ria menghela nafas. Benar dugaannya.

" Sepertinya Adel masak mie instan pedas. ", jelas Mama Ria yang juga melihat stok cabai yang tinggal sedikit habis." Bagaimana tanggapan Adel saat memakan seblak itu?", selidik Mama Ria.

" Adel tidak seantusias saat ia meminta sih. Tapi ia tetap makan dan tidak banyak protes", Sakha mengingat-ingat bagaimana ekspresi Adel tadi.

" Sakha, ibu hamil itu selera makannya tidak seperti kita. Itu pengaruh hormon juga. Jangankan ibu hamil, kita saja ketika makanan yang akan kita makan ternyata tidak sesuai ekspektasi, pasti selera makannya tidak sama."

Sakha diam membenarkan.

" Adel menghargai usaha kamu. Tapi, ia juga masih menginginkan yang sesuai harapannya. Ya, mungkin itu alasan Adel membuat makanan pedas lagi walau hanya mie instan ", jelas Mama Ria.

Sakha diam merasa bersalah. Padahal dia pernah janji akan memenuhi apapun ngidam Adel. Nyatanya baru seblak saja dia membuat Adel kecewa.

" Lain kali penuhi saja keinginannya, kalau kamu khawatir, batasi saja. Ibu juga pernah hamil dan tahu rasanya gimana. Bukan masalah anaknya akan ileran atau semacamnya. Hanya saja kadang keinginan seperti itu tetap akan masih ada kalau belum terpenuhi."

Mama Ria berlalu meninggalkan Sakha.

***

Hari-hari berlalu, Sakha bersiap untuk pulang, namun seseorang memeluknya dari belakang.

" Sakha, aku merindukanmu",seru perempuan itu

Sakha melepas paksa belitan tangan orang itu dan menghempaskannya begitu saja.

" Kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi. Berhentilah bersandiwara", Kesalnya sambil membalik badan dan sedikit menjauh dari orang yang tidak lain adalah Lisa.

" Aku masih mencintaimu. Aku bersedia menikah denganmu", Lisa melancarkan aksinya.

" Tapi aku sudah tidak mencintaimu dan tidak lagi berminat menikah denganmu", jawabnya tak peduli.

" Aku minta maaf, Sakha. Aku akui aku salah", ucapnya menangis sambil memeluk Sakha.

Sakha yang kesal mendorong Lisa begitu saja sampai terjatuh. Tanpa rasa iba ia meninggalkan Lisa dan masuk ke mobilnya. Dengan cepat menginjak gas dan meninggalkan tempat itu.

Lisa bangkit dan hanya tersenyum sinis. Ia berjanji akan membuat Sakha menyesal. Jika ia tidak bisa mendapatkan Sakha, maka orang lain pun tidak boleh.

Dengan sedikit kesal. Sakha terus melakukan mobilnya sampai kerumahnya. Setelah mengatur nafas dan merasa jauh lebih baik, Sakha masuk ke dalam rumah.

" Assalamu'alaikum", Sakha masuk dan di sambut oleh Adel.

"Wa'alaikumsalam", jawab Adel sambil mencium punggung tangan Sakha.

" Mas, baru ketemu siapa?", tanya Adel sambil memicingkan mata.

" Maksudnya?" , tanya Sakha bingung.

" Baju kamu bau parfumnya beda", jelas Adel yang memang lebih sensitif mencium bau-bauan.

" Ough mungkin, itu parfum pengunjung kafe yang gak sengaja tadi nabrak aku", bohong Sakha. Entah kenapa rasanya ia tak ingin jujur kalau hari ini bertemu Lisa.

" Termasuk tanda bibir itu juga", tanya Adel menunjuk tanda bibir walaupun tak terbentuk sempurna di kemeja Sakha.

Astaghfirullah. Bagaimana bisa aku gak sadar kalau tadi Lisa melakukan ini, batin Sakha.

" I-iya", jawab Sakha tergagap. " Ya sudah aku mandi dulu, ya", Sakha segera pergi karena tak ingin terlalu lama di interogasi sedangkan Adel hanya menatap punggung Sakha sampai tak terlihat lagi.

" Kenapa gak jujur?, padahal aku akan percaya kalau saja mas berkata jujur. Tapi, sekarang aku malah curiga", Adel menghela nafas teringat foto yang di kirimkan seseorang sesaat sebelum Sakha sampai.

Di sebrang sana, seseorang dengan bahagia memandangi ponselnya.

" Ini baru permulaan ", ucapnya menyeringai.

1
Nadien Najwa
Luar biasa
Dewi Yanti
katanya orag bodoh itu akan melakukan kesalahan yg sm berulag kali, shaka bodoh g bljr dr kesalahan yg sblmnya.
Dewi Nafisah
pokoknya ngena banget ceritanya. oke dech...
Nurulindah Indah
nice, semangat Thor 👍👍
Olha Alamri
Kecewa
elise rachma
Luar biasa
Erna M Jen
bagus itu pemikiranmu adel biar jelas mau bawa kemana rumah tanggamu ..👍
Nurhayati Lubis
hahahahah...Adel kerja Lembur
Erna M Jen
aku suka jalan ceritanya 👍👍
Rahma Lia
Luar biasa
Uthie
Cerita yg baguss... menarik... sukkkaaa.. 👍👍👍♥️♥️♥️♥️♥️
Uthie
Sukkaaa banget sama ceritanya 👍👍👍😘😘🤗🤗🤗
Uthie
Yaaa dahh ending dehhh 😂😂😂
Uthie
Hahaha... lucu si ayah baru niii 😂😂
Uthie
setelah ini sy Cusss ke cerita mu berikutnya Thor 😘 👍👍👍👍💃💃💃
Uthie
sukurin tuhh si Lisa 😡😡😡
Uthie
harus segera ditindak itu 😡😡😡
Uthie
lebih baik jujur 👍😌
Uthie
Wadduuhhhh... Shaka 😌
Uthie
Duhh... gangguan masih terus ngintai 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!